Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalah sampah di Indonesia merupakan masalah yang rumit karena
kurangnya pengertian masyarakat terhadap akibat-akibat yang dapat ditimbulkan
oleh sampah. Faktor yang menyebabkan permasalahan sampah di Indonesia
semakin rumit adalah meningkatnya taraf hidup masyarakat yang tidak disertai
dengan keselarasan pengetahuan tentang persampahan dan juga partisipasi
masyarakat yang kurang untuk memelihara kebersihan dan membuang sampah
pada tempatnya (Slamet, 2009).
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2008 yang
dimaksud dengan sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan
atau/proses alam yang berbentuk padat. Sedangkan menurut Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2010 sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari
manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat yang terdiri atas sampah
rumah tangga maupun sampah sejenis sampah rumah tangga. Sedangkan
pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh

dan

berkesinambungan yang meliputi perencanaan, pengurangan, dan penanganan


sampah.
Pertambahan penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat
menimbulkan bertambahnya volume, jenis, dan karakteristik sampah yang
semakin beragam. Dampak peningkatan aktivitas manusia, lebih lanjut
mengakibatkan bertambahnya sampah. Hal ini dapat menyebabkan menurunnya

Universitas Sumatera Utara

kualitas lingkungan perkotaan karena pengelolaan persampahan yang kurang


memadai. Oleh karena itu, perlu dilaksanakan suatu cara untuk menangani
masalah sampah tersebut sehingga fenomena sampah yang selama ini terjadi pada
kota tidak menjadi masalah serius bagi warga masyarakat perkotaan maupun
masyarakat pedesaan. Sejalan dengan itu, bahwa masalah persampahan telah
mengakibatkan pencemaran lingkungan secara berantai, seperti bau busuk yang
mengganggu, sumber penularan penyakit, tersumbatnya drainase dan sungai yang
dapat mengakibatkan banjir. (Naatonis, 2010)
Salah satu permasalahan sampah yang cukup rumit adalah permasalahan
sampah pasar, sebab selain jumlahnya yang relatif banyak, sampah pasar juga
mempunyai problematik tersendiri. Keadaan ini terjadi di pasar tradisional sebagai
salah satu wadah perekonomian sebagian besar masyarakat perkotaan. Aktivitas
yang ada baik itu jual beli antara pedagang dengan pengunjung atau pembeli
secara tidak langsung dapat menyebabkan adanya timbulan sampah pada pasar
tersebut setiap harinya.(Naatonis, 2010)
Menurut penelitian Susanawati (2004) mengenai evaluasi pengelolaan
sampah Pasar Johar berdasarkan persepsi pengelola dan pedagang serta arahan
pengelolaannya di Kota Semarang, mengatakan bahwa pengelola sampah
mengeluhkan tentang rendahnya partisipasi dari pedagang untuk ikut mengelola
sampah di Pasar Johar, terutama mengenai pewadahan secara individual yang
sangat diabaikan oleh pedagang. Pedagang juga mengeluhkan mengenai
peralatan-peralatan yang digunakan untuk operasional pengelolaan sampah,

Universitas Sumatera Utara

karena dinilai sering mengalami kerusakan dan pengelola tidak menyediakan


peralatan cadangan sehingga mengakibatkan operasionalnya terhambat.
Menurut

Naatonis

(2010)

dalam

penelitiannya

mengenai

sistem

pengelolaan sampah berbasis masyarakat di kampung nelayan Oesapa Kupang,


menunjukkan pada subsistem pewadahan, sebagian besar masyarakat kampung
nelayan (26,92%) sudah mempunyai pewadahan, namun belum memisahkan
sampah menurut jenisnya. Sedangkan sistem pengumpulan yang dilakukan
petugas kebersihan masih kurang karena 73,08% masyarakat kampung nelayan
menyatakan kurang puas.
Menurut penelitian Zulkarnaini (2009) bahwa tingkat partisipasi pedagang
dalam pengelolaan sampah Pasar Pagi Arengka Kota Pekanbaru berdasarkan
kriteria Interpretasi skor secara keseluruhan tingkat partisipasi pedagang termasuk
kategori sedang dan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi adalah
pendidikan, pendapatan, kepedulian terhadap sampah, peraturan, kondisi
lingkungan dan fasilitas.
Berdasarkan hasil survei pendahuluan, Pasar Terapung merupakan salah
satu pasar pasar tradisional yang ada di kecamatan tembilahan kota kab. Indragiri
hilir riau. Pasar terapung dibangun di atas sungai Indragiri. Gedung pasar ini
memiliki 2 lantai. Lantai 1 terdiri dari para pedagang bahan mentah seperti sayursayuran, ikan, telur, buah-buahan dan lain-lain, di lantai 2 terdiri dari pedagang
yang menjual makanan siap saji. Pengelolaan sampah tidak terlepas dari perilaku
pedagang dalam mengelola sampah. Perilaku pedagang yang dimaksud

Universitas Sumatera Utara

diantaranya perlakuan terhadap sampah sebelum dibuang, penyediaan tempat


sampah, dan bahan pewadahan yang digunakan.
Sebagian besar pedagang di Pasar Terapung tidak memiliki tempat
penampungan sampah yang memadai, masih banyaknya timbulan dan tumpukan
sampah pada daerah sekitarnya (TPS), serta sebagian besar pedagang membuang
sampah ke sungai karena letak pasar yang berada diatas sungai dan kurangnya
petugas kebersihan di pasar Terapung.
Tempat penampungan sampah harus memenuhi syarat-syarat tempat
sampah yang dianjurkan, seperti: konstruksinya kuat, tidak mudah bocor, tempat
sampah mempunyai tutup, dan mudah untuk diangkat oleh satu orang.
Kebanyakan mereka menggunakan keranjang sampah yang terbuat dari bambu,
kardus dan kantong plastik. Pedagang yang tidak mempunyai kotak sampah
mereka akan membuang sampah di sekitar tempat pedagang, sehingga menjadikan
tempat tersebut kotor dan sebagian besar membuang ke sungai.
Tempat pengumpulan sampah yang terbuka dapat menjadikan tempat
perkembangbiakan kuman penyakit, yang akan menjadi sumber infeksi. Dan
tempat perkembangbiakannya vektor penyakit yang dapat menularkan penyakit
melalui makanan dan minuman, serta ganguan estetika. Kondisi ini perlu
dicermati agar tidak menyebabkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan.
Pewadahan sampah yang ada pada saat ini masih belum seragam, baik dari bentuk
dan

kapasitas

serta

bahannya.

Mulai

dari

Pengumpulan,

pemindahan,

pengangkutan dan pembuangan sementara hingga ke pembuangan akhir dinilai


masih perlu untuk dibenahi. Untuk itu perlu adanya penelitian dalam upaya

Universitas Sumatera Utara

mengkaji sistem pengelolaan sampah yang sesuai, dengan cara menganalisa


sistem pengelolaan sampah yang dilakukan di Pasar Terapung Kec. Tembilahan
Kota Kab. Indragiri Hilir Riau.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah sampah yang berserakan disekitar pasar Terapung mengakibatkan
pasar ini menjadi tidak rapi dan masih ada pedagang yang membuang sampah di
sungai yang berada dibawah gedung. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengelolaan
sampah dan partisipasi yang dilakukan pedagang untuk menciptakan lingkungan
bersih di pasar Terapung Kec. Tembilahan Kota Kab. Indragiri Hilir Riau.

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pelaksanaan pengelolaan sampah dan partisipasi yang
dilakukan pedagang untuk menciptakan lingkungan yang bersih di Pasar
Terapung Kec. Tembilahan Kota Kab. Indragiri Hilir Riau.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui sistem pengelolaan sampah yang dilakukan oleh
pengelola pasar meliputi: perwadahan sampah, pengumpulan sampah,
pengangkutan sampah, dan Pembuangan akhir sampah yang dilaksanakan
di Pasar Terapung Kec. Tembilahan Kota Kab. Indragiri Hilir Riau.
2. Untuk mengetahui partisipasi pedagang dalam menciptakan lingkungan
bersih di Pasar Terapung Kec. Tembilahan Kota Kab. Indragiri Hilir Riau.

Universitas Sumatera Utara

1.4 Manfaat Penelitian


1. Sebagai sumbangan pemikiran dan bahan masukan bagi pihak pengelola
Untuk dapat memberikan alternatif solusi terhadap system pengolahan
Pasar Terapung Kec. Tembilahan Kota Kab. Indragiri Hilir Riau.
2. Untuk dapat kiranya membantu Dinas Kebersihan, pertamanan dan
pemakaman Kab. Indragiri Hilir dalam penanggulangan sampah,
khususnya sampah pasar.
3. Untuk dapat memperkaya pengetahuan dan pengalaman serta sebagai
proses belajar bagi penulis dalam mengimplementasikan berbagai teori
yang diperoleh di bangku perkuliahan selama proses belajar di Fakultas
Kesehatan Masyarakat USU Medan.
4. Sebagai informasi dan bahan referensi bagi penelitian-penelitian
selanjutnya, khususnya pada bidang ilmu kesehatan lingkungan.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai