Anda di halaman 1dari 3

Lampiran MATERI

Menurut UU RI No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan Bab I Pasal 1 Butir 5, Tabungan
adalah simpanan yang penarikannnya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang
disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, atau alat lainnya yang dapat
dipersamakan dengan itu.
Tabungan lainnya adalah semua tabungan pihak ketiga kepada bank yang administrasi
pembukuannya dilakukan dalam buku tabungan, menabung, dan penarikan tabungan dilakukan
dengan slip tabungan dan slip penarikan yang telah disediakan bank.( Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan
(1996))
Pada awalnya tabungan di Indonesia hanya 3 jenis, yaitu Tabanas, Taska, dan Tabungan
ONH. Namun dalam perkembangannya setelah tahun 1989, Bank Indonesia memberikan kebebasan
kepada bank-bank komersial utnuk menciptakan produk tabungan. Oleh karena itu produk tabungan
saat ini sangat banyak misalnya Simaskot dari BRI, Tahapan dari BCA, Taplus dari BNI, Tabungan
Mandiri dari Bank Mandiri dan sebagainya. Produk Bank tersebut pada prinsipnya mengikuti
ketentuan BI yang dalam SK Dir.BI No. 22/63 Kep.Dir Tanggal 01-12-1989 bahwa syarat-syarat
penyelenggaraan tabungan adalah sebagai berikut:
1. Bank hanya dapat menyelenggarakan tabungan dalam bentuk rupiah
2. Ketentuan mengenai penyelenggaraan tabungan ditetapkan oleh bank masing-masing
3. Penarikan tabungan tidak dapat menggunakan cek, bilyet giro, serta surat perintah bayar
lainnya yang sejenis
4. Penarikan hanya dapat dilakukan dengan mendatangi bank atau alat yang disediakan untuk
keperluan tersebut misalnya Automatic Teller Machine (ATM)
5. Bank penyelenggara tabungan diperkenankan untuk menetapkan sendiri cara pelayanan,
sistem adminstrasi, setoran. Frekuensi pengambilan. Tabungan pasif, tingkat suku bunga,
cara perhitungan dan pembayaran bunga, pemberian hadiah, nama tabungan
6. Bunga tabungan dikenakan pajak penghasilan (PPh) sebesar 15% final untuk penduduk dan
20% untuk bukan penduduk. (Kep.Menteri Keu.No.1308/KMK.04/1989)
Setiap setoran tabungan akan dicatat sebesar nilai nominal setoran dan selanjutnya disajikan
sebesar nilai kewajiban. Nilai kewajiban adalah saldo ditambah bunga yang diperhitungkan
dikurangi pajak. Setiap bunga yang diperhitungkan dikreditkan ke rekening tabungan. Untuk setor
tabungan, seorang penabung bisa menggunakan uang tunai, warkat, transfer masuk yang disetujui
bank. Setoran menggunakan warkat atau surat berharga lain bisa dikreditkan ke tabungan kalau
warkat itu sudah efektif. Artinya bisa diuangkan saat itu.

Tabungan dapat ditarik (kembali) sewaktu-waktu oleh penabung, oleh karena itu oleh bank
diperlakukan sebagai kewajiban (hutang) jangka pendek. Sementara itu, tabungan pada bank tidak
dijamin oleh Bank Indonesia sehingga sepenuhnya menjadi tanggung jawab bank yang
bersangkutan. Hal-hal tersebut menjadi tuntutan bagi bank untuk mengelola tabungan nasabahnya
secara sehat, agar tetap mendapat kepercayaan dari masyarakat.
Manfaat Tabungan
Bagi penabung sendiri
1) Hidup hemat. Hidup hemat berarti menyesuaikan pengeluaran dengan kebutuhan. Atau dengan
kata lain, menghindari pembelian/pengeluaran yang tidak bermanfaat.
2) Keamanan. Dengan menabung/menyimpan uang di bank, sipenabung akan terhindar dari
kehilangan, pencurian/perampokan atau musibah kebakaran
3) Bekal di kemudian hari. Misalnya bila ada kebutuhan yang mendesak untuk dipenuhi, atau bila
ada kebutuhan yang memerlukan dana yang besar.
4) Penghasilan. Dengan menyimpan/menabung di bank, sipenabung akan memperoleh imbalan
jasa, yang disebut dengan bunga dari bank.
Bagi Pembangunan
Uang yang disimpan di bank yang berasal dari masyarakat penabung, oleh bank dapat
dipinjamkan ke para pengusaha atau perusahaan-perusahaan untuk membangun usaha baru atau
untuk memperluas usaha yang sudah ada. Dengan kata lain, tabungan masyarakat itu akan
digunakan menjadi modal oleh para pengusaha untuk meningkatkan produksi. Usaha baru atau
perluasan usaha yang sudah ada ini tentu membuka lapangan kerja dan sekaligus meningkatkan
produksi, akan membuat masyarakat atau Negara yang semakin makmur.
Akuntansi untuk Tabungan pada dasarnya meliputi pencatatan transaksi sebagai berikut:
1. Pembukaan rekening dan penyetoran tabungan
2. Penarikan (pengembalian) tabungan oleh penabung
3. Perhitungan dan pencatatan bunga tabungan
4. Penutupan rekening tabungan
1. Pembukaan rekening dan penyetoran tabungan
Prosedur Pembukaan Tabungan:
a. Calon nasabah menuliskan nama dan alamat pada aplikasi formulir permohonan
untukmenjadi nasabah.
b. Calon nasabah menyerahkan fotocopy identitas diri (KTP atau SIM)

c. Menyerahkan setoran awal minimal sesuai yang ditentukan bank


d. Membuat contoh tanda tangan pada tempat yang ditentukan bank
e. Membuat buku tabungan dengan menuliskan nama, alamat, nomor buku tabungan, dan
jumlah tabungannya
f. Buku tabungan diserahkan kepada pemiliknya

Anda mungkin juga menyukai