DAFTAR ISI
para pembenih
I.
pembenihan ikan yang baik dan benar. Berkenaan dengan iru disusulah
buku Petunjuk Teknis Pembenihan ikan,
II.
ikan.
Kami sadari sepenuhnya bahwa buku ini masih belum sempurna dan
masih terdapat kekurangan lhususnya dalam memberikan informasi tentang
III.
pemijahan ikan. . Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
diharapkan guna perbaikan dan penyempurnaan penulisan buku sejenis di
masa mendatang.
IV..
V.
vii
VIII
i
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI ..
i
ii
1
1
2
3
4
8
8
9
10
11
17
17
18
19
22
23
23
24
25
27
28
33
33
34
35
35
43
43
46
47
54
54
55
56
69
61
I.
A. Pendahuluan
Ikan patin siam (Pangasius hypopyhalmus ) adalah salah satu
komoditi ikan air tawar yang dagingnya berwarna putih, rasanya khas, enak,
lezat dan gurih serta memiliki kandungan kalori dan protein yang cukup
tinggi sehingga sangar digemari oleh masyarakat.
Thailand dan pertama kali didatangkan ke Indonesia pada tahun 1972 oleh
: Chordata
Sub Filum
: Vertebrata
Super klas
: Pisces
Kelas
: Osteichtyes
Sub Kelas
: Actinoppterygii
Balai Penelitian Perikanan Darat Bogor. Patin siam juga dikenal dengan
Ordo
: Ostariophysi,
nama Lele Bangkok yang di negara asalnya disebut Pla Sawai. Ikan patin
Sub Ordo
: Siluroidei, .
Famili
Pangasidae
yang lainnya
Genus
Pangasius
Spesies
Pangasius hypopyhalmus
kondisi perairan ekstrim seperti kandungan oksigen terlarut dan pH air yang
rendah.
Selain itu ikan patin ukuran per individunya besar dan di alam
Ikan patin siam hidup di perairan tropis Indo Pasific, di sungai yang
patin siam dewasa adalah udang renik (crustacea), insekta dan moluska dan
dalam dengan kondisi perairan agak keruh, dan dasar berlumpur. Kualitan
air yang ideal untuk lehidupan ikan patin siam adalah O2) 2-5 ppm, CO2
ppm. Patin siam bentuk tubuh agak memanjang dan pipih. badan licin tidak
bersisik, pada bagian punggung keabu-abuan atau kebiri- biruan dan bagian
simetris dengan batok kepala yang keras. Mata dan hidung ikan ini kecil
serta mulut lebar yang terletak di ujung agak ke bawah. Pada sudut
dengan kondisi kingkungan yang ada seperti budidaya patin di kolam rawa
dan rawa pasang surut.
produksi benih yang berkuatas. Induk patin siam yang hendak di pijahkan
sebaiknya di pelihara dahulu di kolam atau karamba secara khusus dan
diberi pakan yang mengandung protein tinggi (35%), sebanyak 3 5% dari
bobot biomasnya, dengan frekuensi pemberian 2 - 3 kali/hari. Agar kualitas
nutrisi pakan lebih baik dapat ditambahkan atau dicampurkan dengan
vitamin, mineral dan hormon perangsang perkembangan gonad. Padat tebar
2
3
2. Induk jantan
Umur 2 tahun
Ukuran 1.5 - 2 kg
Kulit perut lembek dan tipis
Lubang kelamin (urogenital) membengkak dan berwarna merah tua.dan
jika di urut akan keluar cairan sperma berwarna putih
D. Pemijahan
1. Penyuntikan
Pemijahan ikan patin siam dilakukan secara buatan dengan
mas , atau HCG atau hormon sintetis dengan merek dagang ovaprim
tidak kurang dan tidak lebih, hal ini agar antara pertumbuhan dan umur calon
dengan dosis 0,5 cc/kg induk.. Induk betina disuntik dua kali dengan
Penyuntikan pertama
untuk induk ikan adalah suhu antara 25 30C, pH 6,0 8,5 dan kandungan
Ciri-ciri induk ikan patin siam matang gonad dan siap untuk di pijahkan.
adakah sebagai berikut:
1. Induk Betina
Umur 3 tahun
Berat 1,5 - 3 kg/ekor
Perut membesar kearah anus
Perut terasa lembek dan halus jika di raba
Kulit pada bagian perut lembek dan tipis
4. Pemeliharaan Larva
dan biasanya telah terjadi ovulasi, Apabila terjadi ovulasi maka dilakukan
striping yaitu melakukan pengurutan bagian perut induk betina dari bagian
namun sebelumnya bagian air yang kotor dan sisa telur yang tidak
depan
menetas dibuang dan digamti dengan air yang bersih agar kualitas air
(baskom plastic kecil). Pada saat bersamaan induk jantan juga distrping
Kemudian ditambahkan
pendederan.
Larva yang baru menetas mempunyai panjang 0,4 cm dan berat
rata-rata 2,3 mg, berwarna hitam dan bergerak sangat aktif yaitu
ekor/liter dan pakan yang diberikan berupa cacing tubifex hidup hingga
berumur 14 hari..
Setelah berumur 14-18 hari larva telah berukuran 1 inchi dan dapat
dipanen dengan menyerok larva menggunakan skopnet halus.
3. Penetasan Telur
Sebelum dilakukan penetasan, telur- telur ikan terlebih dahulu dicuci
dengan menggunakan larutan tanah merah guna menghilangkan daya
Larva
rekat telur. Larutan tanah merah dicampurkan ke dalam telur yang telah
A. Pendahuluan.
Menurut sejarahnya, ikan mas (Cyprinus carpio) berasal dari
dibudidayakan sejak tahun 1920. Pada saat ini ikan mas telah menyebar
terdapat 10 jenis ikan mas yang telah di kembangkan. Selain itu ikan mas
punten" dan mas majalaya" merupakan hasil seleksi di Indonesia.
Pembudidaya ikan mas di Indonesia banyak dilakukan di kolam,
jaring apung dan keramba. Jaring apung dan karamba di letakan di sungai,
danau atau waduk besar. Ikan mas dapat dikatagorikan sebagai ikan yang
sangat rakus, karena memakan segala pakan yang terdapat di dasar,,
pertengahan, dan permukaan perairan. Pakan alaminya meliputi tumbuhan
6. Panen
Sebelum
air, lumut, cacing, keong, udang, kerang, larva serangga dan organisma
melakukan
pemanenan,
ikan
tidak
diberi
pakan
lainnya yang ada di perairan. Ikan mas akan membuka mulutnya lebar-lebar
dan kemudian menyedot makanannya seperti alat penghisap.
Ikan mas di perairan tropis dapat matang gonad pada umur 1-2
tahun dengan kisaran berat 1,5 - 2 kg/ekor untuk betina. Sedangkan jantan
dapat matang gonad pada umur 8 bulan dengan kisaran berat 0,5 - 0,7
kg/ekor. Perkembangan telur dan sperma induk ikan mas di perairan tropis
lebih cepat dibandingkan dengan perairan subtropis.
Ikan mas memijah tidak tergantung pada musim dan secara alami,
pemijahannya terjadi pada tengah malam sampai akhir fajar. Biasanya ikan
mas akan mencari tempat memijah yang sesuai, seperti mencari tempat
yang rimbun dengan tanaman air atau rumput-rumput yang menutupi
8
permukaan air. Substrat-substrat tersebut selain dapat merangsang
pemijahan, juga dapat digunakan untuk sarang tempat merekatkan telur
ukuran dewasa
B.
Kingdom
Filum
Kelas
Ordo
Sub Ordo
Famili
Genus
Spesies
:
:
:
:
:
:
:
:
Animalia
Chordata
Actinopterygii
Cyprinifomes
Cyprinidea
Cyprinidae
Cpyrinus
Cyprinus carpio
di
ujung
tengah
atau terminal
dan
dapat
9
Di bibirnya yang lunak ada dua pasang sungut (berbel) yang tidak
Sirip
punggung
ikan
mas
memanjang
yang
mana
bagian
ada
bergerigi.
dihasilkan testis. Telur yang telah dibuahi kemudian akan menetas dan
menghasilkan larva. Larva akan berubah menjadi benih, dan benih menjadi
Moncongnya
disembulkan (protaktil).
Sebagian besar dari tubuh ikan mas tertutup oleh sisik kecuali
Pada bagian belakan sirip dubur (anal) ikan mas ini juga berjari-jari
keras dan pada ujungnya bergerigi.
Sisik ikan mas relatif besar dengan tipe sisik lingkaran (cycloid) yang
terletak beraturan.
Garis rusuk atau gurat sisi (linea lateralis) ikan mas yang lengkap
terletak di bagian tengah tubuh yang posisinya melintang dari tutup
insang hingga ke ujung belakang pangkal ekornya.
Pemeliharaan indukan jantan dan betina harus terpisah, masingmasing indukan menempati kolam/karamba/jaring apung atau wadah
pemeliharaan lainnya yang berbeda dengan ke dalaman air berkisar antara
60-80 cm. Pemeliharaan dilakukan hingga indukan memasuki masa matang
gonad. Indukan matang gonad adalah indukan ikan yang telah masuk masa
subur dan siap untuk melakukan pembuahan.
Sumber pengairan untuk
pararel dan apabila system seri sebaiknya kolam indukan jantan diletakkan
setelah kolam indukan betina. Apabila indukan dipelihara di karamba atau
jaring apung agar, memperhatikan arus air sehingga wadah pemeliharaan
10
indukan betina diletakan diatas wadah pemeliharaan indukan jantan. Hal ini
dilakukan agar tidak terjadi perkawinan tak disengaja. Karena bila indukan
jantan melepaskan sperma dan terbawa masuk ke kolam betina, bukan tidak
mungkin akan terjadi pemijahan tak disengaja.
Pemberian makanan dengan kandungan protein 25%. Untuk pellet
Ciri induk jantan dan induk betina unggul siap di pijah adalah :
No.
Ciriri Fisik
8 bulan
2 kg
0,5 kg
2.
Bobot/ekor
3.
Perut
Langsing, ramping
4.
Gerakannya
5.
mengeluarkan cairan
berwarna kuning
mengeluarkan cairan
sperma berwarna putih
6.
7.
Mata
8.
Sisik
D. Pemijahan
1. Seleksi Induk Ikan Mas
1,5 2 tahun
Umur
Janta
1.
diberikan secara teratur 2 kali sehari (pagi dan sore hari) dengan takaran 2-
Betina
11
9.
Tutup insan
10.
11.
Pangkal ekor
Panjang kepala
tidak kusam.
tidak kusam.
Secara umum terdapat dua cara pemijahan ikan mas, yakni dengan
proses
alami
dan
proses
buatan.
Proses
pemijahan
alami
yaitu
Namun pada kesempatan kali ini hanya dibahas pemijahan ikan mas
dan betina dalam kolam atau hapa terpisah, tanpa diberi makan selama 1-2
secara alami.
3. Pemijahan
Pasang kakaban di dalam hapa, kakaban terbuat dari ijuk yang dijepit bilah
dengan perbandingan:
panen larva dan menangkap induk yang telah memijah, maka pemijahan ikan
Artinya apabila induk betina 2 ekor maka induk jantan 4 ekor yang
beratnya 2 ekor induk betina sama dengan berat 4 ekor induk jantan.
Hapa
dipasang dengan bantuan kayu dan tali agar permukaannya dapat terbuka lebar
5. Pendederan .
akan mengakibatkan banyak telur yang tidak terbuahi sehingga telur akan
mati (infertil). Tetapi sebaliknya fertilitasnya tinggi apabila jumlah sel
Ikan mas akan memijah menjelang fajar hingga muncul matahari dan
kolam induk.
4. Perawatan Larva
14
Pendederan I
15
makanan yang berupa kantong kuning telur atau egg yolk. Cadangan
makanan ini cukup hingga 3 4 hari. Fase larva adalah fase kritis dalam
Ukuran 0,6 1 cm
siklus hidup ikan, sehingga pemeliharaan larva merupakan fase yang paling
Lama
c.
Pendederan II
Pendederan III
Pemakan segalanya
d.
Pendederan IV
pH 5-11.
bulan. Seekor induk betina dengan berat 200 - 400 gram dapat
A. Pendahuluan
17
Ikan nila bersifat mengerami telurnya di dalam mulut sampai
menetas kurang lebih 4 hari dan mengasuh larvanya 14 hari sampai larva
perikanan air tawar yang sangat popular di masyarakat Indonesia. Hal ini
dilakukan oleh induk betina. Secara alami ikan nila memijah pada sarang
yang dibuat oleh ikan jantan di dasar kolam, sehingga diperlukan dasar
Pertumbuhan ikan nila jantan dan betina dalam satu populasi akan
pertama kali didatangkan ke Indonesia pada tahun 1969. Ikan ini begitu
selalu jauh berbeda, nila jantan 40% lebih cepat dari pada nila
mudah diterima masyarakat, dan dalam waktu yang singkat sudah kenyebar
betina. Disamping itu, yang betina apabila sudah mencapai ukuran 200 g
Peningkatan Gizi
Ikan nila
Keluarga).
dengan pesat.
C. Klasifikasi dan Morfologi
Menurut Kordi (2010), ikan nila diklasifikasikan ke dalam :
Filum
: Chordata
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies
: Pisces
: Perciformes
: Cichlidae
: Oreochromis
: Oreochromis nilotica
Betina :
Warna tubuh agak pucat dan memiliki 3 (tiga) buah lubang yaitu :
Ikan nila secara morfologi memiliki bentuk tubuh pipih, sisik besar
dan kasar, kepala relatif kecil, mata tampak menonjol dan besar, tepi mata
memiliki lima buah sirip yakni sirip punggung (dorsal fin), sirip dada (pectoral
Warna sisik abu-abu kecoklatan (nila hitam) dan putih atau merah (nila
berwarna putih dan garis linea lateralis terputus dan terbagi dua. Ikan nila
fin), sirip perut (venteral fin), sirip anus (anal fin), dan sirip ekor (caudal fin).
merah). Posisi mulut terletak di ujung mulut dan terminal. Pada sirip
punggung terdapat jari-jari sirip punggung yang keras dan garis-garis vertical
yang bulat dan berwarna kemerahan. `Ikan nila memiliki ciri khas sendiri,
18
berupa garis vertikal di bagian ekor sebanyak enam hingga delapan buah.
Garis-gari vertikal ini juga terdapat di sirip dubur dan sirip punggung, dan
garis inilah yang membedakan antara ikan nila (Oreochromis niloticus)
dengan ikan mujahir (Oreochromis mossambicus).
B. Pemijahan
1.
Seleksi Induk
Untuk membedakan induk jantan dan betina dapat dilihat dari
19
Untuk menghasilkan benih yang baik dipilih induk yang benar19
benar matang gonad. Matang gonad pada ikan Nila Betina adalah
kondisi ikan yang sudah siap untuk dikawinkan (dipijahkan) yang
ditandai oleh diameter telur yang sudah mencapai ukuran 2,5 mm 3,1
mm. pada ikan jantan, ditandai oleh sperma yang berwarna putih dan
kental.
dengan mengurut perut ikan ke arah anus. Ikan jantan yang telah
matang kelamin akan mengeluarkan cairan kental berwarna bening dan
di sekitar perut sampai kepala bagian bawah berwarna merah.
Cara menentukan kematangan gonad ikan betina dilakukan
dengan meraba bagian perut dan pengamatan bagian anus. Ikan betina
yang telah matang gonad ditunjukkan dengan telur berwarna kuning
2.
saat
proses
pemijahan
berlangsung,
induk
betina
akan
Pada pagi hari induk nila jantan dan betina dimasukan ke kolam
dengan
bersamaan
setelah penebaran induk ikan nila. Proses ini terjadi di dalam sarang
Pemijahan
pemijahan
lama pemijahan induk diberi pakan berupa pellet dengan dosis 3% dari
kepadatan
ekor/m
dengan
B. Lebar Kolam
baru menetas antara 0,9 - 10 mm. Burayak yang masih ada dalam mulut
induknya mengisap kuning telur yang ada pada tubuhnya selama 4 - 5
20
Keterangan :
Panjang kolam
hari.
21
Panen dapat dilakukan 1 2 hari setelah induk nila melepaskan
benih dari mulutnya. Pemanenan dilakukan setiap 15 hari dengan
cara menangkap benih nila di kobakan menggunakan jaring/serok.
Benih-benih nila yang tertangkap ditampung dalam hapa halus (hapa
Dasar kolam
Kamalir
Kobakan
D. Pendederan benih
Outlet kolam
Outlet kobakan
5nlet kolam
sebagai daerah penyebaran ikan gurami antara lain Thailand, Sri Langka,
Malaysia, Australia, Cina, India, dan Indonesia.
Di habitat aslinya ikan gurame hidup di perairan tawar yang tergenang
seperti rawa, danau, dan waduk serta genangan air lainnya. Pada dasarnya
ikan gurame lebih menyukai perairan jernih dan tenang, namun ikan ini
A. Pendahuluan
Ikan gurame (Osphronemus goramy) merupakan salah satu jenis
ikan air tawar yang sangat populer sebagai ikan konsumsi, bahkan
dipandang sebagai salah satu ikan bergengsi yang biasanya disajikan pada
acara-acara penting. Ikan ini banyak digemari masyarakat di Asia Tenggara
dan Asia Selatan sehingga mempunyai nilai ekonomis tinggi dan prospek
yang cukup baik untuk dikembangkan.
dapat bertelur dan berkembang biak di air yang keruh sekali pun. Ikan
Kelas
: Pisces
Sub Kelas
: Teleostei
Ordo
: Labyrinthici
Sub Ordo
: Anabantoidae
Famili
: Anabantidae
Genus
: Osphronemus
Species
dan sekitar kolam agar tidak dijadikan tempat penempelan sarang telur
Sosok ditempatkan
karena ikan gurami memerlukan perairan yang airnya relatif dalam untuk
pergerakannya .
2,5 kg untuk betina. Organ tubuh lengkap, tubuh tidak cacat dan
ditebar,
tidak ada kelainan bentuk, alat kelamin tidak cacat (rusak), tubuh
bebas
dari
jasad
tubuh berlendir
26
(sosok) dan bahan-bahan lain yang diperlukan seperti ijuk, sabut
insang
bersih,
tubuh
tidak
patogen,
Umur 2 tahun
Perut meruncing,
27
Gerakan lincah.
bahan sarang ( ijuk/sabut kelapa dan lainnya ) yang dibuat oleh induk jantan,
E.
Kualitas air media pemijahan yang ideal adalah suhu 25-30 C, pH 6,5 - 8,0,
Perut membundar,
tingkat perputaran air 10-15%/hari dan ketinggian air kolam 40-60 cm.
1 . Penetasan Telur dan Pemeliharaan Larva
Pemijahan
kolam
pemijahan
dengan
kepadatan
ekor/5
m2
Untuk membedakan telur yang hidup dan mati dapat dilihat dari
dengan
perbandingan jantan dan betina adalah 1:3 atau 1:4. Penebaran induk di
keputih-putihan.
kolam yang disekat (terisolas) atau secara komunal (satu kolam diisi
diserang
cendawan
berwarna
putih
yang
disebut
aman dan tenang untuk membuat sarang sebagai tempat menyimpan telur,
dengan memungut bahan sarang (ijuk, sabut kelapa dan lainnya) yang telah
28
dipersiapkan di atas permukaan air kolam.
Sarang yang telah berisi telur ditandai dengan permukaan air di atas
sarang terdapat lapisan minyak. Lapisan minyak tersebut berasal dari telurtelur yang pecah. Selain itu sarang yang telah berisi telur biasanya tertutup
29
Wadah penetasan yang digunakan bisa berupa bak-bak atau ember
plastik, paso, atau akuarium. Kepadatan telur 150-175 butir per liter.
Wadah penetasan ini telah dipersiapkan 1-2 hari sebelumnya dengan diisi
air kolam dan air bersih. Ketinggian air disarankan sekitar 20 cm,
kemudian diberi larutan methylene blue sebanyak 1 cc/ liter untuk
dimasukkan, air dalam bak penetasan diberi aerasi terlebih dahulu agar
jam.
kantong kuning telur. Kuning telur akan habis 10 - 12 hari kemudian dan
pada saat itulah larva mulai membutuhkan pakan yang disesuaikan
yang dihasilkan
Pemeliharaan larva di akuarium dilakukan dengan padat tebar 15 20 ekor/liter. Pakan mulai diberikan pada saat larva berumur 5 sampai
dengan 6 hari berupa cacing Tubifex, Artemia, Moina atau Daphnia yang
disesuaikan
dengan
bukaan
mulut
ikan.
Kualitas
air
sebaiknya
sifat
telur
yang
mengambang.
Untuk
F. Pendederan
Pemeliharaan benih pada pendederan I, II, III, IV, dan V dapat
mempertahankan
Padat
31
penebaran dan lama pemeliharaan pendederan benih ikan gurame
sebagaimana tertera pada table di bawah ini.
2. Pemeliharaan Larva
No.
Standar
Satuan
P1
P2
P3
P4
P5
mulanya dari Benua Afrika dan pertama kali didatangkan ke Indonesia pada
tahun 1984. Jenis ikan lele ini termasuk hibrida dan pertumbuhan badannya
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Padat tebar
Ukuran benih
Prosentase pakan
Frekuensi pakan
Lama pemeliharaan
Sintasan
ekor/m
cm
% BB
Kali/hari
hari
%
100
1
20
2
20
60
80
2
20
2
30
70
60
4
10
3
40
70
45
6
5
3
40
80
30
8
4
3
40
80
ikan
lele
lokal
(Clarias
batrachus)
lele
dumbo
memiliki
No.
Umur
Bobot
Ukuran
0,5 gram
dikawinkan
dengan
kerabatnya
sendiri
(inbreeding),
memicu
1.
1 12 hari (larva)
2.
12 30 hari
0,5 1 cm
3.
1 2 bulan
1 2,5 cm
4.
3 bulan
2,5 5 gram
2,5 4 cm
5.
4 bulan
5 10 gram
4 6 cm
balik atau backcross breeding antara induk lele dumbo betina generasi
6.
5 bulan
50 gram
12 15 cm
7.
6 bulan
8.
9 bulan
500 gram
9.
12 bulan
1.000 gram
kedua (F2) dengan induk lele dumbo jantan generasi keenam (F6).
Hasil perkawinan silang (Clarias gariepinus) tersebur menghasilkan
varetas baru yang diberi nama lele sangkuriang. dan sudah dilepas sebagai
varietas unggul dengan keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
32
A. Pendahuluan
Ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) merupakan sakah satu
komoditas air tawar yang cukup popoler di masyarakat. Ikan
ini asal
: Chordata
33
Kelas
: Pisces
singkat dan dengan jaminan kualitas yang baik, maka pembenihan ikan ini
Subkelas
: Teleostei
Ordo
: Ostariophysi
Subordo
: Siluroidae
Famili
: Claridae
Genus
: Clarias
Spesies
: Clarias gariepinus
Seleksi Induk
Induk lele sangkuriang dapat
tahun dan dapat memijah sepanjang tahun. . Ciri-ciri induk betina dan
a. Induk Betina
sirip ekor, dan sirip dubur, serta memilii dua sirip berpasangan yakni sirip
dada dan sirip perut. Pada sirip dada terdapati sepasang patil atau duri
pematang. Pada bagian atas ruang rongga insang terdapat alat pernapasan
tambahan (organ arborescent),yang bentuknya seperti batang pohon yang
penuh dengan kapiler-kapiler darah.
lebih tinggi dari lele dumbo dan konversi pakan lele Sangkuriang sebesar
0.8 sedangkan >1. .
C.
Pengelolaan Induk
34
35
2.
Pemberokan
Pemberokan dilakukan di kolam/bak
ukuran 4 x 6 x 1 meter
3.
Penyuntikan
Pemijahan ikan lele sangkuriang dapat dilakukan secara alami
maupun buatan.
a. Induk betina
induk membutuhkan 2 kg ijan mas) dan jantan dosis atau ovaprim 0,2
Perutnya buncit,
ml/kg induk.
a. Pemijahan Alami
b. Unduk jantan
Aalat kelamin membesar/bengkak dan berwarna kemerahan ada
bintik berwarna putih.
36
37
Setengah jam sebelum pengeluaran telur (striping); sperma harus
38
kolam/bak diisi air setinggi 30 cm dan biarkan air mengalir selama
penetasan
Pasang hapa halus yang ukurannya sama dengan bak
keluarkan darahnya
Gunting kantong sperma dan keluarkan cairan sperma
Tebarkan telur dengan cara telur ikan diambil dengan bulu ayam
perlahan-lahan
ditambahlan NaCl
hingga
rata,
terlalu
pekat
encer.
Ambil inbuk betina yang akan dikeluarkan telurnya dan urut
bagian perutnya kearah lubang kelamin sampai keluar telurnya
Telur ditampung dalam mangkuk plastik yang bersih dan kering,
Masukan larutan sperma kedalam mangkuk sedikit demi sedikit
dan aduk hingga merata.
Tambahkan larutan NaCl agar sperma lebih merata.
Agar terjadi pembuahan, tambahkan air bersih aduk hingga
merata. Sehingga pembuahan berlangsung dengan baik.
Untuk mencuci telur dari darah dan kotoran lainnya tambahkan
lagi air bersih kemudiam buang airnya.
Lakukan 2 3 kali sampai telur ikan bersih.
4.
beton dengan
Penetasan
Pendederan I.
39
40
Benih lele ditebar pada pagi hari dengan kepadatan 100 200
ekor/m
Pemeliharaan dilakukan selama 3 minggu (21 hari).
Pakan
ekor benih.
pendederan.
5. Pendederan
dilakukan
a.
b. Pendederan II
Kolam yang telah disiapkan dan telah dilakukan pemupukan dengan
pupuk organik dosis 500 gram/m2, dan pengapuran dengan dosis
50 gram/m2. kedalaman air 30-50 cm dan plankton telah tumbuh,
Benih hasil seleksi dari pendederan I ditebar dengan kepadatan
100150 ekor/m2.
Pemelihara benih pada kolam pendederanII selama 21 28 hari.
Pemberian pakan sebanyak 10% 15% bobot biomass/hari
(minggu pertama dan minggu kedua) dan 5% bobot biomass/hari
(minggu ketiga) dengan frekuensi pemberian tiga kali/hari. Pakan
berupa pelet tepung pada minggu pertama dan pelet butiran
diameter satu mm pada pemeliharaan selanjutnya.
c. Pendederan III
75100 ekor/m2.
Lama pemeliharaan benih di kolam pendederan selama 1421 hari,
Pemberian pakan sebanyak 5% 10% bobot biomass/hari dengan
frekuensi pemberian 3 kali/hari berupa pelet berdiameter 1 mm.
Benih ukuran panen 7-8 cm dan siap untuk dipelihara di kolam
41
pembesaran
Proses Produksi Benih Lele Sangkuriang pada Bak Plastik/Tembok adalah
sebagai berikut :
Kriteria
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Umur
Panjang Standar
Bobot
Sintasan
Padat Tebar
Pakan
Larva
Pendederan 1
Pendederan 2
5 hari
0,7-1,0 cm
0,002 geam
90-95 %
26 hari
3-5 cm
0,62 geam
> 80 %
100 ekor/m
40 hari
5-8 cm
3,89 geam
>80 %
50 ekor/m
20 % bobot
10% bobot
3 Kali/hari
3 Kali/hari
500 gram/m2 200 gram/m2
50 gram/m2
50 gram/m2
Pupuk Organik
Kapur Tohor
Ukuran benih lele siap panen berkisar 5-7 cm.dari hasil pendederan 2
pemanenan
42
A, Pendahuluan
Ikan papuyu atau betok (Anabas testudineus Bloch) merupakan
ikan asli perairan tawar Indonesia yang hidup liar di rawa-rawa, sungai,
danau dan genangan air lainnya seperti handil, sawah dan saluran air. Ikan
papuyu dagingnya putih dan tebal, serta memiliki cita rasa yang terbilang
enak dan gurih sehingga sangat digemari masyarakat terutama di
Kalimantan Selatan dan mempunyai harga jual yang tinggi.
dilakukan
Menurut
Mudjiman (1985), jumlah makanan yang dikonsumsi oleh ikan secara umum
dalam wadah yang telah diisi dengan air dari kolam yang sama agar
Tingkat Pemberian
Frekuensi Pemberian
7.
8.
dengan
mengeringkan
air
kolam
berkisar antara 3 6 % dari total berat ikan. Namun jumlah makanan itu
dapat berubah-ubah tergantung pada suhu lingkungannya. Ikan ini
memangsa aneka serangga dan hewan-hewan air yang berukuran kecil.
ikan papuyu masih merupakan hasil tangkapan dari alam yang saat ini telah
terhadap jenis makanan tertentu, ukuran dan umur ikan, musim serta habitat
penggunaan potasium dan lainnya. Selain itu patut diduga karena terganggu
ekosistem tersebut akibat adanya ikan-ikan lain seperti nila, bawal dan lele
aktivitas
Ikan papuyu dapat hidup baik pada kualiras air , suhu 27-30C, pH
4-8, kecerahan 25-30 cm, warna air coklat gelap, bau air bangai/lumpur, DO
43
Perbedaan sifat biologi ikan papuyu dari tiga ekosistem rawa
44
Dalam keadaan normal ikan papuyu bernapas dengan insang,
namun ikan ini mempunyai keistimewaan tahan hidup dalam kondisi perairan
adalah :
Tadah Hujan
1.
terhadap penyakit dan dapat hidup di air tergenang (stagnan). Ikan papuyu
Kreteria
Pasang Surut
Monoton
Ukuran
- Maksimum
150 gram
300 gram
270 gram
- Rata-rata
60 90 gram
Pertumbuhan
Lambat
Cepat
Cepat
3.
Mortalitas
Rendah
Tinggi
Sedang
air selama 1 - 2 bulan bahkan dapat bertahan hidup di daratan tanpa air
4.
Fekunditas
Tinggi
Tinggi
Tinggi
5.
Survival rate
Tinggi
Agak rendah
Tinggu
bertahan di daratan dan harus segera mendapatkan air dalam beberapa jam
6,
Rasa daging
Agak hambar
gurih
7.
Warna
Agak kekuningan
Hijau kebiruan
Hijau kebiruan
agak tua
Ikan papuyu tahan hidup dan tinggal dalam lumpur dengan sedikit
Walaupun demikian ikan papuyu tidak dapat terlalu lama
nama lain yaitu ikan puyu (Melaya), ikan betik atau bethok (Jawa), getehgeteh (Manado). puyu-puyu (Padang), puyo-puyo (Bintan), kusang (Danau
Matanua), sedangkan dalam bahasa Inggris ikan ini mempunyai nama
Climbing Gouramy atau climbing perch.
Ikan papuyu menyebar luas, mulai dari India, Cina, Srilangka,
Fhilifina, hingga Asia Tenggara lainnya dan Kepulauan Nusantara serta di
sebelah barat Garis Wallace dan menyebar di kepulauan Indo-Australia
Daerah penyebaran ikan Papuyu di Indonesia meliputi Sumatera, Nias,
Bintan,
Sulawesi,
Bangka,
Sumbawa,
Pati,
Ambon,
Jawa,
Bacau,
keras/kaku. Bagian sisi atas tubuh (dorsal) berwarna gelap kehitaman agak
kecoklatan atau kehijauan. Sisi samping (lateral) berwarna kekuningan,
terutama di sebelah bawah, dengan garis-garis gelap melintang yang samar
46
dan tidak beraturan. Sebuah bintik hitam (terkadang tak jelas kelihatan)
Kingdom
Animalia
Filum
Chordata
merayap naik dan berjalan di daratan terutama pada saat hari hujan.
Sub filum
Vertebrata
Kelas
Pisces
Sub kelas
Actinopterygii
Infra kelas
Teleostei
Super ordo
::
Acanthopterygii
Ordo
::
Perciformes
Family
Anabantidae
Genus
Anabas
Spesies
Anabas testudineus
C. Pemijahan
Pembenihan ikan bertujuan untuk menghasilkan benih ikan
berkualitas dalam jumlah besar, sehingga kegiatan usaha pembesaran ikan
tidak tergantung pada ketersediaan benih di alam. Disanping itu untuk
meningkatkan
pendapatan
pembudidaya
ikan
sekaligus
menunjang
Papuyu
berkembangbiak
dengan
cara
induk
betina
Ikan
diperoleh dari hasil tangkapan di alam dan dipelihara di kolam agar terbiasa
hidup dalam lingkungan terbatas dan terbiasa makan pakan tambahan yang
antara jantan dan betina agar dapat matang gonad secara alami dan
47
Jika matang gonad, apabila bagian perut diurut akan keluar telur,
B, Jantan :
Tubuh ramping dan panjang,
pemijahan papuyu yaitu seleksi induk siap pijah, penyuntikan induk, ovulasi,
1. Seleksi Induk.
48
Jika perut diurut akan keluar cairan sperma berwarna putih susu.
30 gram
Badan terlihat segar (tidak cacat) dan gerakannva lincah
Mampu menghasilkan telur dalam jumlah cukup banyak,
Umur induk lebih dari 10 bulan,
Pertumbuhannya cepat.
2. Penyuntikan
Pemijahan ikan papuyu dilakukan secara semi buatan, induced
spawning. Caranya, siapkan akuarium ukuran panjang 60 cm, lebar 50
cm dan tinggi 45 cm; keringkan selama 3 hari; isi air setinggi 30 cm;
hidupkan dua titik aerasi.
49
Penyuntikan terhadap induk betina dan jantan dilakukan secara
b. Pendederan II
Pendederan II dilakukan di kolam berukuran 200 m2, keringkan
selama 4 6 hari; isi air setinggi 40 60 cm; tebarkan 4 karung kotoran
ayam atau puyuh dan biarkan selama 4 5 hari. Tebar benih yang
berasal dari pendederan I (lepas hapa) dengan kepadatan 200 300
ekor/m2; beri pakan tambahan berupa pelet halus sebanyak 500
gram/hari diawal pemeliharaan, 750 gram pada minggu kedua, 1.000
4. Pendederan`
51
a. Pendederan I
Pendederan I dilakukan dalam hapa yang dipasang di kolam.
Siapkan sebuah kolam berukuran 200 m2, keringkan selama 46 hari; isi
air setinggi 4060 cm; tebarkan 4 karung kotoran ayam atau puyuh dan
biarkan selama 4 5 hari; pasang 4 10 buah hapa ukuran panjang 2
m, lebar 1 m dan tinggi 80 cm dengan tiang-tiang bambu.
Tebar/masukan 2.000 ekor larva umur 10 - 14 hari dan berikan pakan
tambahan berupa pelet halus. Pemeliharaan ini dilakukan selama
seminggu. Pada saat itu, larva sudah berukuran 0,5 cm.
c. Pendederan III
Pendederan III dilakukan di kolam lain dengan perlakuan sama
dengan pendederan II. Pendederan ini dilakukan selama sebulan dan
benih sudah mencapai ukuran 3 5 cm. Benih hasil pendederan III
berbagai jenis penyakit misalnya hepatitis, infeksi paru, dan stroke. Selain
pembesarannya.
itu dapat memperbaiki gizi buruk pada bayi, anak-anak dan ibu-ibu yang
sedang hamil serta mempercepat penyembuhan luka. Oleh karena
kandungan dan kelebihannya itu sejumlah ahli gizi menganjurkan kepada
masyarakat untuk lebih banyak mengkonsumsi ikan gabus.
Pemijahan ikan gabus cukup mudah, tidak perlu dengan pemijahan
buatan, cukup dengan pemijahan alami, karena karakteristik biologinya
sebagai ikan local yang sudah akrab dengan kondisi perairan umum. Ikan
Gabus di alam memijah pada musim penghujan yaitu dari Bulan Oktober
hingga Desember.
Ikan gabus dikenal dengan banyak nama yaitu sebagai haruan
53
5. PENDAHULUAN
Ikan gabus
(Melayu dan Banjar), kocolan (Betawi); bayong, bogo, licingan, kutuk (Jawa).
54
Ikan ini mempunyai nama ilmiah Channa striata (Bloch, 1793) dan ada yang
menyebutnya dengan nama Ophiocephalus striatus.
ikan air tawar yang banyak dijumpai di perairan umum seperti danau, rawarawa, sungai, waduk dan saluran-saluran air hingga ke sawah-sawah
sebagai ikan liar. Ikan gabus hidup di dasar perairan yang dangkal, bersifat
Filum
: Chordata
Sub Filum
: Vertebrata
Klass
: Pisces
Ordo
: Labyrinthicea
Sub Ordo
: Ophiochepaloidea
Famili
: Ophiochepalidae
Genus
: Ophiocephalus
Spesies
: Ophiocephalus striatus
Ikan gabus merupakan ikan asli Indonesia yang saat ini harganya
cenderung makin tinggi karena selain dimanfaatkan dalam bentuk segar,
ikan gabus juga diolah menjadi ikan asin, ikan asap, abon/rabuk ikan,
kerupuk ikan dan lainnya bahkan dipercaya sebagai bahan obat.
Berdasarkan hasil penelitian Ikan gabus mengandung albumin (bagian
protein yang sangat penting bagi tubuh manusia)
b. Betina
Bentuk Kepala membulat,,
Warna badan lebih cerah,
Perut membesar dan lembek
Lubang kelamin (urogenital) memerah, jika diurut keluar telur.
Berat 1 kg/ekor, walaupun pada umur
sudah bertelur akan tetapi daya tetasnya rendah dan daya hidup
anakannya kurang baik..
.Ikan gabus mempunyai kelebihan dalam proses pemijahannya,
Ikan gabus (Channa striata) sinonim dengan Ophiochephalus
striatus memiliki nama lain, yaitu haruan yang merupakan sebutan umum di
daerah Kalimantan. Sedangkan dalam Bahasa Inggris disebut Snake Head
Fish.
55
7. Pemijahan
1. Seleksi Induk.
Ciri-ciri induk ikan gabus
1.
Jantan
oleh induknya.
3.
Pemeliharaan Larva
Pemeliharaan larva dilakukan 2 hari setelah telur menetas hingga
akuarium lain. Pada umur 2 hari larva dapat diberi pakan berupa naupli
sehingga mudah terlihat apabila ikan gabus telah memijah. Ambil telur
sisa pakan, serta mengganti air akuarium dengan air baru sebanyak 50%.
hingga memijah.
gabus dan setelah 2 hari baru diberi pakan berupa tepung pelet atau
cara
yaitu
tradisional,
Setelah itu, benih gabus diberi pakan pelet apung khusus untuk
diantaranya
pemijahan
dengan
hipofisisasi,
peningkatan
derajat
59
VII. PENUTUP
Pengertian dari benih ikan adalah sebutan dari ikan yang baru menetas
sampai mencapai ukuran panjang tubuh 5 - 6 cm
60
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Teknik Pembenihan Ikan Patin Siam (Pangasius hypopthalmus).
http://kreasi hermanoceaniz.blogspot.co.id/2011/04/teknikpembenihan-ikan-patin-siam.html, Diakses, Selasa, 3 Nopember
2015.
Anonim. 2014. Buku Saku Teknik Budidata Ikan Air Tawar. Balai Bsar
{rikanan Budidaya Dirktorat Jnderal Perikanan Budidaya
Kementerian Kelautan dan Perikanan. 86 halaman.
Rukmana. 2014. Cara Budidaya Ikan Gabus. http://hewan.co/cara-budidayaikan-gabus.html. Diakses, 27 Mei 2015.