Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN PENDAKIAN

Sebelum memulai sebuah pendakian ke sebuah gunung, ada baiknya kita mengerti
bagaimana mempersiapkan segalanya dalam sebuah manajemen pendakian. Manajemen
pendakian ini adalah sebuah ilmu yang biasanya wajib dikuasai oleh orang-orang yang menyebut
dirinya pendaki gunung. Sekilas terlihat sepele, akan tetapi jika diabaikan akan berakibat fatal
dalam sebuah pendakian.

1.

PERENCANAAN PERJALANAN
Ada baiknya sebelum memulai pendakian, Anda mencari informasi jalur serta info-info

penting lainnya pada para pendaki yang pernah berkunjung kesana, karena hal itu akan sangat
berguna untuk persiapan pendakian berkaitan dengan bujet (dana), alat dan perlengkapan yang
akan dibawa, berapa lama akan menginap, serta makanan apa saja yang akan siapkan, berapa
banyak air yang harus dibawa, dll. Hal itu sangat penting mengingat kita akan jauh dari fasilitas
yang bisa kita dapatkan di perkotaan, sehingga jika terjadi hal-hal yang di luar kendali kita,
paling tidak kita ada persiapan sebelumnya.
Beberapa hal yang menjadi dasar dalam perencanaan perjalanan.
A. Keadaan medan yang dituju.
Kenalilah setiap bagian dari wilayah serta medan yang akan kita lalui. Panjang dari route
dan bagian-bagian dari route tersebut, bagaimana keadaan umumnya, apakah terdiri dari medan
yang berbatu, rawa-rawa, semak belukar, hutan rimba belantara atau padang rumput, dll. Kenali
pula keadaan iklimnya, temperatur siang hari dan malan hari, angin, hujan, senantiasa berkabut,
atau salju dll.
B. Maksud dan Tujuan Perjalanan.
Apa program program kegiatan anda secara umum dan macam kegiatan apa saja yang
akan anda lakukan pada setiap bagian dari route perjalanan anda.
C. Waktu
Perhatikan lamanya waktu dari perjalanan anda, juga waktu untuk setiap bagian dari
route perjalanan.
D. Alat yang diperlukan
Keterbatasan dari kita untuk membawa barang-barang serta perlengkapan sebagai beban.
Dari hal-hal diatas kita dapat mebuat perhitungan dan perencanaan perjalanan pendakian
yang akan kita lakukan. Serta memilih perlengkapan apa saja yang perlu dipakai dan dibawa
sehingga tujuan-tujuan terlaksanan dengan baik. Perlengkapan untuk suatu perjalanan harus
selengkap mungkin tetapi juga harus praktis dan seringan mungkin maximum utility in
minimum weight.
Berat total barang yang di bawa, maksimal adalah sepertiga dari berat badan kita,

2.

MANAJEMEN LOGISTIK
Manajemen logistik adalah sebuah upaya bagi kita untuk mencari bahan - bahan makanan

ataupun barang substitusinya yang berbobot ( dari segi nutrisi, kalori, dan ukuran packing ).
Supaya efisien, ekonomis, dan tidak terlalu berat untuk dibawa dalam tas Carrier. Bahkan
1

mengenal makanan tidak hanya gisi dan kalorinya yang harus dipikirkan tapi pengaruhnya pada
perjalanan. Jika perlu, rencanakan daftar serta jadwal dari makanan (menu) dari hari-kehari.
Logistik adalah sesuatu yang vital untuk setiap pendakian ataupun ekspedisi yang sangat
mendukung untuk kelanjutan perjalanan. Sukses tidaknya pendakian, logistik pulalah yang
menjadi salah satu kunci keberhasilannya. Kalau seumpama stock logistik kita habis ditengah
perjalanan, sangat tidak mungkin untuk memakasakan diri meneruskan perjalanan hingga
puncak.
Jumlah kalori yang dibutuhkan untuk setiap perjalanan seorang pendaki gunung
tergantung pada :
a. Ukuran dan berat badan seseorang.
b. Metabolisme individu.
c. Lamanya perjalanan.
d. Cuaca/suhu.
e. Jenis aktifitas.
Untuk mengetahui jumlah kalori yang dibutuhkan perharinya, ada rumus sebagai berikut :
( Berat Tubuh / kg ) x 2 x 15 -500 = Untuk aktivitas santai
( Berat tubuh / kg ) x 2 x18 500 = Untuk aktivitas Full
( Berat tubuh / kg ) x2 x 25 500 = Untuk aktivitas Sport
Contohnya, berat tubuh Anda 56 kg, maka dalam aktivitas pendakian. Anda butuh kalori sebesar
( 55kg ) x 2 x 25 500 =2300 kalori
Dan bisa dikira - kira sendiri, apabila akan melakukan perjalanan dari basecamp ke
pos berikutnya dengan menggendong tas carrier dibelakang sepanjang hari, ada baiknya mencari
konsumsi bahan makanan yang nilai total kalorinya diatas itu. Pemilihan yang pas serta perkiraan
akan lamanya perjalanan mutlak dibutuhkan untuk mendapatkan bahan makanan dan bahan
substitusinya yang mudah diolah, efisien dalam packingnya, bernilai gizi tinggi serta ekonomis
dalam pembelanjaannya agar carrier menjadi tidak terlalu berat dan uang belanja logistik tidak
membengkak.
Bagaimana cara meminimalisasi barang bawaan untuk memperingan tas carrier. Dengan
catatan, tidak untuk dikurangi, tetapi di-substitusi dengan list lain yang bisa lebih ringan, efisien,
compact dan ekonomis. Terutama dari segi Logistik.
Ada beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam merencanakan perbekalan
makanan/minuman yang akan dibawa :
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Cukup mengandung kalori dan mempunyai komposisi gizi yang memadai.


Terlindung dari kerusakan, tahan lama, dan mudah mengolahnya.
Sebaiknya makanan yang siap saji atau tidak perlu dimasak terlalu lama
Ringan, dan mudah didapat.
Harga Ekonomis.
Manajemen air yang akan dibawa

Nilai Energi Berbagai Bahan Makanan per 100 gram


Bahan

Nilai

Makanan

Energi

Bahan Makanan

Nilai
Energi

Beras Setengah

363

Telur Bebek

189

Giling
Bihun
Biskuit
Havermout
Mie Kering
Roti Putih
Tepung Terigu
Kacang Hijau
Kacang Kedelai
Kacang Merah
Tahu
Tempe
Ayam
Daging Sapi
Telur Ayam

360
458
390
337
248
365
345
331
336
68
149
302
207
162

Emping
Biji Jambu Mete Goreng
Daun Singkong
Kangkung
Tomat Masak
Wortel
Apel
Daging Kornet
Susu Sapi
Susu Kental Manis
Minyak Kelpa
Gula Kelapa
Gula Pasir
Jelli

345
629
73
29
20
42
58
241
61
336
870
386
364
239

Sumber

: Daftar Komposisi Bahan Makanan

Nutrisi Seorang Pendaki di Alam Bebas


Nutrisi yang buruk atau pas-pasan dapat mengurangi daya tahan (endurance), membuat
otot sulit recovery, dan membatasi kemampuan tubuh untuk memperbaiki sel-selnya setelah satu
hari penuh bekerja keras. Ujung-ujungnya akan mempengaruhi moral dan skill dari pendaki itu
sendiri. Karenanya penting sekali akan perlunya karbohidrat, protein dan lemak serta komponen
nutrisi lainnya supaya tubuh tetap fit selama pendakian.
Karbohidrat
Karbodirat ada dua macam:
1. Karbohidrat sederhana.
2. Karbohidrat komplek.
Bedanya, karbohidrat sederhana akan cepat dimetabolis oleh tubuh, sangat cocok
dikonsumsi sebelum atau setelah aktifitas dalam jumlah kecil, misalnya seperti madu, selai,
permen dan buah-buahan yang manis.
Sedangkan karbohidrat komplek biasanya disimpan di liver dan otot sebagai glikogen.
Simpanan glikogen ini biasanya akan habis setelah 1,5 jam beraktifitas berat, seperti naik gunung
atau lintas alam jarak jauh misalnya. Untuk itu perlu sekali mengganti glikogen ini dari snack
sumber karbohidrat sebagai makanan antara, sepanjang hari. 50-70% dari kalori tubuh bersumber
dari karbohidrat ini. Jika kita lupa atau melewatkan asupan karbohidrat, maka tubuh akan
memerlukan lebih dari 24 jam untuk me-restore cadangan glikogen dan energi untuk aktifitas
pendakian keesokan harinya.
Protein
Biasanya protein paling baik dikonsumsi tidak dalam jumlah besar, karena protein adalah
produk yang cepat digunakan oleh otot, khususnya memperbaiki otot yang terpakai sepanjang
3

hari. Protein diperlukan juga untuk melawan penyakit, membangun lapisan serat pada otot yang
rusak digunakan sepanjang hari, dan menjaga agar otak tetap bisa berpikir dan memastikan
aliran darah lancar. Protein lengkap bersumber dari ikan, telur dan susu, karena mengandung
asam amino esensial yang lengkap.
Lemak
Lemak dibutuhkan sebagai cadangan energi diluar sumber energi selain karbohidrat.
Kelemahannya adalah lemak perlu lebih banyak waktu untuk dicerna sebagai energi. Konsumsi
lemak paling baik dilakukan saat makan malam, karena akan lebih mudah dicerna saat tidur
malam. Untuk perjalanan jauh, lemak justru dibutuhkan, terutama memasuki daerah
dingin/daerah pegunungan, lemak dalam tubuh akan memberikan rasa hangat, sehingga bisa
melawan udara dingin di luar. Terlalu banyak lemak juga tidak baik, karena akan menambah
berat langkah. Massa lemak lebih berat dari massa otot. Sehingga akan mempengaruhi kecepatan
berjalan.
Serat
Serat penting, karena tubuh memerlukannya untuk membantu system pembuangan
limbah dari tubuh (buang air besar) agar tidak mampet. Makanan yang berserat juga diperlukan
untuk menahan rasa lapar lebih lama. Serat dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayuran.
Minuman
Minum sebagai kebutuhan cairan. Menghadapi medan jelajah seperti susur pantai yang
terbuka di bawah matahari sepanjang hari pasti memerlukan air lebih banyak daripada jelajah di
dalam hutan lebat. Intinya cegah diri dari dehidrasi. Minumlah secara teratur dan sesering
mungkin air putih.

3.

MANAJEMEN PERJALANAN
Merencanakan perjalanan tidak cukup hanya dengan memutuskan akan pergi kemana dan

kapan waktunya. Apakah itu sebuah perjalanan akhir pekan dengan beberapa teman, program
luar ruang yang formal, atau sebuah ekspedisi yang penting, Perlu mengevaluasi rencana
perjalanan dari beberapa kategori dan membuat rencana perjalanan yang matang dan solid. Satu
atau dua orang bisa berperan sebagai perencana, atau proses perencanaan bisa dibicarakan oleh
semua anggota kelompok. beberapa bagian atau hal utama yang harus anda pikirkan ketika
merencanakan sebuah perjalanan :
1. BESAR KELOMPOK DAN KEMAMPUAN
Ketika merencanakan sebuah perjalanan, harus memutuskan apakah rutenya yang harus
menyesuaikan dengan kelompok kita, atau kelompok kita yang harus menyesuaikan dengan
rutenya. Anggota kelompok bisa terdiri dari berbagai tingkatan pengalaman, kondisi fisik, dan
tujuan. Dimana tujuan adalah merencanakan sebuah perjalanan yang sesuai dengan semua
anggota kelompok.
Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika akan membuat rencana perjalanan untuk
suatu kelompok :
Seperti apakah kelompok ini? Apakah sebuah kelompok informal yang terdiri dari
beberapa teman, atau kelompok formal seperti program pendidikan luar ruang.
4

Apakah pesertanya teman-teman, siswa, relawan, atau konsumen yang membayar?


Kelompok formal bisa mempunyai kebijakan dan peraturan yang harus ditaati.
Apakah tujuan dari setiap anggota kelompok? Apakah orang-orangnya dibutuhkan
untuk hadir ketika perencanaan perjalanan? (Faktor ini bisa mempunyai dampak yang
signifikan apakah kelompok ini berkomitmen atau tidak terhadap pengalaman di alam
liar.) Apakah kelompok ini mempunyai tujuan yang sama?
Apa tingkatan pengalaman dari setiap anggota kelompok? Apa tingkatan pengalaman
rata-ratanya?
Apakah ada dari anggota kelompok yang mempunyai keahlian untuk memimpin dan
mengatur kelompok? Atau apakah harus mencari orang lain untuk memimpin
kelompok tersebut?
Seberapa besar kelompok tersebut?
Bagaimana kondisi fisik dari setiap anggota kelompok? Dimana tingkatan kondisi
fisik rata-rata di kelompok tersebut?
Apakah ada yang mempunyai masalah kesehatan yang bisa mempengaruhi partisipasi
mereka dalam rencana perjalanan kelompok tersebut?
Bagaimana kepemimpinan akan dilaksanakan selama perjalanan? (leader)
Cari tau dimana tingkatan pengalaman, kemampuan fisik, dan informasi lainnya
sebanyak mungkin sebelum memutuskan. Ini bisa memudahkan untuk merencanakan
perjalanan yang lancar dan sukses. Dan yang lebih penting, ini akan meminimalkan
potensi terjadinya situasi berbahaya.
2. KEGIATAN
Ketika akan merencanakan kegiatan-kegiatan untuk perjalanan tertentu, perlu
mempertimbangkan beberapa hal di bawah ini :
Kegiatan apa yang ingin anda lakukan dalam perjalanan (contohnya, pendakian ke
puncak gunung, atau melintasi glacier/lapisan es)?
Keahlian apa saja yang dibutuhkan? Apakah anggota kelompok sudah mempunyai
keahlian ini, atau mereka harus mempelajarinya terlebih dahulu?
Rencanakan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan tantangan dan keamanan.
Perhatikan panjang perjalanan, ketinggian, keahlian-keahlian yang akan mempengaruhi rute
perjalanan.
3. LOKASI DAN CUACA
Meneliti Tujuan Anda
Mengetahui ketersediaan buku-buku petunjuk dan peta.
Menghubungi petugas jaga di lokasi tujuan untuk mendapatkan informasi yang lebih
lengkap. Surat izin apa saja yang dibutuhkan, bahaya musiman seperti kebakaran hutan.
Berbicara atau mencari informasi kepada orang yang sudah pernah ke lokasi tujuan. Jika
memungkinkan, baca catatan perjalanan mereka. Bisa jadi terdapat informasi penting
yang tidak terdapat di buku petunjuk.
Perencanaan Perjalanan

Berapa lama perjalanan akan dilakukan? Apakah perjalanannya dapat tercukupi dalam hal
peralatan dan logistik, atau membutuhkan bantuan tambahan? Bagaimana anda akan
mengatur bantuan tambahan tersebut, dalam hal waktu, perjalanan turun, atau ada
seseorang yang mengantarkannya?
Seberapa jauh perjalanan anda dari perkampungan penduduk, dan bantuan apabila ada

kejadian darurat?
Bagaimana kondisi jalur pendakian?
Bagaimana dengan ketersediaan sumber air?
Apakah ada bahaya alami, seperti kebakaran hutan?
Kegiatan program Leave No Trace apakah yang harus anda implementasikan untuk
menjaga kelestarian lingkungan?
Peraturan dan Perizinan
Di setiap tempat mempunyai beberapa peraturan khusus. Sangat penting hal ini
diketahui terlebih dahulu sebelum anda pergi ke lokasi tujuan. Di bawah ini ada beberapa
hal yang perlu diketahui :

Apakah diperlukan perizinan, bagaimana untuk mendapatkannya?


Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan perizinan tersebut?
Apakah ada biaya untuk perizinan tersebut?
Apakah ada peraturan khusus mengenai tindakan penyelamatan? (di beberapa taman
nasional, seperti Denali di Alaska, biaya tindakan penyelamatan harus anda tanggung

sendiri)
Apakah ada pembatasan dalam jumlah anggota kelompok?
Dimana saja mendirikan tenda yang boleh dan tidak boleh dilakukan?
Apakah ada area-area terlarang, daerah berbahaya, daerah perlindungan untuk hewan
yang terancam punah, dan lainnya?
Apakah menyalakan api diperbolehkan? Jika boleh, adakah persediaan kayu?
Apakah ada peraturan khusus mengenai program Leave No Trace, seperti membuang
kotoran manusia?
Kondisi Cuaca
Bagaimana musim akan mempengaruhi kondisi cuaca? Apakah terdapat badai atau pola
cuaca tertentu?
Bagaimana cuaca akan mempengaruhi kegiatan

perjalanan anda? Bagaimana

pengaruhnya terhadap keamanan anggota kelompok?


Apakah perbedaan ketinggian selama perjalanan akan mempengaruhi keadaan cuaca dan
suhu udara?
4. PERKIRAKAN APA YANG TIDAK TERKIRAKAN
Ketika merencanakan perjalanan, harap diingat bahwa tujuan utama setiap
anggota kelompok. ada beberapa petunjuk bagaimana merencanakan perjalanan :
Buat rencana yang bisa dimodifikasi selama dalam perjalanan. Beberapa faktor seperti
cuaca buruk, kondisi trek yang berubah, peralatan rusak, peserta yang sakit, cedera dapat
merubah rencana.
Jangan merencanakan pendakian yang panjang dan sulit setiap hari. Variasikan panjang
perjalanannya,
6

Dalam perjalanan yang panjang, rencanakan ada satu hari istirahat setiap lima atau tujuh
hari perjalanan.
Pastikan bahwa setiap orang mempunyai waktu untuk bersantai
Ketika mendaki di tingkat ketinggian yang tinggi, tingkat aklimatisasi setiap orang
berbeda-beda. Mungkin harus menyesuaikan perjalanan untuk memberikan waktu untuk
beraklimatisasi yang sesuai, sebelum naik ke ketinggian yang lebih tinggi. Khususnya
apabila peserta datang langsung dari ketinggian rendah ke tinggi.
5. PENGEMBANGAN KEAHLIAN
Setiap orang mempunyai tingkatan pengalaman yang berbeda-beda. Ada keahlian khusus
yang dibutuhkan sebelum perjalanan dan keahlian yang dibutuhkan selama perjalanan, seperti
bagaimana mendirikan tenda, bagaimana menggunakan kompor lapangan. Ada banyak keahlian
yang gunakan dalam perjalanan. Jika menjadi pemimpin perjalanan, atau hanya pergi dengan
teman yang kurang pengalaman, rencanakan waktu untuk mengatasi hal-hal penting tersebut
sebelumnya dan dalam masa perjalanan.
Untuk perjalanan dengan tingkat yang lebih sulit, perlu melakukan lebih banyak penilaian
keahlian. Sebagai contoh, apabila melakukan perjalanan melalui lapisan es, apakah setiap orang
mempunyai pengalaman berjalan diatas salju, menggunakan kapak es, dan mengunakan tali
temali? Apakah setiap orang harus mengetahui teknik-teknik khusus seperti menyelamatkan diri
sendiri atau penyelamatan jurang es? Kadang penilaian ini bisa dilakukan dengan mengamati
pengalaman seseorang dalam perjalanan sebelumnya, atau bisa membawa kelompok dalam
perjalanan latihan untuk mengamati dan menguji keahlian-keahlian khusus tersebut.
6. DAFTAR PERSIAPAN PERJALANAN
Gunakan daftar ini untuk mengatur semua tugas yang harus dikerjakan sebelum, selama
dan sesudah perjalanan. Jika berencana pergi dalam ekspedisi yang panjang, perpanjang
daftarnya dan siapkan jangka waktu yang spesifik untuk setiap tugas tersebut. Sebagai contoh,
perjalanan ke tempat terpencil bisa membutuhkan waktu berbulan-bulan bahkan tahunan untuk
mendapatkan perizinannya.
7. TINGKAT KESULITAN PERJALANAN
Banyak dari olahraga luar ruang (outdoor), seperti mendaki gunung, panjat tebing dan
arung jeram, mempunyai sistem untuk tingkat kesulitan dari jalur pemanjatan atau jeram sungai.
Sistem ini sangat berguna untuk menyesuaikan kemampuan Anda dengan tingkat kesulitan
perjalanannya.
Beberapa faktor dibawah ini yang perlu diperhatikan dalam perjalanan :

Jarak tempuh harian


Perubahan ketinggian harian berapa meter Anda naik atau turun pada hari itu
Tingkat kecuraman naik dan turun
Kondisi trek (rata, berbatu, dll)
7

Jumlah berat yang dibawa seorang pendaki, berapa persen dari berat tubuhnya sendiri
Jika Anda di ketinggian 8000 kaki (2.438 meter), pertimbangkan efek dari berkurangnya
oksigen dan aklimatisasi dalam pendakian
8. MERENCANAKAN SEBUAH RUTE
Merencanakan sebuah perjalanan. Dimana peta yang biasanya dibawa dalam perjalanan
sangat spesifik adalah lebih baik untuk fokus terlebih dahulu secara umum mengenai tempat
yang menarik untuk kita, dan buku petunjuk sangat diperlukan. Kebanyakan buku petunjuk berisi
gambaran dari tempat tersebut dan peta-peta dasar dari daerah tersebut, jadi bisa mempunyai ide
akan daerah tersebut. Buku petunjuk yang bagus akan mempunyai rute perjalanan dan trek secara
spesifik, yang digambarkan secara detail mengenai jarak tempuh, perubahan ketinggian, tempat
berkemah, dan lain sebagainya.
Ketika telah memilih suatu lokasi, segera dapatkan peta daerah tersebut dan kerjakan
detail apa saja tentang perjalanan ke daerah tersebut. Lihat Memperkirakan Waktu Perjalanan
untuk menetapkan berapa lama pendakian dalam satu hari. Setiap hari, gunakan Rencana Kontrol
Waktu yang berisi waktu pendakian dan faktor lainnya untuk menghitung total waktu perjalanan
dalam sehari. Awasi Rencana Kontrol Waktu, mungkin perlu memodifikasi perjalanan apabila
tidak bisa mengikuti jadwal yang sudah ditetapkan.
Dalam merencanakan rute perjalanan, buat rencana evaluasi harian dan catat dalam
Rencana Perjalanan anda. Di setiap harinya, secara umum harus mengetahui kemana bisa
mencari bantuan apabila ada keadaan darurat.
9. MENGHADAPI JALUR PENDAKIAN
Waktu adalah segalanya. Ada banyak faktor alam yang dapat mempengaruhi rute
perjalanan. Sebagai contoh, di bagian pegunungan seperti pegunungan Rockies, badai petir biasa
terjadi di sore hari di musim panas. Jika berjalan di tempat terbuka atau mendaki ke puncak,
harus merencanakan untuk berangkat sepagi mungkin dan pulang dari tempat terbuka tersebut
sebelum sore hari. Persoalan lain di pegunungan adalah salju yang mencair. Sungai yang
melintas di Taman Nasional Denali di Alaska sangat terkenal. Di musim panas, ketika suhu
meningkat di siang hari, ada banyak salju dan es yang mencair. Sungai yang mudah untuk
disebrangi di pagi hari, akan menjadi berbahaya atau tidak bisa disebrangi di sore hari.
10. MEMILIH TEMPAT BERKEMAH
Perencanaan perjalanan biasanya sangat mementingkan tempat berkemah. Harus
memastikan ketika di sore hari selesai pendakian, memiliki tempat untuk mendirikan tenda atau
tempat berteduh yang baik, tidak berada di tengah-tengah tanah berlumpur atau dibawah
longsoran batu. Pilih tempat dimana bisa mendirikan perkemahan.
11. MEMPERKIRAKAN WAKTU PERJALANAN
Sebagai bagian dari perencanaan rute, harus mengetahui berapa lama waktu yang
dibutuhkan dalam setiap harinya. Perkiraan waktu perjalanan yang akurat untuk perjalanan,
karena disebabkan banyaknya faktor seperti kondisi fisik, kondisi jalur yang akan dilalui,
penambahan/pengurangan ketinggian, jumlah beban yang dibawa, lama berhenti untuk istirahat,
8

berapa banyak berhenti, dan lain sebagainya. Pergunakan ini hanya sebagai perkiraan : Dalam
pendakian satu hari dengan sedikit peralatan atau mendaki dengan alat-alat yang ringan, akan
bergerak lebih cepat dibandingkan dengan membawa beban berat; berjalan di jalur tanah akan
lebih cepat dibandingkan berjalan di gurun pasir atau salju lembut. Dalam sebuah kelompok,
peserta dengan perbedaan kemampuan fisik atau perbedaan usia bisa berjalan lebih cepat atau
lebih lambat, mempengaruhi kecepatan keseluruhan kelompok.
12. MENGHITUNG KILOMETER PER JAM
Bagi jumlah kilometer yang akan didaki dengan 1,6. Hitung total berapa meter kenaikan
ketinggian, dibagi dengan 305, dan kalikan dengan jumlah tersebut dengan 1 jam. Jumlahkan
semua waktunya untuk mendapatkan total waktu pendakian per harinya. Menggunakan contoh
yang sama dengan diatas, perkiraan waktu untuk rute ini adalah :
12,8 kilometer 1,6 kilometer per jam = 4 jam + (610 305) x 1 jam (kenaikan
ketinggian)
4 jam + 2 jam = 6 jam + (6 x 5 menit istirahat) = 6 jam 30 menit
Perhitungan ini memberikan dasar waktu perjalanan. Ini tidak termasuk lama waktu
untuk makan, lama waktu untuk berkemah dan lain sebagainya. Harus menambahkan waktu
untuk hal-hal tersebut berdasarkan informasi dari peta atau pengalaman pribadi dari daerah
tersebut. Ketika mendaki, periksa waktu aktual dengan waktu yang sudah diperhitungkan untuk
rute tersebut. Dengan mencatat di Catatan Perjalanan Harian mengenai informasi waktu
pendakian, kondisi jalur, istirahat, dsb, bisa menyempurnakan perkiraan waktu. Gunakan waktu
aktual perjalanan untuk merevisi perkiraan waktu untuk hari berikutnya dalam perjalanan anda.
Apabila ada perbedaan yang signifikan, mungkin perlu untuk merevisi rute perjalanan.
13. PENDAKIAN JARAK JAUH
Ini ada beberapa prinsip dari Bill Tigerpaw Plonk menyarankan berdasarkan pendakian
ultralight jarak jauh.
Bawa hanya yang dibutuhkan.
Bawa peralatan seringan mungkin yang akan berguna.
Gunakan peralatan yang bisa multi fungsi.
Evaluasi Secara Reguler.

4.

MANAJEMEN PACKING
Packing bagi seorang pendaki adalah sebuah seni, seni menata seluruh peralatan dan

logistic kedalam carrier, carrier yg di packing dengan baik akan memudahkan dan lebih nyaman
untuk dibawa disbanding dengan yg berantakan.
Oleh karena packing adalah seni Maka akan menjadi tantangan yg sangat menarik untuk bisa
mempacking dengan rapi tampa bantuan matras didalamnya
Cara packing yang benar bisa membantu mengurangi beban yang kita bawa.
a. Letakkan barang yang berat di bagian atas, dan bagian yang ringan di bagian bawah.

b. untuk kemudahan mengambil barang yang sering dibutuhkan. Letakkan barangbarang yang nantinya akan paling sering keluar masuk, atau paling dibutuhkan di
perjalanan pada bagian carier paling atas
c. kelompokkan barang menurut fungsinya,
d.
e.
f.
g.

lalu

letakkan

menurut

tingkat

kebutuhannya.
Pisahkan barang-barang yang berbau menyengat dengan bahan makanan/minuman.
Manfaatkan ruangan yang ada di dalam ransel seefisien mungkin.
Isilah bagian kosong seperti bagian dalam nesting ,gelas dan lainya dengan item2
Kecil untuk menghemat tempat
Pisahkan tenda degan framenya untuk menghemat tempat

Tips dalam pendakian


Pilih Barang yang Dapat Berfungsi Ganda
Dalam memilih barang yang akan dibawa pergi mendaki gunung selalu cari
alat/perlengkapan yang berfungsi ganda, tujuannya apalagi kalau bukan untuk meringankan berat
beban yang harus anda bawa. Contoh : Nesting bisa digunakan untuk memasak juga untuk
tempat makan maupun menyimpan alat-alat mendaki. Alumunium foil, bisa untuk pengganti
piring, bisa untuk membungkus sisa nasi untuk dimakan nanti, dan yang penting bisa dilipat
hingga tidak memakan tempat di ransel.
Packing Basah
Jika meragukan tas carrier yang digunakan kedap air atau tidak, selalu bungkus pakaian
dan barang yang mudah basah di dalam kantung plastic atau masukan kantong sampah/ trash bag
ke dalam carrier, gunanya agar barang - barang tidak basah dan lembab. Sebaiknya pakaian kotor
dipisahkan dalam kantung tersendiri dan tidak dicampur dengan pakaian bersih
Menyimpan Makanan
Sebaiknya makanan dikelompokkan sesuai ketahanan/ awetnya makanan disimpan.
Untuk makanan yang tidak terlalu tahan lama, sebaiknya dibungkus dengan rapat atau di
tempatkan memakai perlakuan khusus. Pilihlah makanan yang bervariasi tetapi mudah dan cepat
dalam penyajian. Untuk makanan kaleng ada baiknya tidak terlalu banyak, karena selain berat,
juga harus membawa turun lagi kalengnya setelah dikonsumsi, karena dapat menyebabkan
pencemaran lingkungan jika dibuang sembarangan.

10

Anda mungkin juga menyukai