Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Indonesia adalah negara pengkonsumsi beras nomor empat terbesar di
dunia. Konsumsi beras penduduk indonesia mencapai 139 kg/kapita setiap
tahunnya. Negara Indonesia sebagai negara agraris, maka konsekuensi logisnya
kebutuhan akan pangan terutama beras dapat terpenuhi. Namun yang terjadi saat
ini justru ironi untuk memenuhi kebutuhan pangan (beras, jagung, kedele, buahbuahan) masih harus impor. Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang terus
tumbuh, maka kebutuhan beras akan terus meningkat setiap tahunnya. Disisi lain,
lahan pertanian semakin terbatas akibat alih fungsi lahan, dan jumlah petani
mengalami penurunan. Dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan dari produksi
terbatas, maka salah satu cara yang ditempuh pemerintah untuk menjaga
ketahanan pangan adalah dengan impor. Kondisi ini tentunya tidak dapat
dibiarkan secara terus menerus.
Bagi Indonesia, dengan semakin membanjirnya beras impor akan
mengakibatkan petani semakin tidak memiliki daya saing baik dari sisi harga
maupun mutu sehingga berakibat pada melemahnya daya beli masyarakat
terutama dari pihak petani. Dengan melemahnya daya beli pada akhirnya
kesejahteraan petanipun semakin tidak membaik.
Alasan yang dikemukakan pemerintah pusat untuk kembali melakukan
impor beras ini adalah sebagai upaya antisipasi menahan laju peningkatan harga
beras, yang dikhawatirkan dapat menimbulkan tekanan biaya input (cost push)
terhadap tingkat inflasi nasional yang sedang ditargetkan berada pada tingkat
moderat, dan tidak terlalu menghambat tujuan kebijakan fiskal dan moneter saat
ini.
Usaha yang dapat dilakukan disamping intensifikasi pertanian juga
ekstensifikasi. Untuk itu dilakukan detail desain terhadap beberapa yang

kemungkinan bisa dikembangkan/dibuka untuk lahan pertanian baru. Oleh karena


itu perencanaan kawasan irigasi harus segera ditindak lanjuti dalam bentuk
perencanaan (detail desain)
1.2 TUJUAN
Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk mendapatkan perencanaan petak-petak
irigasi sehingga dapat menjadi acuan pembagian petak sawah bagi masyarkat sekitar,
serta untuk memanfaatkan potensi air yang ada, dalam rangka swasembada

pangan serta peningkatan perekonomian masyarakat


1.3 MANFAAT
Manfaat dari pekerjaan ini adalah perencanaan bendung, bangunan

pelengkap, dan petak-petak irigasi yang dapat menghasilkan produk-produk


perencanaan yang tepat, efisien dan sesuai kondisi riil di lapangan.
1.4 LOKASI PERENCANAAN
Lokasi pekerjaan perencanaan petak irigasi berada di kali Opak yang
terletak di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebagaimana terlihat
pada Gambar 1.1 dibawah ini.

Gambar 1.1 Lokasi Pekerjaan

1.5 TERM OF REFFERENCE PERENCANAAN IRIGASI


Propinsi Jawa Tengah diantara termasuk kawasan

yanag akan

dikembangkan untuk percetakan sawah baru. Lokasi ini tepatnya berada di


kawasan daerah aliran sungai Opak (DAS Opak) di Kabupaten Bantul. Oleh
karenanya perencanaan kawasan irigasi harus segera ditindak lanjuti dalam bentuk
perencanaan (detail desain).
Hasil pengukuran peta topografi sebagaimana gambar lampiran. Data-data
lainnya guna keperluan perencanaan ini juga sudah dikumpulkan seperti data debit
terukur dan data penyelidikan tanah. Sebagai konsultan perencana diminta untuk
merencanakan:
1.

Hitung kebutuhan air irigasi untuk tanaman padi yang akan dibuka.

2.

Gambar lay out/skema jaringan irigasi beserta nomenkaltur.

3.

Gambar lay out/skema bangunan irigasi.

4.

Gambar bendung lengkap dengan potongan dan detail konstruksi.

5.

Gambar bangunan pelengkap dengan potongan dan detail konstruksi.

6.

Gambar saluran potongan dan profil memanjang saluran.

Anda mungkin juga menyukai