Indonesia adalah negara pengkonsumsi beras nomor empat terbesar di dunia. Konsumsi beras penduduk indonesia mencapai 139 kg/kapita setiap tahunnya. Negara Indonesia sebagai negara agraris, maka konsekuensi logisnya kebutuhan akan pangan terutama beras dapat terpenuhi. Namun yang terjadi saat ini justru ironi untuk memenuhi kebutuhan pangan (beras, jagung, kedele, buahbuahan) masih harus impor. Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang terus tumbuh, maka kebutuhan beras akan terus meningkat setiap tahunnya. Disisi lain, lahan pertanian semakin terbatas akibat alih fungsi lahan, dan jumlah petani mengalami penurunan. Dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan dari produksi terbatas, maka salah satu cara yang ditempuh pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan adalah dengan impor. Kondisi ini tentunya tidak dapat dibiarkan secara terus menerus. Bagi Indonesia, dengan semakin membanjirnya beras impor akan mengakibatkan petani semakin tidak memiliki daya saing baik dari sisi harga maupun mutu sehingga berakibat pada melemahnya daya beli masyarakat terutama dari pihak petani. Dengan melemahnya daya beli pada akhirnya kesejahteraan petanipun semakin tidak membaik. Alasan yang dikemukakan pemerintah pusat untuk kembali melakukan impor beras ini adalah sebagai upaya antisipasi menahan laju peningkatan harga beras, yang dikhawatirkan dapat menimbulkan tekanan biaya input (cost push) terhadap tingkat inflasi nasional yang sedang ditargetkan berada pada tingkat moderat, dan tidak terlalu menghambat tujuan kebijakan fiskal dan moneter saat ini. Usaha yang dapat dilakukan disamping intensifikasi pertanian juga ekstensifikasi. Untuk itu dilakukan detail desain terhadap beberapa yang
kemungkinan bisa dikembangkan/dibuka untuk lahan pertanian baru. Oleh karena
itu perencanaan kawasan irigasi harus segera ditindak lanjuti dalam bentuk perencanaan (detail desain) 1.2 TUJUAN Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk mendapatkan perencanaan petak-petak irigasi sehingga dapat menjadi acuan pembagian petak sawah bagi masyarkat sekitar, serta untuk memanfaatkan potensi air yang ada, dalam rangka swasembada
pangan serta peningkatan perekonomian masyarakat
1.3 MANFAAT Manfaat dari pekerjaan ini adalah perencanaan bendung, bangunan
pelengkap, dan petak-petak irigasi yang dapat menghasilkan produk-produk
perencanaan yang tepat, efisien dan sesuai kondisi riil di lapangan. 1.4 LOKASI PERENCANAAN Lokasi pekerjaan perencanaan petak irigasi berada di kali Opak yang terletak di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebagaimana terlihat pada Gambar 1.1 dibawah ini.
Gambar 1.1 Lokasi Pekerjaan
1.5 TERM OF REFFERENCE PERENCANAAN IRIGASI
Propinsi Jawa Tengah diantara termasuk kawasan
yanag akan
dikembangkan untuk percetakan sawah baru. Lokasi ini tepatnya berada di
kawasan daerah aliran sungai Opak (DAS Opak) di Kabupaten Bantul. Oleh karenanya perencanaan kawasan irigasi harus segera ditindak lanjuti dalam bentuk perencanaan (detail desain). Hasil pengukuran peta topografi sebagaimana gambar lampiran. Data-data lainnya guna keperluan perencanaan ini juga sudah dikumpulkan seperti data debit terukur dan data penyelidikan tanah. Sebagai konsultan perencana diminta untuk merencanakan: 1.
Hitung kebutuhan air irigasi untuk tanaman padi yang akan dibuka.
2.
Gambar lay out/skema jaringan irigasi beserta nomenkaltur.
3.
Gambar lay out/skema bangunan irigasi.
4.
Gambar bendung lengkap dengan potongan dan detail konstruksi.
5.
Gambar bangunan pelengkap dengan potongan dan detail konstruksi.
6.
Gambar saluran potongan dan profil memanjang saluran.