Secara bahasa Muallaq adalah ism maful dari kata alaqa yang berarti menggantungkan
sesuatu pada sesuatu yang lain sehingga menjadi tergantung sedangkan menurut istilah
ilmu Hadis, hadis Muallaq adalah Sesuatu yang telah gugur seorang perawi atau lebih
secara berturut-turut dari awal sanad baik gugurnya tetap ataupun tidak.
Hadis Dhaif yang ditinjau dari segi cacatnya Perawi.
Dari segi diterima atau tidaknya suatu Hadis untuk dijadikan hujjah maka Hadis, pada
prinsipnya terbagi kepada dua bagian yaitu Hadis maqbul yang mana Hadis maqbul ini
adalah Hadis Shahih dan Hadis Hasan sementara yang kedua adalah Hadis mardud yaitu
Hadis Dhaif dan segala macamnya.
Karena cacat perawi dalam Hadis Dhaif ini baik dari segi matan maupun sanadnya
disebabkan oleh keadilan perawi, agamanya tau hafalannya atau kelitiannya, selain itu
juga karena terputusnya sanad perawi atau yang digugurkan atau yang saling tidak
bertemu antara sau dengan yang lain. Dalam hal ini Hadis Dhaif yang ditinjau dari segi
perawinya terbagi bermacam-macam yaitu :
1. Hadis Mudhaaf.
Yaitu Hadis yang tidak disepakati kedhaifannya. Sebagai ahli Hadis menilainya
mengandung kedhaifan, baik dalam sanad maupun matannya, dan sebagian lain
mengatakannya kuat namun penilaian kedhaifannya lebih kuat. Ibnu al-Jaui merupakan
orang yang pertama kali melakkukan pemilahan terhadap Hadis jenis ini.
1. Hadis Matruk
Hadis matruk adalah Hadis yang menyendiri dalam periwayatan dan diriwayatkan oleh
orang yang tertuduh dusta dalam periwayatan Hadis, dalam Hadis nabawi, atau sering
berdusta dalam pembicaraannya atau terlihat jelas kefasikannya, melalui perbuatan
ataupun kata-kata, serta sering kali salah atau lupa. Misalnya Hadis Amr bin Samar dari
jabir al-Jafiy.
Yang dimaksud dengnan rawi tertuduh dusta yaitu seorang rawi yang dalam pembicaraan
selalu berdusta, tetapi belum dapat dibuktikan bahwa ia berdusta dalam membuat hadis.
Adapun orang yang berdusta diluar pembuatan Hadis ditolak periwayatannya.
1. Hadis Munkar.
Hadis Munkar adalah Hadis yang perawinya sangat cacat dalam kadar sangat keliru atau
nyata kefasikannya. Para ulama Hadis memberikan defenisi yang bervariasi tentang
Hadis Munkar ini. Diantaranya ada dua defenisi yang selalu digunakan, yaitu :
1. Hadis yang terdapat pada sanadnya seorang perawi yang sangat keliru, atau sering
kali lali dan terlihat kefasikannya secara nyata.
2. Hadis yang diriwayatkan oleh perawi yang dhaif yang Hadis tersebut berlawanan
dengan yang diriwayatkan oleh perawi yang tsiqoh.
4. Hadis Muallal
Hadis Muallal adalah Hadis yang cacat karena perawinya al-wahm, yaitu hanya
persangkaan atau dugaan yang tidak mempunyai landasan yang kuat. Umpamanya,
seorang perawi yang menduga suatu sanad adalah muttashil (bersambung) yang
sebenarnya adalah munqathi (terputus), atau dia mengirsalkan yang mutthasil, dan
memauqufkan yang maru dan sebagainya.
5. Hadis Mudraj.
Idraj berarti memasukkan Sesautu kepada suatu yang lainnya dan menggabungkannya
kepada yang lain itu, dengan kata lain Hadis mudraj adalah Hadis yang didalamnya
terdapat kata-kata tambahan yang bukan dari bagian Hadis tersebut. Hadis mudraj ada
dua yaitu :
1. Mudraj Isnad : seorang peerawi menambahkan kalimat-kalimat dari dirinya
sendiri saat mengemukakan sebuah Hadis disebabkan oleh suatu perkara sehingga
orang yang meriwayatkan selanjutnya menganggap apa yang diucapkannya
adalah juga bagian dari Hadis tersebut.
2. Mudraj Matan : sesuatu yang dimasukkan ke dalam matan suatu Hadis yang
bukan merupakan matan dari Hadis tersebut, tanpa ada pemisahan diantaranya
( yaitu antara matan Hadis dan sesuatu yang dimasukkan tersebut). Atau
memasukkan suatu perkataan dari perawi kedalam matan suatu Hadis, sehingga
diduga perkataan tersebut berasalah dari perkataan Rasulullah saw.
6. Hadis Maqlub
Hadis Maqlub adalah Hadis yang menggantikan suatu lafaz dengan lafaz lain pada sanad
Hadis atau matannya engan cara mendahulukan ataupun mengakhirknnya. Dengan kata
lain ada pemutar balikan antara matan dan sanad baik didahulukan ataupun diakhirkan.
Dalam hal ini jelas bahwa hukumnya trtolak serta tidak dapat dijadikan dalil suatu
hukum.
7. Hadis Mudhtharib
Hadis Mudhtharib adalah Hadis yang diriwayatkan dalam bentuk yang berbeda yang
masing-masing sama kuat.
8. Hadis Mushahaf yaitu Hadis yang dirubah kalimatnya, yang tidak diriwayatkan oleh
para perawi yang tsiqot, baik secara lafaz maupun makna Hadis ini ada yang berubah
sanadnya dan adapula berubah matannya.
9. Hadis Syaz yaitu Hadis yang diriwayatkan oleh perawi yang maqbul, yaitu perawi
yang dhabit, adil dan sempurna kebaikannya namun Hadis ini berlawanan dengan Hadis
yang diriwayatkan oleh perawi lain yang lebih tsiqot, adil dan dhobit shingga hadis ini
ditolak dan Hadis ini juga disebut dengan Hadis Mahfuz