Perkabaharkam Patroli Revisi 2011
Perkabaharkam Patroli Revisi 2011
4 TAHUN 2011
TENTANG
PATROLI
Mengingat
PEMELIHARA
KEAMANAN
BAB I . . . . .
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
1.
2.
3.
Patroli adalah salah satu kegiatan kepolisian yang dilakukan 2 (dua) orang atau
lebih anggota Polri, sebagai usaha mencegah bertemunya niat dan
kesempatan,
dengan
jalan
mendatangi,
menjelajahi,
mengamati/
mengawasi/memperhatikan situasi dan kondisi yang diperkirakan akan
menimbulkan segala bentuk pelanggaran dan/atau tindak pidana, yang
menuntut/memerlukan kehadiran Polri untuk melakukan tindakantindakan
kepolisian guna memelihara ketertiban dan menjamin keamanan masyarakat.
4.
Patroli Dialogis adalah kegiatan Patroli yang dilakukan oleh anggota Polri
didalam kegiatannya melakukan kegiatan dialog antara petugas dengan
komunitas masyarakat sebagai sasaran Patroli dengan materi dialog yang
berupa pesan kamtibmas .
5.
6.
7.
8.
Acara Arahan Pimpinan yang selanjutnya disingkat AAP adalah kegiatan yang
dilakukan oleh pimpinan kesatuan Polri berupa pemberian arahan kepada
seluruh anggota Polri sebelum diterjunkan ke lapangan untuk melaksanakan
tugas.
9.
10.
11.
Tindak Pidana Ringan yang selanjutnya disingkat Tipiring adalah suatu tindak
pidana yang dilakukan sebagai akibat dari pelanggaran dengan ancaman
hukuman maksimal tiga bulan.
Pasal 2
(1)
(2)
(3)
(4) Prinsip . . . . .
(4)
BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 3
Ruang lingkup patroli meliputi :
a.
metode patroli;
b.
jenis patroli;
c.
d.
sifat patroli ;
Pasal 4
(1)
(2)
b.
c.
d.
e.
patroli dialogis;
b.
c.
d.
patroli kota.
(3) Yang . . . . .
(3)
(4)
dalam kota;
b.
antar wilayah/kota;
c.
wilayah perairan;
d.
wilayah konflik;
e.
f.
patroli rutin;
b.
c.
patroli insidentil.
Pasal 5
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Pos-pos pengamanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa pos
keamanan lingkungan, pos satuan pengamanan, pos polisi khusus.
BAB III
TAHAP PERSIAPAN
Pasal 6
(1)
(2)
b.
c.
d.
e.
f.
Pasal 7
Sebelum pelaksanaan tugas patroli, pimpinan kesatuan atau pimpinan lapangan
melaksanakan Acara Arahan Pimpinan (AAP) kepada seluruh anggota Polri yang
ditugaskan dalam patroli dengan menyampaikan :
a.
b.
rencana urutan langkah dan tindakan yang akan dilakukan oleh petugas patroli;
c.
d.
Pasal 8
(1)
(2)
situasi daerah;
b.
c.
Rencana urutan langkah dan tindakan yang akan dilakukan oleh petugas
patroli sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 huruf b adalah:
a.
sasaran patroli;
b.
c.
cara bertindak.
(3) Batasan . . . . .
(3)
(4)
(5)
waktu berangkat;
b.
c.
b.
c.
d.
e.
f.
b.
c.
d.
e.
f.
dan
peraturan
perundangan-
BAB IV . . . . .
BAB IV
TAHAP PELAKSANAAN
Bagian Kesatu
Cara Bertindak Umum
Pasal 9
Cara bertindak secara umum, bagi setiap petugas yang melaksanakan patroli adalah :
a.
menjelajahi daerah, rute, dan sasaran yang telah ditentukan serta melihat
kemungkinan adanya kerawanan;
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
Bagian . . . . .
Bagian Kedua
Cara Bertindak Khusus
Paragraf Pertama
Patroli jalan kaki
Pasal 10
(1)
(2)
b.
c.
b.
c.
d.
(3)
Demi keselamatan petugas Patroli jalan kaki, petugas berjalan ditepi jalan
berlawanan arah dengan arus kendaraan.
(4)
(5)
Berhenti di tempat tertentu dan apabila bertemu orang sesekali diajak bicara
untuk mendapatkan informasi yang penting, terutama di daerah yang rawan.
(6)
(7)
Berhenti dan melihat ke belakang, di mana petugas yang satu berhenti dan
melihat kebelakang sementara petugas yang lain berjalan terus, demikian
secara bergantian, terutama pada waktu malam hari dan berada di tempat
yang sunyi.
10
(8) Berhenti . . . . .
(8)
(9)
Kenali rute wilayah patroli untuk mengetahui situasi atau keadaan yang ganjil
dan mencurigakan.
(10)
(11)
a.
b.
c.
(1)
(2)
(3)
b.
api
dalam
melakukan
patroli,
ketentuan
a.
b.
c.
d.
11
(4) Mengikuti . . . . .
(4)
(5)
Berhenti di tempat tertentu dan apabila bertemu orang sesekali diajak bicara
untuk mendapatkan informasi yang penting, terutama di daerah yang rawan.
(6)
(7)
(8)
Kenali rute wilayah patroli untuk mengetahui situasi atau keadaan yang ganjil
dan mencurigakan.
(9)
b.
c.
(10)
(11)
Memberikan bantuan kepada petugas patroli jalan kaki apabila diperlukan dan
melaksanakan koordinasi pada titik singgung yang telah ditentukan.
Segera melakukan tindakan awal apabila menemukan kasus tertangkap
tangan, kebakaran, kecelakaan maupun pemberian bantuan pelayanan kepada
masyarakat.
(12)
(13)
(1)
b.
12
(2)
api
dalam
melakukan
patroli,
ketentuan
a.
b.
c.
d.
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
b.
c.
d.
(10)
(11)
13
Paragraf Keempat
Patroli dengan menggunakan kendaraan R4
Pasal 13
(1)
b.
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
b.
c.
d.
(9)
(10)
14
Paragraf kelima
Patroli dengan menggunakan speed boat
Pasal 14
(1)
b.
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
b.
c.
d.
(9)
(10)
BAB V . . . . .
15
BAB V
TAHAP PENGAKHIRAN
Pasal 15
Konsolidasi
(1)
(2)
(3)
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
BAB VII . . . . .
16
BAB VII
ANALISA DAN EVALUASI
Pasal 17
Setiap mengakhiri kegiatan patroli, pimpinan lapangan/pimpinan kesatuan wajib
melakukan analisa dan evaluasi hasil pelaksanaan tugas guna mengadakan koreksi
terhadap tindakan dan cara bertindak yang tidak sesuai dengan prosedur.
BAB VIII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 18
(1)
(2)
(1)
(2)
(1)
Dalam tugas patroli, kendali taktis dan kendali teknis berada pada pimpinan
lapangan/pimpinan kesatuan.
(2)
17
(3)
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 13 Desember
2011
18
MARKAS BESAR
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BADAN PEMELIHARA KEAMANAN
PATROLI