Anda di halaman 1dari 3

Definisi BBLR

Berat badan bayi baru lahir normal adalah 2500-4000 gram (berat lahir ini
ditimbang 1-24 jam setelah lahir). BBLR atau Berat Badan Bayi Rendah adalah bayi
yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram tanpa memandang usia
kehamilan ibunya (JPNK-KR,2005). Pada tahun 1961 WHO mengganti istilah
prematur menjadi berat badan bayi rendah (BBLR) hal ini disebabkan karena tidak
semua bayi yang lahir dengan berat badan dibawah 2500 gram adalah bayi prematur.
Penggolongan bayi berdasarkan usia kehamilan dibagi menjadi tiga kelompok
yaitu bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu (bayi kurang bulan), bayi
dengan masa kehamilan 37 minggu sampai dengan 42 minggu (bayi cukup bulan),
dan yang terakhir bayi dengan masa kehamilan lebih dari 42 minggu (bayi lebih
bulan). Berdasarkan penggolongan ini, maka BBLR dapat di klasifikasikan lagi
menjadi dua:
1. Prematuritas murni
Bayi yang dilahirkan dengan umur kelahiran kurang dari 37 minggu namun
dengan berat lahir sesuai masa kehamilan. Biasa disebut dengan NKB-SMK
( Neonatus Kurang Bulan untuk Masa Kehamilanngya)
2. Dismaturitas
Pada golongan ini, bayi mengalami gangguan pertumbuhan pada masa janin
sehingga dilahirkan dengan berat lahir dibawah normal dari usia
kehamilannya. Biasa disebut dengan NKB-KMK (Neonatus Kurang BulanKecil untuk Masa Kehamilannya)
Muryani (2009) menambahkan satu golongan lagi untuk BBLR yaitu
golongan NCB KMK (Nenonatus Cukup Bulan- Kecil untuk Masa Kehamilan).
Yang termasuk dalam golongan ini adalah bayi yang lahir cukup bulan dengan
berat badan lahir kurang dari normal.
Bayi dengan BBLR akan lebih rentan terkena berbagai macam infeksi, sering
mengalami kesulitan dalam pernapasan sehingga mudah mengalami hipotermia,
mudah terserang komplikasi tertentu yang dapat menyebabkan kematian jika tidak

segera mendapatkan pertolongan intensif. Hal ini disebabkan karena belum


sempurnanya organ-organ dalam tubuh baik secara anatomi maupun fisiologi

Faktor yang mempengaruhi BBLR


Menurut Muslihatun (2010) terdapat dua faktor yang menyebabkan BBLR
yaitu factor ibu dan factor dari janin itu sendiri. Factor ibu merupakan penyakit yang
diderita sang ibu seperti toksemia gravidarum, perdarahan antepartum, diabetes
mellitus, dan umur < 20 tahun atau > 35 tahun, ibu dengan paritas 1 dan 4.
Sementara factor janin yang dapat menyebabkan BBLR diantaranya hidramnion,
kehamilan ganda dan lain-lain.
Menurut Manuaba (2010) terjadinya BBLR disebabkan oleh beberapa factor/
multifaktoral, yaitu:
a) Faktor ibu
1. Peningkatan berat badan ibu selama hamil
Peningkatan berat badan ibu selama kehamilan berkisar 11,5 Kg, dimana
25% untuk janin dan selebihnya berasal dari volume darah ibu yang
meningkat, Rahim dan jaringan kelenjar susu, cairan amnion dan plasenta.
Berdasarkan hasil penelitian Widiani (2011) di BPS Ni Ketut Nuriasih
Denpasar, peningkatan berat badan kurang dari 7 Kg selama hamil pada 3
orang atau 50% (n= 6) melahirkan bayi dengan BBLR (<2500gr) hal ini
menunjukan terdapat hubungan yang bermakna antara peningkatan berat
badan ibu dengan berat badan lahir bayi.
2. Status Gizi ibu hamil
Pertumbuhan janin sangat berhubungan dengan status gizi ibu.
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menimbulkan keguguran, abortus,
bayi lahir mati, cacat bawaan, anemia pada bayi, dan BBLR (Hidayati,
2009)
3. Anemia

Anemia pada ibu hamil dapat menyebabkan gangguan nutrisi dan oksigen
uotero plasenta sehingga perkembangan janin terhambat dan janin lahir
dengan BBLR.
4. Usia ibu hamil
5. Menurut BKKBN (2009) usia wanita hamil yang ideal adalah 20-30
tahun, lebih atau kurang dapat menimbulkan beberapa resiko. Karena usia
dibawah 20 tahun perkembangan organ-organ reproduksi yang belum
optimal, kematangan emosi dan kejiwaan kurang serta fungsi fisiologi
yang belum optimal, sehingga lebih sering terjadi komplikasi yang tidak
diinginkan dalam kehamilan. Sebaliknya pada usia diatas 35 tahun telah
terjadi kemunduran fungsi fisiologis maupun reproduksi secara umum.
b) Faktor Kehamilan
1. Kehamilan dengan hidramnion/ polihidramnion yaitu banyaknya air ketuban
lebih dari 200cc.
2. hidramnion menyebabkan uterus renggang sehingga dapat menyebabkan partus
premature
3. Hamil Ganda Kehamilan ganda atau kehamilan kembar (gemeli) adalah
kehamilan dua janin atau lebih

4. Komplikasi Kehamilan
5. Komplikasi yang sering terjadi pada kehamilan ibu adalah KPD,
perdarahan antepartum, hipertensi dalam kehamilan dengan atau tanpa
oedema pre-tibial, ancaman persalinan prematur dan infeksi berat dalam
kehamilan seperti demam berdarah, tifus abdominalis, sepsis, malaria, dan
lain-lain.
c) Faktor Janin
1. Cacat Bawaan
Yaitu kelainan bawaan pertumbuhan organ janin sejak pembuahan. Cacat
bawaan bisa menyebabkan terjadinya persalinan premature, BBLR,
keguguran, kematian bayi setelah persalinan pada minggu pertama.

Anda mungkin juga menyukai