PENDAHULUAN
1.1..............................................................................................LATAR BELAKANG
Psikologi dalam pengertian umum adalah ilmu yang mempelajari tentang
tingkah-laku manusia. Bagi orang awam seringkali Psikologi disebut dengan ilmu
jiwa karena berhubungan dengan hal-hal psikologis/kejiwaan. Sama seperti ilmuilmu yang lain, maka Psikologi memiliki beberapa sub bidang seperti Psikologi
Pendidikan, Psikologi Klinis, Psikologi Sosial, Psikologi Perkembangan,
Psikologi Lintas Budaya, Psikologi Industri & Organisasi, Psikologi Lingkungan,
Psikologi Olahraga, dan Psikologi Anak & Remaja. Dari beberapa sub bidang
tersebut Psikologi Industri dan Organisasi (PIO) merupakan bidang khusus yang
memfokuskan perhatian pada penerapan-penerapan ilmu Psikologi bagi masalahmasalah individu dalam perusahaan yang secara khusus menyangkut penggunaan
sumber daya manusia dan perilaku organisasi.
Munsterberg (dalam Berry 1998) adalah ilmu yang mempelajari tingkah
laku manusia dalam dunia kerja.
Munandar (2001) memberikan pengertian yang lebih rinci bahwa ilmu
psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam perannya
sebagai tenaga kerja dan sebagai konsumen, baik secara perorangan maupun
secara kelompok, dengan maksud agar temuannya dapat diterapkan dalam industri
dan organisasi untuk kepentingan dan kemanfaatan bersama.
Istilah psikologi industri dan organisasi merupakan terjemahan dari
Industrial and Organizationa Psychology. Perlu ditambahkan bahwa industri tidak
hanya terjemahan dari industri tetapi mencakup juga pengertian business
(perusahaan). Selain itu psikologi industri dan organisasi merupakan hasil
perkembangan psikologi umum, psikologi eksperimen dan psikologi kusus.
Secara terminologi, psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang
memepelajari aktifitas-aktifatas manusia dalam hubungannya dengan lingkungan.
Industri dan organoisasi dapat diartikan sebagai suatu badan usaha dari
perrkumpulan ke;lompok manusia yang mempunyai tujuan bersama untuk
menghasilkan suatu produk tertentu.
pengetahuan
yang
mempelajari
aktifitas-aktifitas
manusia
dalam
2.
3.
4.
5.
1.2.
RUMUSAN MASALAH
Apa pengertian Psikologi industry ?
Bagaiimana sejarah psikologi industry ?
Bagaimana Ruang lingkup Psikologi industry ?
Apa saja Potensi Bahaya Psikologi Di Lingkungan Kerja?
1.3.
TUJUAN
2. Untuk mengetahui pengertian Psikologi industry
3. Untuk mengetahui sejarah psikologi industry
4. Untuk mengetahui Ruang lingkup Psikologi industri
5. Untuk mengetahui Potensi Bahaya Psikologi Di Lingkungan Kerja
1.4.
MANFAAT
1.Bagi Penulis
Makalah ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk meniangkat minat, bakat, dan
kreativitas penulis. Makalah ini juga dapat dijadikan sarana informani untuk
mengetahui tentang apa itu Psikologi Industri
2.Bagi Mahasiswa
Makalah ini dapat dijadikan media informasi bagi Mahasiswa mengenai Psikologi
Industri
3.Bagi Masyarakat
Makalah ini dapat dijadikan media untuk menginformasikan masyarakan tentang
Psikologi Industri
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.PENGERTIAN PSIKOLOGI INDUSTRI
Psikologi industri adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di
tempat kerja.
Psikologi industry/organisasi merupakan suatu ilmu yang di dalam
psikologi, adapun pengertian dari psikologi industry/organisasi dari beberapa
tokoh, yaitu:
1. Guion (1983), Psikologi industri organisasi adalah studi tentang hubungan antara
manusia dengan dunia kerja. Riset terhadap manusia kemana mereka pergi,
mereka bertemu dan apa yang mereka lakukan untuk memenuhi kehidupannya.
2. lum dan Taylor (1968), Psikologi industri organisasi adalah aplikasi yang simple
atau pendalaman dari fakta-fakta dan prinsip-prinsip psikologis yang berkaitan
dengan manusia dalam konteks bisnis dan industri.
2.2.
ini secara umum telah dicatat bahwa psikologi industry dan organisasi mulai
dikenal dalam tahun 1903 ketika Walter Dill Scort menulis tentang The Theory
of Advertising, yang mana psikologi pada awalnya diaplikasikan dalam bisnis
dan tepatnya pada tahun 1913, ketika Hugo Munsterberg menulis Psychology
and Industrial Efficiency. Bagaimana pun juga psikologi industry dan organisasi
telah dicatat secara resmi lahir pada awal tahun 1900-an.
Pada tahun 1930-an, psikologi industry dan organisasi mempunyai bidang
gerak yang lebih besar dan luas. Kemudian bidang geraknya mengarah terutama
membahas persoalan-persoalan sumber daya manusia seperti seleksi dan
penempatan karyawan. Sementara itu, pada tahun 1930-an, dengan berbagai hasil
penemuan dari studi Hawthorme yang terkenal, maka psikologi menjadi lebih
Pada tahun 1980-an dan 1990-an telah terjadi tiga perubahan utama dalam
psikologi industry dan organisasi yaitu :
a. Bertambahnya penggunaan analisis teknik dan metode statistic yang canggih
secara khusus.
Perubahan ini adalah jelas jika satu berbanding dengan beberapa artikel jurnal
yang telah dipublikasikan dalam tahun 1960-an dengan artikel yang telah ditulis
sejak tahun 1980-an. Artikel-artikel belakangan ini menggunakan metode
penelitian kuantitatif yang lebih luas dan dalam, yaitu analisis statistic untuk
mengukur perubahan tingkah laku analisis variasi (ANOVA), analisis multivariasi
(MANOVA), dan model kausal, di mana artikel-artikel pada tahun 1960-an
menggunakan statistic yang sederhana seperti, chi quadat, uji t dan analisa varians
(ANOVA) satu arah dua arah, juga analisis hubungan linier dan berganda serta
regresi linier dan berganda, path analysis, program statistic LISREL, SAM, dan
AMOS digunakan dalam penelitian-penelitian di bidang industry dan organisasi.
Selain itu juga menggunakan kasus, dan eksperimental. Kepercayaan pada statistic
bahwa
para psikologi
lebih
agresif
a.
2.2.
RUANG LINGKUP PSIKOLOGI INDUSTRI
Psikologi Industri Dan Organisasi Mempelajari Perilaku Manusia.
Yang dimaksudkan dengan perilaku manusia adalah segala kegiatan yang
dilakukan oleh manusia, baik yang secara langsung dapat diamati, seperti berjalan,
melompat, menulis, duduk, berbicara dan sebagainya. Maupun yang tidak dapat
diamati secara langsung, seperti berpikir, perasaan, motivasi dan sebagainya.
b.
Perilaku Manusia Dipelajari Dalam Perannya Sebagai Tenaga Kerja Dan Sebagai
Konsumen.
Manusia dipelajari dalam interaksi dengan pekerjaannya., dengan lingkungan fisik
dan lingkungan psiko-sosialnya di pekerjaannya. sebagai tenaga kerja manusia
menjadi anggota organisasi industri dan sebagai konsumen ia menjadi pengguna
dari produk atau jasa dari organisasi perusahaan.
c.
hubungan ini dipelajari bagaimana dampak satu kelompok atau unit kerja terhadap
perilaku seorang tenaga kerja dan sebaliknya. juga dipelajari sejauh mana struktur,
pola dan jenis organisasi mempengaruhi tenaga kerjanya, terhadap kelompok
tenaga kerja dan terhadap seorang tenaga kerja.
Tentang konsumen dapat berbentuk, sejauh mana ada reaksi yang sama dari
kelompok konsumen dengan ciri-ciri tertentu terhadap iklan suatu produk.
Berdasarkan temuan dikembangkan teori aturan atau hukum dan prinsip yang
dapat diterapkan kembali kedalam kegiatan industri dan organisasi untuk
kepentingan tenaga kerja, konsumen dan organisasinya dan untuk menguji
ketepatannya. Contohnya ditemukannya data tentang perbedaan manager yang
berhasil dan yang tidak.
2.3.
Eustress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif, dan
konstruktif (bersifat membangun). Hal tersebut termasuk kesejahteraan individu
dan juga organisasi yang diasosiasikan dengan pertumbuhan, fleksibilitas,
kemampuan adaptasi, dan tingkat performance yang tinggi.
Distress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negatif,
dan destruktif (bersifat merusak). Hal tersebut termasuk konsekuensi individu dan
juga organisasi seperti penyakit kardiovaskular dan tingkat ketidakhadiran
(absenteeism) yang tinggi, yang diasosiasikan dengan keadaan sakit, penurunan,
dan kematian.
Hubungan antara stres kerja dengan resiko kecelakaan kerja bersifat positif.
Terbukti bahwa semakin stres berkaitan dengan pekerjaan maka resiko kecelakaan
semakin tinggi. Pekerja yang mengalami stres dalam pekerjaannya akan
cenderung bersikap negatif seperti menjadi cemas, was-was, sulit tidur, gangguan
pola makan, dan menjadi lebih diam dari biasanya. Stres yang tidak cepat diatasi
oleh pekerja menyebabkan pekerja tidak konsentrasi dalam melaksanakan tugas
dan merasa frustasi dalam menyelesaikan tanggung jawab kerja sehingga pekerja
melakukan kesalahan ketika sedang bekerja (Sneddon, Mearns dan Flin, 2006).
Stres kerja timbul karena individu itu sendiri, dimana kesalahan dapat
terjadi karena masalah pribadi dan keraguan yang menggambarkan pribadi dan
keraguan yang menggambarkan bagaimana individu menghadapi tugas, misalnya
pekerja mengerjakan suatu tugas namun mengalami kegagalan menyebabkan
pekerja menjadi merasa gagal (Berry dan Houston, 1993). Hansen (Berry dan
Houston, 1993) menjelaskan kecelakaan dalam pekerjaan tidak akan terjadi jika
pekerja memahami dan cepat menanggulangi masalah pribadi dan gangguan
dalam pekerjaannya. Stres yang tidak cepat di atasi oleh pekerja menyebabkan
pekerja menjadi tidak konsentrasi dalam melaksanakan tugas, dan merasa frustasi
dalam menyelesaikan tanggungjawab kerja, sehingga pekerja melakukan
kesalahan ketika sedang bekerja (Sneddon, mearns dan Flin, 2006), yaitu
melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan pengoperasian (Minner, 1992).
10
Adapun dampak dari stres menurut Everly dan Girdano (Munandar, 2001)
stress
mempunyai
dampak
pada
suasana
hati
(mood),
otot
kerangka
11
12
kesehatan
bahkan
kecelakaan
kerja,
perlu
adanya
solusi
untuk
2.4.
memotivasi para pekerjanya guna mengatasi masalah psikis dalam industry dan
organisasi adalah dengan :
1.
13
Tidak ada salahnya jika Anda memberikan reward khusus bagi pekerja yang
berprestasi. Bisa berupa bonus atau insentif, maupun berupa hadiah kecil yang
bisa mewakili ucapan terimakasih perusahaan atas prestasi para pekerja. Cara ini
terbukti cukup efektif, sehingga pekerja lebih bersemangat untuk memberikan
prestasi-prestasi berikutnya bagi perusahaan.
3.
Sebagai pemimpin perusahaan, Anda juga perlu melakukan pendekatan pada para
pekerja Anda. Bila perlu kenali kelebihan dan kekurangan yang dimiliki masingmasing dari mereka, sebab hal ini akan memudahkan Anda untuk mengevaluasi
perkembangan setiap pekerja. Mana pekerja yang memiliki prestasi kerja cukup
bagus, dan mana pekerja yang membutuhkan dukungan Anda untuk mencapai
keberhasilan seperti rekan-rekan lainnya. Tentu dengan pendekatan tersebut, Anda
dapat membantu pekerja yang kesulitan mengerjakan tugasnya untuk bisa berhasil
meraih prestasi seperti pekerja lainnya.
4.
dan perusahaan.
Membangun kekeluargaan antara pihak pekerja dan pemilik usaha, menjadi
langkah jitu untuk meningkatkan motivasi kerja pekerja. Dengan kekeluargaan
yang kuat, mereka akan ikut merasakan kepemilikan perusahaan tersebut.
Sehingga loyalitasnya untuk bersama-sama membesarkan perusahaan semakin
meningkat. Adakan acara pertemuan rutin setiap bulannya, yang bisa
mengakrabkan semua pekerja di perusahaan Anda. Lingkungan kerja yang hangat
dan akrab, akan membuat pekerja merasa nyaman dalam menjalankan
pekerjaannya.
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Psikologi industri dan Organisasi adalah ilmu yang mempelajari perilaku
manusia di tempat kerja. Ilmu ini berfokus pada pengambilan keputusan
kelompok, semangat kerja karyawan, motivasi kerja, produktivitas, stres kerja,
seleksi pegawai, strategi pemasaran, rancangan alat kerja, dan berbagai masalah
lainnya. Psikolog industri meneliti dan mengidentifikasi bagaimana perilaku dan
sikap dapat diimprovisasi melalui praktik penggajian, program pelatihan, dan
sistem umpan balik. Perkembangan psikologi industri di Indonesia sangat
dipengaruhi oleh perkembangan psikologi di negara-negara barat terutama
Amerika Serikat. Perkembangan psikologi industri di Indonesia sangat
dipengaruhi oleh perkembangan psikologi di negara-negara barat terutama
15
16
DAFTAR PUSTAKA
http://www.psychoshare.com/file-139/psikologi-industri-dan-organisasi/psikologiindustri-dan-organisasi.html
http://jeffy-louis.blogspot.co.id/2011/09/sejarah-psikologi-industri-dan.html
17