Anda di halaman 1dari 2

2.3.

Etiologi Obesitas pada anak


Obesitas pada anak memiliki beberapa etiologi. Secara
keseluruhan, faktor idiopatik atau disebut pula obesitas primer atau
nutrisional berhubungan dengan etiologi pada 90% obesitas pada
anak, selain itu faktor endogen atau obesitas sekunder non nutrisional
yang disebakan kelainan hormonal, sindrom atau genetik sekitar 10%.1
2.3.1 Faktor idiopatik

Obesitas yang disebabkan oleh faktor idiopatik terjadi akibat


adanya interaksi multifaktorial. Faktor idiopatik penyebab obesitas
pada anak dapat dikelompokan menjadi 2, yaitu faktor genetik dan
faktor lingkungan.
Faktor genetik memiliki peran utama dalam parental fatness,
anak yang mengalami obesitas biasanya memiliki riwayat keluarga
dengan obesitas. Obesitas pada anak akibat faktor genetik, gen-gen
yang bekerja pada kontrol asupan makan dan keluaran energi,
mengalami mutasi sehingga fungsi kontrol pun tidak ada. Gen yang
sering menyebabkan obesitas adalah gen dengan efek sentral, namun
pada beberapa penelitian ditemukan beberapa gen perifer juga dapat
mempengaruhi kejadian obesitas.
Faktor lingkungan yang berperan sebagai penyebab obesitas
dikelompokkan menjadi lima, yaitu nutrisional, aktivitas fisik, trauma
(neurologis atau psikologis), medikasi (steroid), dan sosial ekonomi.
2.3.2 Faktor endogen

Adapun faktor endogen yang dapat menyebabkan obesitas pada


anak antara lain hormonal dan sindrom genetik. Penyebab obesitas
pada
anak
hormonal
adalah
hipotiroidism,
hiperkortikolism,
hiperinsulinisme primer,pseudohipoparatiroidism, dan lesi hipotalamus
didapat. Sedangkan obesitas pada anak Karena sindrom genetic
diakibatkan oleh sindrom Prader-Willi, sindrom Laurence Moon/BardetBield, sindrom Alstrom, sindrom Borjeson-Forssman-Lehmann, sindrom
Cohen, dan sindrom Turner. Sebagian besar kasus dengan penyebab
endogen dapat didiagnosis dengan anamnesis serta pemeriksaan fisik
yang teliti.
reference

1.
Damayanti Rusli, Endang DL, Maria Mexitaha, Sri Sudaryati N.
Buku Ajar
Nutrisi Pediatrik dan Penyakit Metabolik. Ikatan Dokter Anak
Indonesia.
Badan Penerbit IDAI. 2011. Hal 230-241.

Anda mungkin juga menyukai