PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Vitamin bukanlah sumber energi, tetapi vitamin melakukan fungsi regulator (pengatur).
Vitamin bekerja sama dengan enzim dalam beberapa reaksi kimia. Vitamin juga penting bagi
pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan, dan reproduksi. Vitamin harus ada dalam tubuh manusia
walaupun hanya dalam jumlah kecil karena memiliki fungsi khusus dan tidak dapat digantikan.
Seseorang
yang
kekurangan
vitamin
dapat
menderita
difisiensi
atau
BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Vitamin C adalah asam organik yang terasa asam, berbentuk kristal putih, akan lebih
tahan terhadap panas lama, stabil dalam bentuk kering tetapi mudah teroksidasi dalam keadaan
larutan dan basa.
B. Sifat
1. Vitamin C adalah kristal putih yang mudah larut dalam air.
2. Dalam keadaan kering vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut.
3. Mudah rusak karena berseuntuhan dengan udara (oksidasi) terutama bila terkena panas.
4. Oksidasi dipercepat dengan kehadiran tembaga dan besi.
5. Tidak stabil dalam larutan alkali, tetapi cukup stabil dalam larutan asam.
6. Vitamin yang paling labil.
7. Berat molekul 150.000.
8. Ko-enzim mengandung 6 atom tembaga untuk setiap molekul protein.
9. Berperan dalam batas yang luas dari pH 4-7, tetapi pengaruh maksimal adalah antara pH
5,6 6,0 dan jika pH diturunkan 2,0 maka enzim menjadi inaktif.
C. Metabolisme
Vitamin C mudah diabsorpsi secara aktif dan mungkin pula secara difusi pada bagian
atas usus halus lalu masuk ke peredaran darah melalui vena porta. Rata-rata absorpsi adalah 90%
untuk konsumsi diantara 20 dan 120 mg sehari. Konsumsi tinggi sampai 12 gram (sebagai pil)
hanya diabsorpsi sebagai 16%. Vitamin C kemudian dibawa ke semua jaringan. Konsentrasi
tertinggi adalah di dalam jaringan adrenal, pituitari dan retina.
Tubuh dapat menyimpan hingga 1500 mg vitamin C bila konsumsi mencapai 100 mg
sehari. Jumlah ini dapat mencegah terjadinya skorbut selama tiga bulan. Tanda-tanda skorbut
akan terjadi bila persediaan tinggal 300 mg. Konsumsi melebihi taraf kejenuhan berbagaija
ringan dikeluarkan melalui urin dalam bentuk asam oksalat. Pada konsumsi melebihi 100 mg
sehari kelebihan akan dikeluarkan sebagai asam askorbat atau sebagai karbon dioksida melalui
pernapasan. Walaupun tubuh mengandung sedikit vitamin C, sebagian tetap akan dikeluarkan.
Makanan yang tinggi dalam senga atau pektin dapat mengurangi absorpsi sedangkan zat-zar di
dalam ekstark jeruk dapat meningkatkan absorpsi.
Status vitamin C tubuh ditetapkan melalui tanda-tanda klinik dan pengukuran kadar
vitamin C di dalam darah. Tanda-tanda klinik antara lain, perdarahan gusi dan perdarahan
kapiler di bawah kulit. Tanda dini kekurangan vitamin C dapat diketahui bila kadar vitamin C
darah di bawah 0,20 mg/dl.
D. Fungsi
Vitamin C mempunyai banyak fungsi di dalam tubuh sebagai koenzim atau kofaktor.
Asam askorbat adalah bahan yang kuat kemampuan reduksinya dan bertindak sebagai
antioksidan dalam reaksi-reaksi hidroksilasi. Beberapa turunan vitamin C ( seperti asam
eritrobik dan askorbik palmitat) digunakan sebagai antioksidan, di dalam industri pangan untuk
mencegah proses menjadit engik, perubahan warna ( browning) pada buah-buahan dan untuk
mengawetkan daging.
Banyak proses metabolisme dipengaruhi oleh asam askorbat, namun mekanismenya
belum diketahui dengan pasti.
1. Sintesis kolagen
2. Sintesis karnitin, Serotonin, dll
3. Absorpsi dan metabolisme besi
4. Absorpsi kalsium
5. Mencegah infeksi
6. Mempertahankan permeabilitas kapiler darah
7. Mencegah timbulnya hipertensi
Buah yang masih mengandung vitamin C yang belum tercantum yaitu jambu biji,
kelengkeng, melon, anggur, mangga, nanas, pisang dan alpukat. Kalau sayuran yang
mengandung vitamin C selain yang telah disebutkan diatas seperti cabai rawit, bayam mentah,
sawi, seledri dan mentimum. Seperti susu sapi juga mengandung vitamin C. Atau produk olahan
lainnya seperti minuman bervitamin C dengan rasa buah-buahan atau susu olahan dengan rasa
buah-buahan juga mengandung vitamin C.
F. Akibat Kekurangan
1. Skorbut
2. Anemia
3. Kulit Kering, Kasar dan Bersisik
4. Haemorhages
5. Gingivitis
6. Tulang Menjadi Kurang Stabil
7. Kerusakan pada J. Jantung
8. Penurunan Sistem Imun
9. Penurunan Penyembuhan Luka
G. Akibat Kelebihan
Kelebihan vitamin C berasal dari makanan tidak menimbulkan gejala. Tetapi konsumsi
vitamin C berupa suplemen secara berlebihan tiap hari dapat menimbulkan hiperoksaluria dan
risiko lebih tinggi terhadap batu ginjal. Dengan konsumsi 5-10 gram vitamin C baru sedikit
asam askorbat dikeluarkan melalui urin. Risiko batu oksalat dengan suplemen vitamin C dosis
tinggi dengan demikian rendah, akan tetapi hal ini dapt menjadi berarti pada seseorang yang
mempunyai kecendrunga untuk pembentukan batu ginjal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah mengenai vitamin C ini adalah vitamin C ditemukan
oleh Albert Szent-Gyrgyi pada tahun 1932. Merupakan vitamin yang larut dalam air dan paling
labil yang berfungsi sebagai antioksidan. Konsentrasi tertinggi vitamin ini berada di dalam
jaringan adrenal, pituitari dan retina. Sumber dari vitamin C banyak terdapat pada buah-buahan
seperti jeruk, stroberi dll. Akibat yang ditimbulkan jika kekurangan vitamin ini adalah penyakit
skorbut dan jika kelebihan mengkonsumsi suplemen vitamin C akan menderita penyakit batu
ginjal.
B. Saran
Setelah membaca makalah ini, pembaca diharapkan dapat menjaga keseimbangan dalam
dalam mengkonsumsi vitamin C, jangan sampai kekurangan ataupun kelebihan.
DAFTAR PUSTAKA