ABSTRAK
Sungai Jenelata merupakan jalur erupsi aliran
dari gunung api purba Sapaya, erupsi gunung ini
mengendapkan mineral baik dari jenis logam
maupun nonlogam serta berbagai jenis mineral.
Penelitian dilakukan untuk mengetahui kandungan
unsur logam oksida dan komposisi mineral batuan
dengan menggunakan metode XRD (X-Ray
Difraction)- XRF (X-Ray Flourescence), serta
pola penyebaran mineral yang terdapat di aliran
sungai Jenelata hilir. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat 5 unsur logam oksida yang
dominan yaitu Silika (SiO2) yang dominan di
semua lokasi pengambilan
sampel, Hematit
(Fe2O3) kadar tertingginya di daerah Lata dan
rendah di Parangloe Lata2, Kalsium Oksida (CaO)
tertinggi di Burung Karamasa2 dan terendah di
Parangloe Lata, Kalium Oksida (K2O) tertinggi di
daerah Parangloe Lata2 dan terendah di daerah
Lata, dan Korundum (Al2O3) tertinggi di daerah
Parangloe Lata2 dan rendah di daerah Burung
Karamasa2, serta 18 mineral yang terdapat di
lokasi penelitian, yaitu Anorthite di Bili-bili,
Burung Karamasa1, Parangloe Lata1 dan
Parangloe Lata2, Augitedi Bili-bili dan Lata,
Leucite di Bili-bili, Parangloe Lata1 dan Lata,
Seidozerite di Bili-bilidan Lata, Apjohnitedi
Burung
Karamasa1,
Lisetite
di
Burung
Karamasa1, Potassium Aluminium Silicate
Hydroxide di Burung Karamasa1, Albite di Burung
Karamasa2 dan Parangloe Lata2, Gobbinsite,
Lavenite dan Manganocolumbite di Burung
Karamasa2, Microcline dan Zeravshanite di
Parangloe Lata1, Feldspar di Parangloe Lata1
dan Lata, sedangkan Arrojadite, Surkhobitedan
Dibarium Tricadmium bis (vanadate) divanadate
di Parangloe Lata2 sedangkan Anorthoclase di
Lata.
Kata kunci :
1. PENDAHULUAN
Geologi Sulawesi Selatan menarik untuk diteliti,
karena wilayah ini dari segi tektonik merupakan
bagian kontinen Sunda yang bergabung dengan
kawasan lain di Sulawesi yang merupakan pecahan
dari Papua dan Australia (Massinai, 2011).
Lokasi yang dijadikan daerah penelitian adalah
Daerah Aliran Sungai Jenelata Kabupaten Gowa
yang merupakan lembah Gunungapi Sapaya
disusun
oleh
batuan
gunungapi
Fomasi
Lompobattang (Qlv).Daerah Aliran Sungai Jenelata
disusun oleh batuan gunungapi Formasi BaturappeCindako (Tpbv) (Massinai, 2012).
Secara geografis Daerah Aliran Sungai Jenelata
terletak pada 119o3200BT-119o5000BT dan
051500 LS - 052700 LS.Sungai ini diprediksi
merupakan aliran letusan gunungapi purba
Sapaya.Secara geologis bermula dari terbentuknya
formasi gunungapi Sapaya yang kemudian
erupsi.Erupsi
ini
kemudian
menyebabkan
keluarnya material-material tertentu dari perut
bumi, membawa batu dan abu hasil erupsi ini
menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih,
sedangkan lava bisa membanjiri sampai sejauh
radius 90 km.Bermula dari proses ini, dimana
semua batuan berawal dari magma yang keluar
melalui puncak gunungapi dan akan kembali
menjadi magma lagi karena proses subsduksi
lempeng yang membawanya menuju astenosfer
kembali (Arlen, 2010).
Magma tersusun dari mineral yang terbentuk pada
waktu yang berbeda ataupun pada kondisi yang
berbeda. Pada temperatur yang berbeda suatu
mineral akan mengkristal berbeda dengan mineral
lainnya. Berbagai jenis batuan tertentu tersusun
dari komposisi kimia tertentu dan mempunyai sifatsifat fisik tertentu berasal dari berbagai macam
mineral di alam.Oleh karena itu, untuk
mendapatkan informasi tentang jenis mineral dan
kandungan logam serta pola penyebarannya, maka
dilakukan penelitian dengan metode analisis XRD
(X-Ray Difraction) dan XRF (X-Ray Flourecence).
Pulau Sulawesi terdiri dari empat lengan yaitu
lengan Utara Sulawesi, lengan Timur Sulawesi,
lengan Tenggara Sulawesi dan lengan Selatan
Sulawesi. Keempat lengan Pulau Sulawesi ini
menyatu berbentuk huruf K (Katili, 1989). Kondisi
tektonik Selatan Sulawesi sangat mempengaruhi
aktivitas kegempaan dan gerakan tanah di daerah
Sulawesi Selatan (Lantu dkk, 2006). Depresi
Jenelata yang merupakan wilayah DAS (daerah
aliran sungai) Jenelata adalah produk aktivitas
tektonik di lengan Selatan Sulawesi.Aktivitas
tektonik itu juga menimbulkan beberapa
kekar.Kekar-kekar merupakan gejala umum yang
orientasi
tertentu
baratdaya
dan
timurmenenggara
baratbaratlaut.Azimut
kelurusan ini berimpit dengan azimuth sungaisungai Jenelata, Datara dan Jenesapaya.Nilai
kelurusan ini merupakan refleksi dari tektonik
lengan Selatan Sulawesi (Massinai, 2012).
XRF
(X-Ray
Fluorescence)Spectrometry
merupakan instrumen sinar-X dengan teknik
analisa non-destruktif yang digunakan untuk
mengidentifikasi serta menentukan konsentrasi
elemen yang ada, baik padatan, bubuk ataupun
sampel cair. Perlatan ini terdiridari tabung
pembangkit sinar-X yang mampu mengeluarkan
elektron dari semua jenis unsur yang sedang
diteliti (Panalytical, 2009).
analisis. Seperti pada tabung pembangkit sinarX, elektron dari kulit bagian dalam suatu atom
pada sampel analit menghasilkan sinar-X dengan
panjang-panjang gelombang karakteristik dari
setiap atom di dalam sampel. Untuk setiap atom
di dalam sampel, intensitas dari sinar-X
karakteristik tersebut sebanding dengan jumlah
(konsentrasi) atom di dalam sampel. Dengan
demikian, jika kita dapat mengukur intensitas
sinar X karakteristik dari setiap unsur, kita
dapat membandingkan intensitasnya dengan
suatu standar yang diketahui konsentrasinya,
sehingga konsentrasi unsur dalam sampel bisa
ditentukan.
2. METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah
wilayah Daerah Aliran Sungai Jenelata Kabupaten
Gowa yang secara geografis terletak pada 1190 33
27.53 LS - 11903735.99 LS dan 051626.36
BT - 051839.50 BT. Daerah DAS Jenelata
terletak di wilayah administratif Kabupaten Gowa.
DAS Jenelata memiliki luas 220 km2(220.000
ha)terletak pada ketinggian 127 2.787 meter di
atas permukaan laut .Hulu DAS Jenelata terletak di
wilayah Kecamatan Sapaya.
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah
data primer.Lokasi pengambilan sampel dilakukan
langsung dibeberapa titik di sepanjang aliran
Sungai Jenelata hilir berdasarkan dengan survei
lapangan dan penentuan lokasi sebelumnya
menggunakan Google earth dan Global
Positioning System (GPS).Hal tersebut dilakukan
untuk mengetahui lokasi sebaran sampel yang telah
diambil .Penentuan lokasi pengambilan sampel
berdasarkan jarak, jarak antara titik sampel tidak
sama karena mengacu pada peta geologi. Hal
tersebut dilakukan agar sampel-sampel batuan yang
diambil untuk diuji kandungannya mewakili
keadaan di lapangan. Sampel yang diambil berupa
batuan yang juga diambil gambar masing-masing
sampel.
Analisis laboratorium dilakukan untuk mengetahui
sifat fisik dan kimiawi batuan yang tidak bisa
dilakukan secara langsung di lapangan.Untuk
mengetahui sifat-sifat batuan tersebut maka
dilakukan beberapa analisis laboratorium, dalam
penelitian ini metode yang digunakan adalah XRD
(X-Ray Diffraction) dan XRF (X-RayFlourescence).
Data yang dihasilkan oleh alat XRD-XRF
kemudian di analisis untuk menentukan presentasi
mineral dan konentrasi logam oksida pada sampel
batuan yang di uji untuk menentukan pola
penyebaran mineral di aliran sungai Jenelata bagian
hilir.
Mineral Anorthite
Mineral Albite
Gobbinsite,
Lavenite,
Manganocolumbite,
Microcline, Zeravshanite, Feldspar, Arrojadite,
Surkhobite,
Dibarium
tricadmium,
dan
Anorthoclase. Dan jenis logam oksida yang
terkandung dalam batuan di Aliran Sungai Jenelata
Bagian Hilir adalah Silika (SiO2), Hematit
(Fe2O3), Kalsium Oksida (CaO), Kalium Oksida
(K2O), dan Korundum (Al2O3).
Dari hasil analisis data XRD (X-Ray Diffraction)
menggunakan software Match diketahui pola
penyebaran mineral batuan di Aliran Sungai
Jenelata Bagian Hilir Kabupaten Gowa adalah
sebagai berikut :
Pada sampel A yang di ambil di titik 5 01720.9 S
11903440.2 E menunjukkan mineral yang
mendominasi adalah mineral Anorthite sebesar
39.1% Augite sebesar 37.9%, Leucite sebesar
20.9% dan mineral lainnya sebesar 2.1%.
Pada sampel B yang di ambil di titik 5 01722.1 S
11903504.4 E menunjukkan mineral yang
mendominasi
adalah
mineral
Apjohnite
sebesar44.7% , Anorthite sebesar 33.8% Lisetite
sebesar 13.6% dan mineral lainnya sebesar 7.9%.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil analisis menggunakan alat XRD (X-Ray
Diffraction) dan XRF (X-Ray Flourescence)
diketahui jenis-jenis mineral yang terkandung
dalam batuan di Aliran Sungai Jenelata Bagian
Hilir adalah Anorthite, Augite, Leucit, Seidozerite,
Apjohnite, Lisetite, Potasium Aluminium, Albite,
REFERENSI
Arlen,
Altius.
2010,
Hubungan
Gunungapi
dan
Mineral
,http://penambang007.blogspot.com/2010/
10/hubungan-gunung-api-danmineral.html , diakses pada tanggal 05
Juli 2013 pukul 21.00 Wita.
Grant Norton, M, & Suryanarayana, C.
1998. X-Ray Diffraction : A Partical
Approach. New York : Plennum Press.
Katili, John Ario. 1989.Evolution of the
Southeast Asian Arc Complex. Jakarta :
Geol. Indon. V.12, no 1. P. 113-143.
Lantu., Miranda., Suko Prayitno Adi.
2006. Analisis Aktivitas Gempabumi
Tektonik dan Potensi Tsunami di
Sulawesi Selatan dan Barat. Makassar :
Jurnal Fusi.V.10, no.3. p.186-191.
Jeneberang,
Program
UNPAD, Bandung.
PascaSarjana