Jurnal Analisi Budaya KP PDF
Jurnal Analisi Budaya KP PDF
BANTUL
ANALYSIS OF PATIENT SAFETY CULTURE AT BANTUL
PKU MUHAMMADIYAH HOSPITAL
Aris Suparman Wijaya, Arlina Dewi, Della Mawros Dwita
Program Studi Manajemen Rumah Sakit, Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta
Jalan Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 55183
email: dewikoen@yahoo.com
ABSTRAK
Latar belakang: Budaya keselamatan pasien di RSU PKU Muhammdiyah Bantul
menurut Putri (2010) masuk dalam kategori cukup. Padahal RSU PKU
Muhammadiyah, Bantul merupakan Rumah Sakit Kelas C yang memiliki
kewajiban menerapkan Keselamatan Pasien di seluruh area pelayanan.
Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed methods research yaitu
metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dan metode kualitatif
dengan pendekatan studi kasus (case study) dengan rancangan penelitian
deskriptif. Subjek penelitiannya adalah perawat pelaksana yang berhubungan
langsung dengan pasien. Sebanyak 61 orang. Pengukuran budaya keselamatan
pasien menggunakan kuesioner dari AHRQ (Agency for Healthcare Research and
Quality) tahun 2004 yang berjudul HSOPSC (Hospital Survey on Patient Safety
Culture). Kuesioner ini terdiri dari 12 dimensi dengan 42 item pertanyaan serta
dilengkapi dengan data wawancara dan laporan insiden keselamatan pasien dari
Tim Keselamatan Pasien RSU PKU Muhammadiyah, Bantul.
Hasil dan Pembahasan: Penerapan Keselamatan Pasien di RS PKU
Muhammadiyah, Bantul masuk dalam kategori cukup dengan nilai mean dan
median sebesar 73,9. Masih ditemukan gap pelaporan insiden keselamatan
pasien antara tim keselamatan pasien dan real di lapangan. Serta hambatan
penerapan keselamatan pasien RSU PKU Muhammadiyah Bantul ini masih
datang dari belum optimalnya dukungan manajemen, belum optimalnya kinerja
tim karena beban kerja dan masih adanya blaming culture di unit.
Kata Kunci: Budaya Keselamatan Pasien, RSU PKU Muhammadiyah
Bantul
ABSTRACT
Background: Patient safety culture in PKU Muhammadiyah Hospital of Bantul
based on Putri (2010) in the category of enough. Though PKU Muhammadiyah
Hospital of Bantul is a Class C has an obligation to implement the Patient Safety
throughout the service area.
Method: This study used a mixed methods research approach is a quantitative
method using cross sectional and qualitative methods with case study approach
with a descriptive research design. Research subjects are nurses who deal directly
with patients. A total of 61 people. Measurement of patient safety culture using a
questionnaire from the AHRQ (Agency for Healthcare Research and Quality) in
2004 entitled HSOPSC (Hospital Survey on Patient Safety Culture). The
questionnaire consisted of 12 questions dimensions with 42 items and is equipped
with the interview data and report patient safety incidents from Patient Safety
Team PKU Muhammadiyah Hospital, Bantul.
Results and Discussion: Patient Safety Culture at PKU Muhammadiyah Hospital
of Bantul in the category of enough with a mean and median of 73.9. Still found
gaps between the patient safety incident reporting patient safety teams and real in
the field. As well as barriers to implementation of patient safety in PKU
Muhammadiyah Hospital of Bantul is still not optimal support came from
management, not optimal team performance because the work load and the
persistence of blaming culture in the unit.
Keywords: Patient Safety Culture, PKU Muhammadiyah Hospital of Bantul
PENDAHULUAN
Keselamatan
keselamatan
Pasien
(Patient
bagi
Perkembangan
ini
pasien.
diikuti
oleh
nasional
bagi
rumah
komponen penting
sakit,
dari mutu
melakukan
pertemuan
dan
layanan kesehatan,
prinsip dasar
dari
pasien
pelayanan
dan
rumah
tersebut
mencegah
Di
Indonesia,
keselamatan
pada
tahun
pasien
2005,
program
dicanangkan
dan
pelayanan
terus
utama
medis
di
496/Menkes/SK/IV/2005
nomor
tentang
menjamin
diharapkan
terjadinya
meminimalkan
terjadinya
pasien
dapat
atau
kemungkinan
insiden
dan
bahwa
keselamatan
memaksimalkan
tersebutkan
terjadi,
serta
meningkatkan akuntabilitas.
yang
organisasi
yang
sangat
teknologi,
tidak mengejutkan
padat
karya,
bila
padat
inseden
98.000
43.458 3.
per
RSU
tahun.
PKU
Sebagai
Muhammadiyah,
mengakibatkan
berpotensi
atau
tingginya
standar
insiden
keselamatan
Tidak
Joint
International
(JCI).
Standar
sangat
berbeda
akreditasi
digunakan
laporan
KTD.
baru.
kemudian
tetang
angka
dihitung
dari
jumlah
ini
Commission
sebelumnya.
Keselamatan
pasien
mulai
RSU
PKU
diperkenalkan
Muhammadiyah
didapat
angka
kematian
pasien
pada
di
Sasaran
Bantul
sejak
dalam
penelitian
Berdasarkan
kategori
cukup.
Putri
(2010)
studi
RSU
PKU
Muhammadiyah
di
bahwa
ini
hasil
pendahuluan
menjelaskan
Pada
dimensi
Bantul
adalah
mengacu
2013
memberikan
bahwa
pasien
penjelasan
penerapan
di
RSU
keselamatan
Muhammadiyah
untuk
pada
meneliti
mengenai
analisis
penelitian
lebih
lanjut
penerapan
baik.
(2010)
yang
berjudul
Budaya
insiden/kasus
Muhammadiyah,
hasil
menggunakan
menerapkan
bahwa
penelitian
dengan
Bantul,
penerapan
budaya
keselamatan
pasien
rumah sakit.
ini
merupakan
yang
menggunakan
bidang.
Sedangkan
populasi
yaitu
pendekatan
cross
sectional
metode
kualitatif
dan
dengan
rancangan
deskriptif
untuk
penelitian
menganalisis
dalam
diperoleh
penelitian
melalui
ini
pengumpulan
PKU
Bantul.
pada
Muhammadiyah,
Penelitian
ini
dilakukan
Muhammadiyah,
Bantul.
pelaporan
pasien
insidens
serta
hasil
keselamatan
wawancara.
adalah
bidan
rawat
PKU
Pada
perawat
inap
dan
di
Muhammdiyah
RSU
Bantul.
dengan
Total
61
menggunakan
Sampling
orang
adalah
memenuhi
selanjutnya
adalah
telah
pasien.
diperoleh.
digunakan
Analisis
Analisis
dalam
yang
penelitian
Deskriptif
ini
adalah
HASIL
yang
informasi
akan
untuk
Penelitian
ini
menganalisis
memberikan
menjelaskan
yang
pelaporan
penelitian
dikuatkan
1.
atau
dibandingkan
dilihat
melalui
insiden
yang
penerapan
keselamatan
diperoleh
akan
Karakteristik Responden
Populasi
tim
keselamatan
Perhitungan
pasien
dilakukan
mengkategorikan
RS.
untuk
Penelitian
Keselamatan
Pasien
buat
ini
kuesionernya
Interpretasi
dikatakan
nilai
baik
presentase
apabila
pada
tahun
di
RSU
PKU
Muhammdiyah
Penelitian
sampel
perawat/bidan
dari
responden
serta
studi
ini
Bantul
menggunakan
sebanyak
61
orang
pelaksana.
Persentase Kriteria
Perawat
89%
1 - 5 tahun
82%
1 - 5 tahun
58%
< 40 jam
84%
Ya
100%
Ya
100%
Profesi
Lama bekerja di bidang
Lama bekerja di RS
Waktu kerja/minggu
Interaksi dengan pasien
Profesi lain selain perawat/bidan
Bidan
11%
> 5 tahun
18%
> 5 tahun
42%
40 jam
16%
Tidak
0
Tidak
0
B
Berdasarkan
karakteristik
2.
Keselamatan
berdasarkan 12 Dimensi.
menjadi
responden
telah
Deskripsi
Pasien
dari
12
dimensi
budaya keselamatan
di bawah ini:
12 Dimensi
HASIL (%)
NILAI
74.2
63.6
74.8
83.6
88.0
75.6
77.6
74.4
62.6
79.2
69.4
63.8
C
C
C
B
B
B
B
C
C
B
C
C
Persepsi
Frekuensi Pelaporan
Supervisi
Pembelajaran Organisasi
Kerjasama intra Bagian
Keterbukaan dan komunikasi
Timbal-balik Kesalahan
Sanksi Kesalahan
Staf/Pegawai
Dukungan Managemen
Kerjasama Antar Bagian
Pemindahan dan Pergantian
intrabagian
dan
dimensi
lihat
pada
Tabel
3.
Pada
HSOPSC
Sedangkan
ini
penelitian
menampilkan
dimensi
dilakukan
staf/pegawai
merupakan
pada
sebelumnya
Putri
yang
(2010)
dimensi
diikuti
dengan
frekuensi
dimensi
dimensi
frekuensi
pelaporan
dan
kemudian
pemindahan
dan
staf/pegawai
pelaporan
diikuti
dimensi
dan
dimensi
hasil
dimensi
pasien
budaya keselamatan
yang
memiliki
nilai
dan
persentase
frekuensi
dimensi
pelaporan
dimensi
frekuensi
pelaporan
pada
dimensi
kerja
yang
sama
antarbagian
sangat
53,6%
sekarang
meningkat
menjadi
63,6%.
Sedangkan
dimensi
staf/pegawai
tidak
hasil.
dilihat
Kerjasana
intrabagian
hasil
presentase
sebesar
ini,
hasil
3.
turun
Laporan
insiden
yang
sama
yaitu
B.
Hasil
sebagai berikut:
Jumlah
2011
Jenis
Ket
2012
2013
geriatri
keselamatan pasien
1-2 laporan
3-5 laporan
6-10 laporan
11-20 laporan
>21 laporan
8% 0%
0%
0%
33%
59%
Jumlah
insiden
terakhir
dilaporkan
berdasarkan
data
dapat
dilihat
pada
1-2 laporan
3-5 laporan
6-10 laporan
11-20 laporan
> 21 laporan
6%
1% 0%
0%
27%
66%
pada
Tim
Keselamatan Pasien
Pasien
d. Informan III :
Diklat
Wawancara
tentang
Divisi
dan
Sosialisasi
Keselamatan Kerja
e. Waktu
16
18
Februari 2013
dan
19
Pasien
Rumah
wawancara
b. Informan I
Sekretaris
Tim
Keselamatan Pasien
c. Informan II
Divisi
Pasien
yang
dilakukan
RSU
Muhammadiyah
PKU
Bantul
adalahsebagai berikut :
Story line
Survey
atau
evaluasi
tentang
budaya
keselamatan pasien
Sosialisasi
/pelatihan
tentang
keselamatan
pasien
Survey
atau
evaluasi
tentang
budaya
Keselamatan pasien di RSU PKU Muhammdiyah,
Bantul belum pernah dilakukan.
Sosialisasi/pelatihan
tentang
keselamatan
pasien di RSU PKU Muhammdiyah, Bantul sudah
dilakukan, meskipun belum berkelanjutan.
Agenda
sosialisasi/pelatihan
keselamatan pasien
Pelaporan kasus/insiden
keselamatan pasien
Dukungan
Managemen/direksi
Hambatan
budaya
pasien
penerapan Hambatan
dalam
penerapan
budaya
keselamatan keselamatan pasien di RSU PKU Muhammdiyah,
Bantul ini dilihat dari Manajemen dukungan
masih kurang, dukungan biaya yang belum
maksimal, dilihat dari Tim KS tim masih
banyak yang double job dan tidak fokus,
sedangkan dari Unit pelaksana adanya
ketakutan akan blaming culture dan budaya
tidak enak sehingga keenganan untuk melapor.
PEMBAHASAN
Dugaan
Kuesioner
malpraktek
dilakukan
diterjemahkan
oleh
AHRQ
pelayanan
mengakibatkan
sampai
mengemukakan
kesehatan
petugas
yang
yang
yang
meninggal
dunia
bahwa
sakit. Patient
safety (keselamatan
berikut ini:
a. Dimensi Persepsi
penelitian
nyawa pasien.
Putri
menggunakan
Rumah Sakit
terdahulu
(2010)
oleh
dengan
kuesioner
kategori
mean
cukup.
Artinya
sebesar
64,8.
Sedangkan
terdahulu
oleh
meannya
(cukup).
frekuensi
pelaporan
responden
mengalami
b. Dimensi
Frekuensi
Pelaporan
penelitian
yang
Putri
dilakukan
(2010)
adalah
Artinya
nilai
53,6
bahwa
interpretasi
orang
dalam
hasil
masih
c. Dimensi Supervisi
Kemampuan
supervisi
akan
dalam
Pelaporan
kebijakan9.
juga
penting
menentukan
melaksanakansuatu
Begitu
halnya
menerapkan
dapat
mendorong
dilakukannya investigasi 8.
Hasil
penelitian
dimensi
pelaporamn
dalam
pula
upaya
budaya
pada
frekuensi
menunjukan
cukup.
Berbeda
dengan
penelitian
halnya
yang
maka telah
belajar
dimensi
organisasi
keaktifan
meningkatkan
interpretasi,
kesalahan
maka
10.
menjadi
dulunya
baik
keinginan
kategori
cukup.
menjadi
Hal
menunjukan
kepemimpinan
yang
ini
evaluasi
bahwa
memiliki
ada
terjadi proses
Dilihat pada
pembelajaran
yang
berupa
dalam
keselamatan
untuk
lebih
berubah
baik
serta
melakukan
atas
kesalahan
nilai
dalam
interpretasi baik
dengan
sakit
masih
perlu
berbeda
dengan
tugas
penelitian
yang
supervisi
dapat
hasil
dilakukan
mereka pimpin.
d. Dimensi
Pembelajaran
Organisasi
mengalami
responden
kesalahan
menjadi
lebih
menjadikan
sebagai
bentuk
baik
dan
kesalahan
evaluasi
dapat
dibuktikan
dengan
unit
angka
keajadian
tidak
masing-masing.
bagian/subdepartemen
dan
kerja
sama
Komunikasi
antar
bagian
Dimensi
dan
masuk
keterbukaan
komunikasi
interpretasi
dalam
cukup.
dalam
belakang
dengan
dimensi
kesehatan
yang
Kesalahan
berkomunikasi
belakang
pada
sebelumnya
penelitian
Putri
menyatakan
penelitian
(2010)
yang
oleh
baik.
kali
menjelaskan
bahwa
ini,
kerja
tenaga
medis
dengan
perawat,
perawat
dengan
dokter,
dokter
artinya
saling
dalam
mereka
membantu
dimana
(perawat
kesehatan dll.
mereka
g. Dimensi
Timbal-balik
Kesalahan
Pada
dimensi
timbal
kesalahan
di
RSU
PKU
Muhammdiyah
Bantul
diinterpretasikan
cukup.
ini
penelitian
menunjukan
apabila
bahwa
terjadi
suatu
yang
dilakukan
lalu.
kepada
individu
jalan
Setelah
dievaluasi
keluarnya.
terhadap
kasus
Pemberian
unit
sanksi
kerja
yang
atau
melakukan
harus
cara
agar
tidak
Tetapi
tim
pasien
hal
Tim
dengan
pencegahan
kesalahan
terulang
rumah
tersebut
kembali.
keselamatan
Keselamatan
sakit,
bukan
pasien
dari
digunakan
ini
harus
sebagai
dijauhkan
blaming
melainkan
sebagai
untuk
perbaikan
upaya
RS.
keselamatan pasien.
culture,
upaya
dalam
meningkatkan
ini
RS
PKU
Muhammadiyah
Bantul
Pada
dimensi
pegawai
Bantul
masuk
dalam
ini
masuk
dalam
dengan
yang
cukup juga.
penelitian
2. Gap
j. Dimensi
Dukungan
Manajemen
Pelaporan
Insiden
Keselamatan Pasien
Berdasarkan
Berdasarkan
insiden
keselamatan
yang
masuk
terhadap
tim keselamatan
mengaku
tim
saja
masih
sudah
dukungan
ada.
dukungan
hasil
laporan
Hanya
tersebut
kasus
Tim
2011
Sedangkan
Dimensi
jumlah
ke
pasien
yang
kasus/insiden keselamatan di
yang
Tim
kasus
mencapai 2 kasus.
masuk
ke
Sedangkan
hasil
pengambilan
responden
data
mungkin
terhadap
kasus
perawat/bidan
pelaksana
kuesioner
mengenai
yang
pelaporan
di
di
unit-unit.
telah
dari
pada gambar 3.
melaporkan
yang
data
melalui
dimensi
RSU
PKU
frekuensi
Bantul
akan
yang
wawancara
Muhammdiyah,
dilaporkan
selama
12
bulan terakhir.
dengan
masih
tim
seperempat
responden
Dan
6%
mengaku
pernah
melaporkan
3-5
ada
responden
tidak
sebanyak
responden.
Serta
diperkuat
1.
Unit
yang
menerapkan
budaya
sendiri
yaitu
berupa
bahwa
blaming
culture
belum
optimalnya
keselamatan
itu
dan
keselamatan
ada
pasien
ini
keengganan
untuk
ketakutan
terbukti
akan
budaya
menyalahkan
yang
mengakibatkan
dengan
rendahnya
masih
kesadaran
keengganan
insiden
yang
dukungan
terjadi.
manajemen
Dan
yang
kategori cukup.
2.
feedback
laporan
Tim
Keselamatan
Pasien
insiden
yang
belum
optimal
dikarenakan Kepengurusan
Tim
Keselamatan
Pasien
pekerjaan
dalam
di
RS
lain
sehingga
kegiatannya
PKU
datang dari:
dilaporkan
lain :
yang
sangat
a. Terdapat
ketakutan
dipersalahkan
(blaming
belum maksimal.
KESIMPULAN
b. Kepengurusan
tim
sakit
pekerjaan
1.
PKU
merangkap
lain
sehingga
Muhammadiyah,
masih
menjadi
penerapan
pergantian
pasien.
3. Hambatan
dalam
penerapan
hambatan
dalam
keselamatan
yang
masuk
Intensitas
Kerja
Perawat
Pinzon,
Rizaldy.
2008.
Peresepan
Elektronik
untuk
meningkatkan
2.
Keamanan
Quality.
2004.
Hospital
2008.
Human Service.
8.
Patients
Safe:
Solusi
Transforming
the
Work
Http://www.inapatsafety-
Environment
of
Nurses.
www.iom.edulrepart.asp/16173
.
Keselamatan
Pasien.
persi.or.id. Jakarta.
9.
Lumenta,
Nico.
Keselamatan
Pasien
2007.
Rumah
7.
Keeping
3.
M,
2005.
Perilaku
Patient
Safety
di
RS
PKU
Arikunto,
penelitian:
S.
2006.
Prosedur
Suatu Pendekatan