Karya - Tulisku - ElNino&Lanina
Karya - Tulisku - ElNino&Lanina
ABSTRAK
Iklim kita yang terdiri dari 2 (dua) musim, yaitu musim penghujan dan kemarau yang
diantaranya terdapat masa peralihan. Secara normal wilayah Jawa Tengah akan memasuki
memasuki musim kemarau (Juni, Juli, dan Agustus). Bersamaan dengan kondisi musim
sekarang ini, pada dasarnya cuaca dan iklim itu memiliki gangguan. Gangguan yang dimaksud
seperti adanya fenomena EL Nino dan La Nina.
El Nino adalah terjadinya pemanasan temperatur air laut di pantai barat PeruEkuador
yang menyebabkan gangguan iklim secara global. El Nino menyebabkan pola cuaca yang
menyebabkan hujan pada tempat tertentu tetapi tidak di tempat lain, hal ini yang menyebabkan
terjadinya kekeringan dan kebakaran hutan.
Fenomena La Nina merupakan kebalikan daripada El Nino yaitu suhu permukaan air laut
di samudra pasifik yang lebih rendah dari wilayah sekitarnya. La Nina menyebabkan curah
hujan di sebagian besar wilayah Indonesia bertambah, bahkan sangat berpotensi menyebabkan
terjadinya banjir ataupun menjdai pendeknya musim kemarau yang terjadi di wilayah kita.
Peningkatan curah hujan ini sangat tergantung pada intensitas La Nina tersebut. Namun karena
posisi Geografis Indonesia yang di kenal sebagai benua maritime, maka tidak seluruh wilayah
Indonesia di pengaruhi oleh fenomena El Nino dan La Nina.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cuaca adalah keadaan atmosfer pada suatu tempat yang relative sempit dan pada
waktu yang singkat, sedangkan iklim adalah keadaan rata - rata cuaca yang meliputi
wilayah yang luas dan pada waktu yang lama. Iklim dan cuaca memiliki unsur unsur
seperti penyinaran matahari, suhu udara, tekanan udara, angin, awan , kelembapan
udara, dan curah hujan. Iklim dan cuaca dapat mengalami perubahan. Iklim dan cuaca
juga memiliki gangguan. Gangguan yang dimaksud adalah seperti : fenomena El Nino
dan La Nina.
B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
C. Tujuan
Penulis berusaha memberikan pengertian mengenai apa yang dimaksud cuaca
dan iklim, unsur-unsur daripada cuaca dan iklim serta gangguan apa saja yang bisa
mempengaruhi kondisi cuaca dan iklim.
BAB II
PEMBAHASAN
b. Angin Antisiklon
c.Angin Pasat
d. Angin Muson
e.Angin Lokal
5. Awan.
Awan adalah sekumpulan tetesan air atau kristal es di dalam atmosfer yang terjadi
karena pengembunan uap air yang terdapat dalam udara setelah melampaui keadaan
jenuh.
6. Kelembapan udara.
Kelembapan udara adalah banyaknya kandungan uap air di atmosfer.
7. Curah hujan.
Curah hujan adalah banyaknya air hujan atau kristal es yang jatuh ke permukaan
bumi.
a. El Nino.
El Nino adalah terjadinya pemanasan temperatur air laut di pantai barat Peru
Ekuador yang menyebabkan gangguan iklim secara global. El Nino datang mengganggu
setiap 2 (dua) tahun sampai 7 (tujuh) tahun sekali. El Nino merupakan pemanasan
setidaknya 0,50 F atau setara dengan timur-tengah Samudera Pasifik tropis 0,9 C. Atau
dengan mudah didefinisikan pemanasan air di Samudera Pasifik. El Nino yang biasa
dikenal dengan El Nino-Southern Oscillation (ENSO) ini adalah bagian interaksi sistem
global dari laut-atmosfer ditambah fluktuasi iklim yang terjadi sebagai akibat dari
sirkulasi samudra dan armosfer. ENSO merupakan keadaan yang paling menonjol antartahunan variabilitas cuaca dan iklim di seluruh dunia. El Nino menyebabkan pola cuaca
yang menyebabkan hujan pada tempat tertentu tetapi tidak di tempat lain, hal ini yang
menyebabkan terjadinya kekeringan.
Peristiwa ini diawali dari memanasnya air laut di perairan Indonesia yang kemudian
bergerak ke arah timur menyusuri ekuator menuju pantai barat Amerika Selatan sekitar
wilayah Peru dan Ekuador. Bersamaan dengan kejadian tersebut air laut yang panas dari
pantai barat Amerika Tengah, bergerak ke arah selatan sampai pantai barat Peru-Bolivia
sehingga terjadilah pertemuan air laut panas dari kedua wilayah tersebut. Massa air
panas dalam jumlah besar terkumpul dan menyebabkan udara di daerah itu memuai
sehingga proses konveksi ini menimbulkan tekanan udara menurun (minus). Kondisi ini
mengakibatkan seluruh angin yang ada di sekitar Pasifik dan Amerika Latin bergerak
menuju daerah tekanan rendah tersebut. Angin muson di Indonesia yang datang dari
Asia dengan membawa uap air juga membelok ke daerah tekanan rendah di pantai barat
Peru Ekuador. Peristiwa tersebut mengakibatkan angin yang menuju Indonesia hanya
membawa uap air yang sedikit sehingga kemarau yang sangat panjang terjadi di
Indonesia. Akibat peristiwa tersebut juga dirasakan di Australia dan Afrika Timur.
Sementara itu, di Afrika Selatan justru terjadi banjir besar dan menurunnya produksi
ikan akibat melemahnya up-welling. Kemarau panjang akibat El Nino biasanya disertai
dengan kebakaran rumput dan hutan. Pada tahun 1994 dan 1997, baik Indonesia maupun
Australia mengalami kebakaran akibat peristiwa El Nino.
Berdasarkan intensitasnya El Nino dibagi menjadi :
1. El Nino lemah ( weak El Nino) : yakni jika penyimpangan suhu muka laut di
pasifik ekuator + 0.5 C s/d 1.0 C dan penyimpangan ini terjadi minimal selama 3
bulan berturut - turut.
2. El Nino sedang ( moderate El Nino) : yakni jika penyimpangan suhu muka laut
di pasifik ekuator + 1.1 C s/d 1.5 C dan penyimpangan ini terjadi minimal selama
3 bulan berturut - turut.
3. El Nino kuat ( strong El Nino) : yakni jika penyimpangan suhu muka laut di
pasifik ekuator > 1.5 C penyimpangan ini terjadi minimal selama 3 bulan
berturut - turut.
Berikut kami sampaikan kondisi El Nino yang ada di wilayah Indonesia saat ini
update tanggal 4 April 2016 :
1.
2.
5.
Air yang hangat menyebar dari barat Samudra Pasifik dan Samudra Hindia di
timur Pasifik. Dan menimbulkan hujan di daerah itu, dan menyebabkan daerah
kekeringan semakin luas di Pasifik barat dan curah hujan di Pasifik tumur biasanya
kering.
Akibat dari terjadinya El Nino antara lain :
1.
2.
3.
4.
b. La Nina
La Nina adalah fenomena turunnya suhu permukaan air laut di samudra pasifik yang
lebih rendah dari wilayah sekitarnya. La Nina juga berarti kembalinya kondisi ke
keadaan normal setelah terjadinya El Nino. Air laut panas yang menuju arah barat
tersebut pada akhirnya sampai di Indonesia yang bertekanan dingin sehingga seluruh
angin di sekitar Pasifik Selatan dan Samudra Indonesia bergerak menuju Indonesia.
Angin tersebut menyebabkan hujan lebat dan banjir karena sangat banyaknya uap air
yang dibawa.
Dari paparan di atas kami sampaikan prakiraan curah hujan bulanan dari bulan April
September 2016, seperti gambar dibawah ini :
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Cuaca adalah keadaan atmosfer di suatu tempat yang dapat berubah - ubah
pada setiap waktu yang terjadi pada tempat yang tidak terlalu luas dan dalam
waktu yang singkat, sedangkan iklim merupakan keadaan rata-rata cuaca pada
wilayah yang luas dan pada waktu yang lama. Cuaca dan iklim memiliki unsurunsur seperti penyinaran matahari, suhu udara, tekanan udara, angin, awan,
kelembapan udara, curah hujan.
Namun cuaca dan iklim juga memiliki gangguan. Inilah yang disebut dengan
gangguan pada cuaca dan iklim. Diantaranya adalah seperti : fenomena El Nino,
dan La Nina. El Nino adalah terjadinya pemanasan temperatur air laut di pantai
barat Peru - Ekuador yang menyebabkan gangguan iklim secara global. La Nina
adalah fenomena turunnya suhu permukaan air laut di samudra pasifik yang lebih
rendah dari wilayah sekitarnya.
Dampak yang nyata dari kedua fenomena ini adalah curah hujan disebagian
daerah berkurang, kekeringan, dan maraknya kebakaran hutan pada saat fenomena
El Nino kuat. Curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia bertambah, bahkan
sangat berpotensi menyebabkan terjadinya banjir dan pendeknya musim kemarau
yang terjadi pada saat fenomena La Nina kuat.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
[3]
http://bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Informasi_Iklim/Outlook_
El_Nino.bmkg, diunduh tgl 29 April 2016.
[4]
[5]