2.
3.
4.
5.
6.
7.
Jawaban:
1.
f.
4.
5.
1. Akun Kas Umum
Akun kas umum adalah titik fokus bagi banyak perusahaan karena
semestinya seluruh penerimaan kas dan pengeluaran kas mengalir
melalui akun ini. Misalnya, pengeluaran dalam siklus akusisi dan
pembayaran biasanya dibayar melalui akun kas umum, dan penerimaan
kas dalam siklus penjualan dan penagihan juga disetorkan ke dalam
akun tersebut.
2. Akun Impres
Terdapat jenis akun impres lain yang terdiri atas satu akun bank untuk
penerimaan dan pengeluaran. Perusahaan bisa saja memilikin akun ini
untuk setiap divisi berbeda. Seluruh penerimaan disetorkan ke dalam
akun impres dan totalnya dipindahkan ke akun umum secara periodik.
Akun pengeluaran dibentuk berbasis impres, tetapi dengan cara yang
berbeda dengan akun pengajian impres.
Akun bank cabang berguna untuk membangun relasi dengan bank dalam
komunitas lokal dan memungkinkan sentralisasi operasional pada
tingkat cabang. Dalam beberapa perusahaan, penyetoran dan
pengeluaran untuk setiap cabang dibuat dalam akun yang berbeda, dan
kelebihan kas secara periodik dikirimkan ke akun bank umum pada
kantor pusat. Akun cabang dalam ini seperti akun umum, tetapi pada
tingkat cabang.
Dana kas kecil impres bukan merupakan akun bank, tetapi hampir sama
dengan kas pada bank. Kun kas kecil biasanya merupakan akun kas yang
simpel untuk keperluan biaya yang mendadak. Akun ini digunakan
untuk pengeluaran kas berjumlah kecil yang lebih mudah dibayarkan
jika menggunakan uang tunai dibandingkan dengan cek atau untuk
memudahkan karyawan dalam mencairkan cek gaji atau pribadi.
5. Setara Kas
6.
Mengidentifikasi Risiko Bisnis Klien Yang mempengaruhi Kas (Tahap
I)
Banyak perusahaan yang tidak memiliki risiko bisnis yang cukup
signifikan dalam memengaruhi saldo kas
Risiko bisnis klien dapat muncul dari kebijakan menajemen kas yang
tidak memadai atau penanganan dana yang dilakukan pihak luar
Risiko bisnis klien lebih banyak muncul dari setara kas dan jenis
investasi
Auditor harus memahami risiko dari kebijakan dan strategi investasi
klien
Menetapkan Salah Saji yang Dapat Diterima dan Menilai Risiko
Bawaan (Tahap I)
Saldo kas tidak material dalam kebanyakan audit, tetapi transaksi kas
yang memengaruhi saldo ini sifatnya hampir selalu sangat material (salah
saji)
Kas lebih mudah dicuri dibandingkan aset lainya, terdapat risiko bawaan
cukup tinggi untuk tujuan keberadaan, kelengkapan dan akurasi
Menilai Risiko Pengendalian (Tahap I)
Pengendalian internal atas saldo kas akhir tahun dalam akun umum dapat
dibagi menjadi dua kategori, yaitu:
Pengendalian atau siklus transaksi yang memengaruhi pencatatan
penerimaan kas dan pengeluaran kas.
Pengendalian pembagian tugas yang memadai antara
penandatangan cek dan fungsi utang dagang, penandatanganan cek
hanya dilakukan oleh personel yang berwenang, menggunakan
cek yang bernomor urut yang dicetak pada kertas khusus, adanya
telaah yang saksama atas dokumen pendukung sebelum cek
ditandatangani oleh personel yang berwenang, dan verifikasi
internal yang memadai
Jika pengendalian yang memengaruhi kas terkait transaksi
beroperasi efektif, maka risiko pengendalian berkurang
sebagaimana pengujian audit untuk rekonsiliasi bank akhir tahun
laporan keuangan dan standar audit yang diikuti oleh auditor yang
identifikasikan dalam laporan audit.
Suatu pernyataan bahwa standar auditing tersebut mengharuskan auditor
merencanakan dan melaksanakan auditnya agar memperoleh keyakinan
memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material
Suatu pernyataan bahwa audit meliputi:
Pemeriksaan (examination), atas dasar pengujian, bukti-bukti yang
mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
Penentuan prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi-estimasi
signifikan yang dibuat manajemen.
Penilaian penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
5. Paragraf pendapat
Paragraf terakhir dalam laporan audit bentuk baku menyajikan
kesimpulan auditor berdasarkan hasil dari proses audit yang telah
dilakukan. Bagian ini merupakan bagian terpenting dari keseluruhan
laporan audit, sehingga seringkali seluruh laporan audit dinyatakan
secara sederhana sebagai pendapat auditor.
Suatu pernyataan bahwa auditor yakin bahwa audit yang dilaksanakan
memberikan dasar memadai untuk memberikan pendapat.
6. Nama KAP
Nama tersebut akan mengidentifikasikan kantor akuntan publik atau
praktisi mana yang telah melaksanakan proses audit. Umumnya yang
dituliskan adalah nama kantor akuntan publik karena seluruh bagian dari
kantor akuntan publik tersebut bertanggung jawab, baik secara hukum
maupun secara profesi, dalam memastikan agar kualitas pekerjaan audit
memenuhi standar profesi. (Tanda tangan, nama rekan, nomor izin
akuntan publik, nomor izin usaha kantor akuntan publik)
Contoh peristiwa setelah tanggal neraca yang tidak memerlukan penyesuaian tetapi
diperlukan adanya pengungkapan dalam laporan keuangan adalah :
Penjualan obligasi atau penerbitan saham baru
Terjadinya tuntutan hukum yang signifikan yang semata-mata disebabkan
oleh peristiwa yang terjadi sesudah tanggal neraca
Pembelian dan pelepasan aset dalam jumlah yang signifikan, atau
pengambilalihan aset oleh pemerintah
Perubahan abnormal atas harga aset atau nilai tukar mata uang asing setelah
tanggal neraca
Perubahan tarif pajak atau peraturan perpajakan yang diberlakukan atau
diumumkan setelah tanggal neraca dan memiliki pengaruh yang signifikan
pada aset dan kewajiban pajak kini dan tangguhan
Kerugian aktiva tetap atau persediaan yang diakibatkan oleh kebakaran.
Dividen
Jika setelah tanggal neraca perusahaan mendeklarasikan dividen kepada
pemegang saham, maka perusahaan tidak boleh mengakui dividen tersebut
sebagai kewajiban pada tanggal neraca, tetapi mengungkapkannya dalam
catatan atas laporan keuangan.
Subsequent Event yang harus diaudit:
1. Subsequent Collection
2.
selesainya
perjalanan
Subsequent Payment
Pembayaran sesudah tanggal neraca sampai mendekati selesainya
field work
Dilaksanakan dalam audit hutang dan biaya yang masih
dibayar
harus
audit
a.
b.
Estimasi atas dampak keuangan atau pernyataan bahwa estimasi
semacam itu tidak dapat dibuat.
9.
10.
JASA ATESTASI
1. Penugasan Atestasi
Penugasan atestasi adalah penugasan yang di dalamnya praktisi dikontrak
untuk menerbitkan komunikasi tertulis yang menyatakan suatu kesimpulan
tentang keandalan asersi tertulis yang menjadi tanggung jawab pihak lain.
2. Pemeriksaan (Examination)
Bila penyajian asersi disusun sesuai dengan kriteria yang dibuat yang
telah disepakati bersama oleh pembuat asersi dan pemakainya, laporan
praktisi harus berisi:
Suatu pernyataan mengenai pembatasan penggunaan laporan tersebut
karena laporan tersebut hanya diperuntukkan khusus bagi pihak yang
sudah ditentukan.
Suatu petunjuk, jika dapat diterapkan bahwa penyajian asersi akan
berbeda secara material dari yang disajikan sekarang, jika kriteria
yang dipakai untuk penyajian asersi tersebut dimaksudkan untuk
dibagikan secara umum.
3. Review
Laporan praktisi yang berisi keyakinan negative juga dapat
berisi komentar atas atau penekanan terhadap hal-hal tertentu yang
bersangkutan dengan penugasan atestasi atau penyajian asesrsi. Lebih
lanjut, laporan praktisi harus :
yang disediakan oleh pemasok dan informasi lain, akan dievaluasi oleh
praktisi untuk memberikan rekomendasi system computer yang sesuai
dengan kebutuhan klien. Penilaian ini diperlukan untuk memungkinkan
praktisi mencapai tujuan yang ditetapkan dengan penugasan JKM.
7. Contoh jasa professional yang dapat diberikan oleh para praktisi yang tidak
termasuk dalam penugasan atestasi adalah :
Penugasan konsultasi manajemen yang di dalam penugasan tersebut
praktisi dikontrak untuk memberikan nasehat atau rekomendasi
kepada kliennya.
Penugasan yang di dalamnya praktisi dikontrak untuk membela
kepentingan klien. Sebagai contoh, dalam masalah
pemeriksaan/verifikasi pajak yang sedang ditangani oleh aparat
Direktorat Jendral Pajak.
JASA ASSURANCE DAN JASA NON ASSURANCE
Jasa Assurance adalah Jasa profesional independen yang meningkatkan mutu
informasi bagi pengambilan keputusan.
Jasa Nonassurance adalah jasa yang di hasilkan oleh akuntan publik yang di
dalamnya ia tidak memberikan suatu pendapat,keyakinan negatif, dan
ringkasan temuan.