Anda di halaman 1dari 8

Bahasa merupakan media untuk menyampaikan pesan atau informasi dari satu

individu kepada individu lain atau lebih. baik itu secara lisan maupun tulisan. Dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat hampir semua aktifitas kita menggunakan bahasa
Indonesia, baik menggunakan bahasa lisan, bahasa tulisan maupun bahasa tubuh.
Bahasa Indonesia selain menjadi bahasa Nasional ternyata sudah banyak dikenal
dan dipelajari di berbagai negara dan institusi pendidikan di dunia Internasional.
Mampukah
bahasa
Indonesia
menjadi
bahasa
Internasional
?
Sebuah bangsa pasti memiliki bahasa, walaupun ada beberapa bangsa yang
meminjam bahasa dari bangsa lain. Sebenarnya bahasa Indonesia berakar dari
bahasa Melayu Riau. Bahasa Indonesia adalah bahasa Indonesia, dan bahasa
Melayu adalah bahasa Melayu, dua bahasa yang serumpun tapi tidak sama. Bahasa
Indonesia berkembang dengan sendirnya sesuai dengan aturannya, dan bahasa
Melayu
berdiri
sendiri
menuju
perkembangannya.
Menjadi

bahasa

dunia?

Bukan hal yang mustahil bahasa Indonesia esok akan menjadi bahasa perdaban
dunia, bahasa yang digunakan sebagai bahasa internasional. Dilihat dari struktur
dan pembacaan bahasa Indonesia yang sangat sederhana, bahasa Indonesia
merupakan bahasa yang tidak sulit untuk dipelajari. Suatu bukti yang meyakinkan
bila esok bahasa Indonesia akan menjadi bahasa peradaban dunia, lebih dari 50
negara di Dunia telah mempelajari dan menjadikan bahasa Indonesia sebagai satu
diantara mata pelajaran di sekolah mereka. Kita sebagai pemilik bahasa Indonesia
harus banggga karena bahasa kita dipelajari bangsa lain.

BAGAIMANA CARA MENG-INTERNASIONALISASIKAN BAHASA


INDONESIA?
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana akan
mengirim 80 pengajar bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). Kepala Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud, Dadang Sunendar,
rencana target jumlah pengajar ini kemungkinan akan bertambah.
kebutuhkan mengembangkan BIPA ini untuk pengembangan akses diplomasi.
Selain itu, bangsa yang besar adalah bangsa yang bahasa penuturnya besar.
Untuk itu, bahasa Indonesia perlu menjadi bahasa internasional. Mengenai para
pengajar BIPA ini, tahun ini sudah ada dua gelombang seleksi pengajar BIPA. Dua
gelombang ini sudah dilaksanakan pada Januari lalu dan Februari. Dari gelombang
ini dihasilkan 66 pengajar dari 235 orang yang mendaftar. Kemendikbud akan
koordinasi dengan pihak lainnya termasuk universitas-universitas di negara lain
yang akan didatangi.
saat ini 45 negara telah membuka program pengajaran bahasa Indonesia sebagai
bahasa asing mereka. Dari jumlah itu, terdapat 16 negara yang akan mendapatkan
kiriman 80 pengajar BIPA pada 2016. Para pengajar ini sebelumnya sudah
mendapatkan pembekalan selama Sembilan hari dari Pusat Pengembangan
Strategi dan Diplomasi Kebudayaan.

pengiriman pengajar BIPA ini tidak hanya dilakukan pada 2016 ini. Tahun-tahun
sebelumnya juga pernah dilaksanakan. Salah satunya, kata dia, pada 2015 telah
mengirim 20 pengajar. Tapi realisasinya cuma 14 orang.
Strengths ( kekuatan )
Lebih dari 220 juta jiwa kini telah menggunakan bahasa Indonesia, yang merupakan angka
terbesar di Asia Tenggara. Selain itu bahasa Indonesia sangat mudah dikuasai, tidak mengenal
kala, konjugasi maupun jenis kelamin kata benda. Lafal bahasa Indonesia juga tidak sulit
karena lebih tipis dan ringan. Sehingga orang asing yang akan belajar menggunakan bahasa
Indonesia akan mudah mempelajarinya. Selain itu data lain yang memperkuat kedudukan
bahasa Indonesia adalah berdirinya berbagai fakultas studi ketimuran (faculty of oriental
studies), Kajian Asia Tenggara (South-east Asian Studies), dan pusat studi Indonesia
(Indonesian Studies) di berbagai perguruan tinggi di luar negeri.
Weaknesses ( kelemahan )
Selain memiliki banyak kekuatan menuju bahasa internasional, langkah ini juga banyak
memiliki kelemahan, karena dari sumber-sumber menyatakan kesulitan atau kelemahan
bahasa Indonesia menjadi bahasa Internasional adalah pada posisi dimana bahasa Indonesia
terjepit dengan bahasa melayu, memang hampir mirip, namun seharusnya sudah bisa
dibedakan antara bahasa Indonesia dengan bahasa Malaysia. Selain itu, kurangnya perhatian
pemerintah terhadap langkah ini menjadi kelemahan yang utama. Sehingga tebentuk proyek
melindo, yang hal ini hanya akan menghamburkan uang rakyat hingga triliunan rupiah tanpa
ada hasil yang bermanfaat.
Opportunities ( peluang )
Peluang bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa Internasional sudah terlihat pada semakin
banyaknya Universitas di Luar negeri yang mengajarkan bahasa Indonesia. Hal ini akan
membuat bahasa Indonesia mudah untuk memasuki proyek internasionalisasi.
Threats ( ancaman )
Di mata dunia internasional, bahasa Indonesia belum mempunyai nama, situasi ini di jelaskan
Dr. Widiatmoko. Sekarang beredar di kalangan guru BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur
Asing), banyak peserta BIPA yang digiring pergi ke Malaysia. Orang Australia misalnya,
banyak yang membelanjakan uangnya untuk belajar bahasa Indonesia di Malaysia. Malaysia
juga memberikan penghargaan bagi para pemenang lomba pidato bahasa Indonesia di luar
negeri. Sungguh tidak dibenarkan anggapan bahwa bahasa Indonesia sama dengan bahasa
Melayu. Sekadar untuk contoh, lihatlah kata seronok dalam film upin-ipin dari malaysia yang
kini disuguhkan kepada anak-anak Indonesia. Kata ini digunakan di Malaysia dengan
konotasi positif, sebaliknya di Indonesia memiliki makna konotasi negatif. Patut disayangkan
kata seronok dibakukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI III,halaman 1051)
dengan makna positif.
Bahasa Indonesia menjadi bahasa popular keempat di Australia. Ada sekitar 500
sekolah mengajarkan bahasa Indonesia di sana. Bahkan anak-anak murid kelas 6
sekolah dasar di sana sudah mahir berbahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua di Kota Ho Chi Minh, Vietnam
Ho Chi Minh adalah ibukota negara Vietnam. Menurut seorang diplomat Indonesia.
Pada bulan Desember 2007 Pemerintah Daerah Kota Ho Chi Minh, Vietnam, secara

resmi mengumumkan Bahasa Indonesia menjadi bahasa kedua di Kota Ho Chi


Minh.
Selain itu Konsul Jenderal RI di Ho Chi Minh City untuk periode 2007-2008, Irdamis
Ahmad di Jakarta mengatakan, Bahasa Indonesia sejajar dengan Bahasa Inggris,
Prancis dan Jepang sebagai bahasa kedua yang diprioritaskan,
Salah satu penyebab bahasa Indonesia begitu diminati oleh bangsa Vietnam antara
lain karena kemungkinan meningkatnya hubungan bilateral antara Indonesia dengan
Vietnam di masa depan.
Wikipedia Indonesia kini berada di peringkat 26 dari 250 Wikipedia berbahasa asing
di dunia.Sedangkan di tingkat Asia kita berada di peringkat tiga, setelah Jepang dan
Mandarin.

Masih ingatkah bunyi butir sumpah pemuda mengatakan bahwa :


1.

Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia

2.

Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia

3.

Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia
Kita patut berbangga karena kita memiliki bahasa sendiri untuk dijadikan bahasa

nasional, apalagi bahasa Indonesia merupakan bahasa yang besar di Asia Tenggara, terbukti
dengan lebih dari 220 juta jiwa menggunakan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia sudah
direncanakan menjadi bahasa internasional. Rencana internasionalisasi bahsa Indonesia ini
tertuang dalam Undang-Undang Nomor 24 tahun 2009 tentang bendera, bahasa, dan lambang
negara, serta lagu kebangsaan. Dari hasil analisa SWOT internasionalisasi bahasa Indonesia
mengatakan :
1. Strength ( Kekuatan )
Penduduk Dunia Banyak yang Menggunakan Bahasa Indonesia
Lebih dari 220 juta jiwa kini telah menggunakan bahasa Indonesia, yang merupakan
angka terbesar di Asia Tenggara. Selain itu bahasa Indonesia sangat mudah dikuasai, tidak
mengenal kala, konjugasi maupun jenis kelamin kata benda. Lafal bahasa Indonesia juga
tidak sulit karena lebih tipis dan ringan. Sehingga orang asing yang akan belajar
menggunakan bahasa Indonesia akan mudah mempelajarinya. Selain itu data lain yang
memperkuat kedudukan bahasa Indonesia adalah berdirinya berbagai fakultas studi ketimuran
(faculty of oriental studies), Kajian Asia Tenggara (South-east Asian Studies), dan pusat studi
Indonesia (Indonesian Studies) di berbagai perguruan tinggi di luar negeri.
Bahasa Indonesia Sudah Mendunia
Beberapa

kata

dalam

bahasa

Indonesia

ternyata

banyak dipakai di sejumlah tempat di banyak negara. Kenyataan, memang beberapa


kata dalam bahasa Indonesia berasal atau mempunyai arti yang sama dengan atau dari
negara-negara tertentu, misalnya bahasa Portugis, bahasa Belanda, bahasa Spanyol,
bahasa India dan juga beberapa negara lainnya. Beberapa kata dalam bahasa daerah juga
turut memperkaya khasanah bahasa Indonesia

yang sebenarnya,

akarnya adalah

berasal dari bahasa Melayu.


2. Weakness ( Kelemahan )
Gengsi Menggunakan Bahasa Indonesia
Banyak pihak yang telah merusak bahasa Indonesia dengan menggabungkan bahasa
Indonesia dengan bahasa asing secara ceroboh dan berlebihan. Dalam beberapa pertemuan

diskusi besar atau kecil, seminar atau ruang-ruang akademis lain bahkan sangat sering
penggunaan bahasa asing itu masuk begitu saja tanpa jelas.
Apa yang menjadi masalah sehingga banyak pihak tampak lebih akrab dan senang
dengan menggunakan kalimat asing semacam itu apakah ada persamaannya di dalam
pembenaran bahasa Indonesia? Bukankah semua kata/kalimat tersebut dengan mudah akan
kita dapatkan persamaannya di dalam bahasa kita. Katakanlah full of knowledge akan dapat
tergantikan dengan penuh pengetahuan/ilmu; Powerless dengan ketidakberdayaan; problem
solving dengan pemecahan masalah, dan sebagainya.
Kami memang belum pernah bertanya atau membuat penelitian secara lebih serius
kenapa orang lebih memilih menggunakan bahasa asing digabungkan dengan bahasa
Indonesia sehingga jejel riyel tidak jelas semacam itu. Namun ada kemungkinan kenapa hal
tersebut dapat terjadi.
Pertama, persoalan gengsi. Orang akan merasa lebih terpandang sebagai orang
pintar jika mampu menggunakan bahasa asing walaupun sedikit sekali pun dan tampaknya
akan terlihat gagah. Kedua, kemalasan mencari persamaan bahasa asing dengan bahasa
Indonesia. Ketiga, penyakit nginggris atau kebarat-baratan. Untuk yang ini bahkan tidak
hanya dalam bahasa saja tetapi juga sudah sampai dalam taraf sistem sosial hidup tiap orang.
Penggunaan Bahasa Inggris Membudaya dalam Kehidupan Sehari-hari
Akibat zaman globalisasi, dan budaya konsumtif yang tinggi di kalangan masyarakat
Indonesia, ditambah banyaknya informasi, secara sadar atau tidak sadar, mau tidak mau,
bahasa Inggris berani masuk ke dalam sistem-sistem sosial di kalangan masyarakat.
Misalnya, dalam bidang pendidikan, banyaknya sekolah-sekolah, terutama dalam mata
pelajaran eksakta: Kimia, fisika, matematika, dan biologi bukunya menggunakan bahasa
Inggris.
Begitu juga dalam dunia teknologi, kosa kata asing tak kuasa untuk dibendung.
Masalahnya kemudian bahasa itu diterima apa adanya, karena secara level orang sosial akan
dianggap sebagai orang modern.
Eksistensi Bahasa Indonesia Masih Lemah
Bahasa ini dianggap sama dengan bahasa Melayu. Sementara anggapan orang asing
seperti itu, orang Indonesia masih belum mengakui bahasa Indonesia sebagai bahasa yang
digunakan dikehidupan sehari-hari. Bahasa Betawi, Bali, Jawa, Papua, dan sebagainya masih
dikelola di luar wadah bahasa Indonesia. Dengan tata kelola bahasa seperti itu, orang
Indonesia sudah berhasil dibuat sangat primordial.

Pengembangan Proyek Melindo (Melayu Indonesia) yang Mencelakakan Bahasa


Indonesia
Terjepitnya bahasa Indonesia oleh bahasa Melayu boleh dikatakan sebagai kecelakaan
kerja. Kerjasama penyatuan bahasa Melayu dan bahasa Indonesia (Melindo) yang dirintis
oleh Slamet Mulyana pada tahun 1950-an dan hingga sekarang masih dilakukan dengan
berbagai menifestasi sangat kontraproduktif. Bahkan kerjasama ini cenderung mencelakakan
bahasa Indonesia. Seperti dikatakan Lukman Ali (2000), proyek Melindo bermotif nekolim
(neo-kolonialisme dan imperalisme).
Pengembangan

proyek

Melindo

membuktikan

kelemahan

dan

(sekaligus)

kecerobohan politisi kebudayaan Indonesia, khususnya pembuat kebijakan bahasa Indonesia.


Akan sia-sia ada Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dan Proklamasi 17 Agustus 1945 jika
bahasa Indonesia tidak merdeka, tetapi menyatu dengan bahasa Indonesia, mestinya bangsa
Indonesia sudah bisa dibedakan.
3. Opportunities ( Peluang )
Ketertarikan Warga Asing Menggunakan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia mempunyai peluang menjadi bahasa percakapan di dunia
internasional. Semakin banyak warga negara asing yang tertarik mempelajari bahasa
Indonesia. Peneliti Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dendy Sugono,
mengatakan, keragaman budaya Indonesia adalah faktor terpenting yang menyebabkan
banyak warga negara asing ingin mempelajari bahasa Indonesia.
Indikasi mulai diterimanya bahasa Indonesia dalam pergaulan internasional adalah
tingginya minat warga asing mempelajari bahasa Indonesia di pusat pembelajaran
bahasa Indonesia di negara mereka. Negara-negara besar yang sudah ada pusat bahasa
Indonesia adalah negara-negara di Eropa, Jepang, Amerika Serikat, Korea Selatan, Mesir, dan
Rusia.
Selain di Arab Saudi, papan petunjuk yang menyertakan bahasa Indonesia juga bisa
ditemui di Frankfurt, Jerman. Kalau di Arab Saudi, wajar ada tulisan berbahasa Indonesia di
papan petunjuk arah. Kalau di Jerman, itu agak spesial karena bahasa Indonesia merupakan
salah satu dari enam bahasa asing yang harus dipelajari di sekolah.
Digunakan di Universitas Luar Negeri
Peluang bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa Internasional sudah terlihat pada
semakin banyaknya Universitas di Luar negeri yang mengajarkan bahasa Indonesia. Hal ini
akan membuat bahasa Indonesia mudah untuk memasuki proyek internasionalisasi.
Diskusi Akademik Pengkaji Bahasa Indonesia di Luar Negeri

Diskusi akademik dilaksanakan oleh para ahli, peminat dan pengkaji bahasa
Indonesia, tidak saja di dalam, tetapi juga di luar negeri. Sebuah diskusi di Universitas Bonn,
Jerman, sebagaimana membahas mengenai peluang bahasa Indonesia menjadi bahasa
internasional beberapa waktu lalu dengan judul Bahasia Indonesia sebagai Bahasa Dunia,
yang dipimpin langsung oleh pakar bahasa Indonesia asal Jerman yang saat ini menjabat
sebagai Kepala Program Studi Bahasa Indonesia Universitas Bonn, Prof. Berthold
Damshauser.
Menurutnya, bahasa Melayu-Indonesia memiliki jumlah penutur yang cukup banyak,
melebihi jumlah penutur bahasa Italia, atau Jerman sekalipun. Penutur bahasa MelayuIndonesia meliputi Indonesia sendiri, yang saat ini jumlah penduduknya mencapai 327 juta
lebih, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Timor Leste, Thailand, khususnya Thailand
Selatan.
Perlu diketahui bahwa bahasa Indonesia mempunyai kelebihan, yakni kesederhanaan
sistem bunyi dan gramatikanya, sehingga mudah dipelajari. Tetapi, justru karena
kesederhanaan itu bahasa Indonesia sering dianggap sulit oleh orang asing yang belajar
bahasa Indonesia, terutama bagi mereka yang bahasa ibunya masuk kelompok IndoEuropean languages.
4.

Threat ( Ancaman )
Memudarnya Bahasa Indonesia
Orisinalitas bahasa indonesia itu sendiri akan memudar, karena dengan diangkatnya
bahasa Indonesia sebagai bahasa internasioanal. Bukannya tidak mungkin kosakata bahasa
Indonesia akan dicampur bahkan disubtitusi oleh kosakata lain dari bangsa pengguna yang
konotasinya kurang baik, kurang pas atau kurang sesuai dengan identitas bahasa indonesia.
Hal ini dikawatirkan kosakata-kosakata yang kurang baik justru lebih populer dibandingkan
bahasa Indonesia itu sendiri, dan yang lebih membahayakan kosakata baru yang kurang baik
ini justru lebih disukai oleh para pemu da Indonesia.
Pesatnya pengaruh bahasa Inggris yang sudah terlebih dahulu menjadi bahasa
internasional di hampir semua negara dunia, selain itu meluasnya peran Amerika dalam
berbagai aspek kehidupan masyarakat dunia , dimana Amerika sudah menjadikan bahasa
resmi adalah bahasa Inggris.
Namun, saat ini pemakaian bahasa Indonesia mengalami krisis identitas dan mulai
tersisih oleh semakin maraknya pemakaian bahasa asing dan bahasa campuran, baik dalam
forum formal maupun nonformal. Dewasa ini banyak terlihat aneka merek dagang, nama
tempat, nama gedung, pamflet dan kain spanduk yang menggunakan bahasa asing khususnya
bahasa Inggris.

Menurunkan Jiwa Nasionalisme


Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan, yang menyatukan seluruh warga
Indonesia dari sabang sampai merauke, dengan diangkatnya bahasa Indonesia sebagai bahasa
internasioanal, dikhawatirkan akan menurunkan jiwa nasionalisme, karena bahasa indonesia
merupakan simbol

kebanggaan

masyarakat

Indonesia.

selain itu juga dikawatirkan dialektika bahasa Indonesia yang khas itu akan hilang, sehingga
susah dibedekan fonnem, homonim, homograf dan homofon sebagai ragam kekayaan bahasa
indonesia, karena salahnya pengucapan oleh bangsa asing.
Penguasaan Bahasa Indonesia
Penguasaan bahasa Indonesia oleh orang indonesia sendiri yang kurang .
Pembangunan Indonesia yang terhambat dan kurang berkembang juga merupakan salah satu
ancaman bagi Internasionalisasi bahasa Indonesia . Gambarannya misal sarana publik yang
tidak sesuai standar, perekonomian yang tidak progresif membuat orang asing beranggapan
Indonesia sebagai negara yang terbelakang,dan berpandangan bahwa Indonesia tidak penting
dimata dunia.
Bahasa Indonesia di Dunia Pendidikan
Fenomena tentang keironisan bahasa Indonesia juga terlihat dalam dunia
pendidikan saat ini. Mayoritas pelajar di negeri ini tidak lulus Ujian Akhir Nasional (UAN)
karena mendapat nilai rendah pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Sebaliknya, mereka
justru mendapat nilai tinggi untuk mata pelajaran bahasa Inggris. Ironisnya, fenomena ini
terjadi di hampir seluruh sekolah di Indonesia. Tak ayal, beberapa pihak yang terkait pun
saling tuding, seakan mau lepas tangan terhadap masalah ini. Satu hal yang nyata dan
dirasakan betul oleh masyarakat adalah, bahwa seseorang yang piawai berbahasa Indonesia
tidak membuat mereka tenang dalam karir dan pekerjaan. Sebaliknya, orang yang menguasai
bahasa Inggris akan mudah dalam karirnya.

Anda mungkin juga menyukai