Tentir Parasitologi 1
Tentir Parasitologi 1
Keterangan :
A. Bentuk Tropozoit Hystolistica
B. Bentuk tropozoit minuta, pseudopodiumnnya
lebih kecil, tidak aktif dan perlahan
C-E berbentuk kista (yang E kistanya udh
matang-> tidak ada benda kromatid dan vakuol
Amoebiasis
II.
Terapi
Obat untuk parasit di lumen usus adalah
paromomisin, diloxanide furoat, iodokuinol.
Sedangkan untuk parasit di jaringan adalah
emetin, dihidroemetin, metronidazole, dan
klorakuin
i.
ii.
Gambaran histologinya di usus halus ini. gambaran
Entamoeba Hystolistyca yang ditunjuk panah
merah.
iii.
Epidemiologi
i.
ii.
iii.
iv.
iv.
v.
Metronidazole
Histolitika
Efektif untuk abses hati
Efektif untuk amebiasis koli
750mg X 3 Sehari selama 5-10 hari atau
2000mg X 1 Sehari selama 3 hari
Tidak pada wanita hamil
Dehidroemetin
Histolitika + Kista
Efektif untuk abses hati
100mg/hari selama 4-6 hari
Kurang toksik
Emetin
Histolitika
Efektif untuk abses hati
1mg/KGBB/hari (MAX dewasa 65mg/hari)
Dosis anak <8thn: 10mg/hari selama 4-6
hari
Parenteral
Tidak oral absorpsi tidak sempurna
Tidak intravena
jantung
Tidak pada wanita hamil
Tidak pada penyakit ginjal
Tidak pada penyakit jantung
Paramomisin kista dalam usus
25mg-30mg/KGBB/hari terbagi dalam 3
dosis selama 5-10 hari
Klorokuin Fosfat Amebisid jaringan
Efektif untuk amebiasis hati
vi.
vii.
1.
2.
3.
Blastocystis hominis
Sejarah & hospes
Parasit ini pertama kali dilaporkan oleh Alexeief
pada tahun 1911 kemudian oleh Brumpt pada tahun
1912. Pada tahun 1991 Zierdt menyatakan bahwa
organisme ini adalah suatu protozoa yang tergolong
Sporozoa, yang menyebabkan penyakit pada manusia.
B.hominis di temukan pada manusia, monyet,
kera, babi dan mungkin pada marmut, reptilian, kecoa
tikus dan berbagai hewan lainnya. Parasit ini
menyebabkan blastokistosis. B.hominis ditemukan di
daerah tropik dan subtropik.
Daur hidup
4.
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan dengan menemukan
B.hominis dalam tinja dengan pemeriksaan
langsung. Biasanya ditemukan dalam bentuk
vacuolar.
B.hominis
dianggap
bermakna
jika
ditemukan 5 parasit per 400 x lapang pandang
besar (LPB).
Pengobatan
Pemberian metronidazol dengan dosis 750
mg 3 x sehari selama 10 hari. Bila parasit masih
ditemukan dalam tinja, pengobatan diulang setelah 1
minggu selama 10 hari. Obat pilihan lain adalah
iodoquinol dengan dosis 3 x 650 mg sehari selama 20
hari. Atau furazolidon 4 x 100 mg sehari selama 7 hari.
Epidemiologi
B.hominis terutama ditemukan di daerah tropis.
Dilaporkan banyak ditemukan pada tentara yang
pulang dari medan perang atau pada orang yang
bepergian. Di Jakarta B.hominis ditemukan pada 15 %
atau 1019 dari 6818 sampel tinja. Infeksi B.hominis
ditemukan kebih sering pada homoseksual dengan
atau tanpa HIV.
Pencegahan dapat dilakukan dengan sanitasi
lingkungan
dan
perorangan,
serta
mencegah
pencemaran makanan dengan tinja ( kata dr Diana
jauhkan sumber air dari lokasi septictank ) dan selalu
memasak air minum.
Giardiasis
Giardia intestinalis =(lamblia)
Bentuk Trophozoites
bentuk kista
telihat
sepeti
wajah,
mempunyai
mikron,
kista.
Kista
yang
baru
terbentuk
Vitamin A penglihatan
Kista giardia
-
Patogenesisnya :
Pencernaan lemak/karbohidrat menurun serta penurunan
absorbsi karena villus yanhg menumpul dan kerusakan si
vili yang bagus tadi menjadi tumpul akibat penempelan
Human Infection