Anda di halaman 1dari 7

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Statistik berasal dari bahasa Latin yang artinya adalah status atau negara. Pada
mulanya statistika berhubungan dengan fakta dan angka yang dikumpulkan oleh pemerintah
untuk bermacam-macam tujuan. Statistik juga diturunkan dari kata bahasa Inggris yaitu state
atau pemerintah. Pengertian yang sangat sederhana tentang statistic adalah sebagai suatu
kumpulan data yang berbentuk angka dan tersusun rapi dalam suatu tabel, grafik, gambar,
dan lain-lain. Misalnya tabel mengenai keadaan pegawai di kantor-kantor, grafik
perkembangan jumlah penduduk dari waktu ke waktu, dan lain sebagainya. Sedangkan
pengertian yang lebih luas mengenai statistik adalah merupakan kumpulan dari teknik
mengumpulkan, analisis, dan interpretasi data dalam bentuk angka. Dan statistik juga
merupakan bilangan yang menunjukkan sifat-sifat (karakteristik) data yang dikumpulkan
tersebut.
Statistika dapat didefinisikan sebagai suatu ilmu pengetahuan yang berhubungan
dengan cara-cara mengumpulkan fakta/data, pengolahan data, kemudian menganalisis data
tersebut sehingga dapat diperoleh suatu kesimpulan/keputusan. Penggunaan istilah statitika
berakar dari istilah - istilah dalam bahasa latin modern statisticum collegiums (dewan
negara) dan bahasa Italian statista (negarawan atau politikus). Pada abad ke 19 dan awal
abad ke 20 statistika mulai banyak menggunakan bidang-bidang dalam matematika, terutama
peluang.penggunaan statistika pada masa sekarang dapat di katakan telah menyentuh semua
bidang ilmu pengetahuan, mulai dari astronomi hingga linguistika. Meskipun ada pihak yang
menganggap statistika sebagai cabang dari matematika tetapi sebagian pihak lainya
menganggap statistika sebagai bidang yang banyak terkait dengan matematika melihat dari
sejarah dan aplikasinya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu standar deviasi?
2. Bagaimana fungsi standar deviasi?
1.3 Manfaat
1. Untuk mengetahui tentang standar deviasi.
2. Untuk mengetahui fungsi standar deviasi.
1

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Standar Deviasi
Simpangan Baku (S) dari sekumpulan bilangan adalah akar dari jumlah deviasi
kuadrat dari bilangan-bilangan tersebut dibagi dengan banyaknya bilangan atau akar dari
rata-rata deviasi kuadrat.
simpangan baku atau deviasi standar adalah ukuran sebaran statistik yang paling
lazim. Singkatnya, ia mengukur bagaimana nilai-nilai data tersebar. Bisa juga didefinisikan
sebagai, rata-rata jarak penyimpangan titik-titik data diukur dari nilai rata-rata data tersebut.
Dalam statistika dan probabilitas, simpangan baku atau deviasi standar adalah ukuran
sebaran statistik yang paling lazim. Singkatnya, ia mengukur bagaimana nilai-nilai data
tersebar. Bisa juga didefinisikan sebagai, rata-rata jarak penyimpangan titik-titik data diukur
dari nilai rata-rata data tersebut.
Simpangan baku didefinisikan sebagai akar kuadrat varians. Simpangan baku
merupakan bilangan tak-negatif, dan memiliki satuan yang sama dengan data. Misalnya jika
suatu data diukur dalam satuan meter, maka simpangan baku juga diukur dalam meter pula.
Istilah simpangan baku pertama kali diperkenakan oleh Karl Pearson pada tahun
1894, dalam bukunya On the dissection of asymmetrical frequency curves.
Standar deviasi (simpangan baku) menunjukkan tingkat atau derajat variasi kelompok
data dari rata-ratanya. Standar deviasi ini digunakan untuk memperlihatkan seberapa besar
perbedaan data yang ada dibandingkan dari rata-rata data itu sendiri.
Standar deviasi merupakan akar kuadrat dari varians dan menunjukan standar
penyimpangan data terhadap nilai rata-ratanya. Standar deviasi ini merupakan ukuran variasi
yang paling banyak digunakan, karena nilainya paling memenuhi kriteria statistika. Standar
deviasi adalah akar kuadrat dari variasi. Variasi dicari dengan menghitung selisih dari setiap
elemen data dengan rata-rata. Variasi dibedakan antara Variasi populasi ( 2 ) dengan variasi
sampel (S2 ), demikian juga kita mengenal standar deviasi populasi () dan standar deviasi
sampel (S).

Diketahui sekumpulan data kuantitatif yang tidak dikelompokkan dan dinyatakan


oleh x1, x2, , xn. Dari data tersebut, dapat diperoleh nilai simpangan baku (S) yang
ditentukan oleh rumus berikut.
2

Contoh Soal :
Dari 40 orang siswa diambil sampel 9 orang untuk diukur tinggi badannya, diperoleh data
berikut:
165, 170, 169, 168, 156, 160, 175, 162, 169.
Hitunglah simpangan baku sampel dari data tersebut.
Kunci Jawaban :

Jadi, simpangan bakunya adalah 5,83.


Sekumpulan data kuantitatif yang dikelompokkan, dapat dinyatakan oleh x1, x2, ,
xn dan masing-masing data mempunyai frekuensi f1, f2, , fn. Simpangan baku (S) dari data
tersebut diperoleh dengan menggunakan rumus :

ContohSoal
Diketahui data tinggi badan 50 siswa samapta kelas c adalah sebagai berikut

hitunglah berapa simpangan bakunya


1. Kita cari dulu rata-rata data kelompok tersebut

2. Setelah ketemu rata-rata dari data kelompok tersebut kita bikin tabel untuk
memasukkannya ke rumus simpangan baku

2.2 Fungsi standar deviasi


Standar Deviasi yakni besar perbedaan dari nilai sampel terhadap rata-rata. Nilai
sampel yakni sedikit dari jumlah keseluruhan objek yang diamati. Misalnya saja jika anda

mencari tahu berapa jumlah alat musik yang dipunyai oleh mahasiswa jurusan musik dari
universitas X dan sampel yang anda ambil hanya 100 orang dari total keseluruhan mahasiswa
musik yang berjumlah 1000 orang maka untuk mengukur standar deviasi yakni dengan
merata-rata 100 orang yang anda jadikan sampel. Secara tidak langsung, standar deviasi ini
juga menyatakan besarnya keragaman sampel yang anda dapatkan. Semakin besar nilai
standar deviasi yang anda dapatkan maka semakin besar pula keragaman sampel, begitu pula
sebaliknya yakni jika standar deviasi yang anda dapatkan kecil maka sampel semakin tidak
beragam.
Standar deviasi masih berkaitan erat dengan statistik deskriptif yang mana berguna
saat ingin mengobservasi karakterisik dari data yang mana sedang anda teliti.
Sehingga fungsi standar deviasi tidak hanya beridiri sendiri melainkan menjadi bagian dari
statistic deskriptif. Untuk melakukan perhitungan standar deviasi bisa dengan cara
menghitung nilai rata-rata terlebih dahulu dari semua data yang diperoleh. Rata-rata
merupakan penjumlahan dari semua nilai data yang ada untuk kemudian dibagi dengan
jumlah atau seberapa banyak data yang anda punya. Penyimpangan dari data bisa dihitung
menggunakan pengurangan nilai rata-rata. Deviasi dari setiap data yang ada akan
dikuadratkan dan kemudian dicari penyimpangan kuadrat dari individu rata-rata. Nilai hasil
perhitungan ini disebut varian dan deviasi merupakan akar kuadrat varian.
Perhitungan standar deviasi juga bisa menggunakan excel dimana di dalam excel
menggunakan rumus = STDEV. Caranya menghitung standar deviasi menggunakan excel
yakni dengan menginput datanya terlebih dahulu ke dalam excel, kemudian tulis rumus =
STDEV dan akan muncul tanda kurung yang mana diisi dengan data yang ingin dihitung.
Untuk lebih mudahnya anda bisa mendrag semua data yang anda hitung sehingga dengan
sendirinya akan muncul dan menghasilkan nilai standar deviasi secara otomatis ketika
ditekan

enter. Menggunakan

menghitungnya secara manual.

excel

tentunya

lebih

mudah

dibandingkan

dengan

BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Standar deviasi merupakan fungsi langsung dari varian. Sama seperti varian, standar
deviasi berfungsi memperlihatkan pola sebaran data, gap, dan variasi sebaran antar data.
Keseluruhan alat uji di atas sebenarnya memiliki satu tujuan yaitu mengetahui pola
sebaran data yang akan memberikan gambaran mengenai karakter sample, apakah cukup
konsisten untuk dapat diterima sebagai karakter sample yang sebenar-benarnya (tidak bias)
sehingga informasi ini dapat digunakan sebagai bahan atau pijakan untuk mengambil suatu
keputusan dalam konteks perindustrian, entah itu bidang marketing, quality assurance,
rekayasa produk, dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA
6

Purwanto & Suharyadi, (2007), Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern ed 2,
Jakarta: Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai