oleh kaum adam. Padahal, menurut Ika, menikmati sebuah acara itu
adalah suatu hak bersama tanpa harus melihat gender. Baik laki-laki
ataupun perempuan memiliki kesamaan hak untuk berkarya. Pesan
utama dari film documenter ini menurut sang pembuatnya, Hera Mary,
tak lain adalah memberikan ruang yang layak dan memberikan sikap
respect antar sesame kaum penikmatnya, serta tanpa adanya
diskriminasi dari segi manapun.
Berbicara mengenai hardcore/punk perempuan rasanya memang tidak
terlepas
dari
tanggapan
negative
masyarakat
luar.
Kaum
hardcore/punk lalaki saja terkadang dipandang sebelah mata, apalagi
kaum perempuan. Untuk itulah para pembicara kemudian berusaha
untuk mengedukasi serta menghilangkan miskonsepsi terhadap kaum
hardcore/punk. Miskonsepsi yang terjadi dimasyarakat umum hanya
pandangan-pandangan negative terhadap mereka. Pengganggu,
pembuat onar, serta tidak memiliki masa depan sudah menjadi cap
yang melekat kuat pada mereka. Namun, itu semua ternyata tidak
benar. Ika, selalu pemilik rumah kolektif PePi menjelaskan bahwa
sekarang ini sudah saatnya untuk meluruskan apa yang telah menjadi
miskonsepsi tersebut. Menurutnya, banyak karya brilliant bermunculan
dari kaum marginal yang selalu mendapat pandangan negative ini.
karya-karya tersebut bahkan sanggup menembus pasar luar negeri
bahkan sangat dipuji dan diapresiasi oleh mereka.
Pesan terakhir yang ingin disampaikan oleh masing-masing
narasumber adalah bahwa kaum perempuan nyatanya mampu
bersaing dengan kaum laki-laki di dunia hardcore/punk Indonesia.
Suksesnya acara gigs khusus perempuan yang pernah dibuat tak lepas
dari peran dan keinginan kuat dari semua hardcore/punk wanita yang
ingin merasakan rasa aman dari gangguan-gangguan mengenai
seksisme dan pelecehan seksual. Dinda menambahkan bahwa
menyimpang dari kultur untuk mendapatkan kenyamanan bukan
berarti harus mendapatkan cibiran negative. Masyarakat harusnya
tidak hanya melihat dari kulit luarnya saja. Pahami dan dalami sebelum
men-judge seseorang yang melenceng dari kehidupan normal.
Acara itupun kemudian diakhiri dengan tepuk tangan meriah dari
semua penontonnya. Meskipun acara ini awalnya dikhususkan untuk
kaum perempuan, namun nyatanya perbandingan jumlah pengunjung
laki-laki lebih mendominasi. Aku yang masih menikmati segelas kopi
papua akhirnya paham, bahwa perempuan ternyata memiliki peranan
yang dahsyat dalam perkembangan music hardcore/punk saat ini.
sudah lama sekali rasanya aku tidak mengikuti perkembangan aliran
music ini. sudah banyak perubahan-perubahan yang telah terjadi
didalamnya. Sudah banyak pula karya-karya besar yang sudah
tercipta. Akupun pada akhirnya terinspirasi oleh para narasumber
tersebut. Pesan yang menjadi pelajaranku adalah lakukan hal apa saja
yang menurut kamu itu benar dan membuat kamu nyaman, jangan