Makalah Gogo Fighting
Makalah Gogo Fighting
PENDAHULUAN
Latarbelakang
Keberlangsungan hidup serta fungsi sel secara normal bergantung pada
pemeliharaan konsentrasi garam, asam, dan juga elektrolit didalam cairan internal sel
tersebut. Kelangsungan hidup sel juga bergantung pada pengeluaran sisa-sisa
metabolisme yang dihasilkan oleh sel itu sendiri. Untuk melakukan hal itu semua tubuh
kita memerlukan adanya ginjal yang berperan penting dalam mempertahankan
homeostasis dengan mengatur konsentrasi plasma, elektrolit dan juga air. Saat ginjal
memfiltrasi plasma, zat-zat yang masih diperlukan akan dipertahankan sedangkan zatzat yang tidak terpakai lagi oleh tubuh atau berlebihan jumlahnya akan dibuang
memalalui urin.
Pada skenario masalah yang saya dapat adalah seorang laki-laki 40 tahun mengalami
sakit yang hebat pada perut. Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui
mekanisme kerja ginjal, struktur makro dan mikro ginjal, keseimbangan asam basa dan
faktor yang mempengaruhi. Metode yang digunakan termasuk metode kepustakaan
dimana buku-buku tersebut didapat dari perpustakaan. Buku-buku tersebut berhubungan
dengan ginjal.
PEMBAHASAN
Struktur makroskopis ginjal
Ginjal merupakan organ pada tubuh manusia yang menjalankan banyak
fungsi untuk homeostasis, yang terutama adalah sebagai organ ekskresi dan
pengatur kesetimbangan cairan dan asam basa dalam tubuh. Ginjal merupakan
organ yang berbentuk seperti kacang, terdapat sepasang (masing-masing satu
di sebelah kanan dan kiri vertebrae lumbal 1 dan 4) didalam rongga abdomen
dan posisinya retroperitoneal. Ginjal kanan terletak sedikit lebih rendah
(kurang lebih 1 cm) dibanding ginjal kiri, hal ini disebabkan adanya hati yang
mendesak ginjal sebelah kanan.1
Kutub atas atau ekstremitas superior ginjal kiri adalah tepi atas iga 11
(vertebra T12), sedangkan kutub atas ginjal kanan adalah tepi bawah iga 11
atau iga 12. Adapun kutub bawah (ekstremitas inferior) ginjal kiri adalah
processus transversus vertebra L2 (kira-kira 5 cm dari krista iliaka) sedangkan
kutub bawah ginjal kanan adalah pertengahan vertebra L3.2 Dari batas-batas
tersebut dapat terlihat bahwa ginjal kanan posisinya lebih rendah dibandingkan
ginjal kiri. Selain itu sepasang ginjal tersebut dilengkapi juga dengan sepasang
ureter, sebuah vesika urinaria (buli-buli/kandung kemih) dan uretra yang
membawa urine ke lingkungan luar tubuh.
Gambar1.
Ginjal
Potongan
frontal
Jaringan ikat pembungkus. Setiap ginjal diselubungi tiga lapisan jaringan ikat.1
>> Fasia renal adalah pembungkus terluar. Pembungkus ini melabuhkan ginjal pada
struktur di sekitarnya dan mempertahankan posisi organ.
>> Lemak perineal adalah jaringan adipose yang terbungkus fasia ginjal. Jaringan ini
membantali ginjal dan membantu organ tetap pada posisinya.
>> Kapsul fibrosa (ginjal) adalah membrane halus transparan yang langsung
membungkus ginjal dan dapat dengan mudah dilepas.
Tiap ginjal mengandung 1 juta nefron (glomerulus dan tubulus yang
berhubungan dengannya ). Pada manusia, pembentukan nefron selesai pada
janin 35 minggu. Nefron baru tidak dibentuk lagi setelah lahir. Perkembangan
selanjutnya adalah hipertrofi dan hiperplasia struktur yang sudah ada disertai
maturasi fungsional.1
Unit fungsional ginjal disebut nefron. Nefron terdiri dari korpus renalis/Malpighi
(yaitu glomerulus dan kapsul Bowman), tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle,
tubulus kontortus distal yang bermuara pada tubulus pengumpul. Di sekeliling tubulus
ginjal tersebut terdapat pembuluh kapiler,yaitu arteriol (yang membawa darah dari dan
menuju glomerulus) serta kapiler peritubulus (yang memperdarahi jaringan ginjal)
Berdasarkan letakya nefron dapat dibagi menjadi:
(1) nefron kortikal, yaitu nefron di mana korpus renalisnya terletak di korteks
yang relatif jauh dari medula serta hanya sedikit saja bagian lengkung Henle
yang terbenam pada medula,
(2) nefron juxta medula, yaitu nefron di mana korpus renalisnya terletak di tepi
medula, memiliki lengkung Henle yang terbenam jauh ke dalam medula dan
pembuluh-pembuluh darah panjang dan lurus yang disebut sebagai vasa
rekta.3
Tiap nefron terdiri dari glomerulus dan kapsula bowman, tubulus proksimal,
anse henle dan tubulus distal. Glomerulus bersama denga kapsula bowman juga disebut
badan maplphigi. Meskipun ultrafiltrasi plasma terjadi di glomerulus tetapi peranan
tubulus dala, pembentukan urine tidak kalah pentingnya.1,4
Korteks
Korteks yaitu bagian ginjal di mana di dalamnya terdapat atau terdiri dari korpus
renalis atau badan malpighi yang terdiri dari glomerulus dan kapsul bowman,
tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distalis. Glomelurus adalah
kumpulan cabang cabang yang halus atau anyaman pembuluh darah kapiler di
bagian korteks, sedangkan kapsula bowman adalah lapisan yang melingkupi
glomelurus, bentuknya seperti cawan dan berdinding ganda. Didalam korteks
terjadi proses penyaringan darah yang akan menghasilkan fltrat yang nantinya
akan menjadi urin.
Medulla
Medulla berbentuk kerucut atau renal pyramid dengan jumlah 9-14. Medulla
merupakan tempat berkumpulnya pembuluh darah kapiler dari kapsula Bowman.
Didalam medulla akan terjadi proses reabsorbsi dan augmentasi oleh tubulus
proksimal dan tubulus distal. Lengkung henle juga merupakan bagian dari yang
menghubungkan tubulus proksimal dengan tubulus distal.
Columna renalis
yaitu bagian korteks di antara pyramid ginjal.
Processus renalis
yaitu bagian pyramid atau medula yang menonjol ke arah korteks
Hilus renalis
yaitu suatu bagian di mana pembuluh darah, serabut saraf atau duktus memasuki
atau meninggalkan ginjal.
Papilla renalis
yaitu bagian yang menghubungkan antara duktus pengumpul dan menonjol ke
dalam calix minor.
Calix minor
yaitu percabangan dari calix major.
Calix major
yaitu percabangan dari pelvis renalis kemudian menjadi ureter
Pelvis renalis
disebut juga piala ginjal, yaitu bagian yang menghubungkan antara calix major
dan ureter.
Ureter
yaitu saluran yang membawa urine menuju vesica urinaria.1
Ginjal diperdarahi oleh a/v renalis.
a. renalis merupakan percabangan dari aorta abdominal, sedangkan
v.renalis akan bermuara pada vena cava inferior. Setelah memasuki ginjal
melalui hilus renalis dan mempercabangkan 2 cabang besar, cabang pertama
berjalan ke depan dan mendarahi ginjal bagian depan, dan yang kedua
mendarahi ginjal bagian belakang, cabang yang menuju ke depan ginjal lebih
panjang di bandingkan dengan yang belakang, kedua cabang a. renalis depan
dan belakang akan bertemu di lateral. Arteri renalis berjalan di antara lobus
ginjal dan bercabang lagi menjadi a. interlobaris. yang akan memperdarahi
segmen-segmen tertentu pada ginjal, yaitu segmen superior, anterior-superior,
anterior-inferior, inferior serta posterior.2
Mikroskopik Ginjal
a. Parenkim ginjal adalah jaringan ginjal yang menyelubungi struktur sinus ginjal.
Jaringan ini terbagi menjadi medula dalam dan korteks luar.
kapiler glomerular dari ruang dalam kapsul Bowman. Barrier ini terdiri
dari endotelium kapiler, membran dasar (lamina basalis) kapiler, dan
filtration slit.
Lapisan parietal kapsula Bowman membentuk tepi terluar korpuskel ginjal.
o Pada kutub vaskular korpuskel ginjal, arteriola aferen masuk ke
glomerulus dan arteriol eferen keluar dari glomerulus.
o Pada kutub urinarius korpuskel ginjal, glomerulus memfiltrasi aliran
yang masuk ke tubulus kontortus proksimal.
berliku. Pada permukaan yang menghadap lumen tubulus ini terdapat selsel epitelial kuboid yang kaya akan mikrovilus (brush border) dan
memperluas area permukaan lumen.
Ansa Henle. Tubulus kontortus proksimal mengarah ke tungkai descenden
7
Gambar 3. Mikroskopis Nefron
Fungsi ginjal
- Pengeluaran zat sisa organic. Ginjal mengsekresi urea, asam urat, kreatinin,
dan produk penguraian hemoglobin dan hormone.
- Pengaturan konsentrasi ion-ion penting. Ginjal mengekresikan ion natrium,
kalium, kalsium, magnesium, sulfat, dan fosfat. Ekresi ion-ion ini seimbang
dengan asupan dan eksresinya melauli rute lain seperti pada saluran gastroin
testinal atau kulit.
- Pengaturan keseimbangan asam basa tubuh. Ginjal mengendalikan ekresi
ion hydrogen (H+), bikarbonat (HCO3-), dan ammonium (NH4+) serta
memproduksi urine asam atau basa, bergantung pada kebutuhan tubuh.
- Pengaturan produksi sel darah merah. Ginjal melepaskan eritropoetin yang
mengatur produksi sel darah merah dalam sum sum tulang.
- Pengaturan tekanan darah, dan juga memproduksi enzim rennin. Rennin
adalh komponen penting dalam mekanisme rennin-angiostensin-aldostero,
yang meningkatkan tekanan darah dan retensi air.
- Pengendalian terbatas terhadap kosentrasi glukosa darah dan asam
amino darah. Ginjal melaluli eksresi glukosa dan asam amino berlebiha
bertanggung jawab atas konsentrasi nutrient dalam darah.
- Pengeluaran zat beracun. Ginjal mengeluarkan polutan, zat tambahan
makanan. Obat-obatan. Atau zat kimia asing lain dari tubuh.1
10
Reabsorpsi
1.
2.
3.
4.
5.
11
Sekresi tubulus, mengacu pada perpindahan selektif zat-zat dari darah kapiler
peritubulus ke dalam lumen tubulus, merupakan rute kedua bagi zat dari darah untuk
masuk kedalam tubulus ginjal. Proses sekresi terpenting adalah sekresi H +, K+, dan ionion organik. Sekresi tubulus dapat dipandang sebagai mekanisme tambahan yang
meningkatkan eliminasi zat-zat tersebut dari tubuh. Semua zat yang masuk ke cairan
tubulus, baik melalui fitrasi glomerulus maupun sekresi tubulus dan tidak direabsorpsi
akan dieliminasi dalam urin.
12
batu ginjal
batu ginjal merupakan benda padat yang dibentuk oleh presipitasi berbagai zat
terlarut dalam urin pada saluran kemih. Batu dapat berasal dari kalsium oksalat (60%).
Fosfat sebagai campuran kalsium, ammonium, dan magnesium fosfat (batu triple fosfat
ini terjadi akibat infeksi) (30%). Asam urat (5%), dan sistin (1%).
13
pembentukan batu.
Bentuk-bentuk panggul
Ginekoid adalah panggul yang khas pada wanita dengan pintu atas panggul
berbentuk bulat.
Android adalah panggul normal pria dengan pintu atas panggul berbentuk hati.
Anthropoid adalah panggulseperti apel dengan pintu atas panggul berbentuk
oval.
Platipeloid adalah panggul wanita tipe datar dengan sebuah pintu atas panggul
oval transversal.(jarang sekali ditemui).10
Gambar 5. Bentuk-bentuk
panggul
Kesimpulan
Batu ginjal terbentuk disebabkan oleh adanya peningkatan pada bakteri dan saluran
kandung kemih yang terinfeksi bakteri pemecah ure dan urine yang kemudian
membentuk batu pada kandung kemih. Jika tubuh kekurangan cairan atau kurang
minum air putih, akan terjadi kepekatan urine yang semakin meningkat yang
mempermudah pembentukan batu ginjal.
14
Daftar Pustaka
1. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC; 2003. h. 318-21.
2. Watson R. Anatomi dan fisiologi. Edisi ke-10. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC; 2002. h.390-7.
3. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC; 2006. h. 250-4.
4. Eroschenko VP. Atlas histologi di Fiore. Edisi ke-9. Jakarta: Penerbit Buku
kedokteran EGC; 2003. h.248-54.
5. Bloom, Fawcett DW. Buku ajar histologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;
2002. H.650-77.
6. Sherwood L. Fisiologi manusia. 6 ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2009.
h. 553-99.
7. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2007. h. 307-43.
8. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-17. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2002.
9. Grace Prerce a, Borley Neil R. ilmu bedah dan define batu ginjal. Edisi ke-3. Jakarta:
erlangga.2007.h.171.
10. Straight Barbara R. Reproduksi dan Seksualitas. Jakarta: EGC;2004.h. 20-21.
15