8. Eratkan tali dan karet elastis pada bagian tengah kepala dan
leher
9. Posisikan klip hidung dari logam fleksibel pada batang
hidung
10. Tarik bagian bawah masker sampai menutupi dagu
11. Kacamata atau pelindung wajah dipasang pada wajah dan
mata dan lingkarkan tali di belakang kepala sampai erat
12. Sarung tangan, tarik sarung tangan hingga menutupi bagian
pergelangan gaun atau pergelangan tangan
Urutan melepas APD :
1. Ingat bagian luar sarung tangan telah terkontaminasi
2. Pegang bagian luar sarung tangan dengan sarung tangan
lainnya dan lepaskan. Pegang sarung tangan yang telah
dilepas dengan menggunakan tangan yang masih memakai
sarung tangan
3. Selipkan jari tangan yang sudah tidak memakai sarung
tangan dibawah sarung tangan yang belum dilepas
dipergelangan tangan
4. Lepaskan sarung tangan di atas sarung tangan yang pertama
5. Buang sarung tangan ditempat sampah infeksius
6. Lakukan kebersihan tangan
7. Kacamata atau pelindung wajah
8. Ingatlah bahwa bagian luar kacamata atau pelindung wajah
telah terkontaminasi
9. Untuk melepasnya dengan memegang karet atau gagang
kacamata
10. Kacamata harus segera dicuci bila kacamata tidak
terkontaminasi darah
diperkirakan.
2. Jumlah kasus IRS yang secara nyata lebih tinggi bila
melebihi dua kali rerata jumlah kasus IRS triwulan
berdasarkan kecenderungan satu tahun terakhir untuk setiap
populasi /ruangan.
3. Terjadinya infeksi RS yang belum pernah ada di rumah sakit
atau infeksi yang telah dinyatakan ter-eradikasi oleh instansi
yang berwenang.
Penanganan KLB IRS adalah upaya terpadu yang dilakukan untuk
menanggulangi dan mengendalikan/KLB infeksi yang terjadi di
rumah sakit agar tidak meluas
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menangani bila
terjadi kejadian luar biasa (KLB) IRS di RSI Nashrul Ummah
KEBIJAKAN SK Direktur No 1716 tentang Pelayanan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Islam Nashrul Ummah
PROSEDUR 1. Setelah menerima laporan dugaan adanya KLB, IPCO bersama
IPCN melakukan investigasi bersama di tempat terjadinya KLB,
dan Mencatat setiap kejadian infeksi di ruangan sesuai prosedur
Surveilans Infeksi Rumah Sakit.
2. IPCN berkoordinasi dengan IPCLN dan Kepala ruangan serta
dokter yang bertanggung jawab menangani pasien, untuk
melakukan verifikasi diagnosis infeksi rumah sakit, penegakan
diagnosis IRS dan mengkonfirmasi sebagai kasus KLB. Selain itu
juga dilakukan investigasi terhadap kemungkinan sumber
penularan, cara penularan dan kemungkinan penyebarannya, serta
aspek lain yang diperlukan untuk penanggulangan atau
memutuskan rantai penularan.
3. Berkoordinasi dengan Bagian Laboratorium untuk melakukan:
8. Agar KLB IRS tidak meluas, Komite PPI bersama IPCLN dan
perawat ruangan melakukan langkah-langkah pencegahan dan
pembatasan dengan cara melaksanakan cuci tangan dengan ketat,
memakai APD secara rasional, melakukan dan mengawasi
pembuangan limbah dengan benar, melakukan isolasi terhadap
pasien yang terinfeksi,
9. Panitia PPIRS melakukan dokumentasi tentang kejadian dan
tindakan yang telahdiambil terhadap data atau informasi KLB.
10. Panitia PPIRS terus melakukan monitoring dan evaluasi sampai
KLB berhasil diatasi.
11. Status KLB wajib dilaporkan ke dinas kesehatan setempat.
12. Panitia PPI menyatakan KLB selesai jika dua kali masa inkubasi
terpanjang tidak ditemukan kasus baru.
UNIT TERKAIT 1. Bagian Pelayanan medik
2. Panitia K3RS
3. Unit laboratorium
4. Unit farmasi
RSI NASHRUL UMMAH
LAMONGAN
PENANGANAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) INFEKSI
RUMAH SAKIT
No Dokumen :
017/SPO/PPI/RSI NU/II/2015
No Revisi :
0
Halaman :
4/4
.
5. KeslingSanitasi
6. Unit Gizi
7. Unit linen Laundry
8. dan Unit lainnya sesuai dengan kebutuhan