Anda di halaman 1dari 27

Mata pelajaran

: FISIKA

Standar Kompetensi

: 1. Menerapkan konsep besaran Fisika dan pengukurannya

Kompetensi Dasar

: 1.1 Mengukur besaran Fisika (panjang, massa dan waktu)


1.2 Melakukan penjumlahan vektor

BESARAN DAN PENGUKURAN


A. BESARAN
Besaran adalah segala sesuatu yang mempunyai nilai dan satuan. besaran dibedakan
menjadi dua, yaitu besaran pokok dan besaran turunan.
1. Besaran pokok
Besaran pokok adalah besaran yang tidak di turunkan dari besaran lain. Besaran pokok
bersifat bebas, artinya tidak bergantung pada besaran pokok yang lain. Ada tujuh macam
besara pokok, seperti tertera pada tabel 1.1.
besaran pokok, simbol dan satuan.
No
1

Besaran Pokok
Nama Besaran
Simbol Besaran
Panjang
l

Nama Satuan
Meter

Satuan SI
Simbol Satuan
m

Massa

Kilogram

kg

Waktu

Sekon

Kuat Arus Listrik

Ampere

Suhu

Kelvin

Intensitas Cahaya

Candela

cd

Jumlah Zat

mole

mol

Selain tujuh besaran pokok seperti dalam tabel, ada dua besaran tambahan yaitu :
1. sudut bidang (datar) memiliki satuan radian (rad)
2. sudut ruang memiliki satuan steradian (sr)

a. Besaran Panjang

BESARAN DAN PENGUKURAN

Dalam SI (Standar Internasional) satuan panjang dinyatakan dalam meter. Pada tahun
1792, satu meter didefenisikan sebagai sepersepuluh juta kali jarak dari kutub utara ke
katulistiwa sepanjang garis bujur (meridian) yang melalui paris. Satu meter sama dengan
jarak yang ditempuh oleh cahaya dalam ruang hampa selama 1/299792458 sekon.
b. Besaran Massa
Dalam Sistem Internasional, massa menggunakan satuan dasar kilogram (kg), sedangkan
berat menggunakan satuan newton (N). Satu kilogram sama dengan massa sebuah
silinder yang terbuat dari campuran platinum-iridium. Disamping kilogaram (KG), massa
12

C sering dipakai sebagai standar massa bagi benda yang massanya sangan

kecil.berdasarkan perjanjian internasioanal telah di tetapkan bahwa massa 12C adalah 12v
satuan massa atom (sma) dan di berlambang u. u= 1,67.10-27 kg.
c. Besaran Waktu
Satuan dasar SI untuk waktu adalah sekon (s). Satu sekon adalah waktu yang dibutuhkan
oleh atom Cesium untuk bergetar 9.192.631.770 kali. Berdasar jam atom ini, dalam
selang 300 tahun hasil pengukuran waktu tidak akan bergeser lebih dari satu sekon.
d. Besaran Kuat Arus Listrik
Satuan standar arus listrik adalah ampere (A). Satu ampere didefinisikan sebagai jumlah
muatan listrik satu coulomb (1 coulomb = 6,25 1018 elektron) yang melewati suatu
penampang dalam waktu 1 sekon.
e. Besaran Suhu
Suhu menunjukkan derajat panas suatu benda. Satuan standar suhu adalah kelvin (K),
yang didefinisikan sebagaisatuan suhu mutlak dalam termodinamika yang besarnya
sama dengan

1
1273,16

dari suhu titik tripel air. Titik tripel menyatakan temperatur

dan tekanan saat terdapat keseimbangan antara uap, cair, dan padat suatu bahan. Titik
tripel air adalah 273,16 K dan 611,2 Pa. Jika dibandingkan dengan skala termometer
Celsius, dinyatakan sebagai berikut:
T = 273,16o + tc
dengan:
T = suhu mutlak, dalam kelvin (K)
tc = suhu, dalam derajat celsius (oC)
f.

Besaran Intensitas Cahaya


Sumber cahaya standar kali pertama menggunakan sumber cahaya buatan, yang
ditetapkan berdasarkan perjanjian internasional yang disebut sebagai lilin. Pada 1948,
ditetapkan sumber cahaya standar yang baru, yakni cahaya yang dipancarkan oleh benda
hitam pada suhu titik lebur platina (1.773C) yang dinyatakan dengan satuan kandela.
Satuan kandela didefinisikan sebagai benda hitam seluas satu meter persegi yang bersuhu

BESARAN DAN PENGUKURAN

titik lebur platina (1.773C). Benda ini akan memancarkan cahaya dalam arah tegak
lurus dengan kuat cahaya sebesar 6 105 kandela.
g. Besaran Jumlah Zat
Jumlah zat dalam satuan internasional memiliki satuan mol. Satu mol zat terdiri atas
6,025 1023 buah partikel (bilangan 6,025 1023 disebut dengan bilangan Avogadro).

2. Besaran turunan
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran lain (besaran pokok).
Satuan besaran turunan diperoleh dari satuan-satuan besaran pokok yang menurunkannya.
perhatikan tabel 1.2 berkiut.
Tabel 1.2 besaran turunan, simbol dan satuan.
No
1

Besaran turunan
Nama Besaran
Kecepatan

Simbol Besaran
v

Satuan SI
Nama Satuan
Meter/sekon

Simbol Satuan
m/s

Percepatan

Meter/sekon2

m/s2

Massa jenis

Kilogram/meter3

kg/m3

Energi

Joule

Tekanan

Pascal

Pa

daya

Watt

Luas

Meter2

m2

Latihan soal:
Sebutkan besaran pokok dan turunan yang sering Anda temui dalam kehidupan sehari-hari!
Penyelesaian :
Besaran pokok yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari adalah besaran panjang, besaran
massa,besaran waktu
Besaran turunan yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari adalaah besaran kecepatan,
besaran daya, besaran energi, besaran luas

2. SATUAN
Satuan adalah sesuatu yang dapat digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran.
Setiap besaran dapat dinyatakan dengan berbagai macam satuan diantaranya Sistem

BESARAN DAN PENGUKURAN

Internasional. Satuan Internasional adalah satuan yang diakui penggunaannya secara


internasional serta memiliki standar yang sudah baku.
Satuan Internasional (SI) membahas tentang berat dan ukuran. Sistem Internasional
disebut sebagai Metre Kilogram Second (MKS). Sistem MKS menggantikan sistem metrik,
yaitu suatu sistem satuan desimal yang mengacu meter, gram yang didefinisikan sebagai massa
satu sentimeter kubik air, dan detik. Sistem itu juga disebut sistem Centimeter Gram Second
(CGS).
Satuan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu satuan baku dan satuan baku. Standar satuan
tidak baku tidak sama di setiap tempat, misalnya jengkal dan hasta. Sementara itu, standar
satuan baku telah ditetapkan sama di setiap tempat. Tujuh Satuan Internasional dari besaran
pokok yaitu meter, kilogram, sekon, ampere, kelvin, mol, dan kandela.
1. Konversi satuan
Faktor konversi merupakan perbandingan dua satuan besaran sehingga sama dengan satu.
Konversi satuan dilakukan dengan menyisipkan faktor konversi yang cocok yang membuat
satuan lain ditiadakan, kecuali satuan yang kita kehendaki. Berikut ini beberapa contoh
konversi satuan untuk besaran panjang, massa, waktu
Panjang
1 inci

= 2,54 cm

1 sentimeter (cm)
1 meter (m)

= 0,394 inci
= 3,28 ft

1 kilometer (km)

= 0,621 mil

1 yard (yd)

= 3 ft = 0,9144m

1 angstrom ()

=10-10 m

1 tahun cahaya (ly)

= 9,46 1015

1 parsec

= 3,09 1016 m

1 fermi

= 10-15 m

1 mil

=1,609 Km

1 tahun cahaya

=9,461x1015m

Massa
1 satuan massa atom (sma)

= 1,6605 10-27 kg

1 kilogram (kg)

= 103 g = 2,205 lb

1 slug

= 14,59 kg

BESARAN DAN PENGUKURAN

1 ton

= 1.000 kg

Waktu
1 menit

= 60 s

1 jam

= 3.600 s

1 hari

= 24 jam= 1,44x103 menit= 8,64 104 s

1 tahun

= 3,1536x107 s
faktor pengali dalam SI

Nama akhir
Yotta
Zetta
Exa
Peta
Tera
Giga
Mega
Kilo
Hekto
Deka

simbol
Y
Z
E
P
T
G
M
K
h
da

Faktor pengali
1024
1021
1018
1015
1012
109
106
103
102
10

Nama akhir
Desi
Centi
Milli
Mikro
Nano
Poko
Femto
Atto
Zepto
yokko

simbol
d
c
m

n
p
f
a
z
y

Faktor pengli
10-1
10-2
10-3
10-6
10-9
10-12
10-15
10-18
10-21
10-24

Contoh soal
2. Ubahlah Km/jam ke m/s

Km 1000 m
=
x = 0,2778m/s
jam 3600 s

3. Pada perlombaan lari cepat jarak pendek seorang pelari menempuh jarak 100 m. Berapa
jarak lari 100 m jika dinyatakan dalam yard?
Penyelesaian
1 yard = 3 ft = 36 inci
=

36 inci x

2,54 cm
1 inci

= 91,44cm = 0,9144
Sehingga 1m

1
0,9144 yd

=1,094 yard
Jadi, 100m

= 100m x

1,094 yard
1m

=109,4 yard

BESARAN DAN PENGUKURAN

3. Dimensi
Dimensi adalah cara penulisan suatu besaran dengan menggunakan simbol (lambang) besaran
pokok. Hal ini berarti dimensi suatu besaran menunjukkan cara besaran itu tersusun dari
besaran-besaran pokok. Pada sistem Satuan Internasional (SI), ada tujuh besaran pokok yang
berdimensi, sedangkan dua besaran pokok tambahan tidak berdimensi. Cara penulisan
dimensi dari suatu besaran dinyatakan dengan lambang huruf tertentu dan diberi tanda kurung
persegi. Perhatikan tabel 1.3 berikut.
Tabel 1.3a besaran pokok,simbol,satuan dan dimensi.
No
1

Besaran Pokok
Nama Besaran
Panjang

Simbol Besaran
L

Dimensi
Nama Satuan
Meter

Dimensi
[L]

Massa

Kilogram

[M]

Waktu

Sekon

Kuat Arus Listrik

Ampere

[I]

Suhu

Kelvin

[]

Intensitas Cahaya

Candela

[J]

Jumlah Zat

Mole

[N]

[T]

Tabel 1.3b besaran turunan,simbol,satuan dan dimensi


No
1

Besaran turunan
Nama Besaran
Kecepatan

Simbol Besaran
V

Dimensi
Nama Satuan
Meter/sekon

Dimensi
[ L ] [ T ]-1

Percepatan

Meter/sekon2

[ L ] [ T ]-2

Massa jenis

Kilogram/meter3

[ M ] [ L ]-3

Energi

Joule

[ M ] [ L ]2 [ T ]-2

Tekanan

Pascal

[ M ] [ L ]1 [ T ]-2

BESARAN DAN PENGUKURAN

daya

Watt

[ M ] [ L ]2 [ T ]-3

Luas

Meter2

[ L ]2

Contoh soal
Tentukan dimensi besaran-besaran turunan berikut ini.
1. Luas
2. Kecepatan
Penyelesaian:
1. Luas merupakan hasil kali panjang dan lebar, keduanya memiliki dimensi
panjang [ L]
luas = panjang X lebar
= [ panjang] X [ lebar]
= [ L] [ L] = [ L]2
2. Kecepatan merupakan hasil bagi jarak terhadap waktu. Dimensi jarak adalah
[L], sedangkan waktu memiliki dimensi [ T ]. Jadi dimensi kecepatan adalah
Kecepatan

[kecepatan =
4.

jar ak
waktu

[ L]
[T ]

= [ L][ T ]-1

Angka penting
Angka penting adalah semua angka hasil pengukuran yang terdirir atas angka pasti dan

angka taksiran. Setiap hasil pengukuran dinyatakan dalam angka-angka dan satuan. Beberapa hal
yang berkaitan dengan angka penting, yaitu:
a. Semua angka yang bukan nol adalah angka penting. Misalnya panjang pulpen anda adalah
14,3 cm. Pengukuran ini mengandung tiga angka penting, yaitu 1, 4, 3.
b. Semua angka nol yang terletak diantara angka bukan nol adalah angka penting. Contoh
12,003 mengandung lima angka penting.
c. Angka nol dibelakang koma adalah angka penting. Contoh 12,00300 mengandung tujuh
angka penting.
d. Semua angka nol yang terletak sebelum angka bukan nol adalah bukan angka penting.
Contoh 0,004 mengandung satu angka penting, 0,0005000 mengandung empat angka
penting.

BESARAN DAN PENGUKURAN

e. Semua angka nol yang terletek sesudah angka bukan nol adalah bukan angka penting,
kecuali diberikan tanda khusus pada angka yang diragukan kepastiannya. Contoh 2000
mengandung satu angka penting, 2000 mengandung tiga angka penting.
Operasi angka penting
Operasi angka penting

berlaku untuk penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan

pembagian. Hasil operasi hitung dari dua atau lebih faktor hasil pengukuran, harus memiliki
banyak angka penting yang sama dengan banyaknya angka penting terkecil.
Aturan pembulatan yang biasa digunakan adalah:
a. Angka penting dibawah lima dibulatkan kebawah.
b. Angka penting diatas lima dibulatkan keatas.
c. Angka lima dibulatkan dengan aturan sebagai berikut:
Jika angka pertama didepan angka lima merupakan angka genap maka
dibulatkan kebawah.
Jika angka pertama didepan angka lima merupakan angka ganjil maka
dibulatkan keatas.
Contoh soal:
Diketahui hasil operasi hitung dari beberapa fator hasil pengukuran = 23,51527 km.
Tentukan angka penting berdasarkan syarat-syarat diatas.
Penyelesaian

23,5153 km (mengandung enam angka penting)


23,515 km ( mengandung lima angka penting)
23,52 km (mengandung empat angka penting)
23,5 km( mengandung tiga angka penting)
23 km (mengandung dua angka penting)

B. PENGUKURAN
Pengukuran adalah aktivitas membandingkann suatu besaran dengan besaran standart
yang sudah ditetapkan terlebih dahulu.Dalam fisika, kita mengenal beberapa alta ukur, antara
lain adalah ukuran panjang, massa, waktu, kuat arus, tegangan listrik, suhu, dan lai-lain.
1. Alat untuk mengukur besaran panjang
Alat-alat ukur panjang yang dipakai untuk mengukur panjang suatu benda antara lain
mistar, rollmeter, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Setiap alat ukur memiliki ketelitian
yang berbeda, sehingga Anda harus bisa memilih alat ukur yang tepat untuk sebuah
pengukuran. Pemilihan alat ukur yang kurang tepat akan menyebabkan kesalahan pada hasil
pengukuran.
a) Mistar ( penggaris)
Mistar/penggaris berskala terkecil 1 mm mempunyai ketelitian 0,5 mm. Ketelitian
pengukuran menggunakan mistar/penggaris adalah setengah nilai skala terkecilnya. Dalam

BESARAN DAN PENGUKURAN

setiap pengukuran dengan menggunakan mistar,usahakan kedudukan pengamat (mata) tegak


lurus dengan skala yang akan diukur. Hal ini untu menghindari kesalahan penglihatan
(paralaks). Paralaks yaitu kesalahan yang terjadi saat membaca skala suatu alat ukur karena
kedudukan mata pengamat tidak tepat

a. Skala pada mistar ukur.

posis benar
posisi salah

posisi salah

b.
Gambar 1.1. a) skala pada mistar ukur, b) cara membaca skala mistar ukur yang tepat
yang tepat
b) Rollmeter (meter kelos)
Rollmeter merupakan alat ukur panjang yang dapat digulung, dengan panjang 25 - 50
meter. Meteran ini dipakai oleh tukang bangunan atau pengukur lebar jalan. Ketelitian
pengukuran dengan rollmeter sampai 0,5 mm.

Gambar 1.2. Rollmeter


c) Jangka sorong

BESARAN DAN PENGUKURAN

Jangka sorong adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang, tebal, kedalaman
lubang, dan diameter luar maupun diameter dalam suatu benda dengan batas ketelitian 0,1
mm. Jangka sorong mempunyai dua rahang, yaitu rahang tetap dan rahang sorong. Pada
rahang tetap dilengkapi dengan skala utama, sedangkan pada rahang sorong terdapat skala
nonius atau skala vernier. Skala nonius mempunyai panjang 9 mm yang terbagi menjadi
10 skala dengan tingkat ketelitian 0,1 mm.

Gambar 1.3 jangka sorong


Contoh soal :
Gambar di bawah ini menunjukkan pembacaan skala jangka sorong yang digunakan
untuk mengukur diameter tabung kayu. Tentukan pembacaan skala jangka sorong yang
sesuai dengan gambar di bawah ini!
2

3
0

4
10

Jawab :
Berdasarkan gambar, pembacaan skala utama yang berhimpit dengan skala nonius nol
adalah diantara 2,5 cm dam 2,6 cm, sedangkan skala nonius yang berhimpit tegak dengan skala
utama adalah skala ketiga.
Jadi, diameter silinder kayu tersebut adalah (2,5 cm + 0,02 cm) = 2,52 cm
d) Mikrometer sekrup
Mikrometer sekrup sering digunakan untuk mengukur tebal bendabenda tipis dan
mengukur diameter benda-benda bulat yang kecil seperti tebal kertas dan diameter kawat.
Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu poros tetap dan poros ulir. Skala panjang
yang terdapat pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan skala panjang yang
terdapat pada poros ulir merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup
mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu
bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, ikrometer

BESARAN DAN PENGUKURAN

sekrup mempunyai tingkat ketelitian paling tinggi dari kedua alat yang telah disebutkan
sebelumnya, yaitu 0,01 mm. Perhatikan gambar berikut

Gambar 1.4. mikrometer skrup


Contoh soal :
Tentukan pembacaan skala mikrometer sekrup yang sesuai dengan gambar di bawah ini:
2

Jawab :
Berdasarkan gambar, pembacaan skala utama yang berhimpit dengan tepi selubung luar
adalah diantara 3,5 mm dam 3,6 mm, sedangkan garis selubung luar yang berhimpit tepat
dengan garis mendatar skala utama adalah garis ke-44.
Jadi, bacaan mikrometer sekrup tersebut adalah (3,5 mm + 0,44 mm) = 3,94 mm
2. Alat untuk mengukur besaran Massa
Besaran massa diukur menggunakan neraca. Neraca dibedakan menjadi beberapa jenis,
seperti neraca analitis dua lengan, neraca Ohauss, neraca lengan gantung, dan neraca digital.
a) Neraca analitis dua lengan
Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda, misalnya emas, batu, kristal benda, dan
lain-lain. Batas ketelitian neraca analitis dua lengan yaitu 0,1 gram.

BESARAN DAN PENGUKURAN

Gambar 1.5 Neraca analitis dua lengan


b) Neraca ohauss
Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda atau logam dalam praktek aboratorium.
Kapasitas beban yang ditimbang dengan menggunakan neraca ini adalah 311 gram. Batas
ketelitian neraca Ohauss yaitu 0,1 gram.

Gambar 1.6 Neraca ohauss


c) Neraca lengan gantung
Neraca ini berguna untuk menentukan massa benda, yang cara kerjanya dengan
menggeser beban pemberat di sepanjang batang.

Gambar 1.7 Neraca lengan gantung


d) Neraca digital
Neraca digital (neraca elektronik) di dalam penggunaanya sangat praktis, karena besar
massa benda yang diukur langsung ditunjuk dan terbaca pada layarnya. Ketelitian neraca
digital ini sampai dengan 0,001 gram.

BESARAN DAN PENGUKURAN

Gambar 1.8 Neraca digital

f.

Alat untuk mengukur besaran waktu


Waktu merupakan besaran yang menunjukkan lamanya suatu peristiwa berlangsung.
Berikut ini beberapa alat untuk mengukur besaran waktu.
a. Stopwatch, dengan ketelitian 0,1 detik karena setiap skala pada stopwatch
dibagi menjadi 10 bagian. Alat ini biasanya digunakan untuk pengukuran waktu
dalam kegiatan olahraga atau dalam praktik penelitian.
b. Arloji, umumnya dengan ketelitian 1 detik.
c. Penunjuk waktu elektronik, mencapai ketelitian 1/1000 detik.
d. Jam atom Cesium, dibuat dengan ketelitian 1 detik tiap 3.000 tahun, artinya
kesalahan pengukuran jam ini kira-kira satu detik dalam kurun waktu 3.000
tahun.

Gambar 1.9 Alat ukur waktu


g. Alat untuk mengukur besaran kuat arus
Alat untuk mengukur kuat arus listrik disebut amperemeter. Amperemeter mempunyai
hambatan dalam yang sangat kecil, pemakaiannya harus dihubungkan secara seri pada
rangkaian yang diukur, sehingga jarum menunjuk angka yang merupakan besarnya arus
listrik yang mengalir.

BESARAN DAN PENGUKURAN

Gambar 1.10 Alat ukur kaut arus

h. Alat untuk mengukur besaran suhu


Untuk mengukur suhu suatu sistem umumnya menggunakan termometer. Termometer
dibuat berdasarkan prinsip pemuaian. Termometer biasanya terbuat dari sebuah tabung
pipa kapiler tertutup yang berisi air raksa yang diberi skala. Ketika suhu bertambah, air
raksa dan tabung memuai. dalam empat macam, yaitu termometer skala Fahrenheit, skala
Celsius, skala Kelvin, dan skala Reamur. Termometer skala Fahrenheit memiliki titik beku
pada suhu 32 oF dan titik didih pada 212 oF. Termometer skala Celsius memiliki titik beku
pada suhu 0 oC, dan titik didih pada 100 oC. Termometer skala Kelvin memiliki titik beku
pada suhu 273 K dan titik didih pada 373 K. Suhu 0 K disebut suhu nol mutlak, yaitu
suhu semua molekul berhenti bergerak. Dan termometer skala Reamur memiliki titik beku
pada suhu 0 oR dan titik didih pada 80 oR.

Gambar 1.11 Termometer


Ketidakpastian Pengukuran

BESARAN DAN PENGUKURAN

Saat melakukan pengukuran mengunakan alat, tidaklah mungkin kita mendapatkan nilai
yang pasti benar (xo), melainkan selalu terdapat ketidakpastian. Secara umum penyebab
ketidakpastian hasil pengukuran ada tiga, yaitu kesalahan umum, kesalahan sistematik, dan
kesalahan acak.
1. Kesalahan Umum
Kesalahan umum adalah kesalahan yang disebabkan keterbatasan pada pengamat saat
melakukan pengukuran. Kesalahan ini dapat disebabkan karena kesalahan membaca skala
kecil, dan kekurangterampilan dalam menyusun dan memakai alat, terutama untuk alat yang
melibatkan banyak komponen.
2. Kesalahan Sistematik
Kesalahan sistematik merupakan kesalahan yang disebabkan oleh alat yang digunakan
dan atau lingkungan di sekitar alat yang memengaruhi kinerja alat. Misalnya, kesalahan
kalibrasi, kesalahan titik nol, kesalahan komponen alat atau kerusakan alat, kesalahan
paralaks, perubahan suhu, dan kelembaban.
a. Kesalahan Kalibrasi
Kesalahan kalibrasi terjadi karena pemberian nilai skala pada saat pembuatan atau
kalibrasi (standarisasi) tidak tepat. Hal ini mengakibatkan pembacaan hasil pengukuran
menjadi lebih besar atau lebih kecil dari nilai sebenarnya. Kesalahan ini dapat diatasi
dengan mengkalibrasi ulang alat menggunakan alat yang telah terstandarisasi.
b. Kesalahan Titik Nol
Kesalahan titik nol terjadi karena titik nol skala pada alat yang digunakan tidak tepat
berhimpit dengan jarum penunjuk atau jarum penunjuk yang tidak bisa kembali tepat
pada skala nol. Akibatnya, hasil pengukuran dapat mengalami penambahan atau
pengurangan sesuai dengan selisih dari skala nol semestinya. Kesalahan titik nol dapat
diatasi dengan melakukan koreksi pada penulisan hasil pengukuran
c. Kesalahan Komponen Alat
Kerusakan pada alat jelas sangat berpengaruh pada pembacaan alat ukur. Misalnya, pada
neraca pegas. Jika pegas yang digunakan sudah lama dan aus, maka akan berpengaruh
pada pengurangan konstanta pegas. Hal ini menjadikan jarum atau skala penunjuk tidak
tepat pada angka nol yang membuat skala berikutnya bergeser.
d. Kesalahan Paralaks

BESARAN DAN PENGUKURAN

Kesalahan paralaks terjadi bila ada jarak antara jarum penunjuk dengan garis-garis skala
dan posisi mata pengamat tidak tegak lurus dengan jarum.
3. Kesalahan Acak
Kesalahan acak adalah kesalahaan yang terjadi karena adanya fluktuasifluktuasi halus pada
saat melakukan pengukuran. Kesalahan ini dapat disebabkan karena adanya gerak brown
molekul udara, fluktuasi tegangan listrik, landasan bergetar, bising, dan radiasi.
a. Gerak Brown Molekul Udara
Molekul udara seperti Anda ketahui keadaannya selalu bergerak secara tidak teratur atau
rambang. Gerak ini dapat mengalami fluktuasi yang sangat cepat dan menyebabkan jarum
penunjuk yang sangat halus seperti pada mikrogalvanometer terganggu karena tumbukan
dengan molekul udara.
b. Fluktuasi Tegangan Listrik
Tegangan listrik PLN atau sumber tegangan lain seperti aki dan baterai selalu mengalami
perubahan kecil yang tidak teratur dan cepat sehingga menghasilkan data pengukuran
besaran listrik yang tidak konsisten.
c. Landasan yang Bergetar
Getaran pada landasan tempat alat berada dapat berakibat pembacaan skala yang
berbeda, terutama alat yang sensitif terhadap gerak. Alat seperti seismograf butuh tempat
yang stabil dan tidak bergetar. Jika landasannya bergetar, maka akan berpengaruh pada
penunjukkan skala pada saat terjadi gempa bumi.
d. Bising
Bising merupakan gangguan yang selalu Anda jumpai pada alat elektronik. Gangguan ini
dapat berupa fluktuasi yang cepat pada tegangan akibat dari komponen alat bersuhu.
e. Radiasi Latar Belakang
Radiasi gelombang elektromagnetik dari kosmos (luar angkasa) dapat mengganggu
pembacaan dan menganggu operasional alat. Misalnya, ponsel tidak boleh digunakan di
SPBU dan pesawat karena bisa mengganggu alat ukur dalam SPBU atau pesawat.
Gangguan ini dikarenakan gelombang elektromagnetik pada telepon seluler dapat
mengasilkan gelombang radiasi yang mengacaukan alat ukur pada SPBU atau pesawat.

BESARAN DAN PENGUKURAN

C. VEKTOR
Vektor adalah jenis besaran yang mempunyai nilai dan arah. Besaran yang termasuk
besaran vektor antara lain perpindahan, gaya, kecepatan, percepatan, dan lainlain. Sebuah
vektor digambarkan sebagai sebuah ruas garis berarah yang mempunyai titik tangkap (titik
pangkal) sebagai tempat permulaan vektor itu bekerja. Panjang garis menunjukkan nilai
vektor dan arah panah menunjukkan arah vektor itu bekerja. Garis yang melalui vektor
tersebut dinamakan garis kerja.
Sifat-sifat vektor

C )= A

a( A

+ A

sifat komutatif

+ B

)+

sifat assosiatif

B ) = a
A+a
B

|A| + |B|

|A+
B|

Menggambar vektor dalam bidang datar (dalam dua sumbu)


Pada bidang datar, vektor mempunyai dua komponen yaitu pada sumbu x dan sumbu y,
Komponen vektor adalah vektor-vektor yang bekerja pada saat yang bersamaan sehingga
menghasilkan satu vektor dengan arah tertentu (resultan).
Penulisan matematis A dapat ditulis dalam komponenkomponennya:
A = Ax + Ay; A merupakan jumlah dari komponen-komponennya.
Y

ry

rx

Gambar vektor pada bidang datar xoy arah vektor terhadap sumbu x
Penjumlahan dan pengurangan vektor

BESARAN DAN PENGUKURAN

1.

Penjumlahan dan pengurangan vektor dengan metode grafis


Dua buah vektor masing-masing A dan B dapat dijumlahkan dan menghasilkan sebuah vektor
baru yang disebut resultan. Penjumlahan dua buah vektor dinyatakan dengan persamaan

A B R

sebagai berikut :

Penjumlahan vektor mempunyai arti yang berbeda dengan penjumlahan bilangan skalar, tetapi
penjumlahan vektor memenuhi hukum komutatif penjumlahan dan hukum asosiatif
penjumlahan

R A B A B
Hukum komutatif penjumlahan adalah

A B B A
Hukum asosiatif penjumlahan adalah

A B C A B C
Sedangkan pengurangan vektor adalah penjumlahan vektor dengan mendefenisikan vektor
negatif sebagai vektor lain yang sama besar tetapi arahnya berlawanan

A B A B
Contoh : Penjumlahan dan pengurangan vektor dengan metode grafis ada dua yaitu dengan
metode poligon dan metode jajar genjang
a.

Metode poligon
Aturan melukis vektor resultan dengan metode poligon :

Lukis salah satu vektor (sebut vektor pertama)

Lukis vektor kedua dengan pangkalnya diujung vektor pertama dan


yakinkan bahwa anda telah melukis arah vektor kedua dengan tepat; lukis vektor ketiga
dengan pangkalnya diujung vektor kedua; dan seterusnya sampai semua vektor yang akan
dijumlahkan telah dilukis

Vektor

resultan

(vektor

hasil

penjumlahan)

menghubungkan pangkall vektor pertama ke ujung vektor terakhir


Perhatikan gambar :

BESARAN DAN PENGUKURAN

diperoleh

dengan

D = A + (-B) + C

-B
C
B

D=A+B+C

Gambar penjumlahan vektor

Gambar pengurangan vektor

Contoh soal :
Dua buah vektor kecepatan mempunyai titik pangkal berhimpit, yaitu v 1 = 3 m/s dan v 2 = 4
m/s. Jika = 60, tentukan besar dan arah resultan vektor tersebut!
Jawab :
Besar resultan vektor

v v1 v 2 2v1v2 cos
2

3m / s 2 4m / s 2 2 3m / s 4m / s cos 60

v 37 m / s
Arah resultan vektor terhadap vektor v2

BESARAN DAN PENGUKURAN

LEMBAR KERJA SISWA 1


Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas/Semester : X / 1 (satu)
Standar Kompetensi

: 1. Menerapkan konsep besaran Fisika dan pengukurannya

Kompetensi Dasar

: 1.1 Mengukur besaran Fisika (panjang, massa dan waktu)

PENGUKURAN
a. Tujuan
Setelah melakukan aktivitas ini, siswa diharapkan dapat :
1. memilih alat yang tepat untuk mengukur suatu besaran.
2. dapat membaca hasil pengukuran yang diperoleh.
b. Alat dan bahan
Alat :

Bahan :

1. Roll meter/mistar

1. Batu

2. Kelereng

Jangka sorong

3. Neraca

3. Kertas folio

4. Mikrometer sekrip

4. Meja tulis
5.Potongan pipa atau cincin

c. Langkah-langkah kerja
Mengukur panjang kertas folio
1. Pilihlah alat ukur panjang yang sesuai.
2. Lakukan pengukuran beberapa kali untuk memperoleh variasi data.

BESARAN DAN PENGUKURAN

3. Lakukan langkah di atas untuk mengukur massa dengan benda yang berbeda.
No
1

Alat yang diukur


Panjang kertas folio

Panjang meja tulis

Diameter pipa atau cincin

Massa batu

Tebal kertas

Alat ukur

Hasil pengukuran

d. Diskusi
1. Berapa skala terkecil dari alat ukur jangka sorong dan mikrometer?
2. Dalam menimbang, besaran apa yang secara langsung diukur, dan besaran
apa yang sebenarnya ingin diukur?
a. Besaran apa yang memengaruhi pengukuran dalam menimbang?
b. Apa perbedaan antara massa dan berat? Besaran mana yang selalu konstan
dan tidak bergantung pada tempat?
3. Buatlah analisis dan beri kesimpulan dari percobaan ini!

BESARAN DAN PENGUKURAN

RANGKUMAN

Besaran adalah segala sesuatu yang mempunyai nilai dan satuan


Besaran ada dua macam yaitu besaran pokok dan besaran turunan.
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu. Tujuh
besaran pokok dalam SI, yaitu panjang, massa, waktu, suhu, kuat arus

listrik, intensitas cahaya, dan jumlah mol.


Adapun besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok.
Satuan Internasional adalah satuan yang diakui penggunaannya secara internasional serta

memiliki standar yang sudah baku.


Satuan internasional dari tujuh besaran pokok adalah meter, kilogram, sekon, ampere, kelvin,

mol, dan kandela.


Agar dihasilkan ukuran yang sama dari masing-masing satuan maka dibuat satuan standar dari
masing-masing besaran.

Pengukuran adalah aktivitas membandingkan suatu besaran dengan besaran standar


yang sudah ditetapkan terlebih dahulu. Alat-alat yang digunakan untuk
mengukur suatu besaran. Misalnya, panjang dengan mistar, massa dengan

neraca, dan waktu dengan jam.


Setiap pengukuran pasti terdapat

ketidakpastian

yang

disebabkan

beberapa kesalahan, antara lain, kesalahan internal, kesalahan sistematik,

dan kesalahan acak.


Kesalahan internal adalah kesalahan yang disebabkan keterbatasan pada

pengamat saat melakukan pengukuran.


Kesalahan sistematik merupakan kesalahan yang disebabkan oleh alat
yang digunakan atau lingkungan di sekitar alat yang mempengaruhi
kinerja alat. Misalnya, kesalahan kalibrasi, kesalahan titik nol, kesalahan
komponen alat atau kerusakan alat, kesalahan paralaks, perubahan suhu,

dan kelembapan.
Kesalahan acak adalah kesalahaan yang terjadi karena adanya fluktuasifluktuasi halus pada saat melakukan pengukuran. Misalnya, karena adanya
gerak brown molekul udara, fluktuasi tegangan listrik, landasan bergetar,

bising, dan radiasi.


Vektor adalah jenis besaran yang mempunyai nilai dan arah
Sifat-sifat vektor

C )= A

a( A

+ A

sifat komutatif

+ B

B ) = a
A+a
B

BESARAN DAN PENGUKURAN

)+

C sifat assosiatif

|A| + |B|

|A+
B|

BESARAN DAN PENGUKURAN

LATIHAN SOAL
I. Pilihan Ganda
Pilih salah satu jawaban yang tepat!
1. Berikut termasuk besaran pokok adalah...
a. panjang, massa, waktu, gaya
b. panjang, massa, suhu, intensitas cahaya
c. panjang, massa, waktu, daya
d. panjang, massa, kuat arus, energi
e. massa, waiktu, energi, daya
2. Energi suatu getaran memiliki persamaan: E = kmx fy t Az , di mana k adalah konstanta tanpa
dimensi, f ddalah frelsvensi dengan satuan (det't), dan A adalah amplitudo dengan satuan meter.
Nilai untuk x, y dan z yang tepat adalah...
a. l,1,2
b 1,2,2
c. 1,2,3
d.2, 1,2
e, 2,2, 2
3.

Tegangan atau potensial memiliki dimensi


a. [MLT-1]
b. [ML2T-3I-2]
c.
[M-1L2T-3I-1
d. [ML2T-3I-1]
e. [MLT-3I-1]

4. Nilai skala terkecil dari jangka sorong dan mikrometer sekrup berturut-turut adalah...
a. 0,1 mm,0,0l mm, 0,01 mm
b. 0,05 mm,0,02 mm, 0,01 mm
c. 0,1 mm,0,02 mm, 0,001 mm
d. 0.05 mm,0,02 mm, 0,001 mm
e. 0,05 mm,0,05 mm, 0,01 mm
5. Pengukuran dengan jangka sorong
20

21

22

BESARAN DAN PENGUKURAN

10

Hasil pengukuran di atas dilaporkan

0,05) cm

a. (21,70

0,005) cm

b. (2t,700

0,5) cm

c. (21,7
d. (21,70

0,01) cm

e. (21,70

0,02) cm

6.Pengukuran dengan mikrometer sekrup memberikan hasil sebagai berikut:


35
0 1 2 3 4 5 67
30
25
Penulisan hasil pengukuran tersebut adalah...

0,05) mm

a. 7,31

b. (7 ,310
c 7,31

0,001) mm

0,01) mm

d. 7,310

e. (7,310

0,005) mm

0,001) mm

7.Massa jenis air 1,00gr/cm3 apabila dinyatakan dalam kg per meterkubik adalah
a. 1000 kglm'
b. 100 kglm3
c. 10 kg/m3
d. 0,07 kg/ms
e. 0,00I kg/m3

BESARAN DAN PENGUKURAN

8.Apabila diketahui 1 mil = 5280 kaki dan 1 kaki 0,3048 m dan 1 jam 3600 detik. Maka 10 mil/jam
sama dengan:
a. 11,176 m/s
b. 2A,78 mls
c. 44,701m|s
d. 73,23 mls
e. 84,6 m/s
9.Dua buah vector a dan b nilainya sama yaitu 12 N, mempunya resultan yang besarnya 12 N, maka
sudut apit kedua vector adalah
a. 00,
b. 600
c. 900
d. 1200
e. 1800
10. Perhatikan gambar berikut

10 N
10N
530

370

Vector resultan dari kedua vector tersebut adalah


a.
b.
c.
d.
e.

l0N
10.J2 N
15N
20N
20./2 N

Esai
1. Carilah Dimensinya :
a. Kecepatan ( v = jarak tiap satuan waktu )
b. Percepatan ( a = kecepatan tiap satuan waktu )
c. Gaya ( F = massa x percepatan )
d. Tekanan ( P = Gaya tiap satuan luas )

BESARAN DAN PENGUKURAN

e. Momen Inersia ( I = massa x jarak kuadrat )


2. Bulatkan dalam dua angka penting.
a. 8,547
b. 0,00147
c. 5,3338
d. 78,98654
e. 56,6881
3. Massa jenis suatu fluida adalah 1,0 g/cm3. Jika dinyatakan dalam kg/m3,
berapakah nilai massa jenis fluida tersebut?
4. Rubahlah satuan-satuan di bawah ini, ditulis dalam bentuk baku
27,5 m3 = ...................................... cm3
0,5.10-4 kg = ...................................... mg
10 m/det = ...................................... km/jam
72 km/jam = ...................................... m/det
2,7 newton = ...................................... dyne
5. Diketahui dua buah vektor, masing-masing besarnya 8 N dan 6 N. Tentukan
nilai resultan kedua vektor tersebut, jika titik pangkalnya berimpit dan
membentuk sudut 60o!

BESARAN DAN PENGUKURAN

Anda mungkin juga menyukai