Disususn Oleh :
KATA PENGANTAR
Puji syukur selalu kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tiada
daya dan upaya melainkan dengan izin-Nya. Atas berkah dan rahmah-Nya pula
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pengetahuan Bahan Teknik
Baja Paduan (Alloy Stell).
Adapun tujuan dari pengerjaan makalah ini adalah untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Pengetahuan Bahan Teknik yang diajar oleh Bapak Abdul
Ghofur, MT.
Kami juga berterima kasih kepada beliau dengan selesainya makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Selain itu kami juga berharap makalah ini dapat menjadi bahan acuan dan
referensi bagi siapa saja yang memerlukannya di masa yang akan datang. Kami
menyadari sebenarnya makalah ini tidaklah sempurna. Oleh karena itu kami
menerima saran dan kritik yang mana bertujuan untuk memperbaiki makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I
PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2
BAB II
BAB III
Tujuan...................................................................................... 1
2.2
2.3
2.5
PENUTUP..........................................................................................28
3.1
Kesimpulan..............................................................................28
3.2
Saran........................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai
berikut :
1. Kesalahan yang sering terjadi dalam penulisan.
1.3
Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara
menulis yang baik dan benar dalam Bahasa Indonesia. Dan menghasilkan
tulisan yang indah dan enak untuk di baca. sehingga gagasan yang
disampaikan dapat dimengerti oleh pembaca.
1.4
Manfaat
Adapun manfaat dari dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui teori dasar menulis yang baik dan benar
dalam pengolahan karya ilmiah.
2. Ketepatan dalam menyampaikan suatu gagasan dalam bentuk tulisan.
3. Mampu menganalisis suatu kesalahan yang sering muncul pada
penulisan.
1.5
Metode Penulisan
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
PENGERTIAN
Baja dikatakan padu jika kompesisi unsur-unsur paduannya secara
khusus, bukan baja karbon biasa yang terdiri dari unsur silisium dan
mangan. Baja paduan semakin banyak digunakan.Unsur yang paling
banyak digunakan untuk baja paduan, yaitu: Cr,Mn, Si, Ni, W, Mo, Ti, Al,
Cu, Nb dan Zr.
Penambahan unsur-unsur lain dalam baja karbon dapat dilakukan
dengan satu atau lebih unsur, tergantung dari karakteristik atau sifat khusus
yang dikehendaki. Baja ini memiliki lebih kekuatan, kekerasan, kekerasan
panas,
memakai perlawanan,
kemampukerasan,
atau
ketangguhan
jumlah
embrittlement.
kecil.
Molibdenum
Zirconium,
cerium,
membantu
dan
untuk
kalsium
melawan
meningkatkan
y.
2,
3)
C, Cr 7 C
3,
dan Cr
23
6.
Jenis bentuk kromium karbida yang tergantung pada jumlah karbon dan
jenis-jenis elemen paduan hadir. Tungsten dan molibdenum membentuk
karbida jika ada karbon yang cukup dan tidak adanya unsur-unsur
pembentuk karbida kuat (yaitu titanium & niobium), mereka membentuk
karbida Mo
C dan W
3,
TiC,
Elemen
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
CARA PEMBUATAN
Proses dalam Dapur Tinggi
Prinsip dari proses dapur tinggi adalah prinsip reduksi. Pada
proses ini zat karbon monoksida dapat menyerap zat asam dari ikatanikatan besi zat asam pada
suhu
tinggi.
Pada
pembakaran
suhu
CO2
CO + C
2CO
Di bagian atas dapur tinggi pada suhu 300 sampai 800 C oksid besi yang
lebih
tinggi diubah
reduksi
menjadi
oksid yang
lebih rendah
oleh
2FeO+CO
Pada waktu proses berlangsung muatan turun ke bawah dan terjadi reduksi
tidak langsung menurut prinsip :
FeO+CO
Reduksi
murni
FeO+CO2
karena
bukan
zat arang
dari dapur,
langsung
terjadi pada
bagian
yang
Fe+CO
sampai
jam
dapur
tinggi
dicerat,
pertama
dapur
digunakan
tinggi
untuk
disebut
membuat
besi kasar
atau
baja
pada
besi
mentah
yang
besi
kasar
dalam
bentuk
cair
dicerat
balok-balok besi
dan
dituang
kasar
yang
atau
bahan
ancuran
di pabrik penuangan,
besin
kasar
perlu dicampur
kasar
cair dari
yang
bahan
baku
berupa
besi
kasar
(pig
iron)
digunakan
adalah
skrap
baja
dan
atau
lainnya
bahan-bahan
ini termasuk
industri pembuatan
ditunjukkan
tersebut
Gambar
dalam gambar
bahwa
luarnya
baja.
proses
dari
dibuat
pelat
dari bata
sketsa
Terlihat
konstruksi BOF
dibuat
dalamnya
7.
yang paling
dari
bahwa
relatif
dalam
tungku
dalam
ini
gambar
sederhana,
baja sedangkan
tahan
baru
bagian
dinding
bagian
utama
yang
digunakan
dalam
proses
proses BOF
dibandingkan
proses
pembuatan
baja
lainnya adalah dari segi waktu peleburannya yang relatif singkat yaitu
hanya berkisar sekitar 60 menit untuk setiap proses peleburan.
Tingkat
efisiensi
yang
demikian
tinggi
dari
BOF
ini
ke dalam
tungku
melalui
sampai
itu, selama
tinggi
pengalir
(oxygen
pipa
mencapai tingkat
proses
sehingga
baja yang
oksidasi berlangsung
dapat
dibuat.
Disamping
terjadi panas
yang
diatas 1650 C.
Pada saat oksidasi berlangsung, ke dalam tungku ditambahkan batu
kapur.
Batu
kapur
tersebut
kemudian
mencair
dan
bercampur
dengan
bahan-bahan
impuritas
(termasuk
bahan-bahan
dimiringkan
dan
benda
uji
dari
baja
cair
diambil
Penuangan
tersebut
dilakukan
ketika
temperatur
baja
cair sekitar 1600 oC. Penuangan dilakukan dengan memiringkan perlahanlahan sehingga cairan baja akan tertuang masuk kedalam ladel.
Di dalam ladel biasanya dilakukan skimming untuk membersihkan terak
dari
permukaan
proses perlakuan
treatment tersebut
pengurangan impuritas
dan
pemadu
atau
kualitas
terdiri
penambahan
lainnya dengan
logam
dari
cair
proses
elemen-elemen
maksud
untuk
memperbaiki
peleburan
dalam
EAF
ini menggunakan
energi
yang
elektroda dengan
elektroda
tungku
waktu
terjadi sangat
muatan
biasanya dibuat
EAF
(sponge iron)
dari
baku
di
pada
dalam
karbon
peleburannya
Bahan
logam
tergantung
atau
antara
jarak antara
tungku.
Bahan
grafit. Kapasitas
dilebur
yang dicampur
biasanya
dengan
berupa
skrap
besi
spons
baja. Penggunaan
menghasilkan
kualitas
baja
untuk
skrap
yang
dilebur
seluruhnya
berupa
skrap
baja,
Disamping bahan baku diatas, seperti halnya pada proses BOF, bahanbahan lainnya yang ditambahkan pada EAF adalah batu kapur, ferosilikon,
feromangan, dan lain-lain dengan maksud yang sama pula.
Proses basa dan asam dapat diterapkan dalam EAF
Untuk pembuatan baja berupa produk cor maka biasanya
digunakan proses asam, sedangkan untuk pembuatan baja spesial biasanya
digunakan proses basa.
Peleburan baja dengan EAF ini dapat menghasilkan kualitas baja
yang
lebih
baik
karena
tidak
terjadi
kontaminasi
oleh
bahan
3.2
Later hardening atau carbon tool steel (ditandai dengan tipe W oleh
AISI), Shock resisting (Tipe S), memiliki sifat kuat dan ulet dan tahan
terhadap beban kejut dan repeat loading. Banyak dipakai untuk pahat,
palu dan pisau.
Cool work tool steel, diperoleh dengan proses hardening dengan
pendinginan
yang
berbeda-beda.
Tipe
dijelaskan
dengan
Hot Work Steel (tipe H), mula-mula dipanaskan hingga (300 500) C
dan didinginkan perlahan-lahan, karena baja ini banyak mengandung
tungsten dan molybdenum sehingga sifatnya keras.
High speed steel (tipe T dan M), merupakan hasil paduan baja dengan
tungsten dan molybdenum tanpa dilunakkan. Dengan sifatnya yang
tidak mudah tumpul dan tahan panas tetapi tidak tahan kejut.
Campuran carbon-tungsten (tipe F), sifatnya adalah keras tapi tidak
tahan aus dan tidak cocok untuk beban dinamis serta untuk pemakaian
pada temperatur tinggi.
5. Klasifikasi lain antara lain :
a. Menurut penggunaannya:
Electric steel
Magnetic steel
3.3
SIFAT-SIFAT
TEKNIS BAHAN
Kekuatan
Kekuatan merupakan kemampuan suatu bahan untuk
menahan perubahan bentuk di bawah tekanan. Penambahan logam
Elasisitas
Elastisitas adalah kemampuan suatu bahan unuk kembali ke
bentuk semula setelah pembebanan ditiadakan atau dilepas. Modulus
elastisitas
merupakan
indikator
dari
sifat
elastis.
Adanya
Berikut
beberapa
logam
dan
nilai
modulus
Kekuatan Tarik
Kekuatan tarik adalah kemampuan suatu material untuk
menahan tarikan dua gaya yang saling berlawanan arah dan segaris.
Logam Ni dan Cr merupakan bahan yang biasa ditambahankan untuk
meningkatkan kemampuan menahan tariakan, selain sebagai
penambah kekutan tekan.
Keuletan
Keuletan adalah kemampuan suatu material untuk diregang
atau ditekuk secara permanent tanpa mengakibatkan pecah atau
patah. Baja dengan kandungan karbon rendah memiliki keuletan
yang tinggi, sehingga dengan paduan logam lain kadar karbonnya
akan turun. Selain itu, kandungan fosfor pada baja paduan yang
rendah akan meningkatkan keuletannya.
Tahan aus
Tahan aus merupakan. Paduan logam yang digunakan untuk
meningkatkan kemampuan tahan aus diantaranya nikel, chrom, dan
vanadium.
Persentase
Fungsi utama
Aluminium
0.951.
Bismut
- --
Meningkatkan mesin
Boron
0.001
0.003
0.52
Naik kemampukerasan
418
Tahan Korosi
Tembaga
0.10.4
Tahan Korosi
Molybdenum
0.25
25
Toughener Toughener
1220
0.20.7
Meningkatkan kekuatan
Spring Baja
Persentase
Kromium
Nikel
Silicon
tinggi
Belerang
0.080.15
Titanium
Tungsten
Vanadium
0.15
3.4
CONTOH
PENGGUNAAN/APLIKASI
DI
BIDANG
TEKNIK
PERTANIAN/TEKNIK MESIN
Penggunaan baja paduan banyak sekali pada bidang teknik pertanian
atau teknik mesin karena baja paduan memiliki kelebihan yang berbeda
sesuai dengan campuran jenis logam yang digunakan.
Penggunaan baja paduan pada bidang teknika adalah mesin
penghancur plastik. Pada mesin ini penggunaan baja paduan berada pada
bagian pisau yang membuat pisau tersebut mudah di asah dan mudah
diganti jika sudah aus, katup coran, kawat yang terbuat dari baja karbon,
rangka mesin perontok padi, gear pada mesin milling, alat tap, pipa, dan
masih banyak lagi alat atau mesin yang menggunakan baja karbon.
Katup Koran
Gear
3.5
Pipa
Tap
ISO(International Standardization
Organization),danAssociationfrancaisedenormalization(AFNOR).
Standarisasi untuk pengkodean SAE memiliki cara penulisan
sebagai berikut:
Digit pertama adalah "1" seperti dalam 10xx, 11xx, dan 12xx
Digit kedua menjelaskan proses: "1" adalah resulfurized dan "2" adalah
resulfurized dan rephosphorized.
Baja Mangan:
Digit pertama adalah "1" seperti dalam 13xx dan, memang, baja karbon.
Namun, karena mangan adalah normal produk baja karbon membuat
AISI / SAE telah memutuskan untuk tidak mengklasifikasikan sebagai
baja paduan.
Baja Molybdenum:
Baja Kromium:
Digit pertama dapat "4", "8", atau "9" tergantung pada paduan dominan
Komposisi
Mn 1.75%
Mo 0.20% or 0.25% or 0.25% Mo & 0.042% S
Cr 0.50% or 0.80% or 0.95%, Mo 0.12% or 0.20% or 0.25% or 0.30%
Ni 1.82%, Cr 0.50% to 0.80%, Mo 0.25%
Mo 0.40% or 0.52%
Ni 0.85% or 1.82%, Mo 0.20% or 0.25%
Ni 1.05%, Cr 0.45%, Mo 0.20% or 0.35%
Ni 3.50%, Mo 0.25%
Cr 0.27% or 0.40% or 0.50% or 0.65%
Cr 0.50%, C 1.00% min
Cr 0.28% or 0.50%
Cr 0.80% or 0.87% or 0.92% or 1.00% or 1.05%
Cr 1.02%, C 1.00% min
Cr 0.80%
Cr 1.45%, C 1.00% min
Cr 0.60% or 0.80% or 0.95%, V 0.10% or 0.15% min
Ni 0.55%, Cr 0.50%, Mo 0.20%
Ni 0.55%, Cr 0.50%, Mo 0.25%
Ni 0.55%, Cr 0.50%, Mo 0.35%
Si 1.40% or 2.00%, Mn 0.65% or 0.82% or 0.85%, Cr 0.00% or 0.65%
Ukuran /Bentuk
Harga
10
Rp 1000
12
Rp1250
14
Rp1500
Palu
Rp 21.000
Gunting
Rp 27.500
1 Set
Rp 120.000
Obeng
Rp 15.000 - Rp 55000
Tang Potong
Rp 13.000
Pipa
0.5 inchi
Rp 150.000
panjang 6 m
2 inchi
Rp 550.000
20 mm
Rp 8.000
30 mm
Rp 12.000
35 mm
Rp 20.000
3 inchi
Rp 100.000
8 inchi
Rp 750.000
Gembok
Ragum
DAFTAR PUSTAKA
[Diakses
pada
tanggal
28
November2009].
Henkel,Daniel P. 2002. Structure and Properties of Engineering Materials. New
York: McGraw-Hill Companies.
Prasetyo,Yos. 2009. The Beauty of High Speed Steal. http://www.bp.blogspot.com
. [Diakses pada tanggal 29 November 2009].
Rahayu SS.