Anda di halaman 1dari 2

Tn. F 35 tahun, masuk ke RS jiwa Samlih dan di rawat di ruang transit pria.

Pasien tidak
bekerja, belum kawin, dan pendidikan terakhir SD. Pasien dibawa ke RS karena mengamuk
dengan memukul ibu dan kakaknya. Bedasarkan hasil pengkajian rekam medik, pasien
diantar keluarga ke IGD Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum pada tanggal 19 Agustus 2016
jam 11.50 WITA pasien mengamuk sejak 2 bulan, masuk kerumah tetangga dan pasien juga
memukul wajahnya sendiri. Keadaan pasien saat ini Pasien berbicara keras, pasien selalu
berbicara tentang perilaku kekerasan yang dilihatnya cara memukul, memperagakan cara
membunuh orang.
Pasien mengalami putus obat selama 2 bulan karena tidak mau minum dan sering membuang
obatnya. Ada 3 macam obat yang harus diminum 2 kali. Pada tahun 2012, lima tahun yang
lalu, pasien pernah dirawat di yayasan Banjarbaru (Budi Luhur) selama 2 kali dikarenakan
sering keluyuran dan mengamuk, namun keluarga tidak mampu membiayainya karena faktor
ekonomi, kemudian pasien diantar ke RSJ Sambang Lihum. Pengobatan pasien kurang
berhasil karena pasien mengalami putus obat selama 2 bulan dengan pasien tidak mau minum
obat lagi dan sering membuang obatnya, sehingga pasien kambuh lagi dengan keluhan yang
sama yaitu mengamuk.
SMRS tanggal 19 Agustus 2016, pasien memukul neneknya. Bibi pasien pernah mengalami
gangguan jiwa. Pasien mengatakan kehilangan ayahnya saat kecil pada usia 8 tahun karena
ayahnya sakit, dan pasien mengatakan sedih karena ayahnya terbaring lama dengan diinfus
ditangan. Pasien sudah mengalami gangguan jiwa sebelum ayahnya meninggal. Pasien
mengatakan telinga kirinya tidak dapat mendengar dengan jelas, dan hanya telinga kanannya
yang dapat mendengar dengan jelas.
Pasien merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, pasien satu rumah dengan ibunya
beserta keluarga adiknya yaitu suami dan anaknya. Pasien belum menikah, komunikasi
keluarga terbuka dengan saling berinteraksi, adik suaminya merupakan pengambil keputusan
didalam keluarganya. Pasien memiliki keluarga gangguan jiwa yang berasal dari keturunan
ayahnya yaitu anak dari pamannya dengan istri kedua.
Saat ditanya pasien mengatakan menyukai tangannya, tetapi alasannya didapatkan data
karena komunikasi pasien inkoheren. Pasien mengatakan namanya F, umur 26 tahun
pekerjaan sebagai petani yang bercocok tanam dan puas menjadi seorang laki-laki yang
mampu bekerja. Pasien mengatakan dirinya sebagai anak dikeluarga, sebagai warga
dimasyarakat dan sebagai pasien di RSJD sambang lihum. Pasien sering mengatakan ingin
segera pulang karena ingin bermain kembali dengan keponakannya R, dan ingin segera
bertemu ibunya. pasien mengatakan tidak malu dengan dirinya sendiri, pasien juga tampak
percaya diri.
Pasien mengatakan beribadah dengan sholat dan mampu menyebutkan shalat 5 waktu. pasien
mengatakan ibu yang paling berarti baginya

Pasien menggunakan seragam RSJD Sambang Lihum dengan baik, penampilan tampak rapi
sesuai dengan cara penggunaan pakaian. Kancing baju terpasang rapi, rambut terpotong
pendek, kuku bersih dan terpotong pendek. Pasien berbicara dengan suara keras.
Pembicaraan pasien saat dikaji berpindah-pindah dari satu kalimat ke kalimat lain dan
tidak ada kaitannya. Pasien kooperatif namun pasien tampak gelisah dengan sering
mondar-mandir diruangan.
Pasien mengatakan baik-baik saja dan perasaannya senang. Pasien hanya beraksi bila ada
stimulus emosi yang kuat dengan diajak bercanda. Pasien mau berinteraksi dengan orang lain,
kontak mata (+), pasien kooperatif. Pasien memiliki gangguan pendengaran sehingga perlu
berbicara keras dengan pasien agar jelas. Mata pasien kadang melotot saat menceritakan
perilaku kekerasan. saat pengkajian tangal 14 September 2016 tidak terdapat tanda-tanda
halusinasi pada pasien dan pasien juga mengatakan tidak mengalami halusinasi. Pasien
mampu memberikan jawaban saat ditanya sesuai dengan pertanyaan namun jawaban yang
diberikan merupakan pembicaraan yang berbeli-belit dengan selalu adanya pengulangan
kalimat tetapi pembicaraan pasien sampai pada tujuan pembicaraan. Pasien juga
menunjukkan pembicaraan yang meloncat dari satu topik ke topik lainnya dan tidak sampai
tujuan. Pasien dalam keadaan compos mentis, GCS : E4 V5 M6 dan menyebutkan dirinya
adalah F. Saat ditanya orientasi tempat pasien menjawab sedang berada diRSJD Sambang
Lihum untuk dirawat dan diobati, pasien mampu mengenal dan mengingat perawat yang
disekitarnya. Pasien juga mampu mengetahui waktu pagi, siang, sore dan malam hari namun
pasien tidak tahu tanggal saat ditanya. pasien mampu mengingat siapa yang membawanya
kembali keRSJD Sambang Lihum dengan menyebutkan acil idar yang membawa ulun
kemari
pasien mampu mengingat perawat unlam yang sebelumnya berdinas diruangannya. pasien
mampu mengingat nama perawat yang mewawancarainya dengan menyebutkan kembali
nama perawat Pasien mampu berhitung dari angka 1-10 secara berurutan dengan benar.
Pasien mampu berhitung angka saat perawat memberikan pertanyaan. Pasien tidak mampu
menilai apa yang seharusnya dilakukan terlebih dahulu dengan memilih makan dahulu baru
mandi, sehingga perlu arahan. Saat ditanya pasien mengatakan dia dibawa keluarganya
kemari keRSj karena sinting

Anda mungkin juga menyukai