Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peradaban manusia yang semakin hari semakin berkembang, menuntut
adanya teknologi yang bisa membantu manusia dalam menunjang aktifitasnya.
Seiring dengan perkembangannya, teknologi memegang peranan penting di
hampir semua sektor kehidupan, tak terkecuali pada sektor telekomunikasi dan
komunikasi. Semakin beragamnya aktifitas manusia, semakin menuntut adanya
teknologi yang dapat membantu jalannya komunikasi maupun transaksi dengan
lebih cepat, mudah, dan efisien.
PT.Telkom.

Tbk

merupakan

satu-satunya

Public

Switch

Telecommunication Network (PSTN) terbesar di Indonesia, mulai meningkatkan


layanan yang diberikan kepada pelanggan. Layanan dari PT. Telkom. Tbk yang
awalnya hanya berupa data suara atau telepon tetap, sekarang menjadi layanan
Triple Play. Hal itu bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang berarti kabel
tembaga sudah tidak digunakan lagi untuk mengirimkan layanan dari sentral ke
pelanggan. Untuk mewujudkannya, dibutuhkan sebuah penghubung antara
teknologi lama (media kabel tembaga) dan teknologi baru (media serat optik).
Hal tersebut yang melatar belakangi penulis mengambil tema Penerapan MDF
(MAIN DISTRIBUTION FRAME) Pada TELKOM.

Saat ini saluran telepon, akses data internet serta TV berbayar sudah
bukan lagi menjadi teknologi yang asing dan bahkan sudah menjadi kebutuhan
utama penunjang komunikasi dan hiburan bagi sebagian besar golongan
masyarakat di Indonesia. Kemajuan teknologi telekomunikasi saat ini sudah
memungkinkan kita untuk mendapatkan layanan akses data, video, dan voice
melalui akses broadband yang biasa disebut triple play secara bersamaan.
MSAN (Multi Service Access Node), sebuah teknologi akses data yang
awalnya diharapkan dapat mendukung triple play service sudah mulai
ditinggalkan karena kinerja dan fungsionalnya. Kurang optimalnya kinerja
MSAN dalam pengaksesan layanan video dalam triple play service serta
peralihan teknologi cabling dari kabel tembaga menjadi kabel fiber optik
sebagai media penghantar layanan menjadi alasan utama diperlukannya
pembaharuan teknologi yang

dapat mengatasi

keterbatasan teknologi

sebelumnya.
Main Distribution Frame adalah tempat rumah kabel yang memiliki sifatsifat tahan korosi, tahan cuaca,kuat dan kokoh dengan konstruksi untuk
dipasang diluar. MDF berfungsi sebagai tempat instalasi sambungan jaringan
optik single-mode terutama untuk menghubungkan kabel fiberoptik distribusi
dan kabel drop.Perangkat MDF dapat berisi optical pigtail, connectoradaptor,
splitter room dan dilengkapi ruang manajemen fiber dengan kapasitas tertentu.

MDF dipasang harus sesuai dengan peruntukannya, MDF hanya boleh


dipasang pada permukaan datar, MDF dipasang pada permukaan tanah, Tujuan
Kerja Praktek
Tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah sebagai berikut :
1.

Mengetahui apa Itu MDF ( Main Distribution Frame )

2.

Meningkatkan keterampilan dan wawasan, baik dalam hal kompetensi


hardskill (yakni kemampuan teknis) maupun softskill (yakni kemampuan
menyesuaikan diri, perilaku positif, dan semangat kerja tim).

3.

Mempersiapkan mahasiswa dengan gambaran nyata mengenai serba serbi


lingkungan kerja, mulai dari jenis pekerjaan tingkat bawah sampai dengan
tingkat yang lebih tinggi.

1.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek


Pengajuan surat permohonan pelaksanaan kerja praktek diajukan pada
tanggal 25 Mei 2016, dan pelaksanaan kerja praktek itu sendiri dimulai pada :
Tanggal : 04 April 2016 04 Juni 2016
Tempat : PT. Telkom Batam. Tbk
1.3 Ruang Lingkup Kerja Praktek
Dalam penulisan laporan kerja praktek ini penulis membatasi
permasalahan pada :
1.

Laporan ini hanya membahas mengenai penerapan Main Distribution


Frame pada TELKOM.

2.

Laporan ini hanya menyajikan peralatan dan cara kerja Main Distribution
Frame beserta perangkat yang digunakan.

3.

Laporan ini hanya membahas tentang penerapan dan pengaplikasian MDF.

4.

Laporan ini tidak membahas secara terperinci mengenai Keamanan


jaringan dan kualitas jaringan.

1.4 Sistematika Penulisan


Untuk memudahkan dalam pembahasan penulisan laporan kerja praktek
ini disusun menurut sistematika yang dibagi menjadi Empat BAB, yaitu:
BAB I

Berisi Pendahuluan
Berisikan tentang Latar Belakang, Materi Kerja Praktek (KP),
Maksud dan Tujuan, Batasan Masalah, Metode Pengumpulan
Data, dan Sistematika Laporan.

BAB II

Data Umum

PT. Telkom Batam Berisikan tentang Sejarah

Berdirinya PT. Telkom Batam (Persero).


BAB III

TEORI DASAR
Bab ini menguraikan teori teori yang mendukung penelitian ini,
menjadi dasar bagi pemecahaan masalah dan didapat dengan
melakukan studi pustaka sebagai landasan dalam melakukan
penelitian. Teori yang kami bahas disini antara lain :

BAB IV

Hasil dan Pembahasan

BAB IV

PENUTUP

Berisikan kesimpulan dan saran.

BAB II
DARTA UMUM PERUSAHAAN

2.1

Profil PT.Telekom Indonesia, Tbk

Gambar 2.1 PT.Telekomunikasi Indonesia

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. atau dikenal dengan PT. Telkom


adalah perusahaan penyedia jasa informasi dan komunikasi dengan produk
unggulannya adalah Telepon Jaringan ( Telepon Rumah Telkom dan Indihome
). Adapun sejarah singkat PT. Telkom adalah sebagai berikut :
1.

Era Kolonial
Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan

pos dan telegraf. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh


Pemerintah Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT).

2.

Perusahaan Negara
Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos

dan Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel


dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan
Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
3.

Perumtel
Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi

Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa


telekomunikasi nasional maupun internasional. Tahun 1980 seluruh saham PT.
Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Indosat) diambil alih oleh pemerintah
RI menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyelenggarakan jasa
telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel. Pada tahun 1989,
ditetapkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi, yang
juga mengatur peran swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi
4.

PT. Telkom ( Persero )


Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan

(Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor


25 Tahun 1991.
5.

PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk


Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana

saham TELKOM. Sejak itu saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan di


Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), Bursa Saham New

York (NYSE) dan Bursa Saham London (LSE). Saham TELKOM juga
diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa Saham Tokyo.
Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999
tentangPenghapusan Monopoli Penyelenggaraan Telekomunikasi. Memasuki
abad

ke-21,

Pemerintah

Indonesia

melakukan

diregulasi

di

sektor

telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian,


Telkom tidak lagi memonopoli telekomukikasi Indonesia.
Tahun 2001 TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT
INDOSAT sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa
telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan
bersama dan kepemilikan silang antara PT. TELKOM dan PT. INDOSAT.
Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi
lokal.
2.2 Pengelompokan Divisi Telkom Berdasarkan Fungsi Umumnya
1. Divisi Regional
Merupakan pengganti struktur Wilayah Usaha Telekomunikasi (WITEL)
yang memiliki daerah teritorial tertentu, namun hanya menyelenggarakan jasa
telepon local dan mendapat bagian dari jasa telepon Sambungan Langsung
Jarak Jauh (SLJJ), Sambungan Langsung Internasional (SLI) melalui
perhitungan interkoneksi.

2. Divisi Long Distance (DLD)


Merupakan divisi yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak jauh
dalam negeri melalui pengoperasian jaringan transmisi jalur utama nasional.
Pelanggan divisi network utamanya adalah untuk kepentingan internal
TELKOM, namun bila memungkinkan dapat melayani eksternal TELKOM.
3. Divisi Multimedia
Merupakan divisi TELKOM yang mengelola jasa Multimedia dan
Network Provider untuk melayani masyarakat, langganan dan internal
TELKOM, Internet Provider, Corporate Customer. Divisi ini bertanggung
jawab untuk menyiapkan bisnis masa depan yang ditandai dengan adanya
konvergensi telepon, televisi kabel (video communication), dan internet
(computer communication).
4. Telkom IS Center
Merupakan unit bisnis yang menyediakan system informasi, baik untuk
kepentingan TELKOM maupun pihak lain. Produk-produk layanan yang
dihasilkan : Software, Management Information System, Customer Information
System (SISKA), Billing, Corporate Database, Interkoneksi Billing dan Proses
Telepon Selular.
5. Telkom R & D
Merupakan unit bisnis yang melaksanakan Riset dan Pengembangan
Teknologi Telekomunikasi dan Informasi untuk kepentingan internal TELKOM,

baik riset pengembangan produk baru, standarisasi perangkat, grand scenario


technology, dan uji kaji laboratorium.
6. Asset Management Unit (AMU)
Merupakan unit bisnis yang mengelola properties (tanah, gedung dan
sarana lain) milik TELKOM yang tidak berkaitan dengan alat produksi.
Pengelolaan properties ini utamanya untuk kepentingan TELKOM, namun bila
memungkinkan dapat melayani pihak lainnya.
7. Telkom Maintenance Service Center (MSC)
Merupakan unit bisnis yang berfungsi sebagai Repair Centre (Pusat
Perbengkelan) bagi kepentingan TELKOM, meliputi : Pengetesan dan Modul
Repair, menyediakan suku cadang perangkat dan konsultasi teknis.
8. Telkom Corporate University (CORPU)
Merupakan unit bisnis yang menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
bagi pegawai TELKOM untuk menunjang terwujudnya Sumber Daya Manusia
yang berkualitas, profesional dan berintegritas.
9. Divisi Acces (Anak Perusahaan PT.Telkom)
Merupakan unit bisnis yang melaksanakan pembangunan, konstruksi
jaringan, konsultasi pembangunan, desain proyek, dan pengadaan untuk
kepentingan

TELKOM.

Divisi

Pembangunan

pembangunan yang menjadi tanggung ke PT.Telkom.

ini

tidak

menangani

2.3

Visi dan Misi Perusahaan


1.

Visi
PT .Telkom Indonesia memiliki visi yaitu To become a leading

InfoCom player in the region.Telkom berupaya untuk menempatkan diri


sebagai perusahaan InfoCom terkemuka dalam bidang kinerja finansial, pasar
dan operasional di kawasan Asia .
2.

Misi
PT .Telkom Indonesia mempunyai misi yaitu to provide one stop

Infocome services with excellent quality and competitive price . Telkom


berkomitmen
1.

Memberikan layanan terbaik dan berkualitas, untuk kemudahan bagi


pelanggan dengan harga yang kompetitif .

2.

Memaksimalkan
pengembangan

Nilai
portofolio

Perusahaan
usaha

di

melalui
bidang

ekspansi

adjacent

dan

industries

telekomunikasi.
3.

Menjadi perusahaan holding strategis demi pertumbuhan tinggi dan


sinergi melalui anak-anak perusahaan dan unit bisnis strategis.

4.

2.4

Menjadi kontributor pendapatan yang utama bagi pemegang saham.

Tata Tertib dan Disiplin Kerja Perusahaan


a.

Setiap karyawan/ karyawati yang bekerja harus melaksanakan Absensi.

b.

Waktu kerja karyawan/ karyawati bekerja 5 hari dalam seminggu

c.

d.

e.

Hari Senin s/d Kamis


Jam Kerja

: 07.30 WIB - 17.00 WIB

Jam Istirahat

: 12.00 WIB - 13.00 WIB

Hari Jumat
Jam Kerja

: 07.00 WIB - 15.00 WIB

Jam Istirahat

: 12.00 WIB - 13.30 WIB

Setiap Karyawan / karyawati yang tidak masuk kerja. Harus


menyampaikan Surat izin tidak masuk perusahaan.

f.

Biaya pengobatan / kesehatan karyawan / karyawati di tanggung


oleh perusahaan.

g.

Cuti dan izin setiap karyawan/karyawati mendapat izin dengan


janji penuh apabila
a)

Izin karena Sakit

b) Pendidikan
c)

Perjalanan Dinas

d) Kecelakaan Dalam Perjalanan


h.

Setiap Tanggal 17 Agustus melaksanakan Upacara Bendera untuk


memperigati Hari Kemerdekaan Indonesis

2.5

Stuktur Organisasi dan kebijakan perusahaan


Struktur organisasi adalah suatu kerangka dasar yang menunjukkan
hubungan yang jelas antara satu bidang dengan bidang lain. Suatu organisasi

yang baik akan menimbulkan keselarasan, keserasian dan keseimbangan dalam


bekerja agar didapat tenaga kerja yang terampil, efisien dan kreatif.
Setiap perusahaaan akan memilki struktur kepegawaian yang berfungsi
untuk menempatkan suatu karyawan sesuai dengan bidang keahlinya masingmasing dengan tujuan supaya karyawan tersebut dapat bekerja lebih efisien
sehingga dapat menunjang hasil produksi perusahaan dengan lebih baik
A.

Uraian Tugas
1.

General Manager Witel Batam, bertugas sebagai pemimpin jalannya


tugas-tugas para Manager yang ada dikantor cabang PT.Telkom yang
berada diwilayah kepulauan Riau, dan bertanggung jawab atas jalannya
tugas-tugas tersebut.

2.

Manager, bertugas sebagai pemimpin jalannya tugas-tugas para


karyawan yang ada di masing-masing kantor cabang PT.Telkom dan
bertanggung jawab atas jalannya tugas-tugas tersebut.

3.

Ass Junior Manager SERVICE, bertugas sebagai koordinator dalam


mengelola penjualan produk ( seperti : Telepon Wireline, Indihome )
serta memonitor dan memelihara kehandalan produk-produk yang
dipasarkan.

4.

Ass Junior Manager SUPPORT, bertugas sebagai penanggung jawab


untuk memonitor terhadap seluruh pendapatan serta laporannya,
memonitor terhadap jumlah tunggakan baik Telepon, Indihome, wifi serta

laporan pembukuannya dan mengendalikan cabutan / penghentian


layanan terhadap pelanggan
5.

SPV SO ACCESS SDL, bertugas sebagai Pemimpin pekerjaan lapangan,


seperti pemasangan atau pengukuran kabel-kabel telepon.

6.

Service Point, bertugas melayani pelanggan antara lain: Pasang


Indihome, PSB, Pasang kembali, Mutasi, gangguan Telepon, gangguan
Wifi dan Informasi lainnya.

2.6

Struktur Organisasi
Struktur manajemen PT.TELKOM secara garis besar hanya meliputi
kantor

perusahaan besar dan beberapa divisi kantor perusahaan yang

mempunyai struktur sederhana, hanya terdiri dari Dewan Direksi yang dibantu
oleh Kelompok Pengembang Bisnis, Sekretaris Perusahaan, Kepala Audit
Internal dan beberapa Vice Presiden. Dalam kaitannya dengan divisi, Kantor
Perusahaan hanyalah menetapkan halhal yang strategis sedangkan penjabaran
operasional dilakukan oleh masingmasing divisi. Struktur organisasi pada
kantor pusat PT.TELKOM Indonesia atau tempat kerja praktek dilakukan pada
bagian SGM Supply Center.

BAB III
TEORI DASAR

3.1

FTTH ( Fiber To The Home)


FTTH atau Fiber To The Home adalah jaringan dimana media akses yang
disediakan oleh penyedia layanan (PT.Telkom. Tbk) sudah berupa serat optik
dari STO sampai ke Pelanggan. FTTH juga merupakan suatu format
penghantaran isyarat optik dari pusat penyedia (provider) ke kawasan pengguna
dengan menggunakan serat optik sebagai medium penghantaran. Perkembangan
teknologi ini tidak terlepas dari kemajuan perkembangan teknologi serat optik
yang dapat mengantikan penggunaan kabel konvensional.
Beberapa perangkat yang digunakan untuk pendistribusian serat optik
adalah sebagai berikut:
3.1.1 OLT (Optical Line Terminal)
Optical Line Terminal (OLT) atau biasa disebut juga
dengan Optical Line Termination adalah perangkat yang
berfungsi sebagai titik akhir (end-point) dari layanan jaringan
optik pasif.
3.1.2 Optical Distribution Frame (ODF)

Titik terminasi kabel fiber optik, sebagai tempat peralihan


dari kabel fiber optik outdoor dengan kabel fiber optik indoor
dan sebaliknya.

3.1.3 Optical Distribution Cabinet (ODC)


ODC (Optical Distribution Cabinet) adalah jaringan optik
antara perangkat OLT sampai perangkat ONT/ONU. Letak dari
ODC ini adalah terletak di rumah kabel. Berbentuk seperti
sebuah kubah atau cabinet, atas dasar itulah disebut Optical
Distribution Cabinet. ODC menyediakan sarana transmisi optik
dari OLT terhadap pengguna dan sebaliknya. Transmisi ini
menggunakan komponen optik pasif. Gambar 3.1 berikut

Gambar 3.1 ODC


ODC berfungsi sebagai tempat terminasi antara kabel feeder
dengan kabel distribusi. Bias dipahami bahwa didalam ODC terdapat
splitter dari sentral atau OLT yang dibagi ke ODP. Pada umumnya
perangkat ODC dipasang di Outdoor walaupun bisa saja dipasang
diindoor.
3.1.4 Optical Network Terminal (ONT)
ONT adalah perangkat yang akan berhubungan langsung dengan
perangkat milik pelangggan (TV, fixed telephone, smartphone maupun
PC). Port output dari ONT biasanya terhubung dengan kabel UTP ke
fixed telephone, router wireless, PC maupun decoder TV ( port output
dari ONT tergantung model yang disediakan provider jaringan FTTH
yang bersangkutan). Yang perlu diperhatikan adalah posisi ONT harus
dekat dengan stop kontak listrik mengingat suplai power ONT dari PLN.

Gambar 3.2 ONT


3.1.5 Patchcord
Patchcord merupakan kabel fiber indoor yang dipakai hanya dalam
ruangan saja. Pada FTTH biasanya patchcord digunakan untuk
menghubungkan ONT dengan Roset.

Gambar 3.3 Patchcord


3.2

ODP PT TELKOM (Optical Distribution Point )

Optical Distribution Point adalah tempat terminasi kabel yang memiliki


sifat-sifat tahan korosi, tahan cuaca,kuat dan kokoh dengan konstruksi untuk
dipasang diluar. ODP berfungsi sebagai tempat instalasi sambungan jaringan
optik single-mode terutama untuk menghubungkan kabel fiberoptik distribusi
dan kabel drop.Perangkat ODP dapat berisi optical pigtail, connectoradaptor,
splitter room dan dilengkapi ruang manajemen fiber dengan kapasitas tertentu.
ODP dipasang harus sesuai dengan peruntukannya, ODP Pole hanya
boleh dipasang pada tiang, ODP Pedestal dipasang pada permukaan tanah, dan
ODP Clousure hanya boleh dipasang pada kabel SCPT dan kabel SSW baik
pada pertengahan gawang maupun di dekat Tiang.
Cara pemasangan ODP dengan cara memetik salah satu core dari kabel
distribusi secara urut. Kemudian core tersebut dimaskukan kedalam pasif, pasif
yang biasa digunakan pada ODP yaitu pasif 1/8. Sehingga pasif tersebut di split
menjadi delapan.
Berikut ini jenis - jenis ODP yang pernah saya jumpai ketika saya
melakukan kegiatan pasang baru Indihome.
3.2.1 ODP Pole
Jenis ODP ini Biasanya diletakkan pada tiang Telkom, untuk di daerah
Batam ODP ini sudah ada hampir di seluruh tiang Telkom, ODP ini juga
sudah sangat banyak dan tidak sulit untuk menemui ODP ini karena di setiap
sekitaran komplek perumahan untuk bentuknya dapat dilihat pada gambar di
bawah ini

Gambar 3.4 ODP pole ( Tiang )


3.2.2 ODP Closure
ODP Clousure hanya boleh dipasang pada kabel SCPT dan kabel SSW
baik pada pertengahan gawang maupun di dekat Tiang. Jenis ODP ini juga
sudah banyak hampir di setiap tiang listrik ada.

Gambar 3.5 ODP Closure

3.2.3 ODP Pedestal


ODP Pedestal ini biasanya dipasang pada permukaan tanah, ODP ini
dapat dengan mudah kita temukan di area Perumahan sekitaran nagoya,
sukajadi, baloi.
Biasanya ODP ini dilindungi oleh suatu tong yang berwarna hijau,
bentuknya terlihat mirip dengan tong sampah. Untuk bagian dalamnya
memiliki bentuk yang hampir sama dengan ODP Pole.
3.3

Fiber optic
Fiber optic (Serat optik) adalah media saluran transmisi yang terbuat dari
kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari
suatu tempat ke tempat lain. Cahaya yang ada di dalam serat optik sulit keluar
karena indeks bias dari kaca lebih besar dari pada indeks bias dari udara.
Sumber cahaya yang digunakan adalah laser karena mempunyai spektrum yang
sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat
bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.
Serat optik umumnya digunakan dalam sistem telekomunikasi serta dalam
pencahayaan, sensor, dan optik pencitraan. Serat Optik dan bagian-bagian
penyusunnya ditunjukkan pada gambar 3.6 berikut

Gambar 3.6 Serat Optik dan bagian penyusunnya


Bedasarkan gambar 3.6, bagian dari serat optik terdiri atas 3 bagian, yaitu
core, cladding, dan buffer coating. Cladding adalah selubung dari core.
Cladding mempunyai indek bias lebih rendah dari pada core akan
memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar dari core kembali
kedalam core lagi.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1

Konsep FTTH
Fiber-To-The-X(FTTx), merupakan istilah umum untuk arsitektur
jaringan broadband, menggunakan teknologi berbasis Fiber Optic sebagai
media transmisinya yang mampu menyediakan bandwidth dengan kapasitas
besar. Teknologi FTTx membutuhkan daya listrik yang lebih kecil
dibandingkan dengan teknologi copper atau coaxial kabel sehingga bisa
menurunkan biaya operational (OPEX).
Point utama dalam FTTx adalah bandwidth, jumlah content/data yang
dapat dikirimkan melalui jaringan dalam waktu yang cepat. Teknologi ini
menawarkan kecepatan bandwidth yang tinggi, baik downstream maupun
upstream. Fiber Optic memberikan keuntungan bagi pelanggan karena
teknologi ini dapat memberikan layanan data dalam kecepatan tinggi dan.
reliability yang lebih baik dibanding dengan teknologi yang masih
menggunakan kabel tembaga

Gambar 4.1 Konfigurasi FTTH

4.2

Pendistribusian Fiber To The Home (FTTH)


Dalam melakukan Pendistribusian FTTH adalah sebagai berikut.

Gambar 4.2 Pendistribusian FFTH ke pelanggan


Pada gambar 4.1 Perangkat yang digunakan FTTH adalah sebagai berikut :
1. OLT (Optical Line Termination ) di tempatkan pada pusat penyedia layanan
provider (CO) untuk mengirimkan sinyal layanan ke setiap user melalui

jaringan. Sinyal layanan meliputi : sinyal suara telepon (PSTN), data


( internet provider ), video atau TV Kabel provider
2. ODC ( Optical Distribution Cabinet) Rak pendistribusian kabel-kabel serat
optic dari CO ke beberapa lokasi grup User
3. ODP ( Optical Distribution Point ) titik distribusi kabel serat optic, berada
didekat lokasi rumah User.
4. ONU ( Optical Networks Unit ) peralatan yang digunakan diakhir jaringan
untuk memberikan layanan-layanan yang disediakan kepada pelanggan.
Gambar berikut juga menunjukkan bagai mana sistem pendistribusian FTTH
ke pelanggan dengan Menggunakan ODP. Dimana kabel distribusi yang
menyambungkan antara ODC, ODP dan UNO.

Gambar 4.3 Pendistribusian menggunakan ODP


ODC ( Optical Distribusi Cabinet ) yang berfungsi sebagai tempat koneksi
dari Kabel Feeder ke Kabel Distribution. Dan langsung di salurkan melalui ODP
(Optical Distibution Point), pada gambar 4.3 ODP yang digunakan adalah jenis/tipe
tiang, Smabungan kabel Distribusi munuju rumah setiap pelanggan dan di
sambungkan ke ONT ( Optical Network Terminal ) dan bisa langsung digunakan
oleh pelanggan.

4.3

Optical Distribution Point (ODP)


Komponen perangkat ODP terdiri dari optical pigtail, connector adaptor,

splitter room, ruang manajemen fiber dengan kapasitas tertentu dan dilengkapi
dengan tempat untuk jalur masuk dan keluar kabel ( kabe distribusi dan drop).
4.3.1

Pemasangan Perangkat Optical Distribution Point ( ODP )


ODP dipasang harus dipasang dengan peruntukannya, ODP pole

hanya boleh dipasang pada tiang, ODP Pedestal dipasang pada permukaan
tanah, ODP Wall dipasang pada dinding dan ODP Clousure Dapat dipasang
pada pertengahan gawang, jika tidak ada aktifitas pekerjaan diperangkat ODP
maka kondisi pintu ODP harus dipasang tertutup. Untuk pemasangan ODP
didinding dan ditiang adalah sebagai berikut:
a. Pemasangan ODP di dinding :

1) Letak pemasangan ODP

tidak boleh mengganggu kelancaran

lalulintas, aman dari gangguan lingkungan, memperhatikan nilai


estetika dan memberikan kemudahan petugas dalam bekerja.
2) Dipasang pada dinding bangunan, terlindung dari hujan panas dengan
ketinggian kurang lebih 250 cm di atas permukan tanah/lantai. ODP
biasanya dipasang pada daerah perkotaan, perkantoran maupun
gedung bertingkat.
3) Instalasi perangkat ODP dinding mengacu terhadap persyaratan
pemasangan perangkat di dinding.
b. Pemasangan ODP tiang :
1) Letak pemasangan ODP

tidak boleh mengganggu kelancaran

lalulintas, aman dari gangguan lingkungan, memperhatikan nilai


estetika dan memberikan kemudahan petugas dalam bekerja
2) DOP dipasang menempel pada tiang dengan ketinggian minimal 420
cm di atas permukan tanah. Dengan pintu menghadap kearah
datangnya kabel.
3) Pasang klem atau stainies steel belt di kotak ODP.
4) Pasang ODP ditiang sesuai ketinggian yang ditentukan dan pastikan
ODP terpasang rapih dan kuat.
5) Pasang kelangkapan ODP seperti Adapter dan splitter di tempat yang
telah tersedia.
6) Hubungan konektor dari output splitter ke sisi belakang (rear) port
adapter secara berurutan.
7) Rapikan pigtail output dari splitter ke manajemen kabel yang tersedia

Gambar 4.4 Contoh phisik ODP Tiang


c. Pemasangan ODP Pedestal
Beberapa hal yang terkait dengan pemasanagn ODP pilar ( Pedestal )
antara lain sebagai berikut:
1) Pedestal ditanam ditanah dengan kedalaman 40 cm dan timbul ke
permukaan tanah minimal 10 cm atau lebih pertimbangan air, tanah
atau kotoran masuk kedalam pedestal. Untuk pengaturan penyebaran
kabel drop kepelanggan pedestal sebaiknya dipasang ditengah-tengah
jarak rumah-rumah yang akan dicatu , misalnya pedestal akan
mencatu 16 rumah maka pedestal tersebut dipasang di depan rumah
yang kedelapan. Dengan demikian penyebaran kabel dropnya didalam
pipa PVCnya akan merata terbagi. Sebelum diberi pondasi dari beton
pedestal di beri tiang penguat sementara seperti terlihat pada gambar
4.2 ini.

Gambar 4.5 Pemasangan ODP permukaan tanah


Sebaiknya pedestal telah dilengkapi dengan terminal blok dan
dimontase stub kabel distribusi seperti terlihat pada gambar 4.3

Gambar 4.6 ODP Pedestal


2) Setelah tiang pengguat sementara dipasang, dibuatlah pondasi beton
dengan campuran beton dengan ukuran permukaan atas 50x50 cm dan
ukuran bawah 60x60 cm dan dengan ketinggian 50 cm. Pondasi yang
dimaksud berada minimal 10 cm di atas permukaan tanah dan 40 cm
berada di permukaan Tanah.

Gambar 4.7 Contoh phisik ODP Pedestal


d. Pemasangan ODP Closure

ODP closure ini didesain untuk dipasang di bentangan kabel udara tang
dilengkapi dengan kunci klip dan engsel guna memudahkan dan
melepaskan setiap bagian dan memudahkan dalam intalasinya

untuk

kerapihan kabel drop yang keluar dari closure maka pemasangan ODP
closure harus ada jarak minimal 80 cm dan mengarah ke STO. Closure ini
dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
1) Bagian Base Body untuk splicing
2) Bagian Middle Body untuk splitter dan kabel drop fiber optic.
3) Cover
ODP Closure ini dapat menampung 2 unit PLC Spitter 1x8 untuk
implementasi 16 home pass (HP).

Gambar 4.8 Contoh kontruksi ODP Aerial Closure

BAB V
PENUTUP
5.1

Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat diperoleh hal hal sebagai berikut :
1. FTTH merupakan infrastruktur layanan telekomunikasi

dengan

menggunakan serat optik sebagai media transmisinya, Dengan FTTH,


dapat memungkinkan pelanggan mengakses layanan telepon, internet, dan
TV
2. Dibutuhkan kerjasama yang kuat antara karyawan agar project ini berjalan
dengan lancar
3. Pengalaman Kerja Praktik ini sangat dibutuhkan mahasiswa sebagai
gambaran dunia kerja secara nyata. Berhadapan dengan pelanggan harus
sabar dan menjunjung tinggi sopan dan santun.
5.2 Saran
Saran yang ingin penulis sampaikan dalam laporan kali ini, yaitu sebagai
berikut:
1. Peserta KP seharusnya diberikan penjelasan teknis di lapangan
bagaimana cara bekerja, sehingga pekerjaan menjadi lancar dan rapi.

DAFTAR PUSTAKA
[1]http://www.elektro.undip.ac.id/elkpta/wp.content/uploads/2012/05/L2F007001.M
KP.pdf
[2]http://telkomakses.co.id/efa/2015/12/10/modul-1-konfigurasi-ftth/
[3]http://lindameylani.staff.telkomuniversity.ac.id/files/2013/10/KP_MAULANARIFKI_PT-INTI.pdf
[4] http://telkomakses.co.id/

Anda mungkin juga menyukai