Makalah Diah Septiyana
Makalah Diah Septiyana
Abstract
Courier company in Cengkareng is which one a company of delivery for domestic shipment to
destination for all area in Indonesian with the feature of their service type. The current problem is
slowly the process of delivery shipment. Therefore, conduct waste or bottleneck identification in
outbound process.
For reduction of waste identified using approach lean manufacturing which one tools in lean concept
is value stream mapping (VSM) with the objective to mapping flow product from raw material until
finishing product. Simulation is a tool which can be used as an evaluator in measuring how successful
the implementation of lean in a company. The unification between lean implementation and
simulation will strengthen the process of continuous improvement. Waste identification start with
current state map and waste identify that include in 7 waste categories with more detail. Next,
analysis root cause with fishbone diagram, create fvsm and evaluation implementation with
simulation.
From the research has been done, the result is can be inferred decrease of lead time, cycle time and
manpower. The decrease of lead time, cycle time and total manpower due to reduction time process,
waiting time and work simplify.
Key Word: Simulation, value stream mapping, Courier Company, Lead time, Lean manufacturing.
1. Pendahuluan
Dewasa ini sektor jasa telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibanding dengan dekade
sebelumnya, sehingga sektor ini memberikan kontribusi dan peluang terhadap perekonomian dunia.
Kontribusi ini dapat dilihat dari segi laba maupun kemampuan menyerap sebagian besar tenaga kerja.
Industri jasa cukup bervariasi sesuai dengan dinamika yang terjadi pada sektor jasa terlihat pada
perkembangan dari berbagai industri jasa seperti: lembaga pemberian pinjaman, asuransi,
penerbangan, telekomunikasi, pariwisata, hotel, jasa pengiriman paket, dan restoran dan perusahaan
jasa professional, kantor akuntan, konsultan, dan pengacara. Produk jasa terutama travel,
penginapan, restoran, hiburan, telekomunikasi, kesehatan dan keuangan adalah sektor sektor yang
banyak dikonsumsi dan memiliki pengaruh besar atas perkembangan perekonomian. Dari beberapa
jenis produk jasa yang muncul di Indonesia salah satunya perusahaan jasa pengiriman paket, terlihat
dari animo masyarakat yang sangat tinggi terhadap kebutuhan jasa pengiriman paket ke beberapa
daerah. Sehingga pelaku bisnis dari sektor ini sangat tertarik untuk membuka peluang usaha jasa
pengiriman paket.
Dalam perusahaan jasa pengiriman paket tentunya konsumen menginginkan pelayanan yang
memuaskan dengan produk yang dimiliki dari perusahaan jasa pengriman paket yaitu pengiriman
barang yang cepat dan tepat waktu dengan sifat barang tidak tahan lama, jaminan keamanan paket
(keutuhan dan keamanan saat pengiriman dan asuransinya), bisa tepat sampai tujuan tanpaharus
merugikan konsumen dengan keterlambatan barang dan tentunya juga tidak merugikan perusahaan
dengan biaya ganti kerugian yang cukup tinggi.
Beberapa perusahaan jasa pengiriman paket di Indonesia antara lain untuk lintas Asia yaitu
perusahaan jasa pengiriman paket DHL WORLDWIDE EXPRESS, Jasa Paket milik Negara yaitu Perum
Pos dan Giro (Kantor Pos),untuk lintas wilayah di Indonesia ada Caraka (Jogja), TIKI, Cobra, dan PT.
Rosalia Express serta perusahaan jasa kurir di Cengkareng.
Kelancaran aliran produksi atau proses pelayanan dalam suatu kegiatan transformasi dari suatu input
menjadi output merupakan salah satu kegiatan yang perlu menjadi perhatian utama. Suatu aliran
produksi atau proses pelayanan dapat dikatakan lancar, apabila tidak terjadi banyak hambatan atau
kemacetan atau adanya waste yang dapat merugikan perusahaan. Terjadinya kemacetan atau
pemborosan tentu akan terjadi barang yang menunggu proses lebih lanjut, sehingga banyak
penumpukan barang yang tidak sesuai dengan harapan semula, yaitu proses yang lancar tanpa
adanya hambatan.
Terjadinya kemacetan atau adanya waste (pemborosan) tentu akan menyebabkan adanya waktu
tunggu untuk proses lebih lanjut, sehingga banyak penumpukan barang yang tidak sesuai dengan
harapan semula, yaitu proses yang lancar tanpa adanya hambatan. Usaha yang perlu dilakukan dalam
memperlancar aliran produksi antara lain adalah menghindari atau meminimalkan waste atau
pemborosan pada setiap unit proses yang ada, melalui telaah terhadap jumlah mesin, kapasitas
mesin, utilitas mesin dan jumlah barang yang akan dibuat.
Perusahaan jasa kurir di Cengkareng merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang
jasa kurir ekspres dan kurir yang berpusat di Jakarta. Pelayanannya telah mencakup wilayah Nasional
sehingga dibutuhkan pelayanan yang optimal demi menjaga keunggulan kompetitif. Mengingat cukup
banyaknya pesaing yang bergerak dalam bidang jasa layanan itu sendiri, membuat Perusahaan jasa
kurir di Cengkareng ini selalu mengembangkan inovasi-inovasi baru agar selalu menjadi yang
terdepan.
Pada penelitian ini akan dilakukan pada perusahaan jasa kurir di Cengkareng dimana proses outbound
menjadi suatu perhatian khusus guna mengetahui kinerja sistem yang ada saat ini. Proses outbound
adalah aktifitas yang dibutuhkan untuk mengirimkan barang dari daerah asal ke daerah tujuan yang
meliputi aktifitas menjemput barang, unloading, pengecekan barang baik fisik dan dimensi, reaudit,
penyortiran, pengepakan dan loading. Dan proses inbound adalah aktifitas penerimaan barang yang
2. Metoda
Langkah langkah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Pengumpulan Data
Data diperlukan untuk memetakan current value stream mapping. Data primer dan data sekunder.
Data yang diperoleh untuk pendukung penelitian ini adalah data waktu dalam proses outbound.
Pada pengolahan data terdiri dari 3 tahap yaitu :
a.
b.
Melakukan improvement
c.
d.
Simulasi
Analisa Hasil
Menganalisa hasil dari pengolahan data dari langkah sebelumnya. Pengolahan ini terdiri dari
perbandingan Current Value Stream Mapping dengan Future Value Stream Mapping. Serta
menganalisa simulasi yang sudah dibuat untuk mengetahui hasil dari Current Value Stream Mapping
dan Future Value Stream Mapping sudah sesuai dengan keadaan saat ini.
3.
Kesimpulan diberikan sehubungan dengan hasil yang didapat dari penelitian yang telah dilakukan
pada objek. Sedangkan saran yang diberikan merupakan usulan perbaikan bagi perusahaan secara
umum dan objek penelitian secara khusus.
Waktu Baku
waktu
siklus
(detik)
Penyesuaian
waktu
normal
(detik)
Allowance
waktu baku
(detik)
Unloading Barang
480
1.1667
560
1.30
728
360
1.1667
420
1.26
529
pengecekan dimensi
600
1.2727
764
1.26
962
450
1.1667
525
1.26
662
4224
1.1667
4928
1.35
6628
634
1.1667
739
1.00
739
Sorting/destination
663
1.1667
773
1.25
962
Bagging
15
1.1667
18
1.30
23
Loading ke Kedo
960
1.1667
1120
1.30
1456
Loading ke truck
Deskripsi Kerja
Proses kurir
Kedatangan motor Kurir
Kedatangan mobil Kurir
Outbound
Proses pengepakan
600
1.1667
700
1.30
910
1.1667
1.35
1.0714
1.00
221
1.0714
237
1.19
280
6300
1.0714
6750
1.00
6750
6626
1.2727
8433
1.37
11512
221
1.0714
237
1.19
280
6300
1.0714
6750
1.00
6750
35
1.0714
38
1.00
38
Delta Process
cetak MDE
Waktu (detik)
Memberikan nilai
tambah
Unloading Barang
728
Ya
490
Ya
pengecekan dimensi
972
Ya
613
Ya
5750
Ya
862
Tidak
1800
Tidak
Sorting/destination
902
Ya
Bagging
20
Ya
Loading to Kedo
1307
Ya
Loading to truck
817
Ya
Tidak
Ya
254
Ya
7232
Tidak
10733
Ya
254
Ya
7232
Tidak
40
Ya
Proses
Deskripsi Kerja
Proses kurir
Kedatangan motor Kurir
Outbound
Proses pengepakan
System Process
cetak MDE
jumlah
22
3
4
0
1
20
7
Total waktu(detik)
35872
10800
7824
0
1800
26425
19072
Presentase
78.85%
23.74%
17.20%
0.00%
3.96%
58.08%
41.92%
Berdasarkan process activity mapping diketahui delay memiliki presentasi 3.96% dan untuk non value
added activity (NVA) sebanyak 41.92%. Aktifitas tidak bernilai tambah merupakan waste, yang
seharusnya dapat dieliminasi atau dihilangkan. NVA terjadi pada beberapa proses operasi yang sama
baik pada proses kurir maupun proses pengepakan untuk itu dilakukan rancangan perbaikan pada
proses tersebut.
f. Identifikasi Akar Penyebab Waste
Setelah melakukan identifikasi terhadap waste yang ada sepanjang value stream Perusahaan Jasa
Kurir di Cengkareng, maka selanjutnya adalah menganalisa akar penyebab timbulnya waste
menggunakan fishbone diagram dan hasilnya dapat dilihat pada tabel 4 dan gambar fishbone
diagram.
Tabel 4 Akar Penyebab Timbulnya Waste
Jenis Waste
Waiting
Overprocessing
Akar Penyebab
Handover material / barang dengan manual.
Menunggu proses kurir selesai baru melanjutkan ke
proses pengepakan.
Banyaknya proses yang serupa / sama
Perancangan Model
Perancangan model ini berdasarkan fvsm yang telah dibuat. Perancangan model yang dibuat dibatasi
hanya untuk proses outbound untuk menghindari kompleksitas model yang dibuat. Perancangan ini
diawali dengan penentuan location, entities dan processing.
10
4. Kesimpulan
Penggunaan Value Stream Mapping sebagai langkah awal menuju lean company merupakan hal yang
tepat. Pembuatan Current Value Stream Mapping memungkinkan untuk merangkum kondisi actual
dengan parameter-parameter yang menentukan kinerja suatu perusahaan, dan juga waste atau
bottleneck serta peluang perbaikan menjadi jelas. Tahap selanjutnya adalah pembuatan Future Value
Stream Mapping yang akan menjadi gambaran ideal sistem layanan atau produksi yang akan dicapai
untuk mewujudkan perusahaan yang lean.
11
Referensi
Liker, K.J. (2004). The Toyota Way. Jakarta: Erlangga.
Liker, K.J., & David, M. (2006). The Toyota Way Fieldbook. Amerika: McGrawhill.
Rother, M., & Shook, J.(1999). Learning To See Value Stream Mapping To Create Value and Eliminate
Muda. Massachusets: Lean Enterprise Institute.
Sutalaksana, Z.I.(1979). Teknik Tata Cara Kerja. Bandung: Jurusan Teknik Industri ITB
Wignjosoebroto, S.(2003). Ergonomi, Studi Gerakan dan Waktu. Surabaya: Guna Widya.
Womack, J. P. (1996). Lean Thinking: Banish Waste and Create Wealth in Your Corporation. New York:
Simon & Schuster.
12