Majalah Zakat Edisi Mei 2016 PDF
Majalah Zakat Edisi Mei 2016 PDF
ZAKAT
Yordania,
Longgarkan Pajak
bagi Pembayar
Zakat
Jangan Pelit
Biar Rezeki
Tak sulit
DPR-RI Apresiasi
Pelayanan Rumah
Sehat BAZNAS
ZAKAT
Akan
MENJADI
INSTRUMEN
FISKAL
UPZ PT Timah:
Kumpulkan
Zakat Rp500
Juta/Bulan
ii
Mei 2016 M
Salam,
Lebih melayani! Amil BAZNAS ingin dua kata ini menjadi inti dari seluruh
proses berbenah yang kami jalankan terus menerus. Kami ingin lebih melayani,
baik kepada para muzaki dan munfik yang mengamanahkan hartanya, juga
bersemangat melayani lebih kepada para mustahik yang berhak menerima.
Semangat ini makin membumbung dengan kehadiran personil-personil baru, para
senior di bidangnya dan tenaga-tenaga muda yang menyediakan hatinya untuk
melayani. Dengan amunisi baru ini, akan diformulasikan pula berbagai program
penyaluran zakat yang dapat lebih bermanfaat bagi mustahik sesuai dengan
kebutuhan sehingga dapat lebih efektif meningkatkan taraf hidup mereka.
Kami berterimakasih atas kemurahan hati dan keinginan untuk membantu
mustahik dalam upaya mereka untuk menuju kemandirian dan turut menikmati
karunia Allah SWT di buminya yang luas.
BAZNAS
AKAN
MENJADI
INSTRUMEN
FISKAL
ZAKAT &
JAMINAN SOSIAL
MODEL SINERGI
ZAKAT & WAAKAF
JANGAN PELIT
BIAR REZEKI
TAK SULIT
ZAKAT PUN
BISA MENJADI
PASSIVE INCOME
DARI ISENG
JADI SERIUS
MENCINTAI ISLAM
AGAR BUSANA
KANTORAN TIDAK
MEMBOSANKAN
1 Salam
2 Anggota Baznas
Periode 2015-2020
3 ZAkat Utama: ZAKAT
akan Menjadi Instrumen
Fiskal
8 Profil Anggota Baznas
Periode 2015-2020
11 Zakat TENAnGKAN Jiwa
13 Yordania, Longgarkan
pajak bagi Pembayar
zakat
17 DPR-ri apresiasi
pelayanan rumah
sehat baznas
18 Zakat meringankan
korban banjir
Semangat BAZNAS
Para Anggota BAZNAS Periode 2015-2020 berpose bersama dengan Menteri Agama Lukman
Hakim Saifuddin (tengah) usai pengambilan sumbah jabatan mereka di Kantor Kementerian
Agama, Rabu (19/8). Dari kiri Irsyadul Halim, Nuryanto, Astera Primanto Bhakti, Nana Mintarti,
Emmy Hamidiyah, Masdar Farid Masudi, Bambang Sudibyo, Zainulbahar Noor, Mundzir
Suparta, Ahmad Satori Ismail, Machasin
Zakat Utama
ZAKAT
akan
Menjadi
Instrumen
Fiskal
Mei 2016 M
Bagaimana komentar
Bapak atas terpilihnya
Bapak sebagai Ketua
BAZNAS periode 20152020?
Dengan berbagai
tantangan itu, bagaimana
visi BAZNAS di bawah
kepemimpinan Bapak?
Mei 2016 M
Langkah-langkah apa
yang akan dilakukan
untuk mewujudkan mimpi
itu?
Langkah-langkah
yang
penting
adalah
segera
menyelesaikan
pengembangan
BAZNAS
dari
sistemnya (Simba). Kami harapkan
Simba selesai tahun ini. Kemudian,
secara struktural BAZNAS daerah
segera terbentuk di semua daerah.
Dan,
LAZ
segera
memenuhi
ketentuan perundang-undangan.
Baik
BAZNAS daerah maupun
LAZ bekerja secara sinergis sesuai
dengan arahan BAZNAS. UPZUPZ segera dibenahi. Sekarang ini
banyak UPZ yang tak sesuai dengan
perundangan , seperti UPZ di masjidmasjid yang memungut zakat dan
langsung
mendistribusikannya
sendiri.
Seharusnya
mereka
menyetorkan dulu melalui BAZNAS.
BAZNAS nanti yang membagikan
dan mendayagunakan dana zakat.
Kalau
semuanya
tersalurkan
oleh BAZNAS, dana zakat akan
menjadi sebuah kekuatan ekonomi
dan keuangan. Dan kemudian tak
terpecah-pecah tapi terkonsentrasi
menjadi besar dan bisa disalurkan
sesuai dengan saluran yang diatur
pemerintah.
Pemerintah
punya
program-program penanggulangan
kemiskinan. Yang sudah dilakukan
pemerintah itu petanya seperti apa.
Yang belum disentuh pemerintah
dilengkapi oleh BAZNAS.
Dengan cara seperti itu, kalau
BAZNAS menjadi lembaga keuangan
yang kredibel,
BAZNAS akan
menjadi instrumen fiskal pelengkap
BAZNAS sudah
menerapkan Sistem
PSAK 109. Apakah ada
perbedaan dengan sistem
akuntansi yang Bapak
sampaikan tadi?
PSAK 109
itu untuk pelaporan,
ketika BAZNAS membuat laporan
keuangan,
sedangkan sistem
akuntansi adalah untuk memudahkan
muzaki perusahaan menghitung
zakatnya sendiri.
Mereka tak
hanya memerlukan fikih zakat yang
mendorong mereka berzakat, tetapi
juga memerlukan cara menghitung
zakat sendiri yang cepat dan mudah.
Kalau zakat profesi mudah tinggal
Dr. Zainulbahar Noor, SE, M.Ec, | Wakil Ketua Umum BAZNAS | Lahir pada 8 November
1943, pernah menjabat Duta Besar Indonesia untuk Yordania (2009-2012) dan Lektor
Kepala di Universitas Islam Asy-Syafiiyah, Jakarta. Sebelumnya, Doktor bidang Ekonomi
dan Keuangan Islam dari Universitas Trisakti ini berkarier di dunia perbankan mulai dari
Kepala BPR Wakalumi, Jakarta (1982-1983), Direktur Bank Pacific, Jakarta (1985-1991)
hingga Direktur Utama Bank Muamalat (1991-1996). Karya ilmiah yang pernah ditulis
Tokoh Eksekutif Indonesia (1992) dan Tokoh Bisnis Uang (1993) ini adalah Bank Muamalat,
Sebuah Mimpi, Harapan, dan Kenyataan: Fenomena Kebangkitan Ekonomi Islam.
Prof. Dr. H. Ahmad Satori Ismail | Anggota BAZNAS | Lahir di Cirebon, 6 Desember 1955.
Sejak 2003 hingga sekarang, lulusan Universitas Al-Azhar dan Universitas Al-Minya, Mesir,
ini menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Pengurus Ikatan Dai Indonesia (Ikadi).
Buku-buku yang diterbitkan Guru Besar Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ciputat
Jakarta ini, antara lain, Pasang Surut Perkembangan Fikih Islam, Sepuluh Pilar Dakwah di
Era Global, Merajut Tali Temali Ukhuwah
Mei 2016 M
Drh. Emmy Hamidiyah | Anggota BAZNAS | lahir di Magetan, 4 Mei 1965, pernah
menjabat sebagai Direktur Eksekutif BAZNAS dan Sekretaris Umum BAZNAS. Usai
menamatkan pendidikan sarjana (S1)-nya dari IPB (1983-1988), ia melanjutkan pendidikan
S2 di Fakultas Ekonomi Syariah, Universitas Indonesia (UI). Ia telah menjadi praktisi
perbankan syariah sejak tahun 1994.
Drs. Irsyadul Halim | Anggota BAZNAS | Lahir di Koda Gadang, 16 Juni 1957 Ketua Majelis
Wakaf Muhammadiyah dan wakil ketua LAZISMU. Alumnus Fkultas Adab IAIN Sunan
Kalijaga ini, memuliai karier sebagai guru SMA di Jakrta, lalu menjadi asisten dosen
fakultas Tarbiyah UMJ. Jabatan yang pernah diembannya, antara lain manajer proyek air
bersih bantuan jerman dan jepang di jawa tengah, direktur utama PT agro Persada
Nusantara Jakarta. Ia juga aktif sebagai pemakalah di sejumlah seminar dan lokakarya..
Ir. Nana Mintarti | Anggota BAZNAS | Lahir di Surabaya, 19 Mei 1970. Jabatan yang pernah
diemban oleh alumni Program Magister Manajemen Pembangunan Daerah Institut
Pertanian Bogor (IPB) ini, antara lain, Direktur Institut Manajemen Zakat (IMZ) dan
Direktur Pengembangan Sosial, Dompet Dhuafa. Nana, yang juga Sarjana Perikanan IPB ini
telah menulis 11 karya tulis berupa buku, jurnal, dan opini di berbagai media nasional,
antara lain,Manajeman Zakat Indonesia (buku) dan Tragedi Zakat dan Upaya Perubahan
Paradigma (opini)
Prof. Dr. H. Machasin, M.A | Anggota BAZNAS | Lahir di Purwokerto, 13 Oktober 1956. Saat
ini, jabatan yang dipegang lulusan IAIN Sunan Kalijaga Jurusan Sastra Arab ini adalah
Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama. Sebelumnya, Guru Besar Sejarah
Kebudayaan Islam UIN Suna Kalijaga ini adalah Kepala Balitbangdiklat Kementerian
Agama dan Staf Ahli Menteri Agama Bidang Hukum dan HAM. Karya ilmiahnya, antara
lain, Islam Teologi Aplikatif dan Islam Dinamis Islam Harmonis.
Drs. Nuryanto, MPA | Anggota BAZNAS | Lahir di Kendal, 10 Oktober 1957. Saat ini,
Sarjana Penginderaan Jauh Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta dan Master of
Public Administration, Syracuse, University of New York ini menjabat sebagai Staf Ahli
Bidang Kemasyarakatan dan Hubungan Antar Lembaga Kementerian Dalam Negeri.
Pendidikan yang pernah diikuti mantan Sekretaris Ditjen Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa ini, antara lain, PPRA XLI Lemhannas dan Diklat PIM Tingkat II.
Drs. Astera Primanto Bakti, M.Tax | Anggota BAZNAS | Lahir di Jakarta, 20 Januari 1968.
Saat ini, jabatannya adalah sebagai Staf Ahli Bidang Penerimaan Negara Kementerian
Keuangan. Penerima penghargaan Satya Lencana Karya Satya dari Presiden RI ini meraih
gelar Sarjana Ekonomi Manajemen dari Universitas Soedirman (1990) dan Master of
Taxation dari University of Denver, Amerika (1998). Ia menduduki berbagai posisi jabatan
di Direktorat Jenderal Pajak sejak 1992 hingga 1998.
Inspirasi
Nur Subardiah
& Anaknya, Tri Leksono
Zakat
TENAnGKAN
Jiwa
Alumni
Institut
Keguruan
dan
Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta
itu bersyukur, usaha tenda yang
kemudian dijalankan dan dibantu
ketiga anaknya berjalan relatif
lancar dengan pendapatan usaha
yang cukup sehingga ia terus bisa
berbagi. Setiap Lebaran ia berbagi
atau berzakat langsung kepada
tetangga dan saudara-saudaranya di
Jakarta dan kampung halamannya,
Kebumen. Bahkan, ia pun mampu
membangun masjid di kampung
halamannya itu.
Ketiga anaknya yang masing-masing
mengurus tiga usaha tenda itu adalah
Danus Bekti (36), alumni Fakultas
Ekonomi (FE) Trisakti, dengan nama
usaha Tenda Danus; Hartadi Saleh
(35), alumni FE Trisakti, dengan
nama usaha Tenda Hartadi; dan
Tri Leksono (31), alumni Fakultas
Rajab - Sya'ban 1437 H
11
Tenteram
Dengan berzakat yang relatif besar
bukan berarti usaha tenda ini selalu
12
Mei 2016 M
Dunia Zakat
Yordania,
Longgarkan
Pajak bagi
Pembayar
Zakat
13
eskipun
telah
mengatur
mengenai perzakatan saat itu,
undang-undang itu masih terbatas
hanya
mengatur
pemungutan
zakat pada binatang ternak, tanah,
serta barang berharga. Keluarnya
perundang-undangan tersebut bisa
dibilang prestasi. Sebab, Yordania
menjadi Negara Islam pertama
yang mengatur zakat dalam bingkai
perundang-undangan.
Seiring dengan berjalannya waktu,
peraturan yang telah diterbitkan itu
mengalami sejumlah pembenahan.
Pada 1953, perundang-undangan
zakat dihapus dan diganti dengan
pajak layanan sosial. Sebenarnya
undang-undang ini lebih mengatur
pada pajak pendapatan dan didesain
untuk menolong mereka yang
membutuhkan
Hingga akhirnya pada 1978 kembali
mengemuka penyusunan undangundang yang secara khusus mengatur
zakat. Sejak saat itu terbentuklah
badan pengumpul zakat dengan
sebutan Zakat Fund. Lembaga
ini yang selanjutnya
mengelola
penerimaan zakat. Dari lembaga
ini turut dimungkinkan bagi para
muzaki (yang membayar zakatnya)
mendapatkan pengurangan pada
pajak penghasilannya.
Di tingkat daerah, Zakat Fund ini
berkembang dengan terbentuknya
direktorat zakat yang tersebar di
masing-masing ibu kota provinsi. Di
samping itu, terbentuk pula kurang
lebih 43 Komite Voluntary Zakat
yang sekaligus mencakup para ahli
syariah. Meskipun bekerja secara
independen, lembaga zakat Yordania
inilah yang bertugas langsung di
bawah arahan Kementerian Awqaf.
Terkait dengan hak dan kewajiban,
badan zakat Yordania ini memiliki,
antara lain,
kewenangan untuk
menyusun aturannya sendiri guna
14
Mei 2016 M
Berbicara
tentang pengelolaan
zakat di kerajaan yang dipimpin
raja Abdullah II saat ini, Zakat Fund
atau Shunduq
memiliki
sekitar
200 lajnah atau panitia zakat. Dari
sejumlah panitia itu, masing-masing
di antaranya terdiri dari 15 orang
relawan zakat. Para petugas inilah
yang nanti akan menghimpun zakat
dan memantau kondisi masyarakat
mendirikan proyek maupun kegiatan
lainnya yang dibutuhkan.
Menariknya, para relawan ini bekerja
secara sukarela atau tidak digaji
karena mereka merupakan orangorang yang mampu secara finansial.
Meski
begitu, ada beberapa
pengecualian, yaitu bagi pegawai
yang memang bekerja full time,
seperti sekretaris, ada sejumlah gaji
yang diberikan.
Program
Dunia Zakat
15
Program
ajelis
taklim
berkembang
menjadi kebutuhan bagi para
ibu, bahkan kini bukan hanya untuk
kalangan berumur tetapi sudah
merambah para kawula muda.
Salah satu wadah lembaga dakwah
majelis taklim tertua di Indonesia,
Badan Kontak Majelis Taklim
(BKMT) pimpinan Prof.Dr.Hj. Tutty
Alawiyah AS, MA juga menjadi salah
satu yang terbesar karena memiliki
sekitar 15 juta jamaah di 33 provinsi
di Indonesia.
Dakwah mantan Menteri Negara
Peranan Wanita era pemerintah
Presiden Soeharto tersebut berhasil
merebut hati para ibu yang haus
ilmu agama. Dalam Acara Muktamar
VIII dan Milad ke-35 BKMT yang
berpuncak di Stadion Gelora Bung
Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu
(12/3) lalu, ratusan ribu jamaah dari
berbagai daerah memenuhi stadion.
Di tempat ini mereka mengeratkan
tali silaturahmi dan menajamkan visi
dakwah yang penuh tantangan di era
teknologi yang dinamis ini.
Dalam sambutannya yang penuh
semangat, Tutty Alawiyah yang
kini berusia 73 tahun ini meminta
jamaahnya untuk terus menyambung
silaturahmi, agar ikatan makin kuat
dan tercapai tujuan untuk bermanfaat
16
Mei 2016 M
Program
DPR-RI Apresiasi
Pelayanan Rumah
Sehat BAZNAS
A
17
Program
Zakat
Meringankan
Korban Banjir
B
AZNAS
menurunkan
tim
membantu warga korban banjir
yang melanda beberapa wilayah
Indonesia saat puncak musim
penghujan beberapa lalu. Antara lain
kawasan Dayeuhkolot, Kabupaten
Bandung, Jawa Timur; Kabupaten
Sampang, Jawa Timur dan Kota
Pangkalpinang, Provinsi Bangka
Belitung.
Selain
itu,
BAZNAS
juga
memberikan bantuan 66 alas tidur
yang nyaman bagi para korban. Ini
penting karena semua harta benda
mereka hanyut bersama air bah
yang menggenangi rumah mereka.
Tempat tidur yang nyaman, akan
membantu para korban beristrihatat
dengan baik sehingga terhindar
dari penyakit. Situasi yang nyaman
dan sehat pascabencana seperti ini
bisa mengambalikan irama hidupa
mereka seperti semula.
Di
Sampang,
BAZNAS
mengintensifkan layanan kesehatan
bagi warga korban banjir. Ini karena,
ancama penyakit pascabanjir selalu
datang pada para korban, apalagi
setelah genangan air surut akan
18
Mei 2016 M
ank
CIMB
Niaga
Syariah
kembali
menyalurkan
dana
Corporate
Social
Responsibility
(CSR) untuk memberdayakan petani
di Desa Candi Kuning II, Baturiti,
Bedugul Kabupaten Tabanan, Bali
melalui Program Zakat Community
Development (ZCD) BAZNAS. Dana
yang dikucurkan pada tahap dua
ini senilai Rp96 juta, dengan fokus
program yang dikembangkan meliputi
penambahan
jumlah
penerima
manfaat, program intensifikasi lahan
tanam, modal usaha, serta pelatihan
dan pendampingan pascapanen.
Di
kawasan
minoritas
muslim
tersebut,
program
ZCD
telah
dirasakan manfaatnya oleh 30 Kepala
Keluarga melalui kegiatan pertanian
dan pemberian modal usaha.
komprehensif
yang
pendanaan
utamanya bersumber dari zakat,
infak, dan sedekah sehingga terwujud
masyarakat sejahtera dan mandiri.
Saat ini BAZNAS bekerjasama
dengan BAZNAS Provinsi dan
BAZNAS Kabupaten/ Kota telah
membangun program tersebut di 49
titik tersebar di Pulau Jawa, Sumatera
dan Kalimantan.
Menggapai Keberkahan,
Go-Public.
Budaya kerja yang baik diterapkan
dengan
menyandingkan
resep
sukses dunia dan sukses akherat.
Sejak tahun 1990-an PT MAREIN
setiap ulang tahun perusahaan selalu
19
20
Mei 2016 M
Dalam
mengeluarkan
zakat
perusahaan tersebut, semata-mata
untuk memperoleh ridha Allah dan
barokah atas zakat yang selama ini
kami keluarkan.
Mudah-mudahan Allah
meridhai
dan memberikan barokah kepada
PT Marein sehingga perusahaan
ini bisa survive dan berkembang
pesat menjadi perusahaan yang
berskala internasional sehingga kami
bisa berperan lebih besar dalam
mengentaskan kemiskinan. Aamiin ya
Robbal alamin, katanya.
Ia berharap, PT MAREIN berharap
dana dimaksud dapat dikelola secara
professional dan disalurkan kepada
yang berhak.
Manajemen
PT
MAREIN
berkeyakinan Baznas selaku badan
amil zakat nasional dapat dipercaya
dan bekerja secara professional dalam
pengelolaan dan penyaluran zakat
serta didukung dengan jaringan yang
tersebar luas di seluruh Indonesia,
sehingga dapat menjangkau sampai
lapisan masyarakat miskin di seluruh
pelosok tanah air, kata Hardjono.
Kiprah
Memandirikan Pesantren
Melalui Budidaya Ikan
Pesantren
Hidayatul Husna ini
mulai dibangun pada 1994 dan baru
selesai dibangun sekitar dua tahun
kemudian karena masyarakat
di
sekitar kampung Cikupa ini kurang
begitu perhatian kepada pendidkan
pesantren, kata kiai mengawali cerita
tentang proses berdirinya pesantren
tersebut.
Ide membangun pesantren ini datang
dari kiai asal Parung, Ciputat, itu,
karena ia ingin mengembangkan ilmu
agama (Islam) setelah ia bersusah
payah selama 12 tahun nyantri di
sejumlah pesantren di Jawa Barat,
antara lain, Jasinga, Leuwiliang,
Pandeglang, Serang, Sukabumi,
Tasikmalaya, dan Cirebon.
Pesantren yang kini punya 25 orang
santri itu, mungkin tak akan jadi
21
Kiprah
Dengan segala keterbatasan fasilitas, alhamdulillah,
pesantren ini sekarang punya 7 unit kamar tidur (empat
di lantai bawah, tiga di lantai atas) yang sangat sederhana
berukuran sekitar 1,5 mx 2 m serta satu ruang belajar
yang berada di depan kamar tidur lantai bawah.
Zikir dan doanya memang didengar
Allah SWT. Buktinya, dia mendapat
tanah wakaf dari mertuanya sekitar
250 meter persegi untuk membangun
pesantren. Banyak tamu yang
bersilaturahim
ke
rumahnya
memberi bantuan untuk membangun
pesantren tersebut, seperti batu,
pasir, dan semen.
Dengan segala keterbatasan fasilitas,
alhamdulillah, pesantren ini sekarang
punya 7 unit kamar tidur (empat di
lantai bawah, tiga di lantai atas) yang
sangat sederhana berukuran sekitar
1,5 mx 2 m serta satu ruang belajar
yang berada di depan kamar tidur
lantai bawah.
Pesantren yang berlokasi sekitar 6 km
dari kampus Institut Pertanian Bogor
(IPB) Dramaga, Bogor, ini memang
sangat sederhana. Plang namanya
saja terbuat dari triplek yang dipaku
di atas tiang teras rumah. Bangunan
pondok pesantrennya berada di
belakang menyatu dengan rumah
kiai. Ya, bila tak ada plang nama
pesantren di teras samping rumah,
mungkin orang mengira, itu rumah
tempat tinggal umumnya, bukan
pesantren.
Budidaya Ikan
Wirid hampir tak henti dibaca oleh
KH Rulis Mukhlis dan para santrinya.
Sejak pukul 4 santri sudah mulai
bangun. Setelah bertahajud, mereka
berjamaah shalat Subuh. Lalu,
membaca surat Yasin (yasinan), AlMulk (Tabarak), dan Salawat hingga
pukul 6.00. Setelah menunaikan
Shalat Dhuha pada pk 7, mereka
mengaji
berbagai kitab, seperti
22
Mei 2016 M
Kiprah
Achmad Rohani:
Jangan Pelit
Biar Rezeki
Tak Sulit
Ojo pelit-pelit, nanti
rezeki sulit. Lima belas
tahun membanting
tulang di Jakarta, siapa
sangka petuah sederhana
ini yang justru membuka
jalan kesuksesan Achmad
Rohani sebagai tukang
sayur.
23
Kiprah
untuk menjadi tukang sayur tak sulit
diwujudkan. Saat gerobak sudah jadi,
tetangga lain pun menyarankannya
mengajukan proposal modal usaha
ke BAZNAS Pusat. Modal senilai
satu juta rupiah pun dengan mudah
ia dapatkan.
Dia suka lihat saya narik odongodong, saya sering naikin saja (anakanak ke odong-odong). Kalau kita
pelit, orang juga akan males. Mikirnya
sederhana saja. Namanya kita baik
sama orang, ya masa orang merem
terus, pasti suatu saat dia akan bayar
kalau naik. Jangan terlalu dihitunghitunglah. Justru pas saya narik
odong-odong ini, ada saja rezeki (tak
terduga), ceplosnya.
Kerja kerasnya selama dua tahun
pun mulai menuai hasil. Dengan
keuntungan bersih Rp400 ribu-Rp800
ribu per harinya, pria asal Semarang
itu tak lagi pusing memikirkan bayaran
sekolah empat orang anaknya.
Achmad Rohani bahkan sudah bisa
mencicil sebuah motor sport dan
membeli sawah seluas 1.300 hektare
di kampung sang istri, Siti Kholifah
di Desa Nawungan, Imogiri, Bantul,
Yogyakarta.
Kini, tiap pagi, setelah waktu
subuh tiba, Gang Karet tempat ia
mangkal akan selalu tersendat oleh
kerumunan orang yang membeli
sayur dan buah-buahannya. Dengan
senang hati, sang pemilik rumah
membiarkan Achmad memanfaatkan
24
Mei 2016 M
Percepat jaringan
Tak hanya membuka jalan, petuah
jangan pelit-pelit ini pula yang
memuluskan
usahanya.
Acmad
memang tak ragu memberi bonus
kepada pembelinya, baik yang
membeli dalam jumlah besar maupun
ibu rumah tangga yang membeli
eceran. Setiap Ramadhan tiba, ia pun
selalu membagi-bagikan sirup dan
buah kepada semua pelanggannya.
Bahkan, jika hasil penjualannya
sudah melebihi modalnya, ia akan
mengikhlaskan utang pembelinya,
apalagi
jika
nominalnya
tidak
seberapa. Pokoknya kalau ada
yang minta tambah, pasti saya jawab
iya. Ibu-ibu itu beli cabai, ditambah
2-3 buah juga sudah senang. Kalau
sudah senang, pasti akrab, kalau
akrab nanti jadi langganan, ujarnya.
Kepuasan pelanggan itu pula yang
membuatnya mudah mendapatkan
pelanggan baru, terutama pelanggan
borongan. Yang kantin di Kalibata itu,
25
BAZNAS Meranti
Mimpikan Berdirinya BMT
Usia BAZNAS Kepulauan Meranti, Riau, terbilang
masih muda, namun kiprahnya tak bisa dibilang biasa.
Menginjak usianya yang kelima tahun, berbagai program
yang dijalankan BAZNAS ini banyak menuai hasil positif.
26
Mei 2016 M
UPZ Corner
UPZ PT Timah:
Kumpulkan
Zakat Karyawan
Lebih dari Rp500
Juta/Bulan
Keberadaan
perusahaan mungkin
saja memudar, namun
kebermanfaatan untuk
masyarakat tak akan
memudar
27
28
Mei 2016 M
Memperluas
kebermanfaatan
Sofiyan
mengakui,
meski
belum memfokuskan diri pada
bidang tertentu, UPZ PT Timah
berharap dapat terus memperluas
kebermanfaatan melalui berbagai
program penyaluran. Ia menyebutkan
salah satu program penyaluran
ZIS yang paling fenomenal yakni
peresmian Rumah Sehat BAZNASTIMAH, Rabu (29/7) lalu.
Bangunan dua lantai di atas tanah
seluas 2.390 meter persegi itu
dibangun dari dana CSR PT TIMAH
(Persero) senilai Rp5,3 miliar. Dana
ini termasuk fasilitas medis dan nonmedis, di antaranya, Klinik Umum,
Klinik Gigi, Klinik Hipertensi dan
Diabetes Melitus, Instalasi Gawat
Darurat (IGD), Fisioterapi, Rawat
Inap, Laboratorium, Apotik. Ada pula
layanan kesehatan luar gedung yang
komprehensif pada mobil ambulans.
Pembangunan layanan kesehatan ini
merupakan sumbangsih perusahaan
PT TIMAH kepada masyarakat
Bangka Belitung dan mendukung
Pemerintah Kota Pangkal Pinang
dalam wujud penyediaan fasilitas
kesehatan
berkualitas
bagi
masyarakat yang membutuhkan,
jelasnya.
CABANG
Plaza Mandiri
syariah
REKENING INFAK
070-00 -0185555-5
0700001877773
Thamrin
700 1325498
Jakarta Prapatan
0029 2855 58
0029 2829 77
Ciracas
0058 3323 62
0058 3323 70
Kwitang
6860 1487 55
6860 1485 77
011-555510
011-777710
KP Sudirman
Jakarta
2-700-000555
2-700-005777
Jakarta Benhil
Jakarta Benhil
Pondok Indah
971 0064 55
971 0078 77
8800255-01-6
8800277-01-0
Kuningan
10000 15559
10000 17779
Harmoni
7011 0011 55
7011 0016 77
Jakarta Benhil
1000 783214
1000782854
KP Kuningan
127.80.0001.555
127.80.0001.977
502.01.0011 8.00.9
502.01.0011.9005
Rekening Ponsel
KP Cik Ditiro
990 00 23 828
990 00 47 964
006.01.01.00555.5
006.01.01.00777.7
500.100.555.3
500.100.777.0
1009001189
Jatinegara
(Dollar)
REKENING ZAKAT
Melawai
Sudirman
KC Bekasi
KP Operasional Senayan
KC Slipi
KC Abdul Muis
0504.01.000239.30.0
0504.01.000240.30.1
Untuk layanan & konfirmasi donasi anda, jemput zakat, konsultasi zakat silahkan menghubungi call center BAZNAS di
021-3904555 atau email ke baznas@baznas.go.id | www.baznas.go.id
Data sementara sampai dengan tangal 18 April 2016 menurut Sistem Informasi BAZNAS
30
Mei 2016 M
Kolom
Marwah
Zakat
Arifin Purwakananta
kita
dengan
kawajiban
dan
penglihatan Allah Swt. Tijaroh dan
semua sektor pekerjaan rakyat kita
dihitung dengan mengaitkannya
dengan kewajiban zakat dan anjuran
peduli kepada orang lain. Maka
kondisi ini menciptakan kesalehan
ummat. Jangankan berlaku curang
seperti mengurangi timbangan
atau kecurangan perdagangan
lainnya, dari keuntungan halalpun
kita diharapkan menyisihkannya
buat mereka yang tidak berpunya.
Budaya zakat akan membentuk
budaya bersih dan adil.
Zakat juga adalah sumberdaya yang
tak kunjung henti. Selama kewajiban
zakat masih ada, maka zakat
adalah sumber daya abadi sampai
hari kiamat. Namun keabadian
zakat tak berbanding lurus dengan
jaminan kecemerlangan zakat.
Tiga unsur zakat yaitu muzakki,
mustahik (asnaf) dan Amil adalah
penentu zakat berdaya atau tidak.
Maka kesuksesan zakat harus
serius diupayakan bukan ditunggu
atau sekedar diimpikan.
Maka ketika kebangkitan zakat
mulai berderap, dan kita semua
segera akan larut dalam gerakan
meningkatnya warwah zakat.
31
Muzaki Corner
Sudah
Berzakat?
download aplikasi muzzaki corner
Notifikasi
pembayaran
langsung
Monitoring
Zakat
Konfirmasi
Pembayaran
Update
Profil Muzaki