Anda di halaman 1dari 5

DEFINISI FILSAFAT ISLAM

a. Secara etimologis filsafat berasl dari bahsa Arab yaitu falsafah.Kata


falsafah inipun berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata
philosophia.Philos berarti cinta, suka.Sophia berarti pengetahuan,
ilmu, kebijaksanaan.Jadi Philosophia berarti cinta pengetahuan
atau cinta pada kebijaksanaan.
b. Dilihat dari segi praktis filsafat berarti alam berpikir atu alam
pikiran. Filsafat adalah suatu ilmu yang merupakan hasil akl
manusia yang memikirkan dan mencari hakikat kebenaran segala
sesuatu.
c. Menurut Al-Farbi (wafat 350 M),filasafat adalah ilmu pengetahuan
tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang
sebenarnya.
d. Prof. Dr. Fuad Hasan (guru besar Psikologi UI) menyilmpulkan
bahwa Filsafat adalah suatu ikhtiar untuk berpikir radikal.
e. Menurut H. Hasbulah Bakri, Filsafat adalah Ilmu yang
mempelajari,menyelidiki dan mencoba menjawab masalahmasa;ah yang tidak dapat di jawab oleh ilmu pengetahuan biasa
karena masalah tersebut berad diluar jangkauan ilmu
pengetahuan biasa
f. Plato (427 SM-347 SM),filsuf Yunani murid Socrates dan guru
Aristoteles. Ia mengatakan bahwa filsafat adalah pengetahuan
tentang segala yang ada (ilmu pengetahuan yang berminat
mencapai kebenaran asli).
g. Aristoteles (382Sm-322 Sm) :Filsafat adalah ilmu pengetahuan
yang meliputi kebenaran, yang didakamnya terkandung ilmu-ilmu
metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika
(menyelidiki segala asas dan sebab segala benda.
Definisi-definisi tersebut merupakan definisi filsafat secara umum.
Adapun definisi filsafat Islam lebih terfokus pada apakh filsafat Islam
itu bisa di sebut sebagai filsafat Arab atau tidak.berikut ini adalah
beberapa definsis filsafat Islam.
a. Mnurut Mustofa Abdul Razik, Filsafat Islam adlah filsafat yang
tumbuh di negeri Islam dan dibawah naungan negara Islam, tanpa
memandang agama dan bahasa pemilknya. Pengertian ini
diperkuat oleh Prof. Tara Chand, bahwa orang-orang Yahudi dan
Nasrani yang telah menulis kitan-kitab filsafat yang bersifat kritis
itu henndaknya dimasukkan ke dalam Filsafat Islam.
b. Dr. Ibrahim Madzkur mengatakan :Filsafat Arab bukanlah produk
suatu umat atu ras.Dia mengatakan, Fisafat Islam mencakup
segala studi filsofis yang ditulis di bumi Islam baik itu hasil karya
orang Yahudi atau Nasrani.
c. Dr. Sidi Gazalba mendefinisikan filsafat Islam sebagai hasil pikiran
manusi yang digerakkan oleh naqli (al-quran dan Sunnah).
Disebuit jug sebagai ilmu untuk membuktikan kebenaran whyu
dan sunnah yang memberikan keteranagn, ulasan tafsiran denagn
pemikaran budi yang mempunya sistem, radikal, dan global
(umum).

d. Menurut Fuad Al-Akhwani, Filsafat Islam adalah pembahasan


meliputi berbagai soal alam semesta dan bermacam masalah
manusia atas dasar ajaran-ajaran keagamaan yang turun bersama
lahirnya agama Islam.
Adapun definisi filsafat menurt tokoh filsafat pada awal masuknya
filsafat ke dalam ranah berfikir orang islam adalah sebagai berikut :
a. Al-Kindi
Al-Kindi
mendefinisikan
filsafat
dari
berbagai
sudut
pandang,namun Ia lebih menspesifikasikan filsafat sebagai
pengetahuan tentang segala sesuatu yang abadi dan besifat
menyeluruh
(umum),
baik
esensinya
maupu
kausakausanya.Defiisi ini di ambil dari sudut pandang materinya.
b. Al-Farabi
Al-Farabi mendefinisikn filsafat sebagai : Al Ilmu bilmaujudaat
bima Hiya Al Maujudaat,yaitu suatu ilmu yang menyelidiki hakikat
sebenarnay dari segala yang ada ini.
Al Farabi berusaha memadukan beberapa aliran filsafat fal safah al
taufiqhiyah atau wahdah ala falsafah yang bebrkembang
sebelumnya, terutama pemikiran Plato, Aristoteles, dan Plotinus,
juga
antara
agama
dan
filsafat.
Al farabi berpandapat bahwa pada hakikatnya filsafat itu adalah
satu kesatuan, oleh karena itu para filosof besar harus menyatujui
bahwa satu-satunya tujuan adalah mencari kebenaran.
c. Ikhwan Al-Shafa
Ikhwan Al-Shafa adalah golongan dalam filsafat yang menyatakan
filsafat itu bertingkat-tingkat,yaitu :
1. Cinta ilmu
2.
mengetahui
hkikat
wujud-wujud
menurut
kesanggupan manusia
3. berkata dan berbuat sesuai dengan ilmu.
d. Ibnu Rusyd
Aliran filsafat Ibn Rusyd adalah rasional. Ia menjunjung tinggi akal
fikiran dan menghargai peranan akal, karena dengan akal fikiran
itulah manusia dapat menafsirkan alam maujud. Akal fikiran
bekerja atas dasar pengertian umum (maani kulliyah) yang
didalamnya tercakup semua hal ihwal yang bersifat partial
(juziyah). Ia menjelaskan bahwa kuliyyat adalah gambaran akal,
tidak berwujud kenyataan diluar akal.
e. Ibu Maskawih
Maskawih membedakan antar pengertian hikmah dan filsafat.
Menurutnya, hikmah adalah keutamaan jiwa yang cerdas (aqilah)
yang mampu membedakan mana yang bak dan man yang buruk.
Mengenai filsafat Ia tidak memberikan pengertian secara tegas.Ia
membagi filsafat menjadi dua bagian yaitu teoritis dan praktis.
Teoritis merupakan kesmpurnaan manusia yang mengisi
potensinya untuk dapat mengetahui segala sesuatu sehingga
dengan kesempurnaan ilmunya itu pikrannya benar. Sedangkan
bagia praktis merupakan kesempurnan manusia yang mengisi
potensinya untk dapat melakukan perbuatan-perbuatan moral.

f. Suhrowardi Al-Maqtul
Pandangan Suhrowardi terhadap metafisika dan cahaya pada dasarnya
tetap bersifat immaterial. Entitas yang pertama yang diciptakan
Tuhan adalah akal pertama, kemudian melalui proses emanasi
timbul akal kedua dan seterusnya.
g. Ibnu Sina
Dari Tuhanlah kemajuan yang mesti, mengalir intelegensi pertama
sendirian karena hanya dari yang tunggal. Yang mutlak, sesuatu
yang dapat mewujud. Tetapi sifat ontelegensi pertama tidak
selamanya mutlak satu, karena ia bukan ada dengan sendirinya, ia
hanya mungkin dan kemungkinannnya itu diwujudkan oleh Tuhan.
Berkat kedua sifat itu, yang sejak saat itu melingkupi seluruh
ciptaan di dunia, intelgensi pertama memunculkan dua kewujudan
yaitu:
a. Intelegensi kedua melalui kebaikan ego tertinggi dari adanya
aktualitas.
b. Lingkungan pertama dan tertingi berdasarkan segi terendah
adanya, kemungkinan alamiyah. Dua proses pamancaran inii
berjalan terus sampai kita mencapai intelegensi kesepuluh yang
mengatur dunia ini, yang oleh kebanyakan filosuf muslim disebut
sebagai malaikat Jibril.
h. Al-Ghazali
Pada mulanya ia berangggapan bahwa pengetahuan itu adalah
hal-hal yang dapat ditangkap oleh panca indra. Tetapi kemudian
ternyata bahwa baginya panca indra juga berdusta. Karena tidak
percaya pada panca indra, al Ghazali kemudian meletakan
kepercayaannya kepada akal. Alasan lain yang membuat al
Ghazali terhadap akal goncang, karena ia melihat bahwa aliranaliran yang mengunakan akal sebagai sumber pengetahuan,
ternyata
menghasilkan
pandangan-pandangan
yang
bertentangan, yang sulit diselesaikan dengan akal.
Lalu al Ghazali mancari ilm al yaqini yang tidak mengandung
pertentangan pada dirinya. Tiga bulan kemudian Allah memberikan nur
yang disebut juga oleh Al Ghazali sebagai kunci marifat ke dalam
hatinya. Dengan demikian bagi Al Ghazali intuisi lebih tinggi dan lebih
dipercaya daripada akal untuk menangkap pengetahuan yang betul-betul
diyakini.
i. Ibnu Thufail
Ibn Thufail menunjukkan jalan untuk sampai kepada objek
pengetahuan yang maha tingi atau Tuhan. Jalan pertama melalui
wahyu, dan jalan kedua adalah melalui filsafat. Marifat melalui
akal ditempuh dengan jalam keterbukaan, mengamati, meneliti,
mancari, mencoba, membandingkan, klasifikasi, generalisasi dan
menyimpulkan. Jadi marifah adalah sesuatu yang dilatih mulai
dari yang kongkrit berlanjut kepada yang abstrak. Dan khusus
menuju global. Seterusnya dilanjutkan dengan perenungan yang
terus menerus. Marifah melalui agama terjadi lewat pemahaman

wahyu dan memahami segi batinnya dzauq. Hasilnya hanya bisa


dirasakan, sulit untuk dikatakan. Tidak heran kalau muncul
syatahat dari mulut seorang sufi. Jadi proses yang dilalui marifat
semacam ini tidak mengikuti deduksi atau induksi, tetapi bersifat
intuitif lewat cahaya suci.
j. Ibnu Arabi
Filsafat Ibn Arabi tentang wujud (realitas) Tuhan, alam semesta,
dan
manusia.
-Pengertian Wahdat al wujud. Terdiri dari dua kata, yaitu: wahdat
(sendiri, tunggal,kesatuan) sedangkan wujud (ada). Dengan
demikian Wahdat al wujud berarti kesatuan wujud.
Kata al wahdah digunakan pula oleh para ahli filsafat dan sufistik
sebagai suatu kesatuan antara materi dan roh, substansi (hakikat)
dan format (bentuk), antara yang nampak (lahir) dan yang batin,
antara alam dan Allah, karena alam dari segi hakikatnya qadim
dan berasal dari Tuhan.
k. Mulla Shadra
Ia mendefinisikn filsafat dalam dua bagian utama.yang pertma
adalah bagian teoritis yang mengacu pada pengetahuan tentang
segala sesuatu sebagaiman adanya, dan yang kedua yaitu bagian
praktis yang mengacu pada pencapaian kesempurnaankesempyrnan yang cocok bagi jiwa.
l. Muhammad Iqbal
Agama ialah suatu konsep dari suatu pengalaman yang
kompleks, sebagian bersifat rasional, etik, dan sebagian lagi
bersifat
spiritual.
Agama bukan semata-semata hanya pikiran atau cuma perasaan
juga bukan sekedar tindakan tetapi merupakan ekspresi manusia
secara keseluruhan, karenanya agama tak bertentangan dengan
filsafat, bahkan merupakan suatu segi yang penting dari
pengalama total, tentang realitas yang harus dirumuskan oleh
filsafat.
SEJARAH SINGKAT TIMBULNYA FILSAFAT ISLAM
Sejarah filsafat bermula di pesisir Samudra Mediterania bagian Timur
pada abad ke-6 SM. Sejak semula filsafat ditandai dengan rencana
umat manusia untuk menjawab persoalan seputar alam, manusia,
dan Tuhan. Itulah sebanya filsafat pada gilirannya mampu melahirkan
sains-sains besar, seperti fisika, etika, matematika dan metafisika
yang menjadi batu bata kebudayaan dunia.
Cara pemikiran Filsafat secara teknis muncul pada masa permulaan
jayanya Dinasti Abbasiyah. Di bawah pemerintahan Harun al Vrasyid,
dimulailah penterjemahan buku-buku bahasa Yunani kedalam bahasa
Arab. Orang-orang banyak dikirim ke kerajaan Romawi di Eropa untuk
membeli manuskrip. Awalnya yang dipentingkan adalah pengetahuan
tentang kedokteran, tetapi kemudian juga pengetahuan-pengatahuan
lain termasuk filsafat.
Penterjemahan ini sebagian besar dari karangan Aristoteles, Plato, serta
karangan mengenai Neoplatonisme, karangan Galen, serta karangan

mengenai ilmu kedokteran lainya, yang juga mengenai ilmu pengetahuan


Yunani lainnya yang dapat dibaca alim ulama Islam. Tak lama kemudian
timbulah para filosof-filofof dan ahli ilmu pengetahuan terutama
kedokteran di kalam umat Islam.
Ketika filsafat bersentuhan dengan Islam maka yang terjadi bahwa
filsafat terinspirasi oleh pokok-pokok persoalan yang bermuara pada
sumber-sumber Wahyu Islam. Semua filosof muslim seperti al Kindi, al
Farabi, Ibn Sina, Mulla Sadra,Suhrawardi dan lain sebagainya hidup
dan bernafas dalam realitas al Quran dan Sunnah. Kehadiran al Quran
dan Sunnah telah mengubah pola berfilsafat dalam konteks Dunia
Islam. Realitas dan proses penyampaian al Quran merupakan
perhatian utama para pemikir Islam dalam melakukan kegiatan
berfilsafat

Anda mungkin juga menyukai