Anda di halaman 1dari 4

KARBON AKTIF

Karbon aktif merupakan senyawa karbon, yang dapat dihasilkan dari bahan-bahan
yang mengandung karbon atau dari arang yang diperlakukan dengan cara khusus untuk
mendapatkan permukaan yang lebih luas. Luas permukaan karbon aktif berkisar antara 3003500 m2/gram dan ini berhubungan dengan struktur pori internal yang menyebabkan karbon
aktif mempunyai sifat sebagai adsorben. Karbon aktif dapat mengadsorpsi gas dan senyawasenyawa kimia tertentu atau sifat adsorpsinya selektif, tergantung pada besar atau volume
pori-pori dan luas permukaan.
Karbon aktif berwarna hitam, tidak berbau, tidak berasa, dan mempunyai daya serap
yang jauh lebih besar dibandingakan dengan karbon yang belum menjalani proses aktivasi,
serta mempunyai permukaan yang luas, yaitu antara 300-2000 m 2/gram. Luas permukaan
yang luas disebabkan karbon mempunyai permukaan dalam (internal surface) yang berongga,
sehingga mempunyai kemampuan menyerap gas dan uap atau zat yang berada didalam suatu
larutan. Sifat dari karbon aktif yang dihasilkan tergantung dari bahan yang digunakan,
misalnya, tempurung kelapa menghasilkan arang yang lunak dan cocok untuk menjernihkan
air.
Karbon aktif dibagi atas 2 tipe, yaitu karbon aktif sebagai pemucat dan sebagai
penyerap uap. Karbon aktif sebagai pemucat, biasanya berbentuk powder yang sangat halus,
diameter pori mencapai 1000A0, digunakan dalam fase cair, berfungsi untuk memindahkan
zat-zat penganggu yang menyebabkan warna dan bau yang tidak diharapkan, membebaskan
pelarut dari zat-zat pengganggu dan kegunaan lain yaitu pada industri kimia dan industri
baru. Diperoleh dari serbuk-serbuk gergaji, ampas pembuatan kertas atau dari bahan baku
yang mempunyai densitas kecil dan mempunyai struktur yang lemah. Karbon aktif sebagai
penyerap uap, biasanya berbentuk granular atau pellet yang sangat keras diameter pori
berkisar antara 10-200 A0 , tipe pori lebih halus, digunakan dalam rase gas, berfungsi untuk
memperoleh kembali pelarut, katalis, pemisahan dan pemurnian gas. Diperoleh dari
tempurung kelapa, tulang, batu bata atau bahan baku yang mempunyai bahan baku yang
mempunyai struktur keras.
Karbon aktif yang merupakan adsorben adalah suatu padatan berpori, yang sebagian
besar terdiri dari unsur karbon bebas dan masing- masing berikatan secara kovalen. Dengan
demikian, permukaan arang aktif bersifat non polar. Selain komposisi dan polaritas, struktur

pori juga merupakan faktor yang penting diperhatikan. Struktur pori berhubungan dengan
luas permukaan, semakin kecil pori-pori arang aktif, mengakibatkan luas permukaan semakin
besar. Dengan demikian kecepatan adsorpsi bertambah. Untuk meningkatkan kecepatan
adsorpsi, dianjurkan agar menggunakan karbon aktif yang telah dihaluskan. Jumlah atau
dosis karbon aktif yang digunakan, juga diperhatikan.

Karbonisasi
Proses karbonisasi dapat merupakan reaksi endoterm atau eksoterm tergantung pada
temperatur dan proses reaksi yang sedang terjadi. Secara umum hal ini dipengaruhi oleh
hubungan temperatur karbonisasi, sifat reaksi, perubahan fisik/kimiawi yang terjadi. Proses
karbonisasi dilakukan melalui dua cara, pertama dengan pemanasan secara langsung dalam
tungku Beehive yang berbentuk kubah. Tungku Beehive merupakan tungku yang paling tua
dimana batubara dibakar pada kondisi udara terbatas, sehingga hanya zat terbang saja yang
akan terbakar. Jika zat terbang terbakar habis, proses pemanasan dihentikan.Kelemahannya
antara lain terdapat produk samping berupa gas dan cairan yang tidak dapat dimanfaatkan
atau

habis

terbakar,

disamping

itu

produktivitas

sangat

rendah.

Cara kedua adalah karbonisasi batubara dengan pemanasan tak langsung atau sistem destilasi
kering. Dalam hal ini batubara ditempatkan pada ruang tegak sempit dan dipanaskan dari luar
(pemanasan tak langsung). Cara ini selain menghasilkan kokas juga diperoleh produk
samping berupa tar, amoniak, gas methana, gas hidrogen dan gas lainnya. Gas-gas tersebut
dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar. sedangkan produk cair berupa tar, amoniak dan
lain-lain dapat diproses lebih lanjut untuk menghasilkan bahan-bahan kimia, umumnya
berupa senyawa aromatik.

Aktivasi Karbon
1. Aktivasi Secara Kimia
Aktivasi kimia merupakan proses pemutusan rantai karbon dari senyawa organik
dengan pemakian bahan-bahan kimia. Aktivasi secara kimia biasanya menggunakan bahanbahan pengaktif seperti garam kalsium klorida (CaCl 2), magnesium klorida (MgCl2), seng

klorida (ZnCl2), natrium hidroksida (NaOH), natrium karbonat (Na2CO3) dan natrium klorida
(NaCl).
Kerugian penggunaan bahan-bahan mineral sebagai pengaktif terletak pada proses
pencucian bahan-bahan mineral tersebut kadang-kadang sulit dihilangkan lagi dengan
pencucian sedangkan keuntungan penggunaan bahan-bahan mineral sebagai pengaktif adalah
waktu aktivasi yang relatif pendek, karbon aktif yang dihasilkan lebih banyak dan daya
adsorbsi terhadap suatu adsorbat akan lebih baik.
Bahan-bahan pengaktif tersebut berfungsi untuk mendegradasi atau penghidrasi
molekul organik selama proses karbonisasi, membatasi pembentukan tar, membantu
dekomposisi senyawa organik pada aktivasi berikutnya, dehidrasi air yang terjebak dalam
rongga-rongga karbon, membantu menghilangkan endapan hidrokarbon yang dihasilkan saat
proses karbonisasi dan melindungi permukaan karbon sehingga kemungkinan terjadinya
oksidasi dapat dikurangi.

2. Aktivasi Secara Fisika


Aktivasi fisika merupakan proses pemutusan rantai karbon dari senyawa organik
dengan bantuan panas, uap dan CO2. Metode aktivasi secara fisika antara lain dengan
menggunakan uap air, gas karbon dioksida, oksigen, dan nitrogen. Gas-gas tersebut berfungsi
untuk mengembangkan struktur rongga yang ada pada arang sehingga memperluas
permukaannya, menghilangkan konstituen yang mudah menguap dan membuang produksi tar
atau hidrokarbon-hidrokarbon pengotor pada arang.
Aktivasi fisika dapat mengubah material yang telah dikarbonisasi dalam sebuah
produk yang memiliki luas permukaan yang luar biasa dan struktur pori. Tujuan dari proses
ini adalah mempertinggi volume, memperluas diameter pori yang terbentuk selama
karbonisasi dan dapat menimbulkan beberapa pori yang baru. Fluidized bed reactor dapat

digunakan untuk proes aktivasi fisika. Tipe reaktor ini telah digunakan untuk pembuatan
karbon aktif dari batu.
Penggunaan gas nitrogen selama proses aktivasi karena nitrogen merupakan gas yang
inert sehingga pembakaran karbon menjadi abu dan oksidasi oleh pamanasan lebih lanjut
dapat dikurangi, selain itu dengan aktivasi gas akan mengembangkan struktur rongga yang
ada pada arang sehingga memperluas permukaannya. Kenaikan temperatur aktivasi pada
kisaran 450 C - 700 C dapat meningkatkan luas permukaan spesifik dari karbon aktif.

Anda mungkin juga menyukai