Page 1
Page 2
5) Respon Nestle
Brabeck tetap meneruskan strategi akuisisi dan meningkatkan efisiensi
dalam bentuk konsolidasi manajemen dan memotong biaya.
Brabeck memulai dengan mengkonsolidasikan manajemen pabrik
Nestle di tiap negara menjadi regional dan mengkombinasikan produk yang
sama menjadi strategic business unit.
Page 3
Selama
tahun
1999-2001
Brabeck
menutup
150
pabrik
yang
proyek
penguat
efisiensi
dengan
Page 4
yang
dilakukan
Brabeck
bertentangan
dengan
model
terdesentralisasi, berikut
tantangan nya:
1. Bagaimana model manajemen yang baru mengkonsolidasikan bisnis
global yang dimiliki Nestle tanpa harus kehilangan kemampuan
produknya untuk bisa beradaptasi ke rasa dan tradisi lokal.
2. Mendapatkan reaksi negatif dari Senior Country Manager, Senior
Region Manager dan para karyawan di beberapa negara.
3. Bagaimana mencapai total operasi yang tersentralisasi karena sifat
dari pasar tiap negara berbeda.
4. Nestle tidak seberapa bagus menyelesaikan ambisinya untuk produk
kesehatan.
5. Akuisisi Perrier di tahun 1992 tidak mulus, karena bersinggungan
dengan serikat pekerja meskipun setelah 12 tahun.
6. Selama mengambil alih Ralston Purina di tahun 2001, hampir setahun
untuk
mendapatkan
persetujuan
dari
Americas
Federal
Trade
Commision.
7. Mentransformasikan Nestle dari Worlds Greatest Companies menjadi
Global Powerhouse
7) Kajian Teori
1. Konsep perubahan
Perubahan merupakan suatu hal yang pasti terjadi didalam suatu
organisasi untuk bisa bersaing dengan kompetitor. Didalam suatu organisasi
perubahan dapat terjadi dalam ruang lingkup yang kecil-kecil dan secara
terus-menerus, perubahan seperti ini disebut continous improvement atau
first order change. Ada pula perubahan yang terjadi secara besar-besaran
didalam suatu organisasi yaitu perubahan multi dimensi dan sering disebut
sebagai dramatic change atau second order change.
Kedua jenis perubahan diatas perlu dilakukan oleh suatu organisasi
untuk tetap bisa sustain dan bersaing dengan para kompetitornya.
2. Faktor-faktor penyebab perubahan
Studi Kasus Nestle
Page 5
demikian
pola
pikir
SDM
terus
Ekonomi.
Keadaan
ekonomi
suatu
negara
berpengaruh
Page 6
Page 7
3. Konteks Perubahan
Dalam kaitannya dengan konteks perubahan Balogun dan Hailey
dalam
bukunya
yang
berjudul
Exploring
Strategic
Change
(2004)
tingkatan
perubahan
yang
bagaimana
yang
dibutuhkan?
Page 8
kebiasaan
yang
baru
dianggap
merepotkan
atau
mengganggu.
2. Keamanan. Seperti takut dipecat, atau kehilangan jabatan
3. Ekonomi. Faktor ekonomi seperti gaji paling sering dipertanyakan, karena
orang sangat tidak megharapkan gajinya turun.
4. Sesuatu yang tidak diketahui.
tujuh alasan mengapa orang resisten terhadap perubahan, yaitu:
1. Procastination. Kecenderungan menunda perubahan, karena merasa
masih banyak waktu untuk melakukan perubahan.
2. Lack of motivation. Orang berpendapat bahwa perubahan tersebut tidak
memberikan manfaat sehingga enggan berubah
3. Fear of failure. Perubahan menimbulkan pembelajaran baru. Orang takut
kalau nantinya ia tidak memiliki kemampuan yang baik tentang sesuatu
yang baru tersebut sehingga ia akan gagal.
4. Fear of the unkown. Orang cenderung merasa lebih nyaman dengan hal
yang diketahuinya dibandingkan dengan hal yang belum diketahui.
Perubahan berarti mengarah kepada sesuatu yang belum diketahui.
5. Fear of loss. Orang takut kalau perubahan akan menurunkan job security,
power, t atau status.
6. Dislike the innitiator of change. Orang sering sulit menerima perubahan
jika mereka ragu terhadap kepiawaian inisiator perubahan atau tidak
menyukai anggota agen perubahan.
Lack of communication. Salah pengertian akan apa yang diharapkan dari
perubahan, informasi yang disampaikan tidak utuh dan komprehensif.
Page 9
5. Menanggulangi Resistensi
Kotter dan Schlesinger, dalam Choosing Strategies for Change
(Harvard Business Review-Juli Agustus, 2008), merumuskan enam cara
untuk menanggulangi resistensi terhadap perubahan. Robbins (2005),
mengkaji
berbagai
taktik
untuk
menanggulangi
resistensi
terhadap
Page 10
rumusan
cara-cara
penanggulangan
resistensi
terhadap
8) Pembahasan
Disini Nestle melakukan first order change dan second order change:
1. First order change
Melakukan continous improvement dengan restrukturisasi.
2. Second order change
Melakukan merger, akuisisi, ekspansi dan downsizing.
Brabeck melakukan pendekatan incremental, berfokus pada bagaimana
untuk memperkuat dan mempertahankan kekuatan daripada mengubah
internal perusahaan.Selain itu juga dikarenakan keberhasilan Nestle di
periode-periode lalu menyebabkan Brabeck tetap ingin mempertahankan
factor fundamental keberhasilan Nestle.Namun, kadangkala tetap perlu
dilakukan perubahan dalam lingkup second-order dalam kondisi tertentu,
seperti downsizing pada saat krisis finansial.
Page 11
pandang
terhadapnya.
dari
Bagian
masing-masing
dari
peran
pihak
manajer
yang
bertanggung
perubahan
adalah
jawab
untuk
Page 12