PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman, Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi
mengalami
kemajuan
yang
sangat
pesat.
Kemajuan
ini
sangat
mempengaruhi
LANDASAN TEORI
Dekoder adalah rangkaian logika yang mengubah masukan kode biner N-bit ke M
saluran keluaran sedemikian rupa sehingga setiap saluran keluaran hanya satu yang akan
diaktifkan dari beberapa kemungkinan kombinasi masukan. Untuk setiap kombinasi
masukan ini hanya satu dari M (N adalah bilang bulat dan M adalah bilangan bulat yang
lebih kecil atau sama dengan 2N) keluaran yang akan aktif (high), sedangkan keluaran yang
lain adalah Low. Beberapa decoder didesain untuk menghasilkan keluaran low pada
keadaan aktif, dimana hanya keluaran yang dipilih adalah Low sementara keluaran yang
lain adalah High. Decoder jenis ini dapat dikenali dari diagram decoder tersebut, yaitu
dengan adanya lingkaran kecil pada saluran keluaran dari decoder tersebut.
Beberapa decoder tidak menggunakan semua dari 2N kemungkinan kode masukan,
tetapi hanya satu. Sebagai contoh, sebuah decoder BCD ke decimal mempunyai kode
masukan 4-bit dari 10 saluran keluaran yang bersesuaian dengan 10 kode BCD grup 0000
sampai 1001. Dekoder jenis ini seringkali didesain sedemikian rupa sehingga jika ada kodekode yang tidak diaplikasikan ke masukan maka tidak satupun saluran keluaran akan
diaktifkan. Dekoder ini dapat disebut juga decoder 3 ke 8 saluran, karena decoder ini
memiliki 3 saluran masukan dan 8 saluran keluaran. Decoder ini dapat disebut juga decoder
biner ke octal, atau converter, karena decoder ini mengambil 3-bit biner dari kode masukan
dan mengaktifkan 1 dari 8 (octal) keluaran bersesuaian kepada kode tersebut. Decoder ini
juga menunjukkan sebuah decoder 1 ke 8, karena hanya 1 dari 8 keluarann yang aktif pada
satu saat.
Salah satu serpih decoder yang sangat banyak digunakan dalam system digital adalah
decoder 3 ke-8 yang tersedia dengan nomor tipe, antara lain 74LS138 (buatan Tl, Texas
Instruments) dan 8205 (buatan Intel)) dari jenis keluaran dibalik yang symbol logika. Selain
sinyal kendali pemilihan, pada umumnya juga disediakan tambahan kendali: G 2A G2B dan G1
pada 74LS138 dan E3, E2 dan E1 pada 8205. Dengan kendali tambahan ini dimungkinkan
pengoperasian yang tidak satu pun keluaran berkeadaan aktif dan dalam praktek ini sangat
membantu menyederhanakan realisasi rancangan kita. Sebagaimana multiplexer, decoder
juga dapat digunakan untuk merealisasikan fungsi-fungsi logika kombinasi. Untuk
merealisasikan fungsi ini kita cukup mengambil keluaran decoder yang menghasilkann
suku min-suku min penyusun fungsi tersebut dan mengumpankannya ke satu NAND.
Pada hakekatnya, decoder berfungsi sebagai penterjemah sandi yang telah dipirantikan
oleh piranti encoder. Pada bagian masukan dari decoder terdapat lebih dari satu jalur
(tunggal) yang aktif. Sedangkan bagian keluarannya yanng aktif satu-satu saja. Tetapi
bagian masukan ini harus berupa bilangan biner. jadi pada hakekatnya, bagian masukan dari
decoder adalah sysytem bilangan biner yang hanya dimengerti oleh mesin digital atau
computer, sedangkan bagian keluaran dari decoder biasanya menggunakan kode dengan
sistem bilangan yang bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada bagian decoder inilah hasil yang diproses pada dasarnya sama dengan bagian
masukan encoder, karena encoder dan decoder (disingkat Endec) berfungsi untuk
menyandikan suatu isyarat atau pola yang menggunakan sysytem analog, kemudian dibuat
sandi digitalnya untuk diolah, disimpan, atau dikirim. Sesudah itu isyarat akan
dikembalikan lagi menjadi isyarat atau pola analog yang segambar atau serupa. Syarat yang
diproses endec dapat berupa isyarat analog, digital, atau komposit.
Decoder hampir mirip dengan multiplexer, hanya saja pada decoder tidak mempunyai
data input seperti multiplekser. decoder hanya mempunyai input kontrol bits dimana akan
menghasilkan satu keluaran yang aktif. decoder mempunyai n input akan menghasilkan 2 n
keluaran dengan satu keluaran yang aktif.
Piranti encoder atau piranti penyandi (pengkode), pertama kali digunakan dalam system
kendali digital, bidang telekomunikasi digital, militer, alat-alat keamanan, dan lainlain.
Sekarang encoder banyak ditemukan dalam kehidupan modern yang penuh fasilitas
kenyamanan. Contohnya pada tombol telepon digital atau seluler, timer alat pemasak, atau
timer microwave, remote control television, keyboard computer, kode bergraph pada barang
yang dibeli di swalayan dan supermarket. Biasanya, dalam kehidupan sehari-hari ,Encoder
Desimal ke biner adalah jenis yang paling banyak digunakan.
Encoder adalah suatu piranti yang dapat mengubah suatu sistem ( bilangan desimal,
contohnya) yang terdapat pada bagian masukan , menjadi system bilangan biner yang
terdapat ada bagian keluarannya. Proses pengubahannya disebut encoding (penyandian atau
pengkodean). Pada bagian masukan dari encoder hanya terdapat satu jalur (tunggal) yang
aktif dapat lebih dari satu, tetapi bagian keluaran ini harus berupa system bilangan biner.
Pada hakekatnya, bagian masukan dari encoder biasanya berupa kode dengan dengan
system bilangan biner yang hanya dimengerti oleh mesin digital atau computer.
(Tirtamihardjo Samuel H,
1996)
Demultiplekser adalah suatu piranti untuk memilih satu keluaran dari beberapa keluaran
yang tersedia. Demultiplekser identik dengan saklar putar (rotary) satu kutub banyak posisi.
Satu dari beberapa keluaran dapat dipilih melalui kendali (alamat) dengan cara memutar
saklar dengan sudut tertentu. Data pada masukan akan dipindahkan ke keluaran. Putaran
yang cepat dari saklar (sebagai kendali) dan sinkron dengan data parallel pada keluarannya.
Oleh karena sifatnya yang demikian, maka demultiplekser juga dapat disebut sebagai
distributor data dan dapat digunakan sebagai decoder. Sebuah demultiplekser akan
menerima masukan dan meneruskannya ke salah satu dari beberapa keluaran yang
mungkin. Dengan kata lain hanya satu keluaran yang aktif (bekerja) sementara keluarankeluaran yang lain dalam keadaan tidak aktif. Supaya salah satu keluaran saja yang aktif
maka diperlukan jalur pengendali. Banyaknya jalur pengendali tergantung dari banyaknya
jalur masukan. Decoder atau demultiplekser dengan orde yang lebih tinggi dapat disusun
dari decoder atau demultiplekser orde lebih rendah.
Rangkaian sistem digital dalam kalkulator atau komputer kebanyakan menggunakan
kode biner untuk menyatakan angka. Banyak kode lain yang digunakan dalam suatu sistem
digital untuk menyatakan angka, bahkan huruf dari alfabet. Penerjemahan rangkaian digital,
yang mengubah kode satu ke kode yang lain, digunakan suatu dekoder dan enkoder dalam
sistem digital. Sebuah Decoder adalah rangkaian logika yang menerima input-input biner
dan mengaktifkan salah satu output-nya sesuai dengan urutan biner input-nya. Rangkaian
dekoder mempunyai sifat yang berkebalikan dengan enkoder yaitu merubah kode biner
menjadi sinyal diskrit. Syarat perancangan sebuah dekoder adalah m <= 2n dimana m
adalah kombinasi keluaran dan n adalah jumlah bit masukan.
Beberapa rangkaian Decoder yang sering dijumpai adalah decoder 3x8 ( 3 bit input dan
8 output line), decoder 4x16, decoder BCD to Decimal (4 bit input dan 10 output line),
decoder BCD to 7 segment (4 bit input dan 8 output line). Khusus untuk BCD to 7
segment mempunyai prinsip kerja yang berbeda dengan decoder-decoder yang lain, di mana
kombinasi dari setiap inputnya dapat mengaktifkan beberapa output line-nya (bukan salah
satu line).
Sebuah decoder yang menghasilkan cetakan dari fungsi bersama-sama dengan gerbang
OR eksternal yang membentuk jumlah yang logis. Output dari decoder maksimum adalah
2n. Jadi dapat kita bentuk n-to-2n decoder. Jika kita ingin merangkaian decoder dapat kita
buat dengan 3-to-8 decoder menggunakan 2-to-4 decoder. Sehingga kita dapat membuat 4to-16 decoder dengan menggunakan dua buah 3-to-8 decoder. Suatu multiplekser digital
adalah suatu rangkaian kombinasi yang memilih data dari 2n masukan dan mengarahkannya
menuju ke sebuah keluaran tunggal. Pemilihan jalur pemindahan masukan ke keluaran itu
diatur oleh suatu himpunan pemilih masukan. Secara umum untuk multiplekser k bit
dengan m masukan memerlukan n saluran pemilih (dengan m = 2 n) fungsi membuka sandi
data masukan. Fungsi Decoder adalah untuk memudahkan kita dalam menyalakan seven
segmen. Itu lah sebabnya kita menggunakan decoder agar dapat dengan cepat menyalakan
seven segmen. Output dari decoder maksimum adalah 2n. Jadi dapat kita bentuk n-to-2n
decoder. Jika kita ingin merangkaian decoder dapat kita buat dengan 3-to-8 decoder
menggunakan 2-to-4 decoder. Sehingga kita dapat membuat 4-to-16 decoder dengan
menggunakan dua buah 3-to-8 decoder.
Operasi pada decoder dapat dijelaskan lebih lanjut dari hubungan inputoutput, seperti pada tabel. Amatilah pada variabel output yang mana, satu sama lainnya
saling eksklusif, karena ha nya ada satu output yang bernilai 1 pada satu waktu.
Jalur output ditunjukkan dengan minterm yang ekivalen dengan angka biner. Dekoder dapat
dibentuk dari susunan gerbang logika dasar atau menggunakan IC dekoder yang telah ada
dipasaran seperti 74LS48, 74LS154, 74LS138, 74LS155 dan sebagainya.
Dengan menggunakan IC dekoder yang telah ada dipasaran, perancang dapat
merancang dekoder dengan jumlah bit dan keluaran yang diinginkan. Contoh merancang
sebuah dekoder 32 saluran keluaran dengan IC dekoder 8 saluran keluaran. Dalam sistem
digital, dekoder sangat sering digunakan yaitu sebagai contoh: untuk dekoder matrik, seven
segmen, pengontrol trafic light, pengalamatan memori I/O dan sebagainya.
Encoder terdiri dari beberapa input line. Salah satu dari input-input tersebut diaktifkan
pada waktu tertentu yang selanjutnya akan menghasilkan kode output N-bit rangkaian
encodermerupakan aplikasi dari gerbang or. Sebuah priority encoder adalah rangkaian
encoder yang mempunyai fungsi prioritas, operasi dari rangkaian priority encorder adalah
sebagai berikut: Jika ada dua lebih input bernilai 1 pada saat yang sama, maka input yang
mempunyai prioritas tertinggi yang akan diambil.
(Sumarna,
2006)
Demultiplexer sering disebut sebagai perangkat dengan sedikit input
dan banyak output, karena berfungsi untuk memilih saluran output yang
banyak dari jalur input yang sedikit. Sebagai contoh dalam aplikasi
digital (TTL) terdapat IC khusus yang berfungsi sebagai demultiplexer
seperti IC 74LS138 yang merupakan demultiplexer 8 jalur. Demultiplexer
74LS138 berfungsi untuk memilih salah satu dari 8 jalur dengan
memberikan data BCD 3 bit pada jalur masukan A0 A2. Demultiplexer
74LS138 memiliki 8 jalur keluaran Q0 Q7, 3 jalur masukan A0 A2 dan
3 jalur kontrol expansi E1 E3.
74LS138
merupakan ic decoder
input dan 8
dalam menyalakan seven segmen. Itu lah sebabnya kita menggunakan decoder agar dapat
dengan cepat menyalakan seven segmen. Output dari decoder maksimum adalah 2n. Jadi
dapat kita bentuk n-to-2n decoder. Jika kita ingin merangkaian decoder dapat kita buat
dengan 3-to-8 decoder menggunakan 2-to-4 decoder. Sehingga kita dapat membuat 4-to-16
decoder dengan menggunakan dua buah 3-to-8 decoder. Penyederhanaan rangkaian dekoder
dengan gerbang dasar dimaksudkan untuk mempermudah atau menyederhanakan
rangkaian, disamping itu untuk mendapatkan kecepatan tanggap (time respone) yang cepat.
Dengan menggunakan IC, kita dapat merancang sebuah decoder dengan jumlah bit dan
keluaran yang di inginkan.
Prinsip kerja decoder adalah rangkaian biner decoder biner ke octal. Decoder adalah
rangkaian yang menerima input input biner dan mengaktifkan salah satu outputnya sesuai
dengan urutan biner inputnya. Decoder mempunyai n input akan menghasilkan 2n keluaran
dengan satu keluaran yang aktif. Setiap kombinasi inputnya hanya dapat menghasilkan
sebuah output yang berkondisi aktif. Dengan menggunakan sinyal-sinyal kendalinya
decoder dapat mengatur penyaluran masukan tertentu kepada keluarannya.
http://elektro301oke.blogspot.co.id/2011/01/deskripsi-ic-74ls138.html
BAB III
PERALATAN DAN KOMPONEN
3.1 Peralatan dan Komponen
3.1.1 Peralatan
1. Power Supply 5 V DC
Berfungsi sebagai sumber tegangan listrik
2. Multimeter
Berfungsi sebagai pengukur tegangan listrik
3.1.2 Komponen
1. IC 74LS138 (1 buah)
Berfungsi sebagai decoder dengan 3 masukkan dan 8 keluaran
2. Resistor 330 (8 buah)
Berfungsi sebagai penghambat arus listrik
3. LED (8 buah)
Berfungsi sebagai indikator high dan low
4. Saklar
Berfungsi sebagai masukkan high dan low
3.2 Prosedur Percobaan
1. Dipersiapkan peralatan dan komponen yang dibutuhkan
2. Dirangkai rangkai seperti pada gambar berikut:
DAFTAR PUSTAKA
Sumarna. 2006. Elektronika Digital Konsep Dasar Dan Aplikasinya.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Halaman: 221-225
Tirtamihardja, Samuel H. 1996. Elektronika Digital. Yogyakarta: ANDI
Halaman: 137-139
http://elektro301oke.blogspot.co.id/2011/01/deskripsi-ic-74ls138.html
Diakses Pada
: 05 Januari 2016
Pukul
: 20.00 WIB
Nama
NIM
: 142411001
Tugas Persiapan
1. Tuliskan pengertian decoder!
Decoder adalah suatu rangkaian logika yang mengubah bilangan biner ke decimal.
Decoder adalah alat yang digunakan untuk dapat mengembalikan proses encoding
sehingga kita dapat melihat atau menerima informasi aslinya. Pengertian Decoder juga
dapat di artikan sebagai rangkaian logika yang ditugaskan untuk menerima input-input
biner dan mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan urutan biner tersebut.
2. Tuliskan dan gambarkan table kebenaran gerbang logika AND, OR dan NOR!
AND
OR
NOR