PENDAHULUAN
dikatakan
bahwa
adaptasi
fisiologis
wanita
hamil
dapat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Uterus
Uterus berbentuk seperti buah avokad atau buah pir yang
Tidak hamil/normal
Kehamilan 8 minggu
: telur bebek
Kehamilan 12 minggu
: telur angsa
Kehamilan 16 minggu
Kehamilan 20 minggu
Kehamilan 24 minggu
Kehamilan 28 minggu
: sepertiga pusat-xyphoid
Kehamilan 32 minggu
: pertengahan pusat-xyphoid
menipis. Batas antara segmen atas yang tebal dan segmen bawah
yang tipis disebut dengan lingkaran retraksi fisiologis.
Sejak trimester pertama kehamilan uterus akan mengalami
kontraksi yang tidak teratur dan umumnya tidak disertai nyeri.
Pada trimester kedua kontraksi ini dapat dideteksi dengan
pemeriksaan bimanual. Fenomena ini pertama kali diperkenalkan
oleh Braxton Hicks pada tahun 1872 sehingga disebut dengan
kontraksi Braxton Hicks. Kontraksi ini muncul tiba-tiba dan
sporadik, intensitasnya bervariasi antara 5-25 mmHg. Sampai
bulan terakhir kehamilan biasanya kontraksi ini sangat jarang dan
meningkat pada satu atau dua minggu sebelum persalinan. Hal ini
erat kaitannya dengan meningkatnya jumlah reseptor oksitosin dan
gap junction diantara sel-sel miometrium. Pada saat ini kontraksi
akan terjadi setiap 10 sampai 20 menit, dan pada akhir kehamilan
kontraksi ini akan menyebabkan rasa tidak nyaman dan dianggap
sebagai persalinan palsu.
B.
Serviks 2
Saluran yang terdapat dalam serviks disebut kanalis
molekul-molekul
kolagen
itu,
berkatalasi
didegradasi
oleh
kolagenase
intraseluler
yang
Ovarium 2
Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan
perubahan
struktur
biokimia
serviks
dan
kontraksi
10
Kulit 2
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi
11
Payudara2
Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya
12
akan meningkatkan produksi air susu. Pada bulan yang sama areola akan
lebih besar dan kehitaman. Kelenjar Montgomery, yaitu kelenjar sebasea
dari areola, akan membesar dan cenderung untuk menonjol keluar. Jika
payudara makin membesar, striae seperti yang terlihat pada perut akan
muncul. Ukuran payudara sebelum kehamilan tidak mempunyai hubungan
dengan banyaknya air susu yang akan dihasilkan.
2.2.1
13
dari
peningkatan
cairan
tubuh
sehingga
Osmoregulasi 3
Ekspansi volume plasma dimulai sesaat setelah terjadinya
Metabolisme Natrium 3
Pada wanita hamil umumnya akan terjadi retensi natrium,
14
mencapai 900 mEq. Pada wanita hamil 60 persen dari total natrium
yang teretensi berada didalam unit fetoplasenta (termasuk cairan
amnion) dan umumnya akan hilang ketika melakukan persalinan.
Peningkatan kadar natrium pada kehamilan terutama
disebabkan oleh karena peningkatan absorbsi natrium pada tubulus
ginjal, dimana absorbsi dari natrium tersebut sangat bergantung
pada hormon renin-angiotensin-aldosteron sistem/ RAAS dan atrial
natriuretik peptida/ ANP.
Kadar natrium akan kembali dalam kadar normal seperti
kadar pada prekonsepsi sekitar 2 bulan setelah melahirkan.
D.
15
kardiomegali
pada
wanita
hamil
jarang
16
17
18
19
kehamilan
mukosa
pada
derah
nasofaring
Perubahan Mekanik 3
Perubahan konfigurasi dari cavum thorax terjadi pada awal
20
Pertukaran gas 4
Meningkatnya kadar progesteron memberikan keadaan
21
22
Trombosit 3
Sekitar 8 % wanita hamil mengalami trombositopenia
Trombositopenia
pada
wanita
hamil
tidak
Leukosit 3
Selama trimester pertama, jumlah WBC sekitar 8000/mm3,
23
Sistem Koagulasi 3
Kehamilan
meningkatkan
resiko
terjadinya
penyakit
koagulasi
yang
menyebabkan
hiperkoagulabitas.
inhibitor
koagulasi
dan
penurunan
aktivitas
24
Penelitian
yang
dilakukan
oleh
Dunlop
dkk,
25
26
Lambung 3,4
Pada wanita hamil tonus dan motilitas lambung akan
peningkatan
hormon-hormon
pada
kehamilan,
27
pelepasan
NO
dari
ujug saraf
yang
akan
Metabolisme kalsium3
Kehamilan
memberikan
keadaan
hiperparatirodisme
28
29
menyatakan
pemberian
menyebabkan
anterior
dari
lumbal
peningkatan
progresif
(lordosis).
Mekanisme
Tiroid 3
Gejala kehamilan normal menyerupai gejala tiroid,
30
dalam
trimester
pertama
dan
meningkat
pada
31
32
maternal
berhubungan
dengan
neonatus
mental
ini
yang
disebut
endemic
cretinism.
Kelenjar adrenal 3
Meningkatnya produksi steroid esensial dalam kehamilan
corticosteroid-binding
globulin
(CBG),
33
Metabolisme protein 5
Hasil dari konsepsi, uterus dan darah ibu relatif kaya akan
asam
amino
pada
janin
lebih
tinggi
Metabolisme karbohidrat 6
Pada wanita hamil normal terjadi banyak perubahan
34
alanin
(salah
satu
prekursos
glukoneogenesis
menurun)
4. Efektivitas ekskresi ginjal menurun
5. Efek hormon gestasional
Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolisme endokrin
dan karbohidrat yang menunjang pemasokan makan bagi janin
serta persiapan untuk menyusui. Glukosa dapat berdifusi secara
tetap melalui plasenta kepada janin sehingga kadarnya dalam darah
janin hampir menyerupai kadar darah ibu. Insulin ibu tidak dapat
mencapai janin, sehingga kadar gula ibu yang mempengaruhi kadar
pada janin. Pengendalian kadar gula terutama dipengaruhi oleh
insulin. Akibat lambatnya reabsorpsi makanan maka terjadi
hiperglikemia yang relatif lama dan ini menuntut kebutuhan
insulin. Menjelang aterm kebutuhan insulin meningkat sehingga
mencapai 3 kali dari keadaan normal. Hal ini disebut tekanan
diabetogenik dalam kehamilan. Secara fisiologis telah terjadi
resistensi insulin. Yang menjadi masalah bila seorang ibu tidak
mampu meningkatkan insulin, sehingga ia relatif hipoinsulin yang
mengakibatkan hiperglikemia dan diabetes kehamilan.
Resistensi insulin juga dapat disebabkan oleh adanya
hormon estrogen, progesteron, kortisol, prolaktin dan plasenta
laktogen. Kadar kortisol wanita hamil meningkat dan mencapai 3
kali dari keadaan normal hal ini mengakibatkan kebutuhan insulin
35
Metabolisme lemak 5
Lemak adalah cadangan energi utama selama kehamilan.
Penyimpanan
glikogen
sangat
terbatas
dan
dengan
37
BAB III
KESIMPULAN
38
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
1. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, Spong CY.
Williams Obstetric. 23rd ed. United States: The Mc Graw Hill. 2010; p.
2.
3.
Gordon W. Maternal Physiology. In: Gabbe SG, Niebyl JR, Simpson JL,
Landon MB, Galan HL, Jauniaux ERM, et al. Obstetrics Normal and Problem
Pregnancies.6th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders. 2012; p.42-62.
4.
at:
http://update.anesthesiologists.org/wp-
6.
39