Bab I III
Bab I III
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesadaran dapat didefinisikan sebagai keadaan yang mencerminkan pengintegrasian
impuls eferen dan aferen. Dalam menilai kesadaran harus dibedakan antara tingkat
kesadaran dan isi kesadaran. Tingkat kesadaran menunjukkan kewaspadaan atau reaksi
seseorang dalam menanggapi rangsangan dari luar yang ditangkap oleh pancaindera .
Sedangkan isi kesadaran berhubungan dengan fungsi kortikal seperti membaca, menulis ,
bahasa, intelektual dan lain-lain.
Tingkat kesadaran yang menurun biasanya diikuti dengan gangguan isi kesadaran
sedangkan gangguan isi kesadaran tidak selalu diikuti dengan penurunan tingkat
kesadaran. Penurunan tingkatkesadaran di ukur dengan Glasgow coma scale (GCS).
GCS merupakan instrumen standar yang dapat digunakan untuk mengukur tngkat
kesadaran pasien dengan terutama bagi pasien yang mengalami penurunan kesadaran
seperti pasien yang mengalami trauma kepala, stroke, kejang dan lain-lain. GCS
didasarkan dari respon mata, verbal dan motorik.
Banyak instalasi IGD yang menggunakan GCS dalam penilaian kesadaran pasien.
Namun, untuk pasien yang mendapatkan terapi sedatif, penggunaan GCS tidak tepat
karena pasien yang dibawah pengaruh obat sedatif akan menjadi tenang atau tertidur. Ini
sangat penting karena dengan menggunakan alat yang tepat, perawat IGD dapat
menentukan secara akurat apakah pasien mengalami penurunan kesadaran atau sedang
dalam pengaruh obat sedatif.
Skor sedasi Ramsay adalah skor paling utama yang ditemukan atau dibuat untuk
menilai tingkat kesadaran klien dengan 6 indikator
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk menilai status neurologi dengan GCS dan penilaian neurologi pada
pasien yang mendapatkan terapi sedasi dengan menggunakan skor sedasi
Ramsay.
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui cara pengkajian neurologis GCS dan penilaian neurologi
pada pasien yang mendapatkan terapi sedasi dengan menggunakan skor sedasi
Ramsay.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. JURNAL I
Menurut Ricard Caton & Michelle (2010) dalam jurnal yang berjudul Assessing The
Neurological Status Of Patients With Head Injuries. Glascow Coma Scale ( GCS)
digunakan untuk menilai secara kuantitatif kelainan neurologis dan dipakai secara umum
dalam deskripsi beratnya penderita cedera kepala. Cedera kepala adalah serangkaian
kejadian patofisiologik yang terjadi setelah trauma kepala yang dapat melibatkan kulit
kepala, tulang dan jaringan otak atau kombinasinya. Klasifikasi cedera kepala ada yang
berdasarkan mekanisme trauma dan berdasarkan beratnya cedera.
Wyatt dkk (2008) setuju bahwa perawat gawat darurat merupakan dasar untuk
meminimalkan mortilitas dengan mewaspadai dan mencegah cedera otak sekunder.
Sementara Fairley & Pearce (2006) berpendapat bahwa pengkajian yang akurat dan
konsisten pada pasien dengan penurunan kesadaran sangat penting untuk menentukan
kemerosotan perbaikan.
Kebanyakan ED (Emergency Departement) menggunakan penilaian GCS untuk
menentukan tingkat kesadaran pasien cedera kepala. Namun observasi neurologi tidak
hanya berdasarkan skala GCS, tetapi juga pemantauan tanda-tanda vital (nadi, tekanan
darah, saturasi oksigen, suhu, pernafasan).
Membuka
Mata
membuka
(E)
secara
spontan
membuka
dengan
rangsangan
suara
membuka
dengan
rangsangan
nyeri
Verbal
5
4
:
:
kata
3
2
(V)
baik,
:
:
orientasi
kalimat
kata-kata
kata-kata
baik,
tapi
baik
tidak
isi
tapi
dapat
baik
percakapan
membingungkan
kalimat
tidak
dimengerti,
hanya
baik
mengerang
Motorik
melakukan
perintah
(M)
dengan
benar
dapat
menghindari
hanya
hanya
rangsangan
dapat
dapat
dengan
tangan
melakukan
melakukan
fleksi.
fleksi
ekstensi
B. JURNAL II
Menurut Rachel Dawson (2010) dalam jurnal yang berjudul Sedation Asssessment
Using The Ramsay Scale, banyak ED yang menggunakan GCS dalam penilaian
kesadaran pasien. Namun, untuk pasien yang mendapatkan terapi sedatif, penggunaan
GCS tidak tepat karena pasien yang dibawah pengaruh obat sedatif akan menjadi tenang
atau tertidur.
Ini sangat penting karena dengan menggunakan alat yang tepat, perawat IGD dapat
menentukan secara akurat apakah pasien mengalami penurunan kesadaran atau sedang
dalam pengaruh obat sedatif.
Skor
1
2
3
4
5
6
BAB III
PEMBAHASAN
Bagian gawat darurat akan selalu terpapar dengan berbagai jenis penyakit yang
membutuhkan pertolongan pertama, terutama pada pasien kritis yang mengalami
penurunan kesadaran. Banyak literatur menggunakan Glasgow Coma Scale (GCS) dalam
Emergency Departments (Eds), dimana GCS ini digunakan untuk menilai secara
kuantitatif kelainan neurologis dan dipakai secara umum dalam deskripsi beratnya
penderita cedera kepala. Akan tetapi, sangat sedikit yang menggunakan pengkajian skor
sedasi yang dikenal dengan Ramsay Sedation Scale, padahal Ramsay Sedation Scale
dapat mendukung skor kesadaran pada GCS yang sulit dideteksi pada pasien yang
lumpuh atau dalam pengaruh sedasi yang juga menderita penyakit kritis; dan beberapa
skor dari sedasi juga dapat digunakan pada pasien yang responsif dan kooperatif.
Berdasarkan hasil observasi mahasiswa profesi keperawatan Unand yang mengikuti
praktek profesi keperawatan di ruangan IGD RSUP Dr. M. Djamil Padang, ditemukan
bahwa sebagian besar pasien masuk ke IGD dengan diagnosa utama dan atau diagnosa
banding cedera kepala. Cedera kepala adalah serangkaian kejadian patofisiologik yang
terjadi setelah trauma kepala yang dapat melibatkan kulit kepala, tulang dan jaringan otak
atau kombinasinya. Klasifikasi cedera kepala ada yang berdasarkan mekanisme trauma
dan berdasarkan beratnya cedera. Biasanya pasien ini mengalami penurunan kesadaran
mulai dari ringan hingga berat. Namun meskipun ada diantara pasien tersebut yang
mendapatkan terapi seperti diazepam, phenobarbital dan jenis penenang lainnya; tetap
diukur kesadarannya dengan menggunakan GCS. Padahal untuk penggunaan obat sedasi
seperti demikian lebih efektif dengan Ramsay Sedation Scale
Ramsay Sedation Scale tidak hanya digunakan pada pasien dibawah pengaruh obat
sedasi saja, akan tetapi juga dapat mendukung skor kesadaran pada GCS.