Disusun Oleh:
Adinda Alifia Pitasari (2014310151) / Kelas F
di Amerika Serikat dari sekian banyak pernyataan yang dikeluarkan selama abad
ke-20.
3. Perkembangan Pengauditan di Indonesia
Profesi Auditorsi di Indonesia masih tergolong baru. Pada masa penjajahan
Belanda, jumlah perusahaan di Indonesia belum begitu banyak, sehingga
Auditorsi dengan sendirinya hampir tidak dikenal. Perusahaan-perusahaan milik
Belanda yang beroperasi di Indonesia pada waktu itu, mengikuti model
pembukuan seperti yang berlaku di negaranya. Situasi seperti itu berlangsung
hingga Indonesia merdeka. Auditorsi baru mulai dikenal di Indonesia setelah
tahun 1950-an, yaitu ketika semakin banyak perusahaan didirikan dan Auditorsi
sistem Amerika mulai dikenal, terutama melalui pendidikan di perguruan tinggi.
Perkembangan Auditorsi di Indonesia terjadi pada tahun 1973, yaitu ketika
Ikatan Auditor Indonesia (IAI) menetapkan Prinsip-prinsip Auditorsi Indonesia
(PAI) dan Norma Pemeriksaan Auditor (NPA). Selain itu perkembangan yang
terjadi dalam dunia perbankan sejak tahun 1988 semakin menuntut dilakukannya
audit atas laporan keuangan bagi perusahaan-perusahaan yang akan mengajukan
permohonan kredit ke bank. Pada tahun 1995 lahir Undang-undang Perseroan
Terbatas yang mewajibkan suatu perseroan terbatas menyusun laporan keuangan
dan jika perseroan merupakan perusahaan publik, maka laporan keuangannya
wajib diaudit oleh Auditor publik. Pada tahun yang sama Undang Undang Pasar
modal pun lahir juga.
Seiring perkembangan perusahaan di Indonesia, IAI telah banyak
melakukan penyempurnaan peraturan yang berlaku di Indonesia. Yang mana
Indonesia saat itu berkibalat pada peraturan yang dibuat oleh Amerika Serikat.
Pada tahun 1994 IAI melakukan penyusunan ulang prinsip Auditorsi dan standar
audit yang disebut Standar Auditorsi Keuangan (SAK) dan Standar Profesional
Auditor Publik (SPAP). Sejalan dengan itu Dewan Standar Auditorsi yang
dibentuk IAI secara terus menerus menerbitkan Pernyataan Standar Auditorsi
Keuangan (PSAK).
pengendalian
internal
telah
dikembangkan
dan
diimplementasikan
informasi,
manajemen
tentang
ketaatan
perusahaan
pada
ketentuan
keuangan
bersumber
dari
manajemen
dalam
bentuk
prosedur-prosedur
terbatas.
Limited Liability Partnership (LLP), dimiliki oleh satu atau lebih
partner. Para partner dalam LLP bertanggung jawab atas utang dan
kewajiban persekutuan, tindakan mereka sendiri, dan tindakan orang
lain dibawah supervise mereka.
Struktur KAP secara umum dapat terdiri sebagai berikut :
Partner
Menduduki jabatan tertinggi dalam per ikatan audit, bertanggung jawab
secara menyeluruh mengenai auditing.
Manajemen
Sebagai pengawas audit, bertugas untuk membantu auditor senior
dalam merencanakan program audit dan waktu audit, me-review kertas
tujuan
serta
prosedur
yang
diperlukan
untuk
2. Tujuan
ISQC memuat 47 ketentuan (ISQC 1.13 ISQC 1.59) yang terbagi dalam
beberapa kategori sebagai berikut:
Penerapan dan kepatuhan dengan ketentuan yang relevan
Elemen sistem pengendalian mutu
KAP harus menetapkan dan memelihara suatu sistem pengendalian
mutu yang mencakup kebijakan dan prosedur yang mengatur setiap elemen
di bawah ini:
Tanggungjawab kepemimpinan untuk mutu dalam KAP
Ketentuan etika yang relevan
Penerimaan dan keberlanjutan hubungan dengan klie serta penugasan
tertentu
Sumber daya manusia
Pelaksanaan tugas
pemantauan
Tanggungjawab kepemimpinan untuk mutu dalam KAP
Ketentuan etika yang relevan
Penerimaan klien dan keberlanjutan hubungan dengan klien serta penugasan
khusus
Sumber daya manusia
Pelaksanaan penugasan
Dokumentasi sistem pengendalian mutu