Anda di halaman 1dari 10

PERANCANGAN MODEL PEMILIHAN PROSES

YANG MEMPERTIMBANGKAN BIAYA KESESUAIAN PRODUK


PADA INDUSTRI BERBASIS PESANAN1

Mohammad Adam Jerusalem


Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
Jl. Kolombo Karangmalang, Yogyakarta 55281
e_mail: mohadamjerusalem@gmail.com

ABSTRAK
Kegiatan produksi dalam sistem manufaktur berbasis pesanan dilakukan berdasarkan pesanan yang
diterimanya dengan produk yang dihasilkan sesuai permintaan konsumen, sehingga waktu
pembuatan, kualitas produk dan biaya harus sesuai kebutuhan konsumen. Dengan karakteristik
tersebut maka pemilihan desain produk dan proses manufaktur menjadi faktor menentukan. Untuk
menjamin kualitas desain produk dan proses manufaktur maka diperlukan pengendalian kualitas
off-line dan on-line control. Pengendalian kualitas off-line dan on-line control ini masing-masing
memerlukan biaya pencegahan dan biaya penilaian yang termasuk dalam biaya kesesuaian produk.
Oleh karana itu diperlukan pengembangan model yang mampu memberikan solusi optimal untuk
menjawab permasalahan pemilihan rancangan desain dan proses secara terintegrasi.
Penelitian ini dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan pemilihan rancangan desain dan proses
dengan melakukan pengembangan model optimisasi. Pengembangan model dilakukan melalui
pembuatan diskripsi sistem, formulasi model konseptual, perumusan model matematik, verifikasi
model, penyelesaian solusi model, dan algoritma penyelesaian model. Model yang dikembangkan
berusaha mempertimbangkan adanya pengukuran yang tidak sempurna dengan memperhitungkan
error (kesalahan dan ). Model pemilihan rancangan desain dan proses ini menggunakan kriteria
biaya produksi yang minimum, TC(R), sehingga minimisasi total biaya produksi merupakan
penjumlahan dari biaya desain, biaya pencegahan, biaya manufaktur, biaya kerugian kualitas, biaya
inspeksi dan koreksi, serta biaya finishing. Penyelesaian solusi model dilakukan dengan melakukan
optimisasi atas model yang telah dikembangkan dengan menggunakan perangkat lunak LINGO
v_9.0.
Dari penelitian yang telah Didilakukan diketahui bahwa model yang dikembangkan berhasil
menyelesaikan permasalahan pemilihan desain dan proses secara simultan, serta mengintegrasikan
antara nilai kualitas, biaya, dan waktu dengan trade off minimal sehingga memberikan nilai solusi
optimal dan feasible untuk diterapkan. Jadi, penelitian ini berhasil membangun model pemilihan
proses yang memperhatikan aspek desain dan biaya kesesuaian produk yang menghasilkan biaya
produksi minimum.
Kata kunci : pemilihan desain, pemilihan proses, biaya kesesuaian produk, integrasi
permasalahan.

PENDAHULUAN
Klasifikasi sistem manufaktur berdasarkan cara merespon konsumennya dapat
diklasifikasikan ke dalam 4 (empat) kelompok (Bertrand, et.al, 1990 dalam Toha, 2000),
yaitu: membuat untuk disimpan (make-to-stock, MTS), merakit untuk pesanan (assembleto-order, ATO), membuat untuk pesanan (make-to-order, MTO), dan merancang untuk
pesanan (engineer-to-order, ETO). Klasifikasi ini berkaitan erat dengan proses manufaktur
1

Disampaikan dalam Industrial Engeneering Conference, UPN Yogyakarta, 2009

yang dilakukan, sehingga pada sistem manufaktur make-to-order biasanya berdasarkan


proyek atau job shop atau lintas-alir batch kecil (Oden. et.al, 1993 dalam Toha, 2000).
Pada sistem manufaktur berbasis pesanan kegiatan produksi dilakukan berdasarkan
pesanan yang diterima dengan produk yang dihasilkan sesuai permintaan konsumen,
sehingga waktu pembuatan, kualitas produk dan biaya produksi harus mendapat
persetujuan konsumen (Toha, 2000). Dengan karakteristik sistem manufaktur berbasis
pesanan tersebut maka terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan
manufaktur antara lain bagaimana perkiraan permintaan (orders-planning), penyelesaian
pesanan (job-release), pemilihan desain produk, serta pemilihan proses manufaktur.
Dalam pemilihan desain produk dan pemilihan proses manufaktur akan dipengaruhi oleh
biaya, waktu, dan toleransi. Toleransi sendiri terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu toleransi desain
dan toleransi proses manufaktur (Zang dan Wang, 1998). Toleransi desain menyediakan
informasi yang mewakili aspek fungsional dari produk dan berfungsi sebagai dasar dalam
pemilihan proses produksi. Sedangkan toleransi proses manufaktur merupakan toleransi
yang menunjukkan keseluruhan variabilitas dari suatu proses. Oleh karena itu dalam suatu
kegiatan manufaktur, pemilihan rancangan proses manufaktur tidak dapat dilepaskan dari
perancangan desain.
Dalam hal pengendalian kualitas, baik secara konsep maupun praktek terdapat
pengendalian secara off-line dan on-line. Pengendalian off-line dilakukan pada fase
perancangan desain atau sebelum proses manufaktur berjalan. Tipe pengendalian ini
memerlukan biaya yang disebut dengan biaya pencegahan. Sedangkan pengendalian secara
on-line dilakukan pada saat proses manufaktur berlangsung. Tipe pengendalian ini
memerlukan biaya yang disebut dengan biaya penilaian. Dalam taksonomi biaya kualitas,
kedua biaya pengendalian tersebut termasuk dalam kategori biaya kesesuaian produk
(Feigenbaum, 1961; Campanella, 1990; Mitra, 1993; Juran dan Godfrey; 1998, serta
Gryna, 2001).
Penelitian ini bertujuan untuk merancang model yang mengintegrasikan permasalahan
pemilihan rancangan desain dan rancangan proses yang memberikan biaya produksi
minimum. Model yang dirancang harus mampu meminimumkan adanya trade off antara
nilai kualitas, biaya dan waktu. Penelitian ini juga memperhatikan biaya kesesuaian produk
yang terdiri dari biaya pencegahan dan biaya penilaian untuk menjaga kualitas desain dan
produk, dengan tetap memenuhi batasan-batasan nilai toleransi kualitas dan waktu
penyelesaian.

PENDEKATAN PENYELESAIAN MASALAH


Perancangan model pemilihan proses diselesaikan melalui penelitian. Tahapan penelitian
yang dilakukan untuk dapat merancang model pemilihan proses terdiri atas kajian pustaka,
perumusan masalah, tujuan penelitian, karakterisasi sistem, pengembangan model,
penerapan model, analisis model, serta penarikan kesimpulan dan saran.
Pada tahap karakterisasi sistem dilakukan identifikasi elemen-elemen yang terlibat dan
relevan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Elemen-elemen tersebut
menjelaskan interaksi antar aspek. Berdasarkan karakterisasi sistem ini akan disusun
influence diagram.

Pada tahap pengembangan model ini akan terdiri atas diskripsi sistem nyata, sistem
relevan, formulasi model konseptual, perumusan model matematik, verifikasi model,
penyelesaian solusi model, dan algoritma penyelesaian model (Daellenbach, 1994).
Model yang telah dikembangkan kemudian diterapkan pada perusahaan dengan studi kasus
sistem manufaktur berbasis pesanan. Perusahaan yang dipilih sebagai studi kasus
penelitian ini adalah CV. Cipta Sinergi Manufacturing pada produk crimper. Penerapan ini
sebagai validasi model yang bertujuan untuk melihat perilaku model apabila diterapkan
dalam sistem nyata. Untuk mendapatkan proses yang dipilih, maka model pemilihan proses
yang telah dikembangkan diselesaikan dengan pendekatan metode optimisasi. Proses
optimisasi dalam penelitian ini memakai alat bantu software optimisasi Lingo v_9.0.
Analisis model dilakukan setelah dilakukan penerapan model dengan menggunakan data
studi kasus. Analisis yang dilakukan adalah analisis integrasi permasalahan proses, dan
analisis sensitivitas untuk melihat pengaruh perubahan parameter terhadap perilaku sosial
model.

PERANCANGAN MODEL PEMILIHAN PROSES


Skenario rancangan proses merupakan fungsi dari rancangan proses terpilih. Skenario
rancangan proses yang memberikan solusi optimum adalah kombinasi alternatif proses
yang dipilih pada setiap rancangan proses. Dalam penelitian ini akan dipertimbangkan
rancangan desain h, rancangan proses i, dan alternatif proses j. Sehingga variabel xhij
menunjukkan alternatif proses ke-j yang digunakan untuk memproses rancangan proses kei pada rancangan desain ke-h. Disamping itu, model yang dikembangkan berusaha
mempertimbangkan adanya pengukuran yang tidak sempurna dengan memperhitungkan
error (kesalahan dan ). Alternatif proses dalam penelitian ini dapat berupa pemilihan
pemasok, outsourcing, jenis bahan, jenis proses, jenis mesin dan tenaga kerja. Setiap
alternatif proses mempunyai nilai karakteristik berupa nilai biaya, toleransi kualitas, waktu
proses, dan jumlah unit yang diproses.
Dalam melakukan pemilihan rancangan desain dan proses ini menggunakan kriteria biaya
produksi yang minimum, TC(R), sehingga minimisasi total biaya produksi merupakan
penjumlahan dari biaya desain, biaya pencegahan, biaya manufaktur, biaya kerugian
kualitas, biaya inspeksi dan koreksi, serta biaya finishing. Adapun persamaan matematik
dari model pemilihan rancangan proses yang memperhatikan biaya kesesuaian produk
tersebut dapat diekspresikan seperti pada persamaan (1).
[Total Biaya Produksi] = [Biaya Desain] + [Biaya-biaya Proses Manufaktur] +
[Biaya Kesesuaian Produk]
dimana:
[Biaya Kesesuaian Produk] = [Biaya Pencegahan] + [Biaya Inspeksi-Koreksi] +
[Biaya Finishing] + [Biaya Kerugian Kualitas]
sehingga:
[Total Biaya Produksi] = [Biaya Desain, D(R)] + [Biaya Pencegahan, P(R)] +
[Biaya Manufaktur, M(R)] + [Biaya Kerugian Kualitas, Q(R)] +
[Biaya Inspeksi-Koreksi, IK(R)] + [Biaya Finishing, F(R)]
Minimisasi TC(R) =

D(R) + P(R) + M(R) + Q(R) + IK(R) + F(R)

(1)

Biaya desain merupakan biaya yang dipergunakan untuk membuat suatu alternatif desain
produk. Besarnya biaya desain D(R) adalah keseluruhan perkalian antara biaya desain yang
dapat dipilih cdh dengan variabel alternatif rancangan desain yang dapat dipilih xh.
Biaya pencegahan merupakan biaya yang digunakan untuk menguji desain sehingga dapat
menjamin kelancaran proses manufaktur dan mempunyai spesifikasi produk akhir
sebagaimana yang ditargetkan. Besarnya biaya pencegahan P(R) adalah keseluruhan
perkalian antara biaya pencegahan untuk alternatif rancangan desain yang dapat dipilih cph
dengan variabel alternatif rancangan pencegahan untuk desain yang dapat dipilih xph.
Biaya proses manufaktur M(R) merupakan biaya yang diperlukan untuk memproduksi
pesanan, biaya ini dihitung langsung dari estimasi biaya manufaktur proses yang terjadi di
lantai produksi. Besarnya biaya manufaktur M(R) adalah keseluruhan perkalian antara
biaya manufaktur untuk alternatif rancangan desain yang dapat dipilih cmhij dengan
variabel alternatif proses ke-j untuk memproses rancangan proses ke-i pada desain yang
dapat dipilih xhij.
Ekspektasi biaya kerugian kualitas Q(R) merupakan biaya kerugian kualitas yang akan
dibebankan kepada konsumen akibat adanya variansi kualitas 2. Perhitungan biaya
kerugian kualitas ini dengan menggunakan metoda pendekatan fungsi kuadratik Taguchi.
Model yang dikembangkan dalam penelitian ini mempertimbangkan aspek desain sehingga
setiap alternatif rancangan desain h mempunyai komponen rancangan proses ke-i, dan
setiap komponen rancangan proses ke-i mempunyai sejumlah alternatif proses Mi yang
dapat dipilih salah satu.
Biaya finishing merupakan biaya yang digunakan untuk mendukung proses dalam rangka
menjamin produk sesuai dengan spesifikasi yang ditargetkan. Besarnya biaya finishing
F(R) adalah keseluruhan perkalian antara biaya finishing pada proses finishing ke-j untuk
desain yang dapat dipilih cfhj dengan variabel alternatif proses finishing ke-j pada desain
yang dapat dipilih xfhj.
Dari pengertian biaya-biaya diatas maka formulasi total biaya produksi, TC(R), (tanpa
biaya inspeksi-koreksi) dapat diekspresikan secara matematis seperti pada persamaan 2
(Irianto dan Jerusalem, 2009).
% Nh Nr Mi % #y
TC(R) = " cdh x h + " cph x ph + " " " cm hij x hij + A p '' " " "'
h=1
h=1
h=1 i=1 j=1
& h=1 i=1 j=1 & #x
Nh

Nh

Nh Nr Mi

2
(
( 2 % t hij (
*
x
*
'
*
$ xhi
) & 3 ) hij *)

Nh Mi

+ " " cf hj x fhj

(2)

h=1 j=1

Dalam penelitian ini model yang dikembangkan berusaha mempertimbangkan adanya


pengukuran yang tidak sempurna dengan memperhitungkan error (kesalahan dan ).
Penghitungan kesalahan ini ada pada fase inspeksi-koreksi. Model biaya inspeksi-koreksi
untuk ketidaksempurnaan pengukuran yang dapat dipilih mengikuti persamaan (3).
Nh Nr Mi

IK(R) = " " " cihij nihij x hij


h=1 i=1 j=1

(3)

Dalam penelitian ini jumlah unit yang diinspeksi ni terdiri dari jumlah unit yang diproses
np dan jumlah unit yang dikoreksi nk untuk setiap alternatif proses ke-j yang dipilih dari
rancangan proses ke-i dan desain h. Dalam ekspresi matematika jumlah unit yang
diinspeksi adalah nihij = nphij + nkhij, sehingga persamaan (3) dapat ditulis kembali menjadi
persamaan (4).
Nh Nr Mi

IK(R) = " " " cihij (nphij + nk hij )x hij

(4)

h=1 i=1 j=1

Jumlah unit yang dikoreksi ditentukan oleh besarnya kemungkinan, proporsi atau
probabilitas hasil proses yang memenuhi toleransi dari setiap rancangan proses untuk
pengukuran yang tidak sempurna (Rachmat, 2008). Jumlah unit yang dikoreksi pada
_

pengukuran yang tidak sempurna adalah nk hij = nphij .P " hij ,# hij . Sedangkan probabilitas
_

yang tidak memenuhi toleransi ( P" hij , ! hij ) mengikuti persamaan Irianto et.al. (1998)
dengan adalah kesalahan tipe I dan adalah kesalahan tipe II sebagai berikut:
_

#
P * hij , ( hij = Prhij &
%. | y ' + i |> t hij hij +* hij .) hij ,(1+ ( hij )1 / 2 "
$
!
_
'! LSLhi ( ( hij + , hij .* hij ) $!
'!USLhi ( ( hij + , hij .* hij ) $!
P, hij ,+hij = ) &
+
2
(
)
#
&
#
1/ 2
(1 + + hij )1/ 2 .* hij !"
.(1 + + hij ) .* hij
!%
!%
!"
_
'!USLhij ( ( hij + , hij .* hij ) $!
P, hij ,+hij = 2 ( 2) &
(1 + + hij )1/ 2 .* hij #!"
!%
'!
_
'!USLhi ( ( hij + , hij .* hij $!$!
1 ( P, hij ,+hij = 1 ( &2 ( 2) &
(1 + + hij )1/ 2 .* hij #!"#!"
!%
!%

(5)

Selanjutnya biaya inspeksi-koreksi dapat ditunjukkan seperti dalam persamaan (6).


Nh Nr Mi

_
%
(
IK(R) = " " " cihij ' nphij + nphij P # hij ,$ hij * x hij
&
)
h=1 i=1 j=1

(6)

dimana P " hij ,# hij = 1$ P" hij ,# hij , adalah probabilitas bahwa produk yang diproses atau
dikoreksi tidak memenuhi batasan toleransi untuk pengukuran yang dianggap tidak
sempurna. Jika setiap produk yang dikoreksi memiliki kemungkinan dikoreksi kembali
secara berulang maka diperoleh hubungan berikut:
_

nkhij = nphij

P " hij ,# hij


_

1$ P " hij ,# hij

, sehingga persamaan (6) dapat ditulis menjadi persamaan (7).

_
&
P
* hij , ) hij
$
IK ( R ) = ((( cihij $ nphij + nphij
_
$
h =1 i =1 j =1
1
'
P
* hij , ) hij
%
Nh

Nr

Mi

#
!
!! xhij
"

_
&
&
##
P* hij ,) hij ! !
$
$
= ((( cihij $ nphij $1 +
(7)
_
! ! xhij
$ 1 ' P* ,) ! !
h =1 i =1 j =1
$
hij
hij " "
%
%
Dari persamaan (2) dan (7) maka rancangan model pemilihan proses dengan fungsi tujuan
minimisasi total biaya produksi, TC(R), dapat diekspresikan secara matematis dalam
persamaan (8).
Nh

Nr

Mi

Nh

Nh

Nh

Nr

Mi

h =1

h =1

h =1 i =1 j =1

Minimisasi TC ( R ) = ! cd h xh + ! cph x ph + !!! cmhij xhij


2
2
' Nh Nr Mi ' ,y
$
$ ' t hij $
%
"
%
"
+ Ap !!! %
x
+ xhi " %
hij
"
% h=1 i =1 j =1 & ,x
"
3
#
&
#
&
#
_
'
'
$$
Nh Nr Mi
Nh Mi
P* hij ,) hij " "
%
%
+ !!! cihij % nphij %1 +
x
+
cf hj x fhj
!!
hij
_
""
%
"
h =1 i =1 j =1
h =1 j =1
%
"
1
(
P
* hij , ) hij #
&
&
#

(8)

Dengan batasan-batasan yang terdiri dari batasan kualitas, batasan waktu, dan batasan
bilangan bulat positif sebagaimana terdapat pada persamaan 9-14 (Irianto dan Jerusalem,
2009).
Nh Nr Mi

$ "y
* * *&% "x
h=1 i=1 j=1

'2
2
2
# xhi ) ( t hij ) x hij + t k 
(

Nh

Nh Nr Mi

" nd wd x + " " " ni


h

h=1
Nh

"x

Nh Mi
hij

wihij x hij + " " nf hj wf hj x fhj # w s

h=1 i=1 j=1

= 1,

xh

(9)
(10)

h=1 j=1

(11)

[0,1]

h=1
Nh

"x

(12)

ph

= 1, x ph

[0,1]

hij

= 1, x hij

[0,1]

$ h,i ,

(13)

fhj

= 1, x fhj # [0,1]

$ f ,h ,

(14)

h=1
Mi

"x
j=1
Mi

"x
j=1

PENGUMPULAN DATA
Dari berbagai jenis produk yang dihasilkan CV. CSM, produk yang dijadikan obyek
penelitian ini adalah crimper. Crimper adalah part assembly yang digunakan untuk
merekatkan kemasan plastik permen. Proses manufaktur pembuatan crimper terdiri atas 7
(tujuh) tahap yaitu proses pemotongan pipa silinder (cutting); penandaan (marking);
pembuatan lubang poros (turning); pengupasan permukaan silinder untuk profile crimper

(milling); pembuatan lubang pemanas, baut, dan celah crimper (drilling); pembuatan gigi
profile crimper (wire cutting), pengerasan/hardening (finishing), serta pemeriksaan selama
proses tersebut.
Upaya penerapan model yang telah dikembangkan ditempuh dalam beberapa tahap
penerapan model, yaitu: mengidentifikasi karakteristik kualitas (key characteristic),
menentukan komponen rancangan proses dari karakteristik kualitas, merumuskan
persamaan fungsional dari karakteristik kualitas, merumuskan alternatif rancangan proses
yang memperhatikan aspek desain, serta melakukan optimisasi pemilihan proses.
Penelitian ini bertujuan untuk memilih rancangan desain dan proses secara simultan yang
menghasilkan biaya produksi minimum. Untuk dapat melakukan pemilihan rancangan
proses diperlukan data seperti biaya desain, biaya pencegahan desain, biaya manufaktur,
biaya kerugian kualitas, biaya inspeksi-koreksi, dan biaya finishing disamping data
toleransi dan waktu proses.

CONTOH PERHITUNGAN
Hasil optimisasi dengan menggunakan Lingo v_9.0 menghasilkan skenario rancangan
proses produksi x2-xp2-x212-x222-x231-x241-x253-xf22 dengan biaya produksi Rp 9.556.399,00.
Hal ini berarti rancangan desain terpilih adalah desain kedua dengan proses pencegahan
kedua dengan rancangan proses menggunakan material dari pemasok kedua, proses
pemesinan dengan mesin turning dari outsourcing kedua, proses milling dari mesin
pertama yang ada di perusahaan, proses milling dari mesin pertama yang ada di
perusahaan, proses wire-cutting dari outsourcing ketiga dan proses finishing berupa proses
hardening dari outsourcing kedua.
Tabel 1. Keluaran optimisasi Lingo v_9.0 (solusi optimal pemilihan proses)
Global optimal solution found.
Objective value:
Extended solver steps:
Total solver iterations:
Variable
X1
XP1
X111
X112
X113
X121
X122
X123
X131
X132
X141
X142
X151
X152
X153
XF11
XF12
X2
XP2
X211
X212
X213
X221
X222

9.556399
1
90
Value
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
1.000000
1.000000
0.000000
1.000000
0.000000
0.000000
1.000000

Reduced Cost
0.3823500E-01
0.5000000
4.497703
4.280079
4.422713
1.124315
0.9883150
0.9969698
1.958761
1.960066
0.1355525
0.1953045
1.702662
1.661915
1.654065
0.2577000
0.1975700
0.000000
0.000000
0.2154342
0.000000
0.1422337
0.1499658
0.000000

X223
X231
X232
X241
X242
X251
X252
X253
XF21
XF22

0.000000
1.000000
0.000000
1.000000
0.000000
0.000000
0.000000
1.000000
0.000000
1.000000

0.8799000E-02
0.000000
0.1255000E-02
0.000000
0.5921129E-01
0.2434030E-01
0.2301160E-02
0.000000
0.6013000E-01
0.000000

ANALISIS
Analisis yang dilakukan adalah analisis terhadap model yang dikembangkan. Apakah
model yang dirancang sudah sesuai dengan sistem nyata atau tidak dan apakah model
mampu menyelesaikan permasalahan dari sistem nyata yaitu pemilihan proses yang
mempertimbangkan aspek desain, manufaktur, dan biaya kesesuaian produk serta
permasalahan integrasi antara nilai kualitas, biaya, dan waktu dengan trade off minimal.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka analisis yang dilakukan dalam penelitian ini
terdiri dari analisis integrasi permasalahan pemilihan proses dan analisis sensitivitas.
Analisis integrasi permasalahan pemilihan desain dan proses ini bertujuan untuk
mengetahui apakah model yang dikembangkan telah mengintegrasikan aspek desain dan
manufaktur dalam pemilihan prosesnya sehingga solusi yang dihasilkannya benar-benar
mempertimbangkan aspek desain dan manufaktur secara simultan. Apabila model
dikembangkan secara parsial maka tujuannya ada 2 (dua) yaitu memilih rancangan desain
dengan biaya terendah dan memilih rancangan proses manufaktur dengan biaya terendah.
Pada model yang parsial maka akan terjadi trade off antara desain dan proses manufaktur,
yaitu desain terpilih dengan biaya terendah belum tentu mempunyai rancangan proses
manufaktur dengan biaya terendah, demikian juga sebaliknya.
Pengembangan model pemilihan proses dengan memperhatikan biaya kesesuaian produk
ini diformulasikan pada persamaan (8). Dari persamaan tersebut diketahui bahwa pada
biaya manufaktur, biaya kerugian kualitas, biaya inspeksi-koreksi, dan biaya finishing
terdapat indeks h yang merupakan alternatif rancangan desain ke-h. Dengan demikian pada
besarnya biaya manufaktur, biaya kerugian kualitas, biaya inspeksi-koreksi, dan biaya
finishing bersifat terikat terhadap alternatif rancangan desain. Dengan adanya keterkaitan
tersebut maka proses optimisasi pemilihan proses manufaktur akan mempertimbangkan
aspek desain, sehingga solusi optimal yang dihasilkan merupakan rancangan proses yang
telah mengintegrasikan aspek desain dan manufaktur.
Analisis sensitivitas dilakukan untuk mengevaluasi respon dari solusi terbaik atas adanya
berbagai perubahan parameter input (Daellenbach, 1994). Adapun parameter yang akan
dikendalikan dalam analisis sensitivitas ini adalah parameter toleransi. Pemilihan
parameter toleransi karena parameter tersebut menjadi faktor kritis perusahaan dan
menjadi spesifikasi yang dituntut konsumen.

Tabel 2. Analisis sensitivitas terhadap perubahan toleransi kualitas


Perubahan (%)
2
Toleransi (kg/mm
Biaya Produksi (Rp)
Skenario Rancangan
Proses

26,25%
0.543898875
infeasible

-25%
0.5531175
9.581.995,00
X2-Xp2-X212X222-X232X241-X251Xf22

0
0.73749
9.556.399,00
X2-Xp2-X212X222-X231X241-X253Xf22

25%
0.9218625
9.556.399,00
X2-Xp2-X212X222-X231X241-X253Xf22

50%
1.106235
9.556.399,00
X2-Xp2-X212X222-X231X241-X253Xf22

75%
1.2906075
9.556.399,00
X2-Xp2-X212X222-X231X241-X253Xf22

Apabila parameter toleransi diperketat hingga 25% menunjukkan solusi optimal insensitif
terhadap perubahan parameter, yang dibuktikan dengan kenaikan biaya produksi sebesar
0,268% dengan skenario rancangan proses terpilih menjadi x2-xp2-x212-x222-x232-x241-x251xf22. Demikian juga apabila toleransi diperlonggar hingga 75% maka solusi optimal
insensitif yang ditunjukkan dengan tidak adanya perubahan biaya produksi maupun
skenario rancangan proses.
Tabel diatas juga menunjukkan batas kemampuan perusahaan memproduksi sesuai
spesifikasi pesanan apabila dikaitkan dengan perubahan toleransi yaitu pengetatan toleransi
hingga 25%. Dengan kata lain perusahaan tidak dapat menyelesaikan spesifikasi pesanan
(solusi infeasible) apabila pengetatan toleransi lebih dari 25%, bahkan dengan waktu
penyelesaian berapapun.

KESIMPULAN
Kesimpulan ditarik berdasarkan model yang dikembangkan dan solusi optimal yang
dihasilkan. Model yang dikembangkan berhasil menyelesaikan permasalahan pemilihan
desain dan pemilihan proses secara simultan, serta mengintegrasikan antara nilai kualitas,
biaya, dan waktu dengan trade off minimal sehingga memberikan nilai solusi optimal.
Solusi optimal dari rancangan model pemilihan proses berupa skenario rancangan proses.
Skenario rancangan proses dari model yang dikembangkan mampu meminimumkan trade
off yang terjadi antara kualitas, biaya, dan waktu sehingga solusi yang dihasilkan
mempunyai nilai yang paling optimal. Hasil solusi optimal ini mempunyai perbedaan yang
relatif tidak signifikan dengan nilai toleransi terketat, biaya dan waktu terendah. Model
yang dikembangkan feasible untuk diterapkan dalam industri karena berhasil memenuhi
spesifikasi pesanan yang dituntut oleh konsumen.

DAFTAR PUSTAKA
1. Campanella, J., (1990), Principles of Quality Costs: Principles, Implementation, and
Use, Edisi kedua, Milwaukee: American Society of Quality Control.
2. Daellenbach, H.G., (1994), Systems and Decision Making A Management Science
Approach, John Wiley and Sons.
3. Feigenbaum, A. V., (1961), Total Quality Control: Engineering and Management,
McGraw-Hill Book Company.
4. Gryna, F.M., (2001), Quality Planning and Analysis from Product Development
Through Use, Edisi keempat, McGraw-Hill Higher Education.
5. Irianto, D., Sutoko, M.S., Hidajat, U.B., (1998), Pengukuran Performansi Sistem
Inspeksi dan Koreksi dengan Perhitungan Nilai Kemungkinan, Jurnal Teknik dan
Manajemen Industri, Vol: 18 No: 3.

6. Irianto, D., dan Jerusalem, M. A., (2009), Optimizing Process Selection for MTO
Manufacturer by Considering Design Cost and Cost of Conformance, Proceedings of
APCOMS 2009, vol: 2, 39-43.
7. Mitra, A., (1993), Fundamentals of Quality Control and Improvement, MacMillan
8. Juran, J. P., dan Godfrey, A. B. (1998), Jurans Quality Handbook, Edisi kelima,
McGraw-Hill International Edition.
9. Rahmat, D., (2008), Model Optimisasi Pemilihan Proses pada Sistem Manufaktur
Berbasis Pesanan dengan Memperhatikan Appraisal Cost, Tesis Program Master,
Institut Teknologi Bandung.
10. Toha, I. S, (2000), Model Optimasi Perencanaan dan Penjadwalan Produksi
Simultan untuk Sistem Manufaktur Berdasarkan Pesanan Non-Repetitif, Jurnal
Teknik dan Manajemen Industri, Vol: 20, No: (3), 21-29.
11. Zhang, C., dan Wang, H., (1998), Robust Design of Assembly and Machining
Tolerance Allocations, IIE Transaction, Vol: 30, pp 17-19.

Anda mungkin juga menyukai