Anda di halaman 1dari 5

Pengertian lansia

http://www.e-jurnal.com/2013/09/pengertianlanjut-usia.html
Berdasarkan pengertian lanjut usia secara umum, seseorang dikatakan lanjut
usia (lansia) apabila usianya 65 tahun keatas (Effendi dan Makhfudli, 2009). Menurut
organisasi kesehatan dunia, WHO seseorang disebut lanjut usia (elderly) jika
berumur 60-74 tahun. Menurut Prof. DR. Ny. Sumiati Ahmad Mohammad, Guru
Besar Universitas Gajah Mada Fakultas Kedokteran usia 65 tahun keatas disebut
masa lanjut usia atau senium.
Lanjut usia adalah tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia
(Budi,1999). Sedangkan menurut pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No.13 Tahun 1998
tentang Kesehatan dikatakan bahwa lanjut usia adalah seseorang yang telah
mencapai usia lebih dari 60 tahun.
Menurut Dra. Ny. Jos Masdani (psikologi dari Universitas Indonesia), lanjut
usia merupakan kelanjutan usia dewasa antara usia 65 tahun hingga tutup usia.
Menurut Prof. DR. Koesoemanto Setyonegoro, lanjut usia dikelompokkan menjadi
tiga yaitu usia 70-75 tahun (young old); usia 75-80 tahun (old); usia lebih dari 80
tahun (very old). Kesimpulan dari pembagiaan umur menurut beberapa ahli, bahwa
yang disebut lanjut usia adalah orang yang telah berumur 65 tahun keatas (Nugroho,
2008).
Usia lanjut adalah fase menurunnya kemampuan akal dan fisik, yang di mulai
dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup. Sebagai mana di ketahui, ketika
manusia mencapai usia dewasa, ia mempunyai kemampuan reproduksi dan
melahirkan anak. Ketika kondisi hidup berubah, seseorang akan kehilangan tugas
dan fungsi ini, dan memasuki selanjutnya, yaitu usia lanjut, kemudian mati. Bagi
manusia yang normal, siapa orangnya, tentu telah siap menerima keadaan baru
dalam setiap fase hidupnya dan mencoba menyesuaikan diri dengan kondisi
lingkunganya (Darmojo, 2004).

Penyebab Terjadinya Depresi


Sejumlah faktor pencetus depresi pada lansia menurut Kompas (2008),
antara
lain faktor biologik, psikologik, stres kronis, penggunaan obat.
faktor
risiko vaskular, kelemahan fisik.
relasi
interpersonal.
faktor
psikologik pencetus depresi pada lansia, yaitu tipe kepribadian,
kesulitan

ekonomi dan perubahan situasi, stres kronis dan penggunaan obat-obatan


tertentu

Tanda dan Gejala


Frank J.Bruno dalam Bukunya Mengatasi Depresi (1997) dalam
http://www.medinux.blogspot.com. mengemukan bahwa ada
beberapa tanda dan
gejala depresi, yakni:
1. Secara umum tidak pernah merasa senang dalam hidup ini.
Tantangan yang
ada, proyek, hobi, atau rekreasi tidak memberikan kesenangan.
2. Distorsi dalam perilaku makan. Orang yang mengalami
depresi tingkat
sedang cenderung untuk makan secara berlebihan, namun
berbeda jika
kondisinya telah parah seseorang cenderung akan
kehilangan gairah
makan.
3. Gangguan tidur. Tergantung pada tiap orang dan berbagai
macam faktor
penentu, sebagian orang mengalami depresi sulit tidur. Tetapi
dilain pihak
banyak orang mengalami depresi justru terlalu banyak tidur.
4. Gangguan dalam aktivitas normal seseorang. Seseorang
yang mengalami
depresi mungkin akan mencoba melakukan lebih dari
kemampuannya
dalam setiap usaha untuk mengkomunikasikan idenya. ?
Ya,kan? saya tidak
mengalami depresi?.dilain pihak, seseorang lainnya yang
mengalami
depresi mungkin akan gampang letih dan lemah.

5. Kurang energi. Orang yang mengalami depresi


cenderung untuk
mengatakan atau merasa,?saya selalu merasah lelah? atau ?
saya capai?.
Ada anggapan bahwa gejala itu disebabkan oleh faktor-faktor
emosional,
bukan faktor biologis.
6. Keyakinan bahwa seseorang mempunyai hidup yang tidak
berguna, tidak
efektif. orang itu tidak mempunyai rasa percaya diri. Pemikiran
seperti, ?
saya menyia-nyiakan hidup saya,? atau ?saya tidak bisa
mencapai banyak
kemajuan?, seringkali terjadi.
7. Kapasitas menurun untuk bisa berpikir dengan jernih
dan untuk
memecahkan masalah secara efektif. Orang yang
mengalami depresi
merasa kesulitan untuk menfokuskan perhatiannya pada
sebuah masalah
untuk jangka waktu tertentu. Keluhan umum yang sering terjadi
adalah, ?
saya tidak bisa berkonsentrasi?.
8. Perilaku merusak diri tidak langsung. contohnya:
penyalahgunaan
alkohol/narkoba, nikotin, dan obat-obat lainnya. makan
berlebihan,
terutama kalau seseorang mempunyai masalah kesehatan
seperti misalnya
menjadi gemuk, diabetes, hypoglycemia, atau diabetes,
bisa juga
diidentifikasi sebagai salah satu jenis perilaku merusak diri
sendiri secara

tidak langsung.
9. Mempunyai pemikiran ingin bunuh diri. (tentu saja,
bunuh diri yang
sebenarnya, merupakan perilaku merusak diri sendiri
secara langsung.
Frank menambahkan bahwa tidak ada aturan yang pasti untuk
setiap orang.
tetapi merupakan konvensi untuk menyatakan bahwa kalau
lima atau lebih
dari tanda-tanda atau gejala itu ada dan selalu
terjadi, maka sangat
mungkin seseorang mengalami depresi. Lain halnya jika
seseorang mengalami gejala pada nomor 9, yakni punya
keinginan untuk bunuh diri,
maka Frank menganjurkan seseorang untuk segera
mencari bantuan
profesional secepat mungkin.

Penanganan Depresi pada Lansia


Bila ditangani dengan baik dan cepat, para lansia yang terkena depresi ini tetap dapat sembuh dan bisa kembali
seperti sedia kala. Penanganan depresi pada lansia ini ada 2 jenis:
1. Penyembuhan dari dalam diri lansia itu sendiri.
Ini adalah penanganan yang terpenting karena penyembuhan ini berasal dari kemauan dan pengertian dari
dirinya sendiri. Biasanya, proses penyembuhannya akan lebih cepat berhasil. Caranya bisa dilakukan dengan
beberapa cara, yaitu:

Mengadakan pertemuan atau aktivitas berkumpul dengan banyak orang sehingga dapat melakukan
pertukaran informasi dengan orang lain sehingga dapat membangkitkan semangat hidup.

Kontak sosial dilakukan dengan cara menulis surat, mengirim email, menulis pesan lewat media
elektronik atau media publikasi tertulis.

Mengisi waktu dengan aktivitas ringan seperti seperti menonton televisi, menyiram bunga, olahraga,
mendengarkan radio, atau hobi lainnya untuk mengisi waktu dan menghilangkan kebosanan sehingga
dapat menimbulkan perasaan senang.

Menanamkan pikiran untuk berani beradaptasi dengan perubahan yang ada. Menggap masa tua adalah
kesempatan untuk melakukan hal-hal yang sebelumnya ketika masih muda tidak dapat dilakukan karena
kesibukan pekerjaan dan lain sebagainya.

Selalu berusaha untuk berpikir positif, karena segala hal yang dilakukan akan menjadi lebih
menyenangkan dan membahagiakan jika segala sesuatunya dilihat dari sisi positifnya. Dengan begitu,
pada akhirnya dapat memberikan kepuasan bagi dirinya sendiri.

2. Penyembuhan dari keluarga dekat hingga keluarga yang jauh, tetangga, teman, dan lingkungan sekitar.
Dukungan dari orang-orang terdekat juga sangat penting untuk penyembuhan depresi pada lansia. Caranya
yaitu:

Menjenguk lansia sesekali agar ia tidak merasa dilupakan.

Luangkan waktu untuk menikmati kebersamaan dengan mereka agar mereka bahagia.

Temani mereka dalam aktivitasnya agar mereka tidak bosan.

Rawatlah mereka dengan ketulusan dan sepenuh hati untuk menumbuhkan semangatnya kembali.

Berikanlah yang terbaik untuk mereka.

Macam macam
1. Depresi ringan
Depresi ringan ciri-cirinya tidak terlalu banyak,mempunyai gejala depresi
berlangsung sekitar 2 minggu,masih mampu menghadapi kesulitan dan
melakukan berbagai aktivitas
2. Depresi sedang
Depresi sedang ciri-cirinya tidak terlalu banyak gejala depresi tapi lebih
banyak dari depresi ringan
3. Depresi berat
Ada dua jenis depresi berat yaitu depresi berat tanpa gejala psikotik dan
depresi berat dengan gejala psikotik. Pada jenis pertama orang yang
depresi mempunyai gejala yang jauh lebih banyak. Terkadang ia sudah
malas berkomunikasi bahkan sudah tidak bisa melakukan kegiatan sosial
dan pekerjaan lainya.
Pada depresi berat dengan psikotik biasanya orang itu sudah mengalami
gangguan-gangguan psikotik seperti,halusinasi dan waham.!

Anda mungkin juga menyukai