2016
Silabus Bahasa Indonesia Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Kurikulum 2013 Revisi 2016. Berikut
ini adalah Silabus Bahasa Indonesia Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Kurikulum 2013 Revisi 2016.
Kelas X
Alokasi Waktu: 4 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut.
Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai berikut ini.
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
3.1 Mengidentifikasi teks
laporan hasil observasi yang
Isi pokok laporan hasil
dipresentasikan dengan lisan
observasi:
dan tulis.
pernyataan umum;
deskripsi manfaat;
berdasarkan interpretasi baik dan
secara lisan maupun tulis.
Kegiatan Pembelajaran
Mempresentasikan dan
menanggapi teks laporan hasil
observasi
pernyataan umum;
deskripsi bagian;
4.2 Mengonstruksi teks
deskripsi manfaat;
laporan hasil observasidengan dan
memerhatikan isi dan aspek
kebahasaan (kalimat
kebahasaan.
definisi, kata sifat).
Mengidentifikasi isi,struktur,
dan ciri kebahasaan.
isi, ciri kebahasaandalam teks
laporan hasil observasi.
Menyusun kembali teks
laporan hasil observasi yang
dibaca dengan memerhatikanisi,
struktur, danciri kebahasaan.
Mempresentasikan,
menanggapi,dan merevisiteks
laporan hasil observasi yang telah
disusun.
pernyataan tesis;
argumen;
pernyataan ulang;
dan
kebahasaan.
Menggalistruktur, isi,
(permasalahan, argumentasi,
pengetahuan, dan rekomendasi),
dan kebahasaan dalam teks
eksposisi yang didengar danatau
dibaca.
Menyusun teks eksposisi
dengan memerhatikan struktur,
isi, permasalahan, argumentasi,
Komentar terhadap:
pengetahuan, rekomendasi, dan
Kekurangan dan
kebahasaan.
kelebihan dilihat dari isi Mempresentasikan,me(kejelasan tesis dan
ngomentari, dan merevisi teks
kekuatan argumenuntuk eksposisi yang telah disusun.
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
mendukung tesis).
Struktur teks eksposisi:
pernyataan tesis
(pendapat tentang suatu
permasalahan);
pernyataan ulang.*
deduksi dan
induksi
peristiwa/sosok yang
berkaitan dengan
kepentingan publik,
Unsur anekdot:
peritiwa/tokoh yang
perlu dikritisi, sindiran,
humor, dan penyebab
kelucuan.
Sindiran.
struktur dan kebahasaan.
teks anekdot dengan
Unsur humor.
Mempresentasikan,
memerhatikan struktur, dan
Kata
dan
Frasa
menanggapi,dan merevisi teks
kebahasaan.
idiomatis
anekdot yang telah disusun.
3.7 Mengidentifikasi nilainilai dan isi yang terkandung
dalam cerita rakyat (hikayat)
baik lisan maupun tulis.
4.7 Menceritakan kembali isi
cerita rakyat (hikayat) yang
didengar dan dibaca.
Karakeristik hikayat.
Isi hikayat.
Nilai-nilai dalam
hikayat (moral, sosial,
agama, budaya, dan
penddikan).
Nilai-nilai dalam
cerpen dan hikayat.
Gaya bahasa.
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
cerpen yang disusun.
permasalahan;
pengajuan;
penawaran;
persetujuan/
4.10 Menyampaikan
kesepakatan
yang
pengajuan, penawaran,
tercapai.
persetujuan dan penutup
dalam teks negosiasi secara
lisan atau tulis.
orientasi dan
permasalahan(pengajuan,
penawaran, dan
persetujuan).
Menentukanstruktur: orientasi
dan permasalahan (pengajuan,
penawaran, dan persetujuan),
Menentukan cirri kebahasaan
(pasangan tuturan dan
kesantunan) dalam teks negosiasi.
Menyusun teks negosiasi
4.11 Mengkonstruksikan teks Kebahasaan
pasangan tuturan
dengan memerhatikanstruktur
negosiasi dengan
dalam teks negosisi dan teks dan aspek kebahasaan.
memerhatikan isi, struktur
esensi debat;
Mengidentifikasipermasalahan,
pandang dan argumen
tanggapan
Mengevaluasi pelaksanaan
beberapa pihak, dan simpulan
dari debat secara lisan untuk (mendukung dan menolak debat.
pendapat disertai
menunjukkan esensi dari
argumen).
debat.
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Isi debat:
mosi/ topik
permasalahan yang
diperdebatkan;
pernyataan sikap
(mendukung atau
menolak);
argumenasi untuk
mendukung sikap.
Pihak-pihak pelaksana
debat:
pihak yang
mengajukan mosi/topik
permasalahan yang
4.13 Mengembangkan
diperdebat-kan;
permasalahan/isu dari
tim afirmatif (yang
berbagai sudut pandang yang
setuju dengan mosi);
dilengkapi argumen dalam
pemimpin/ wasit
debat (yang menjaga tata
tertib)
Penonton/ juri.
Kegiatan Pembelajaran
Mengidentifikasiperistiwa
(antara lain:
perjalananpendidikan, karier,
rangkaian peristiwa
Menulis teks biografi tokoh
dan masalah yang
dengan memerhatikan isi (antara
dialami; dan
lain: perjalananpendidikan, karier,
Reorientasi :
perjuangan)
Memberikan tanggapan secara
Kebahasaan biografi:
4.15 Menyusun teks
lisan terhadap isi teks (biografi)
pronominal;
biografi tokoh
yang ditulis teman
konjungsi.
3.16 Mengidentifikasi
Puisi:
isi;
dan atau dibaca.
terkandung dalam antologi
tema;
Memusikalisasikan dan
puisi yang diperdengarkan
makna;
menanggapi salah satu puisi dari
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
atau dibaca.
antologi puisi atau kumpulan
4.16 Mendemonstrasikan
puisi dengan memerhatikan
(membacakan atau
amanat;
dan
vokal, ekspresi, dan intonasi
memusikalisasikan) satu puisi
suasana.
(tekanan dinamik dan tekanan
dari antologi puisi atau
tempo).
kumpulan puisi dengan
memerhatikan vokal, ekspresi,
dan intonasi (tekanan dinamik
dan tekanan tempo)
3.17 Menganalisis unsur
Mendata kata-kata yang
pembangun puisi.
Unsur-unsur pembangun menunjukkan diksi, imaji, diksi,
puisi
kata konkret, gaya bahasa,
diksi;
rima/irama, tipografi, tema/makna
imaji;
(sense); rasa (feeling), nada
kata konkret;
(tone), dan amanat/tujuan/maksud
gaya bahasa;
(itention). dalam puisi.
rima/irama;
Menulis puisi dengan
tipografi;
memerhatikan diksi, imaji, diksi,
tema/makna (sense); kata konkret, gaya bahasa,
4.17 Menulis puisi dengan
rasa (feeling);
rima/irama, tipografi, tema/makna
memerhatikan unsur
nada (tone);dan
(sense); rasa (feeling), nada
pembangunnya.
PARAGRAF
Paragraf adalah kesatuan pikiran yang mengungkapkan ide pokok yang berbentuk
dalam rangkaian kalimat yang berkaitan dengan bentuk (kohesi) dan makna (koherensi).
Bentuk Paragraf :
1. Deduktif : inti paragraf berada di awal paragraf
2. Induktif : inti kalimat berada di kalimat terakhir
3. Campuran : inti paragraf di kalimat pertama dan terakhir
4. Ineratif : inti paragraf di tengah-tengah paragraf
Jenis Paragraf :
1. Paragraf Narasi : penceritaan suatu kejadian secara runtut sesuai urutan waktu
2. Paragraf Deskripsi : paragraf yang menggambarkan sesuatu dengan jelas dan
terperinci
3. Paragraf Persuasi : jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat
penulis dengan bukti dan fakta (benar-benar terjadi)
4. Paragraf Eksposisi : karangan yang bertujuan untuk menginformasikan tentang
sesuatu sehingga memperluas pengetahuan pembaca
5. Paragraf Argumentasi : sebuah paragraf yang menjelaskan pendapat dengan berbagai
keterangan dan alasan
MACAM-MACAM POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF
1. Pengembangan Umum-Khusus, Paragraf yang dimulai dengan pikiran pokok kemudian
diikuti oleh pikiran-pikiran penjelas.
Contoh:
Pada waktu menulis surat kita harus tenang. Kalau sedang sedih, bingung, kesal, atau
marah kita jangan menulis surat. Kesedihan, kebingungan, kekesalan, dan kemarahan itu
akan tergambar dalam surat kita. Mungkin akan tertulis kata-kata yang kurang terpikir,
terburu nafsu, dan dapat merusak suasana.
2. Pengembangan Khusus-Umum, Paragraf yang dimulai dengan pikiran-pikiran penjelas
kemudian diikuti oleh pikiran pokok atau kesimpulan.
Contoh:
Dengan bahasa, manusia dapat menyampaikan bermacam-macam pikiran dan perasaan
kepada sesama manusia. Dengan bahasa pula, manusia dapat mewarisi dan mewariskan
semua pengalaman dan pengetahuannya. Seandainya manusia tidak berbahasa,
alangkah sunyinya dunia ini. Memang bahasa memegang peranan penting dalam
kehidupan manusia.
3. Pengembangan dengan Alasan-alasan atau Sebab Akibat, Pada paragraf ini didahului
dengan sebab terjadinya sesuatu dan diikuti rincian-rincian sebagai akibatnya atau
sebaliknya. Sebab sebagai pikiran utama dan akibat sebagai pikiran-pikiran penjelas.
Contoh
(1) Itik Indonesia baik sekali untuk diternakkan.(2) Pemeliharaannya sederhana sekali.(3)
Telurnya banyak.(4) Tahan terhadap berbagai penyakit.(5) Ia kuat sekali berjalan jauh.
Kalimat (1) sebagai sebab dan
kalimat (2), (3), (4), (5) sebagai akibat
4. pengembangan dengan perbandingan, pengembangan paragraf jenis ini
mengungkapkan persamaan dan perbedaan dua objek atau lebih.
Contoh
(1) Kota Jakarta dan Bandung mempunyai persamaan dan perbedaan. (2) Keduanya
termasuk kota besar bahkan sebagai ibukota provinsi. (3) Ditinjau dari suasana, Jakarta
bersuhu panas sedangkan Bandung sejuk. (4) Di samping itu, Kota Jakarta memiliki peran
lain, yaitu sebagai ibukota negara.
Persamaan ditunjukkan oleh kalimat (2) dan
perbedaan oleh kalimat (3) dan (4).
5. Pengembangan dengan Contoh, Pengembangan jenis ini dikemukakan suatu
pernyataan yang diikuti rincian berupa contoh-contoh.
Contoh
Sejalan dengan perkembangan sejarahnya, perbendaharaan kata Indonesia diperkaya
oleh berbagai bahasa. Ada yang berasal dari bahasa daerah, ada pula yang berasal dari
bahasa asing. Yang berasal dari bahasa daerah, misalnya nyeri, babak, beres, dan
sewenang-wenang. Adapun yang berasal dari bahasa asing lampu, motor, ahli, akhlak,
dan lain-lain.