Anda di halaman 1dari 22

CARA MENCARI HARI BAIK UNTUK KEPERLUAN MANTU , KHITAN

DAN LAIN-LAIN BERDASARKAN KITAB PRIMBON BETALJEMUR


ADDAMAKNA

KITAB PRIMBON BETAL JEMUR ADAMMAKNA bagi orang Jawa saat ini
masih dijadikan dasar penghitungan berbagai macan keperluan. Utamanya dalam
hal pernikahan primbon ini masih dijadikan acuan dalam menentukan berbagai
hal .
Diantara yang sering ditanyakan adalah hari dan weton si calon pengantin. Hari
dan weton ini adalah berkaitan dengan watak, dan juga peruntungan . Sehingga
sering kali perjodohan gagal dikarenakan tidak ada kecocokan dan hari dan weton.
Memang dalam buku kitab KITAB PRIMBON BETAL JEMUR
ADAMMAKNA ini ada bab khusus yang menerangkan tentang hari dan weton .
Dalam bab itu juga diterangkan prediksi si calon pengantin jika dijodohkan ke
depan. Hitungan itulah yang masih dijadikan patokan dalam hal perjodohan di
kalangan orang jawa .

Salah satu yang terpenting lagi adalah menentukan hari ijab Kabul . Orang jawa
juga tidak sembarang menentukan kapan akan dilaksanakan. Mereka juga akan
mencari referensi dalam menentukan hari baik itu.
Kebanyakan mereka yang tidak mempunyai pedoman sering meminta tolong pada
orang pintar atau orang yang dituakan. Dengan mencari hari baik tersebut mereka
berharap kelak perjodohan mereka akan langgeng ,beroleh anak dan rejeki yang
banyak.
Memang hari untuk gawe semua nya baik , namun dari 365 hari dalam satu tahun
tentunya ada yang lebih baik. Kadang-kadang ini menjadi salah kaprah katanya
semua hari baik . Namun pada kenyataannya ada bulan-bulan yang jarang punya
gawe. Tetapi ada juga bulan-bulan yang penuh dengan orang punya gawe.
Intinya kita masih mempergunakan perhitungan leluhur kita yang tertera dalam
buku primbon. Ada banyak buku primbon yang beredar saat ini . Namun salah satu
primbon yang menjadi dasar perhitungan orang jawa adalah SERIAL KITAB
PRIMBON ADDAMMAKNA.
Kitab primbon yang saat ini berjumlah 7 jilid berisikan bermacam-macam ilmu
pengetahuan yang berkaitan dengan kehidupan manusia dari lahir sampai dengan
meninggal dunia. Salah satunya adalah menghitung hari baik untuk orang punya
hajat ,gawe atau berbagai macam keperluan. Sering orang harus ke sana kemari
untuk mencari referensi.
Dalam satu serial Primbon Adammakna ini ada primbon yang berjudul Kitab
Primbon Betaljemur Adammakna. Nah di dalam kitab inilah kita bisa menghitung
hari baik tersebut. Hari baik itu ditentukan berdasarkan tanggal , bulan , serta
tahunnya.
Dalam menentukan hari baik dalam satu tahun itu harus dihindari hal seperti , dina
ala, dina tali wangke , dina sampar wangke,. Untuk menentukan bulan kita harus
menghindari laranganing sasi , sangaring sasi, patining sasi. Tahun juga begitu kita
harus menghindari kunarpaning warsa , sangaring warsa.
Di dalam BUKU KITAB PRIMBON BETAL JEMUR ADDAMKANA ini telah
dibedah bab mengenai hari baik untuk punya gawe dan lain sebagainya . Tepatnya
mulai halaman 8 sampai dengan 21. Dalam halaman-halaman itu kita bisa
menentukan tanggal serta bulan yang baik .

Namun demikian tidak semua orang bisa memahami perhitungan primbon secara
cepat. Oleh karena itu kami pengelola BLOG PUSAT INFORMASI
MASYARAKAT PESISIR / www.for-mass.blogspot.com .
Yang salah satu programnya adalah melestarikan warisan leluhur kita berupa kita
Kitab Primbon dan juga Kamus Jawa. Memberikan pengetahuan tentang
bagaimana menghitung hari baik berdasarkan KITAB PRIMBON BETAL
JEMUR ADAMMAKNA .
Setelah kami pelajari secara seksama maka perhitungan hari baik itu diawali dalam
menentukan bulan terlebih dahulu . Bulan ini hitungannya bukan bulan Masehi
( januari Desember ) namun bulan Hijriyah ( Muharam atau Suro Ddulhijjah
atau Besar ). Adapun perhitungan bulan-bulan untuk keprluan ijabing pengantin
adalah sebagai berikut:
NO

BULAN

URAIAN

1
2
3
4
5
6

Tukar padu , nemu kerusakan


Kekurangan , banyak hutang
Mati salah satu
Sering digunjingkan orang
Sering tertipu, kehilangan , banyak musuh
Kaya akan harta benda

7
8
9
10
11

Suro
Sapar
Mulud
Bakda mulud
Jumadil Awal
Jumadil
Akhir
Rejeb
Ruwah
Poso
Syawal
Apit

12

Besar

Selamat serta banyak anak


Selamat dan selalu damai
Akan mendapat kecelakaan
Kekurangan dan banyak hutang
Sering
sakit,bertengkar
dengan
tetangga
Kaya dan akan mendapat kebahagiaan

Keterangan :
1. V = Baik untuk dilaksanakan
2. V = kurang baik untuk dilaksanakan
3. X = tidak baik untuk dilaksanakan

REKO
MEND
ASI
X
V
X
V
V
V
V
V
X
V
X
V

Nah setelah kita ketemu bulannya kita akan menghitung tanggal berapa yang akan
direkomendasikan untuk orang yang akan melaksanakan acara ijab Kabul. Dalam
perhitungan ini kita harus menghindari hari dan tanggal yang termasuk dalam
pantangan .
Dari hasil penghitungan yang dilakukan mengacu pada KITAB PRIMBON
BETAL JEMUR ADAMMAKNA tersebut diatas maka diperoleh pasaran , hari
dan tanggal pantangan . Maksudnya pada hari pasaran , hari serta tanggal di bawah
ini TIDAK DIREKOMENDASIKAN untuk pelaksanaan akad nikah atau ijab
Kabul . Adapun kesimpulannya adalah sebagai berikut :

HARI , TANGGAL YANG TIDAK


DIREKOMNDASIKAN
UNTUK IJAB KABUL /AKAD NIKAH
NO

BULAN

Suro

Sapar

Mulud

Bakda mulud

Jumadil Awal

Jumadil Akhir

Rejeb

Ruwah

Poso

TIDAK DIREKOMENDASIKAN
Hari
:SENIN, SELASA, SABTU,AHAD
Tanggal : 6, 13,11,18
Rabu Pahing
Hari
:SENIN, SELASA, SABTU,AHAD
Tanggal : 1,10,20
KAMIS PON
Hari
:SENIN, SELASA,RABU, KAMIS
Tanggal : 1,3,8,10,15,20
JUMAT WAGE
Hari
:SENIN, SELASA, RABU, KAMIS
Tanggal : 10 ,16,20,28
SABTU KLIWON
Hari
:SENIN, SELASA, RABU, KAMIS
Tanggal : 1,5,10,11,28
SENIN KLIWON
Hari
: RABU, KAMIS , JUMAT
Tanggal : 10, 14,18
SELASA LEGI
Hari
: RABU, KAMIS , JUMAT
Tanggal : 2 , 13 , 14, 18, 27
RABU PAHING
Hari
: RABU, KAMIS , JUMAT
Tanggal : 4, 12, 13, 26, 28
KAMIS PON
Hari
: JUMAT , SABTU, AHAD
Tanggal : 7, 9, 12, 20, 21, 24

10

Syawal

11

Apit

12

Besar

JUMAT WAGE
Hari
: JUMAT, SABTU,AHAD
Tanggal : 2, 10, 20
SABTU KLIWON
Hari
: JUMAT , SABTU,AHAD
Tanggal : 2,9,13, 22, 24, 28
SENIN KLIWON
Hari
: SABTU , AHAD, SENIN, SELASA
Tanggal : 6, 10, 12, 20,25
SELASA LEGI

LALU BAGAIMANA CARA MENERAPKANNYA DI KALENDER ??????


Kita ambil contoh salah satu bulan di tahun 2014 misal JUNI BERTEPATAN
DENGAN BULAN RUWAH 1435 setelah dihitung ketemu gambar seperti di
bawah ini :

BULAN JUNI 2014 / RUWAH 1435


SENIN

4 PAHING

11 WAGE

18 LEGI

25 PON

SELASA

5 PON

12 KLIWON

19 PAHING

26 WAGE

RABU

6 WAGE

13 LEGI

20 PON

27 KLIWON

KAMIS

7 KLIWON

14 PAHING

21 WAGE

28 LEGI

JUM'AT

8 LEGI

15 PON

22 KLIWON

29 PAHING

SABTU

9 PAHING

16 WAGE

23 LEGI

30 PON

Keterangan :
1. Yang berwarna Merah tidak direkomendasikan untuk ijab Kabul
2. Yang berwarna hijau di rekomendasikan untuk ijab Kabul atau akad nikah
Ini mengacu pada data dibawah ini :
Hari
: RABU, KAMIS ,
JUMAT
8
Tanggal : 4, 12, 13, 26, 28
KAMIS PON

Ruwah

Untuk bulan-bulan berikutnya dari SYAWAL REJEB Penghitungannya juga


sama mengacu pada data HARI , TANGGAL YANG TIDAK
DIREKOMNDASIKAN
UNTUK IJAB KABUL /AKAD NIKAH diatas .

Dari hasil penghitungan di bab hari baik untuk boyongan atau pindah rumah dan
juga membuat atau memindah rumah admin telah menghasilkan hari yang
direkomendasikan seperti di bawah ini :
Hari baik untuk pindahan atau boyongan:
2.
3.
4.
5.

1. Jumat legi , Jumat Pahing


Sabtu Kliwon , Sabtu Legi
Selasa Pon , Selasa Wage
Rabu pon , Rabu Pon
Kamis Legi , Kamis Pahing
Hari baik untuk memindah atau mendirikan rumah :

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Ahad Kliwon, Ahad Pon, Ahad Wage


Senin Legi , Senin Pahing
Selasa Pon
Rabo Kliwon , Rabo Poan , Rabo Wage
Kamis Kliwon, Kamis Legi, Kamis Pahing
Jumat Pon
Sabtu Legi , Sabtu Pahing

Selain itu saya juga akan memberi bonus lagi yaitu perhitungan begja
cilaka
( Peruntungan) berdasarkan neptu dan hari kelahirannya
seseorang seperti di bawah ini . Hasil ini berdasarkan kesimpulan yang
diambil dari kitab KITAB PRIMBON BETAL JEMUR ADAMMAKNA :
DINA KELAIRAN
SERTA KABEGJAN LAN KACILAKANE
NO
1

Dina+Neptu
7

Begja lan cilaka


Sandhang, Akeh Rijekine Jembar Budine
Rejeki, Akeh Rijekine , Sugih, Dadi Pangaubaning Wong

Akeh
Lara , Kangelan Pangupa Sandhang Pangan ,Dadi Wong

3
4

9
10

Kuat
Pati , Ala Karusakan Gedhe, Bisa Dadi Mulya

5
6

11
12

Lair ,Kuwat Sabarang Gawe


Sandhang, Akeh Rijekine Jembar Budine
Rejeki, Akeh Rijekine , Sugih, Dadi Pangaubaning Wong

13

Akeh
Lara , Kangelan Pangupa Sandhang Pangan ,Dadi Wong

8
9
10
11

14
15
16
17

Kuat
Pati , Ala Karusakan Gedhe
Lair , Kuwat Sabarang Gawe
Sandhang, Akeh Rijekine Jembar Budine
Rejeki, Akeh Rijekine , Sugih, Dadi Pangaubaning Wong

12

18

Akeh

1. Anda lahir pada tanggal 17 Agustus 1982 maka harus dicari neptu dan hari lahirnya .
Setelah dicari ketemu : SELASA KLIWON , SELASA : 3 DAN KLIWON 8 = 11 jadi
orang yang lahir pada tanggal itu mempunyai watak lair yang artinya akan memiliki
kekuatan di seluruh pekerjaannya
2. Pacar anda misalnya lahir pada tanggal 12 Maret 1985 kemudian dicari neptu dan hari
lahirnya ketemu SELASA PON , SELASA = 3 PON = 7 jumlah jadi 10 jadi watak pacar
anda jatuh pada Pati yaitu kerusakan yang besar jadi harus banyak hati-hatinya begitu
seterusnya

PETUNG SALAKI RABI


Untuk petung salaki rabi inilah perhitungan untuk perjodohan dua anak
manusia yang didasarkan atas weton masing-masing yang dijadikan satu
kemudian ketemu berapa . Dan jumlah hasil perhitungan mengacu pada
table di bawah ini yang telah disarikan dari KITAB PRIMBON BETAL
JEMUR
ADAMMAKNA
NO
1
2
3
4
5
6
7
8

NEPTU
Pria
+ Wanita
17
18
19
20
21
22
23
24

7
4
5
6
1
2
3
4

TIBA
Lebu Katiup Angin
Sumur Sinaba
Satriya Wirang
Bumi Kapethak
Wasesa Segara
Tunggak Semi
Satriya Wibawa
Sumur Sinaba

9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

5
6
7
7
1
2
1
2
3
4
5
6

Satriya Wirang
Bumi Kapethak
Lebu Katiup Angin
Lebu Katiup Angin
Wasesa Segara
Tunggak Semi
Wasesa Segara
Tunggak Semi
Satriya Wibawa
Sumur Sinaba
Satriya Wirang
Bumi Kapethak

Keterangan : 1. Wasesa segara, kamot, jembar budine,sugih pangapura , gedhe prebawane


2. Tunggak semi, cepak rijekine
3. Satriya Wibawa , Oleh kamulyan lan Kaluhuran
4. Sumur sinaba , Dadi pangungseng kepinteran
5. Satriya Wirang, Nandhang duka cita, kawirangan,
6. Bumi Kapethak , Petengan aten , nanging taberi ing gawe, kuat nandang
7. Lebu Katiup angina, nandang papa cintraka,kabeh karepe ora dadi ,
kerep ngalih omah

Adapun cara menghitungnya adalah sebagai berikut :


1. Anda lahir pada tanggal 17 Agustus 2014 wetonnya : SELASA KLIWON = 11
2. Pacar anda lahir 12 Maret 1985 wetonnya : SELASA PON = 10
Penghitunggannya : Anda
= 11
Pacar Anda
= 10
Jumlah
= 21
Maka kesimpulannya perjodohan jatuh pada : WASESA SEGARA
( Kamot, jembar budhine , sugih pangapura lan gedhe prebawane)

Mencari Hari Baik Berdasakan Primbon


Dalam melakukan hajat perkawinan, mendirikan rumah, bepergian dan sebagainya. Kebanyakan
orang jawa dahulu, mendasarkan atas hari yang berjumlah 7(senin-minggu) dan pasaran yang
jumlahnya ada 5, tiap hari tentu ada rangkapannya pasaran, jelasnya : tiap hari tentu jatuh pada
pasaran tertentu.

Menurut peritungan Jawa pada umumnya dikenal 7 hari yang masing-masing mempunyai jumlah
berlainan;
Akad (Minggu) jumlah neptu 5
Senen (Senin) jumlah neptu 4
Selasa (selasa)jumlah neptu 3
Rebo (Rabu) jumlah neptu 7
Kemis (Kamis) jumlah neptu 8
Jumuah (Jumat)jumlah neptu 6
Setu (Sabtu) jumlah neptu 9
Selain hari, orang Jawa juga sangat percaya adanya watak yang diakibatkan dari pengaruh
Dasaran. dikenal adanya 5 pasaran yaitu
Kliwon jumlah neptunya 8
Legi jumlah neptunya 5
Pahing jumlah neptunya 9
Pon jumlah neptunya 7
Wage jumlah neptunya 4
Neptu hari atau pasaran kelahiran untuk perkawinan
Hari dan pasaran dari kelahiran dua calon temanten yaitu anak perempuan dan anak lelaki
masing-masing dijumlahkan dahulu, kemudian masing masing dibuang (dikurangi) sembilan.
Misalnya :
Kelahiran anak perempuan adalah hari Jumat (neptu 6) wage (neptu 4) jumlah 10, dibuang 9 sisa
1
Sedangkan kelahiran anak laki-laki ahad (neptu 5) legi (neptu 5) jumlah 10 dikurangi 9 sisa 1.
Menurut perhitungan dan berdasarkan sisa diatas maka perhitungan seperti dibawah ini:
Apabila sisa:
1 dan 4 : banyak celakanya
1 dan 5 :bisa
1 dan 6 : jauh sandang pangannya
1 dan 7 : banyak musuh
1 dan 8 : sengsara
1 dan 9 : menjadi perlindungan
2 dan 2 : selamat, banyak rejekinya
2 dan 3 : salah seorang cepat wafat
2 dan 4 : banyak godanya
2 dan 5 : banyak celakanya
2 dan 6 : cepat kaya
2 dan 7 : anaknya banyak yang mati
2 dan 8 : dekat rejekinya

2 dan 9 : banyak rejekinya


3 dan 3 : melarat
3 dan 4 : banyak celakanya
3 dan 5 : cepat berpisah
3 dan 6 : mandapat kebahagiaan
3 dan 7 : banyak celakanya
3 dan 8 : salah seorang cepat wafat
3 dan 9 : banyak rejeki
4 dan 4 : sering sakit
4 dan 5 : banyak godanya
4 dan 6 : banyak rejekinya
4 dan 7 : melarat
4 dan 8 : banyak halangannya
4 dan 9 : salah seorang kalah
5 dan 5 : tulus kebahagiaannya
5 dan 6 : dekat rejekinya
5 dan 7 : tulus sandang pangannya
5 dan 8 : banyak bahayanya
5 dan 9 : dekat sandang pangannya
6 dan 6 : besar celakanya
6 dan 7 : rukun
6 dan 8 : banyak musuh
6 dan 9 : sengsara
7 dan 7 : dihukum oleh istrinya
7 dan 8 : celaka karena diri sendiri
7 dan 9 : tulus perkawinannya
8 dan 8 : dikasihi orang
8 dan 9 : banyak celakanya
9 dan 9 : liar rejekinya
Neptu hari dan pasaran dari kelahiran calon mempelai laki-laki dan perempuan, ditambah neptu
pasaran hari perkawinan dan tanggal (bulan Jawa) semuanya dijumlahkan kemudian dikurangi/
dibuang masing tiga, apabila masih sisa :
1 = berarti tidak baik, lekas berpisah hidup atau mati
2 = berarti baik, hidup rukun, sentosa dan dihormati
3 = berarti tidak baik, rumah tangganya hancur berantakan dan kedua-duanya bisa mati.
Neptu hari dan pasaran dari kelahiran calon mempelai laki-laki dan perempuan, dijumlah
kemudian dikurangi / dibuang empat-empat apabila sisanya :
1 = Getho, jarang anaknya,
2 = Gembi, banyak anak,
3 = Sri banyak rejeki,
4 = Punggel, salah satu akan mati

Hari kelahiran mempelai laki-laki dan mempelai wanita, apabila :


Ahad dan Ahad, sering sakit
Ahad dan Senin, banyak sakit
Ahad dan Selasa, miskin
Ahad dan Rebo, selamat
Ahad dan Kamis, cekcok
Ahad dan Jumat, selamat
Ahad dan Sabtu, miskin
Senen dan Senen, tidak baik
Senen dan Selasa, selamat
Senen dan Rebo, anaknya perempuan
Senen dan Kamis, disayangi
Senen dan Jumat, selamat
Senen dan Sabtu, direstui
Selasa dan Selasa, tidak baik
Selasa dan Rebo, kaya
Selasa dan Kamis, kaya
Selasa dan Jumat, bercerai
Selasa dan Sabtu, sering sakit
Rebo dan Rebo, tidak baik
Rebo dan Kamis, selamat
Rebo dan Jumat, selamat
Rebo dan Sabtu, baik
Kamis dan Kamis, selamat
Kamis dan Jumat, selamat
Kamis dan Sabtu, celaka
Jumat dan Jumat, miskin
Jumat dan Sabtu celaka
Sabtu dan Sabtu, tidak baik
HARI-HARI UNTUK MANTU DAN IJAB PENGANTIN
(baik buruknya bulan untuk mantu):
1. Bulan Suro : Bertengkar dan menemui kerusakan (jangan dipakai)
2. Bulan Sapar : kekurangan, banyak hutang (boleh dipakai)
3. Bulan Mulud : lemah, mati salah seorang (jangan dipakai)
4. Bulan Bakdamulud : diomongkan jelek (boleh dipakai)
5. Bulan Bakdajumadilawal : sering kehilangan, banyak musuh (boleh dipakai)
6. Bulan Jumadilakhir : kaya akan mas dan perak
7. Bulan Rejeb : banyak kawan selamat
8. Bulan Ruwah : selamat
9. Bulan puasa : banyak bencananya (jangan dipakai)
10. Bulan Syawal : sedikit rejekinya, banyak hutang (boleh dipakai)
11. Bulan Dulkaidah : kekurangan, sakit-sakitan, bertengkar dengan teman (jangan dipakai)

12. Bulan Besar : senang dan selamat


BULAN TANPA ANGGARA KASIH
Hari anggara kasih adalah selasa kliwon, disebut hari angker sebab hari itu adalah permulaan
masa wuku. Menurut adat Jawa malamnya (senin malam menghadap) anggara kasih orang
bersemedi, mengumpulkna kekuatan batin untuk kesaktian dan kejayaan. Siang harinya (selasa
kliwon) memelihara, membersihkan pusaka wesi aji, empu mulai membikin keris dalam
majemur wayang.
Bulan bulan anggoro kasih tidak digunakan untuk mati, hajat-hajat lainnya dan apa saja yang
diangggap penting.
Adapun bulan-bulan tanpa anggara kasih adalah:
1. dalam tahun Alib bulan 2 : Jumadilakhir dan besar
2. dalam tahun ehe bulanl 2 dan : jumadilakhir
3. dalam tahun jimawal bulan 2 : Suro dan rejeb
4. dalam tahun Je bulan 2 : Sapar
5. dalam tahun Dal bulan 2 : yaitu sapar dan puasa
6. dalam tahun Be bulan 2 : mulud dan syawan
7. dalam tahun wawu bulan 2 : Bakdomulud/syawal
8. dalam tahuin Jimakir bulan 2 : Jumadilawal dan Dulkaidkah
SAAT TATAL
Saat tatal dibawah ini untuk memilih waktu yang baik untuk mantu juga untuk pindah rumah,
berpergian jauh dan memulai apa saja yang dianggap penting.
Ketentuan saat itu jatuh pada pasaran (tidak pada harinya ) :
1. pasaran legi : mulai jam 06.00 nasehet.mulai jam 08.24 Rejeki : mulai jam 25.36 rejeki mulai
dri jam 10 48 selamat, mulai jam 13.12 pangkalan atau (halangan) mulai jam 15.36 pacak wesi
2. pasaran pahing : mulai jam 06.00 rejeki, jam 08.24 selamat, jam 10.48 pangkalan, jam 13.12
pacak wesi, jam 15.36 nasehat.
3. pasaran pon : mulai jam 06.00 selamat, jam 08.24 pangkalan, jam 10.48 pacak wesi, jam 13.12
nasehat, jam 15.36 rejeki
4. pasaran wage mulai jam 06.00 pangkalan, jam 08.24 pacak wesi, jam 13.12 nasehat jam 15.36
selamat.
5. pasaran kliwon, mulai jam 06.00 pacak wesi, jam 08.24 nasehat, jam 10.48 rejeki, jam 13-12
selamat jam 13.36 pangkalan.
HARI PASARAN UNTUK PERKAWINAN

Neptu dan hari pasaran dijumlah kemudian dikurangi/dibuang enam-enam apabila tersisa:
1 jatuh, mati, (tidak baik) asalnya bumi
2 jatuh, jodoh (baik) asalnya jodoh dengan langit
3 jatuh , selamat atau baik asalnya barat
4 jatuh, cerai atau tidak baik asalnya timur
5 jatuh, prihatin (tidak baik) asalnya selatan
6 jatuh, mati besan (tidak baik) asalnya utara
Dalam berdagang orang jawa mempunyai petungan (prediksi) khusus untuk mencapai sukses
atau mendapatkan angsar (pengaruh nasib) yang baik, sehingga menjadikan rezekinya mudah.
Diantaranya petungan tersebut sebagai berikut :
Dalam kitab primbon (pustaka kejawen) terdapat berbagai cara dan keyakinan turun-temurun
yang harus dilakukan orang yang akan melakukan kegiatan usaha perdagangan. Untuk memulai
suatu usaha perdagangan orang jawa perlu memilih hari baik, diyakini bahwa berawal dari hari
baik perjalanan usahapun akan membuahkan hasil maksimal, terhindar dari kegagalan.
Menurut pakar ilmu kejawen abdi dalem Karaton Kasunanan Surakarta, Ki KRM TB Djoko MP
Hamidjoyo BA bahwa berdasarkan realita supranatural, menyiasati kegagalan manusia dalam
usaha perlu diperhatikan. Prediksi menurut primbon perlu diperhatikan meski tidak sepenuhnya
diyakini. Menurut Kitab Tafsir Jawi, dina pitu pasaran lima masing-masing hari dan pasaran
karakter baik. Jika hari dan pasaran tersebut menyatu, tidak secara otomatis menghasilkan
karakter baik. Demikian juga dengan bulan suku, mangsa, tahun dan windu, masing-masing
memiliki karakter baik kalau bertepatan dengan hari atau pasaran tertentu.
Golek dina becik (mencari hari yang baik) untuk memulai usaha dagang pada hakekatnya adalah
mencari perpaduan hari, pasaran, tahun, windu dan mangsa yang menghasilkan penyatuan
karakter baik. Misalnya pada hari rebo legi mangsa kasanga tahun jimakir windu adi merupakan
penyatuan anasir waktu yang menghasilkan karakter baik.
Setiap karya akan berhasil sesuai dengan kodrat, jika dilakukan dalam kondisi waktu yang netral
dari pencemaran, sengkala maupun sukerta. Manusia diberi kesempatan oleh Tuhan untuk
beriktiar menanggulangi sukerta dan sengkala dengan melakukan wiradat. Misalnya dengan
ruwatan atau dengan ajian rajah kalacakra, sehingga kejadian buruk tidak menjadi kenyataan.
Orang yang akan membuka usaha pun dapat melakukan upaya sendiri pada malam hari sebelum
memulai usaha, yaitu berdoa mendasari doa kepada Tuhan sambil mengucapkan mantera rajah
kalacakra Salam, salam, salam Yamaraja jaramaya, yamarani niramaya, yasilapa palasiya,
yamidora radomiya, yamidasa sadamiya, yadayuda dayudaya, yasilaca silacaya, yasihama
mahasiya. Kemudian menutup dengan mantera Allah Ya Suci Ya Salam sebanyak 11 kali.
Untuk usaha perdagangan orang jawa yang masih percaya pada petung, akan menggunakannya
baik untuk menentukan jenis barang maupun tempat berdagang dan sebagainya. Petung tersebut
didasarkan weton (kelahiran dari yang bersangkutan)
Peluang merupakan filsafat kosmosentris bahwa manusia dan alam tidak dapat dipisahkan.

Manusia merupakan bagian dari alam semesta sehingga geraknya tidak dapat lepas dari gerak
alam, sebagaimana waktu dan arah mata angin.
Orang jawa mempunyai keyakinan bahwa saat dilahirkan manusia tidak sendirian karena disertai
dengan segala perlengkapannya. Perlengkapan itu merupakan sarana untuk bekal hidup
dikemudian hari, yaitu bakat dan jenis pekerjaan yang cocok. Di dalam ilmu kejawen
kelengkapan itu dapat dicari dengan petung hari lahir, pasaran, jam, wuku tahun dan windu.
Menurut Usman petung sekedar klenik atau gugon tuhon melainkan merupakan hasil analisa dari
orang-orang jawa pada masanya. Hasil analisa itu ditulis dalam bentuk primbon. Dengan
petungan jawa, orang dapat membuat suatu analisa tentang anak yang baru lahir berdasarkan
waktu kelahirannya. Misalnya anak akan berhasil jika menjadi wartawan, atau sukses jika
menjadi pedagang.
Petung yang demikian itu juga digunakan di dalam dunia perdagangan. Orang jawa masih
mempercayainya, akan menggunakan petung dengan cermat. Dari menentukan jenis dagangan
waktu mulai berdagang diperhitungkan. Semua sudah ada ketentuannya berdasar waktu
kelahiran yang bersangkutan.
Penerapan petung untuk usaha perdagangan akan menambah kemungkinan dan percaya diri
untuk meraih sukses. Kepercayaan diri akan membuat lebih tepat dalam mengambil keputusan.
Prediksi menurut petung di dalam perdagangan bukan hanya ada pada budaya orang jawa saja.
Dalam budaya Cina misalnya, hingga kini perhitungan itu masih berperan besar, sekali pun
pengusaha Cina itu sudah menjadi konglomerat.
Di Cina petung itu ada dalam Kitab Pek Ji atau Pak Che (delapan angka) yang juga berdasarkan
kelahiran seseorang, yaitu tahun kelahiran memiliki nilai 2, bulan nilai 2, hari memiliki nilai 2
dan jam kelahiran nilai 2.
Meskipun orang lahir bersamaan waktu, rezeki yang diperoleh tidak sama karena yang satu
menggunakan petung sedangkan yang lainnya tidak.
Banyak pula orang yang tidak mempercayai petung. Mereka menganggapnya klenik atau
tahayul. Mereka berpendapat dengan rasionya dapat manipulasi alam. Anggapan demikian belum
pas, meskipun manusia dapat merekayasa, alam ternyata akan berjalan sesuai dengan
mekanismenya sendiri
Untuk perhitungan mendirikan / pindahan rumah
A. Pertama-tama yg diperhitungakan adalah Bulan Jawa, yaitu :
1. Bulan Sura = tidak baik
2. Bulan Sapar = tidak baik
3. Bulan Mulud (Rabingulawal) = tidak baik
4. Bulan Bakdamulud (Rabingulakir) = baik
5. Bulan Jumadilawal = tidak baik

6. Bulan Jumadilakir = kurang baik


7. Bulan Rejeb = tidak baik
8. Bulan Ruwah (Sakban) = baik
9. Bulan Pasa (Ramelan) = tidak baik
10. Bulan Sawal = sangat tidak baik
11. Bulan Dulkaidah = cukup baik
12. Besar = sangat baik
Berdasarkan perhitungan diatas, bulan yg baik adalah : Bakdamulud, Ruwah, Dulkaidah, dan
Besar.
B. Langkah kedua yaitu menghitung jumlah hari dan pasaran dari suami serta istri.
1. Suami = 29 Agustus 1973
- Rabu = 7
- Kliwon = 8
- Neptu (Total) = 15
2. Istri = 21 Desember 1976
- Selasa = 3
- Kliwon = 8
- Neptu (Total) = 11
Jumlah Neptu Suami + Istri = 15 + 11 = 36
C. Langkah ketiga, menghitung Pancasuda.
Jumlah ((Neptu suami + Neptu Istri + Hari Pindahan/Pendirian Rumah) : 5). Bila selisihnya 3, 2,
atau 1 itu sangat baik. Cara ini disebut PANCASUDA.
PANCASUDA :
1. Sri = Rejeki Melimpah
2. Lungguh = Mendapat Derajat
3. Gedhong = Kaya Harta Benda
4. Lara = Sakit-Sakitan Primbon Jawa Lengkap
5. Pati = Mati dalam arti Luas
Lalu mengurutkan angka hari pasaran mulai dari jumlah yang paling kecil yaitu (selasa (3) +
wage (4) = 7), hingga sampai jumlah yang paling besar yaitu (Sabtu (9) + Pahing (9) = 18.
7 + 36 = 43 : 5 sisa 3 = Cukup Baik
8 + 36 = 44 : 5 sisa 4 = Tidak Baik
9 + 36 = 45 : 5 sisa 5 (yg habis dibagi 5 dianggap sisa 5) = Jelek Sekali
10 + 36 = 46 : 5 sisa 1 = Baik Sekali
11 + 36 = 47 : 5 sisa 2 = Baik
12 + 36 = 48 : 5 sisa 3 = Cukup Baik
13 + 36 = 49 : 5 sisa 4 = Tidak Baik

14 + 36 = 50 : 5 sisa 5 = Jelek Sekali


15 + 36 = 51 : 5 sisa 1 = Baik Sekali
16 + 36 = 52 : 5 sisa 2 = Baik
17 + 36 = 53 : 5 sisa 3 = Cukup Baik
18 + 36 = 54 : 5 sisa 4 = Tidak Baik
Dari paparan tersebut diketahui hari baik untuk mendirikan rumah tinggal, khusus bagi pasangan
suamiistri yang hari-pasaran-lahir keduanya berjumlah 36 adalah :
Terbaik 1 :
a. hari-pasaran berjumlah 10 ( Selasa Pon, Jumat Wage dan Minggu Legi)
b. hari-pasaran berjumlah 15 (Rabu Kliwon, Kamis Pon dan Jumat Pahing)
Terbaik 2 :
a. hari-pasaran berjumlah 11 (Senin Pon, Selasa Kliwon, Rabu Wage dan Jumat legi)
b. hari-pasaran berjumlah 16 (Rabu Pahing, Kamis Kliwon dan Sabtu Pon)
Terbaik 3 :
a. hari-pasaran berjumlah 7 (Selasa Wage)
b. hari-pasaran berjumlah 12 (Senin Kliwon, Selasa Pahing, Rabu Legi, Kamis Wage dan
Minggu Pon)
c. hari-pasaran berjumlah 17 (Kamis Pahing dan Sabtu Kliwon)
D. Selanjutnya pilih salah satu dari 21 hari baik yang berada dalam bulan Bulan Bakdamulud,
Bulan Ruwah, Bulan Dulkaidah dan Bulan Besar,yaitu:
1. Bulan Bakdamulud (Rabingulakir)
Bulan baik untuk mendirikan sesuatu termasuk rumah tinggal. Keluarga yang bersangkutan
mendapat wahyu keberuntungan, apa yang diinginkan terlaksana, cita-citanya tercapai, selalu
menang dalam menghadapi perkara, berhasil dalam bercocok-tanam, berkelimpahan emas dan
uang, mendapat doa restu Nabi, dan lindungan dari Allah.
2. Bulan Ruwah (Sakban)
Bulan baik untuk mendirikan rumah tinggal. Rejeki melimpah dan halal, disegani, dihormati dan
disenangi orang banyak, mendapat doa Rasul.
3. Bulan Dulkaidah
Cukup baik, dicintai anak istri, para orang tua, saudara, dan handaitaulan. Dalam hal bercocoktanam lumayan hasilnya. Banyak rejeki dan cukup uang. Keadaan keluarga harmonis, tentram,
damai dan mendapatkan doa dari Rasul.
4. Bulan Besar.
Baik, banyak mendapat rejeki, berkelimpahan harta-benda dan uang. Anggota keluarga yang
berdiam di areal rumah-tinggalnya yang dibangun pada bulan Besar merasakan ketentraman lair
batin, serta dihormati.

Terbaik 1 :
1. Selasa Pon,
2. Jumat Wage,
3. Minggu Legi,
4. Rabu Kliwon,
5. Kamis Pon,
6. Jumat Pahing,
Terbaik 2 :
7. Senin Pon,
8. Selasa Kliwon,
9. Rabu Wage,
10. Jumat legi,
11. Rabu Pahing,
12. Kamis Kliwon,
13. Sabtu Pon,
Terbaik 3 :
14. Selasa Wage,
15. Senin Kliwon,
16. Selasa Pahing,
17. Rabu Legi,
18. Kamis Wage,
19. Minggu Pon,
20. Kamis Pahing,
21. Sabtu Kliwon,
Contoh : Jumat Pahing
- 20 April 2007
- 07 September 2007
- 21 Desember 2007
Dalam astrologi Jawa juga dikenal adanya bintang, yang biasa disebut Wuku; ada 30 wuku yang
masing-masing mempunyai Dewa (Betara) pelindung (yang kemudian sering dijadikan simbol
dari wuku tersebut, seperti misalnya dalam zodiak Sagitarius disimbolkan manusia dengan badan
kuda sedang memanah), hari baik, hari sial, dan watak serta bakat sendiri-sendiri. Ke 30 wuku
tersebut adalah sebagai berikut:
1 . Sinta dewa pelindung Dewa Betara Jamadipati
2. Landep dewa pelindung Dewa Betara Mahadewa
3. Wukir dewa pelindung Dewa Betara Mahajekti
4. Kurantil dewa pelindung Dewa Betara Langsur
5. Tolu dewa pelindung Dewa Betara Baju
6. Gumbreg dewa pelindung Dewa Betara Tjandra
7. Warigalit dewa.pelindung Dewa Betara Asmara
8. Warigagung dewa pelindung Dewa Betara Maharesi

9. Djulungwangi dewa pelindung Dewa Betara Sambu


10. Sungsang dewa pelindung Dewa Betara Gana
11. Galungan dewa pelindung Dewa Betara Kamadjaja
12. Kuningan dewa pelindung Dewa Betara Indera
13. Langkir dewa pelindung Dewa Betara Kala
14. Mandasija dewa pelindung Dewa Betara Brama
15. Djulungpudjud dewa pelindung Dewa Betara Guritna
16. Pahang dewa pelindung Dewa Betara Tantra
17. Kuruwelut dewa pelindung Dewa Betara Wisnu
18. Marakeh dewa pelindung Dewa Betara Surenggana
19. Tambir dewa pelindung Dewa Betara Siwah
20. Medangkungan dewa pelindung Dewa Betara Basuki
21. Maktal dewa pelindung Dewa Betara Sakri
22. Wuje dewa pelindung Dewa Betara Kuwera
23. Manahil dewa pelindung Dewa Betara Tjitragotra
24. Prangbakat dewa pelindung Dewa Betara Bisma
25. Bala dewa pelindung Dewa Betari Durga
26. Wugu dewa pelindung Dewa Betara Singdjalma
27. Wajang dewa pelindung Dewa Betari Sri
28. Kuwalu dewa pelindung Dewa Betara Sadana
29. Dukut dewa pelindung Dewa Betara Sakri
30. Watugunung dewa pelindung Dewa Betara Anantaboga
Dalam memperhitungkan perjodohan seorang harus menghitung jumlah naptu dari hari pasaran
kedua calon pengantin tersebut.
Menurut kepercayaan di jawa, apabila naptu dari dua orang yang akan dijodohkan berjumlah 25
maka hubungan kedua belah tersebut tidak bisa dilanjutkan. Hal ini disebabkan 25 apabila
dikurangi 24 tinggal satu (1) angka I ini tidak bisa dibagi dua (perkawinan melibatkan dua
orang). Angka 24 ini diambil dari angka 3 dikalikan 8, jadi pada pokoknya angka yang paling
dihindari adalah tiga (3). Angka tiga dianggap angka sial, karena angka ini adalah angka pati, tali
yang mengikat orang mati (Jawa=Pocongan) berjumlah tiga, jumlah tali itulah yang kemudian
dianggap sebagai jumlah angka yang membawa sial. Dan nampaknya orang Jawa pada umumnya
masih sangat mempercayai perhitungan ini.
Selain perhitungan jumlah hari pasaran, perkawinan pada masa lalu juga mempunyai pantangan
tertentu, seseorang tidak boleh menikah dengan orang yang RUBUH KARANG yaitu:
Orang yang tinggal saling berhadapan
Orang yang tinggal saling membelakangi (ketemu punggung)
Orang yang tinggal tepat bersebelahan di kanan kiri (Ilmu Warisan Leluhur)

Arah Keberhasilan

5
Jika mempunyai berbagai keperluan, agar berhasil, inilah arah perjalanan yang harus dituju.
Sumber: Kitab Primbon Betaljemur Adammakna
Weton

Arah Keberhasilan

Sabtu Paing

Selatan / Utara

Ahad Pon

Selatan / Barat

Senin Wage

Utara / Timur

Selasa Kliwon

Barat / Utara

Rabu Legi

Timur

Kamis Paing

Utara / Barat

Jumat Pon

Timur / Barat

Sabtu Wage

Utara / Selatan

Ahad Kliwon

Utara / Timur

Senin Legi

Selatan

Selasa Paing

Timur / Selatan

Rabu Pon

Utara

Kamis Wage

Barat / Utara

Jumat Kliwon

Utara / Barat

Sabtu Legi

Selatan / Barat

Ahad Paing

Utara / Timur

Senin Pon

Utara / Barat

Selasa Wage

Tenggara / Utara

Rabu Kliwon

Utara / Timur

Kamis Legi

Utara / Timur

Jumat Paing

Barat / Timur

Sabtu Pon

Selatan / Barat

Ahad Wage

Barat / Utara

Senin Kliwon

Utara / Barat

Selasa Legi

Timur / Barat

Rabu Paing

Selatan / Timur

Kamis Pon

Utara / Timur

Jumat Wage

Utara / Timur

Sabtu Kliwon

Utara / Timur

Ahad Legi

Timur / Barat

Senin Paing

Selatan

Selasa Pon

Barat

Rabu Wage

Timur

Kamis Kliwon

Timur / Barat

Jumat Legi

Selatan / Barat

(Ilmu Warisan Leluhur)


Setelah melalui tahapan pembicaraan yang berupa congkog, salar, nontoni dan nglamar, proses
selanjutnya adalah menentukan hari baik pernikahan bagi kedua calon mempelai. Pencarian hari
pernikahan ini biasanya pihak keluarga akan berkonsultasi dengan sesepuh daerahnya untuk
memilih hari yang paling baik untuk pelaksaan ijab qobul dan resepsi. Proses mencari hari baik
ini bagi orang jawa sering disebut sebagai Gethok Dino atau menentukan hari baik.
Semua hari memang baik, tetapi bagi orang Jawa ada pilihan hari-hari tertentu yang dipandang
lebih baik untuk menyelenggarakan sebuah hajatan. Pemilihan hari baik ini biasanya
ditentukan berdasarkan jumlah weton (hari kelahiran) kedua mempelai, menghindari hari pasaran
meninggalnya anggota keluarga (ayah, ibu, nenek dan kakek, saudara kandung), dan
menghindari hari atau bulan tertentu yang menurut adat jawa tidak baik untuk menjalankan
prosesi pernikahan.
Dikutiip dari artikelnikah.com, berikut hari-hari tertentu yang biasanya dihindari oleh orang jawa
untuk mengadakan acara hajatan.
A. Hari naas keluarga
1. Hari dan pasaran meninggalnya (geblage) orang tua dari bapak ibu calon pengantin.
2. Jika orang tua dari bapak ibu calon pengantin masih hidup, yang dihindari adalah hari
dan pasaran meninggalnya kakek, nenek dari bapak ibu calon penganten.
3. Hari dan pasaran meninggalnya saudara kandung calon pengantin berdua, kalau ada.
B. Hari tidak baik di dalam Bulan
1. Bulan Jumadilakir, Rejeb dan Ruwah hari Rabu, Kamis dan Jumat

2. Bulan Puasa, Sawal, dan Dulkaidah hari Jumat, Sabtu dan Minggu
3. Bulan Besar, Sura dan Sapar, hari Senin, Selasa, Sabtu dan Minggu
4. Bulan Mulud, Bakdamulut dan Jumadilawal hari Senin, Selasa, Rabu dan Kamis
C. Hari tidak baik di dalam Tahun
1. Tahun Alip hari Selasa Pon dan Sabtu Paing
2. Tahun Ehe hari Sabtu Paing dan Kamis paing
3. Tahun Jimawal hari Kamis Paing dan Senin Legi
4. Tahun Je hari Senin Legi dan Jumat Legi
5. Tahun Dal hari Jumat Kliwon dan Rabu Kliwon
6. Tahun Be hari Rabu Kliwon dan Minggu Wage
7. Tahun Wawu hari Minggu Wage dan Kamis Kliwon
8. Tahun Jimakir hari Kamis Pon dan Selasa Pon
D. Tanggal tidak baik di dalam Bulan
1. Bulan Sura tanggal 6, 11 dan 18
2. Bulan Sapar tanggal 1, 10 dan 20
3. Bulan Mulud tanggal 1, 8, 10, 15 dan 20
4. Bulan Bakdamulud tanggal 10, 12, 20 dan 28
5. Bulan Jumadilawal tanggal 1, 10, 11 dan 28
6. Bulan Jumadilakir tanggal 10, 14 dan 18
7. Bulan Rejeb tanggal 2 , 13, 14, 18 dan 27
8. Bulan Ruwah tanggal 4, 12, 13, 26 dan 28
9. Bulan Puasa tanggal 7, 9, 20 dan 24
10. Bulan Syawal tanggal 2, 10 dan 20

11. Bulan Dulkaidah tanggal 2, 9, 13, 22 dan 28


12. Bulan Besar tanggal 6, 10, 12 dan 20
E. Samparwangke, arti harafiahnya adalah menyampar Bangkai. Merupakan hari yang tidak baik
di dalam Wuku (Zodiak Jawa)
1. Wuku Warigalit, hari Senin Kliwon
2. Wuku Bala, hari Senin Legi
3. Wuku Langkir, hari Senin Paing
4. Wuku Sinta, hari Senin Pon
5. Wuku Tambir, hari Senin Wage
F. Taliwangke (mengikat bangkai), hari yang tidak baik di dalam Bulan dan Wuku
1. Bulan Dulkangidah dan Jumadilawal Wuku Wuye, hari Senin Kliwon
2. Bulan Besar dan Jumadilakir Wuku Wayang, hari Selasa Legi
3. Bulan Sura dan Rejeb Wuku Landep, hari Rabo Paing
4. Bulan Sapar dan Ruwah Wuku Warigalit, hari Kamis Pon
5. Bulan Mulud dan Puasa Wuku Kuningan, hari Jumat Wage
6. Bulan Bakdamulud dan Syawal Wuku Kuruwelut, hari Sabtu Kliwon

Anda mungkin juga menyukai