Anda di halaman 1dari 2

Definisi UMP,Tunjangan Tetap, Tunjangan Tidak Tetap

UMP adalah standar upah yang diterima oleh pekerja didaerah tertentu. Komposisinya
adalah 75 % gaji Pokok dan 25 % tunjangan tetap. Disamping itu ada tunjangan tidak
tetap. Pembagiannya sebagai berikut:
Tunjangan Tetap:
adalah suatu pembayaran yang teratur berkaitan dengan pekerjaan yang diberikan
secara tetap untuk pekerja dan keluarganya serta dibayarkan dalam satuan waktu yang
sama, dengan pembayaran upah pokok, seperti
Tunjangan Istri;
Tunjangan Anak;
Tunjangan Perumahan;
Tunjangan Kemahalan;
Tunjangan Daerah dan lain-lain.
Tunjangan Makan dan Tunjangan Tranport dapat dimasukkan dalam komponen
tunjangan tetap apabila pemberian tunjangan tersebut tidak dikaitkan dengan
kehadiran, dan diterima secara tetap oleh pekerja menurut satuan waktu, harian atau
bulanan.
Tunjangan Tidak Tetap:
adalah suatu pembayaran secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan
pekerja, yang diberikan secara tidak tetap untuk pekerja dan keluarganya serta
dibayarkan menurut satuan waktu yang tidak sama dengan waktu pembayaran upah
pokok, seperti Tunjangan Transport yang didasarkan pada kehadiran, Tunjangan Makan
dapat dimasukkan ke dalam tunjangan tidak tetap apabila tunjangan tersebut diberikan
atas dasar kehadiran (pemberian tunjangan biasa dalam bentuk uang atau fasilitas
makan).
Merujuk dari pertanyaan anda, maka saya sarankan untuk melihat kembali PKWT yang
bersangkutan. Dan jika ybs adalah karyawan tetap maka dapat melihat PP/PKB yang
khusus menyinggung soal tersebut. Jadi sepanjang perusahaan anda membayar UMP,
maka tidak ada masalah. Memang pekerja banyak yang menafsirkan UMP itu adalah
upah pokok. Ini jelas kekeliruan karena tidak ada ditegaskan UMP adalah upah pokok.
Perlu jadi catatan bahwa UU Tenaga Kerja bahwa pengusaha yang memberikan upah
dibawah standar UMP, maka ada sanksi pidana paling ringan 1 tahun dan paling lama 4

tahun penjara, denda paling ringan 100 Juta dan paling maksimal 400 juta (Pasal 185
ayat 1 UU tenaga Kerja)
Karena komponen UMP adalah Upah Pokok + Tunjangan Tetap. Upah pokoknya pun paling
kecil 75% dari UMP.

Gaji UMK/UMP adalah gaji minimum atau standar di suatu daerah yang di buat dalam
bentuk SK (surat Keputusan) Bupati/Walikota/Gubernur. Jadi Perusahaan tidak boleh
memberikan upah dibawah UMK/UMP. Jika Perusahaan memberikan upah dibawah
UMP/UMK ada konsekuensi hukum karena dianggap kejahatan. Sanksi hukumnya
adalah Penjara dan Denda. Untuk Penjara minimal 1 tahun maksimal 4 tahun dan
denda minimal 100 Juta dan maksimal 400 Juta.
Jika perhitungannya take home pay, artinya gaji sebulan berada pada kisaran Upah
Minimal, maka hal itu tidak menyalahi aturan. Asalkan komponennya 75 % Pokok dan
25 % Tunjangan tetap. Uang makan dan transpor dapat dimasukan dalam tunjangan
tetap dan juga dapat dimasukan dalam tunjangan tidak tetap. Untuk perhitungan ini,
silahkan perusahaan yang merumuskannya. Catatan saya, jangan sampai upah pekerja
di bawah minimal yang ditetapkan pemerintah.
Sekarang ini banyak pekerja yang menafsirkan bahwa UMK/UMP adalah upah pokok.
Ini kekeliruan dan harus diluruskan bahwa UMK/UMP bukan upah pokok.
Jelas Perusahaan itu melakukan pelanggaran UU tenaga Kerja. Pemberian Upah di bawah
UMK/UMP adalah kejahatan yang berkonsekuensi hukum. Kecuali Perusahaan tersebut dalam
kondisi penangguhan upah. Namun penagguhan upah sendiri hanya berlaku maksimal 1 tahun
Waduh... hari gini perusahaan belum bayar UMP... ? malu lah, Saran dan sharing
pengalaman ; HRD harus memberikan surat secara tertulis kepada manajemen perusahaan
nama-nama pekerja yg belum di gaji UMP untuk diberikan sesuai dengan haknya jika
perusahaan sudah memperkerjakan minimal 10 pekerja, sesuai dengan UUT no. 13 Tahun
2003.Pasal 90 ayat 1, dan ancaman pidananya pada pasal 185 ayat 1. Mengenai jam kerja
bisa dibaca di UUT no . 13 Tahun 2003 Pasal 77 mengenai jam kerja.

Anda mungkin juga menyukai