dan
Maman Rachman
PRAKATA
Tulisan pada Modul ini terbagi menjadi dua bagian. Bagian Pertama yaitu
Dasar-dasar Komunikasi dan Bagian Kedua Keterampilan Dasar Mengajar. Sesuai
dengan pembagian tersebut, isi bagian pertama mencakupi kajian hakikat
komunikasi, komunikasi antar pribadi, dan komunikasi dosen-mahasiswa. Bagian
kedua yaitu Keterampilan Dasar Mengajar mencakupi kajian cara menguasai
keterampilan dasar mengajar, komponen dan prinsip keterampilan dasar mengajar.
Penguasaan terhadap dasar-dasar komunikasi akan memungkinkan dosen
berkomunikasi secara lebih baik dan efektif. Sejalan dengan itu, seorang dosen yang
menguasai dasar-dasar komunikasi dengan baik dan berkomunikasi secara efektif
akan dengan baik pula berinteraksi dengan para mahasiswa dalam proses
pembelajaran. Komunikasi merupakan salah satu kunci keberhasilan kegiatan. Oleh
karena itu, jika dosen mampu berkomunikasi secara lebih efektif, dapat dipastikan
bahwa ia akan mampu mengelola kegiatan belajar-mengajar, lebih efektif pula. Dari
uraian tersebut dapat dipahami bahwa seorang dosen sangat perlu menguasai
dasar-dasar komunikasi.
Keterampilan dasar mengajar merupakan salah satu komponen dalam
pembentukan kemampuan profesional seorang pengajar. Seorang dosen yang
profesional
akan
mampu
mendemonstrasikan
berbagai
keterampilan
dasar
pemahaman yang komprehensif dan holistik terhadap materi perkuliahan yang dikaji
dan dipelajari oleh para mahasiswa.
Semarang, Januari 2015
DAFTAR ISI
halaman
KATA PENGANTAR ..................................................................................
PRAKATA
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
BAGIAN PERTAMA: DASAR-DASAR KOMUNIKASI
BAB I HAKIKAT KOMUNIKASI .................................................................
A. Pendahuluan
B. Sajian Materi
1. Tujuan Komunikasi
2. Fungsi Komunikasi
3. Komunikasi sebagai Ilmu Multidisiplin
4. Proses Komunikasi
5. Syarat-Syarat Keberhasilan Komunikasi
C. Penutup
1. Rangkuman
2. Test Formatif
BAB II KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DAN KOMUNIKASI
DOSEN- MAHASISWA ..................................................................
A. Pendahuluan
B. Sajian Materi
1. Komunikasi antar Pribadi
2. Komunikasi antar Pribadi dalam Kegiatan Belajar-Mengajar
3. Komponen Keterampilan Berkomunikasi antar Pribadi
4. Komunikasi Dosen dan Mahasiswa
C. Penutup
1. Rangkuman
2. Test Formatif
BAGIAN KEDUA: KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
BAB III JENIS DAN CARA MENGUASAI
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR ............................................
A. Pendahuluan
B. Sajian Materi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Elemen-elemen dalam Proses Komunikasi
Gambar 2. Harapan Dosen-Mahasiswa
Gambar 3. Keutuhan Keterampilan Dasar Mengajar
Gambar 4. Langkah Cara Penguasaan Keterampilan Dasar Mengajar
BAGIAN PERTAMA
DASAR-DASAR KOMUNIKASI
BAB I
HAKIKAT KOMUNIKASI
A. Pendahuluan
Sebagai makhluk sosial, manusia sangat membutuhkan orang lain dalam
hidupnya. Saling ketergantungan ini dapat dijalin secara baik jika terjadi komunikasi
yang baik. Bahasa adalah alat utama komunikasi, dengan media bahasa yang saling
dipahami akan terjalin komunikasi yang efektif. Berkomunikasi dapat dilakukan
secara langsung, dapat juga dilakukan dengan tidak langsung, seperti dengan
telepon atau pesan singkat melalui handphone.
Berkomunikasi, tidak hanya dengan sesama manusia, tetapi juga dapat
dengan Sang Maha Pencipta beserta seluruh ciptaan-Nya. Komunikasi menyentuh
segala aspek kehidupan manusia. Penelitian mengungkapkan bahwa 70% waktu
bangun, digunakan untuk berkomunikasi (Ahira, 2014). Selanjutnya, disadari atau
tidak, komunikasi menentukan kualitas hidup seseorang. Oleh sebab itu, komunikasi
bukan hanya ilmu pengetahuan, melainkan juga merupakan seni bergaul.
Sajian materi pada bab 1 ini adalah pengertian dan tujuan berkomunikasi,
fungsi komunikasi, komunikasi sebagai ilmu multidisiplin, proses komunikasi, dan
syarat-syarat keberhasilan komunikasi. Setelah mempelajari bab 1 ini, diharapkan
peserta penlok akan dapat mensintesis pengertian dan tujuan berkomunikasi,
menganalisis fungsi komunikasi, mendeskripsikan komunikasi sebagai ilmu
multidisiplin, mensintesis proses komunikasi, dan menganalisis syarat-syarat
keberhasilan komunikasi.
Mengingat bab ini menguraikan dasar-dasar komunikasi, peserta penlok
diharapkan membaca dan mengembangkan bahan kajian referensi terkait dengan
komunikasi. Selain itu, bab ini perlu mendapat perhatian mendalam, karena materi
ini terkait dengan kesiapan peserta memahami materi komunikasi dalam bab dua,
tiga, dan empat modul ini. Kerjakan tugas yang tersaji pada bab 1 ini agar peserta
penlok dengan mudah dan terampil dalam mengimplementasikan dasar-dasar
komunikasi dalam tugas sebagai tenaga pendidik.
B. Sajian Materi I
1. Pengertian dan Tujuan Berkomunikasi
Secara harpiah, komunikasi berarti hubungan, sedangkan berkomunikasi dapat
diartikan berhubungan. Dalam kata berkomunikasi tersirat adanya interaksi, yang
terjadi minimal antara dua pihak. Interaksi atau komunikasi itu terjadi karena ada
sesuatu, yang dapat berupa informasi atau pesan yang ingin disampaikan. Oleh
karena itu, definisi komunikasi biasanya mencakup pihak yang berkomunikasi dan
sesuatu yang dikomunikasikan. Tekanan yang diberikan pada setiap aspek
menimbulkan adanya perbedaan/variasi pada definisi komunikasi. Sehubungan
dengan itu, komunikasi dapat didefinisikan dengan berbagai cara, seperti yang
dikemukakan Wiryawan dan Noorhadi (1990); Wardani (2005), antara lain seperti
berikut.
a. Komunikasi dapat dipandang sebagai proses penyampaian informasi. Dalam
pengertian ini, keberhasilan komunikasi sangat tergantung dari penguasaan
materi dan pengaturan cara-cara penyampaian: sedangkan pengirim dan
penerima pesan bukan merupakan komponen yang menentukan.
b. Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan dari seorang kepada orang
lain. Pengertian ini secara implisit menempatkan pengirim pesan sebagai
penentu utama keberhasilan, sedangkan penerima pesan dianggap objek yang
pasif.
c. Komunikasi diartikan sebagai proses penciptaan arti terhadap gagasan atau ide
yang disampaikan. Pengertian ini memberikan pesan yang seimbang antara
pengirim pesan, pesan yang disampaikan, dan penerima pesan yang
merupakan tiga komponen utama dalam proses komunikasi. Pesan dapat
disampaikan dengan berbagai media, namun pesan itu hanya punya arti jika
pengirim dan penerima pesan berusaha menciptakan arti tersebut.
komunikasi
antara
lain
agar
manusia
dapat
mengontrol
informasi, mendidik dan menghibur; dari aspek komunikasi massa berfungsi untuk
menyebarluaskan informasi, meratakan pendidikan, merangsang pertumbuhan
ekonomi, dan menciptakan kegembiraan dalam hidup seseorang ( Cangara, 2009;
Ahira, 2014).
Komunikator
Pesan
Saluran
Komunikan
Encoding
decoding
komunikasi
nonverbal.
Komunikasi
verbal
adalah
komunikasi
dengan
komunikasi
dapat
berupa:
komunikasi
formal,
yaitu
disebabkan
oleh
alat-alat
teknis
yang
dipergunakan
untuk
sehingga
umpan
balik
tertunda
atau
tidak
langsung;
monodisiplin
bergerak
ke
multidisiplin.
Keberhasilan
dalam
BAB II
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DAN KOMUNIKASI DOSEN- MAHASISWA
A. Pendahuluan
Sebagai makhluk sosial, manusia sangat membutuhkan orang lain dalam
hidupnya. Saling ketergantungan ini dapat dijalin secara baik jika terjadi komunikasi
yang baik. Bahasa adalah alat utama komunikasi, dengan media bahasa yang saling
dipahami akan terjalin komunikasi yang efektif. Berkomunikasi dapat dilakukan
secara langsung, dapat juga dilakukan dengan tidak langsung, seperti melalui
telepon atau pesan singkat melalui handphone.
Berkomunikasi, tidak hanya dengan sesama manusia, tetapi juga dapat
dengan Sang Maha Pencipta beserta seluruh ciptaan-Nya. Komunikasi menyentuh
segala aspek kehidupan manusia. Penelitian mengungkapkan bahwa 70% waktu
bangun, digunakan untuk berkomunikasi (Ahira, 2014). Selanjutnya, disadari atau
tidak, komunikasi menentukan kualitas hidup seseorang. Oleh sebab itu, komunikasi
bukan hanya ilmu pengetahuan, melainkan juga merupakan seni bergaul.
Sajian materi pada bab 2 ini adalah komunikasi antar pribadi, komunikasi
antar
pribadi
dalam
kegiatan
belajar-mengajar,
komponen
keterampilan
bahwa
dosen
sedang
mendengarkan
mahasiswa
(2013),
mahasiswa
yang
melihat
sendiri
sikap
yang
prasangka
terhadap
pembicaraan
atau
topik
yang
dibicarakan,
2) Perhatikan dengan cermat semua pesan verbal/nonverbal dari
pembicara,
3) Lihat, dengarkan, dan rekam dalam hati kata-kata/perilaku khas
yang diperlihatkan oleh pembicara,
4) Bedakan/simpulkan kata-kata/pesan yang bersifat emosional,
5) Beri tanggapan pada mahasiswa dengan cara memparaphrase katakata yang diucapkan, menggambarkan perilaku khusus yang
diperlihatkan, dan tanggapan mengenai kedua hal tersebut,
6) Jaga nada suara, jangan sampai berteriak, menghakimi atau seperti
memusuhi,
7) Minta klarifikasi apakah yang dikatakan pada nomor 5 itu benar
demikian.
Dalam kaitan ini, pertanyaan inventori dapat didefinisikan
sebagai pertanyaan yang menyebabkan orang melacak pikiran,
perasaan, dan perbuatannya sendiri, serta menilai keefektifan dari
perasaan,
pikiran,
dan
perbuatannya.
Contoh:
dan perbuatannya.
Contoh: Apa yang terjadi kalau Anda bereaksi seperti itu? Apa
akibat respons yang Anda berikan tersebut bagi Anda sendiri?
Bagaimana persaan Anda setelah perilaku itu Anda tunjukkan?
c. Mendorong mahasiswa untuk memilih perilaku alternatif.
Kemampuan ini meliputi hal-hal berikut.
1) Kemampuan
mencari/mengembangkan
berbagai
perilaku
yang
semestinya
ditunjukkan
oleh
mahasiswa
dalam
rasa
aman
mahasiswa
dengan
mencegah
terjadinya
Tujuan
Respek Teratur
Adil
Aman
Perhatian
Harapan
BAGIAN KEDUA
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
BAB 3
JENIS DAN CARA MENGUASAI
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
A. Pendahuluan
Keterampilan dasar mengajar merupakan salah satu komponen dalam
pembentukan kemampuan profesional. Seorang dosen yang profesional akan
mampu mendemontrasikan berbagai keterampilan dasar mengajar secara utuh dan
terintegrasi dalam kegiatan belajar-mengajar. Penguasaan terhadap berbagai
keterampilan dasar mengajar akan memungkinkan seorang dosen mengatasi
berbagai masalah yang muncul dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga kegiatan
belajar-mengajar dapat berlangsung secara lebih efektif. Oleh karena itu, seorang
dosen yang ingin berhasil dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang
pengajar/pendidik seyogianya menguasai dengan baik keterampilan dasar mengajar
tersebut
Sajian materi pada bab 3 ini ini adalah jenis keterampilan dasar mengajar
dan cara menguasai keterampilan dasar mengajar. Setelah peserta penlok
mempelajari materi ini, peserta penlok diharapkan akan mensintesis jenis
keterampilan dasar mengajar dan mengimplementasikan keterampilan dasar
mengajar dalam proses belajar mengajar di perguruan tinggi masing-masing.
Mengingat modul ini hanya menyajikan dan menguraikan hal-hal pokok
saja, para peserta penlok untuk mengembangkan pemahaman diri dengan
membaca referensi dan artikel-artikel dalam jurnal terkait dengan bab ini . Kerjakan
tugas yang tersaji pada bab 3 ini agar peserta penlok dengan mudah dan terampil
dalam mengimplementasikan dasar-dasar komunikasi dalam tugas sebagai tenaga
pendidik
B. Sajian Materi
1. Jenis Keterampilan Dasar Mengajar
Mengajar adalah perbuatan yang kompleks yang merupakan pengintegrasian secara utuh berbagai komponen kemampuan. Komponen
kemampuan tersebut berupa pengetahuan, keterampilan, serta sikap dan
nilai, sebagian telah dibentuk secara bertahap sejak awal mulainya pelatihan
ini. Penyajian prinsip-prinsip belajar, berbagai teori dan strategi mengajar,
rancangan instruksional, serta evaluasi instruksional adalah merupakan
contoh pembentukan kemampuan tersebut.
Setelah dosen pemula dianggap menguasai materi dan sistem
penyampaian, tiba saatnya untuk berlatih mengusai keterampilan dasar
mengajar, yaitu keterampilan yang bersifat generik yang harus dikuasai oleh
semua guru atau dosen, terlepas dari tingkat kelas dan bidang studi yang
diajarkannya.
Keterampilan dasar mengajar merupakan keterampilan yang kompleks
pula, yang pada dasarnya merupakan pengintegrasian utuh dari berbagai
keterampilan yang jumlanya sangat banyak. Di antara keterampilan yang
sangat banyak tersebut, menurut hasil penelitian Turney dalam Wardani
(2005) terdapat delapan keterampilan dasar mengajar yang dianggap sangat
berperan dalam keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Kedelapan
keterampilan tersebut adalah keterampilan:
1)
2)
Memberi penguatan,
3)
Mengadakan variasi,
4)
Menjelaskan,
5)
6)
7)
8)
Bertanya
Memberi penguatan
Mengadakan variasi
Keterampilan
Utuh &
Terintegrasi
Menjelaskan
Membuka & Menutup Pelajaran
Membimbing diskusi
kelompok kecil
Mengelola kelas
Mengajar kelompok
kecil dan perorangan
Tujuan latihan
Materi pelajaran
Jumlah mahasiswa
: 5-10 orang
Waktu
: 10-20 menit
Praktik
Micro
Teaching
(Ket.
Mengajar)
Observasi
/
Perekaman
Diskusi/
Umpan
Balik
Gambar 4 Langkah cara penguasaan keterampilan dasar mengajar
C. Penutup
1. Rangkuman
Mengajar adalah perbuatan yang kompleks yang merupakan pengintegrasian secara utuh berbagai komponen kemampuan. Komponen
kemampuan tersebut berupa pengetahuan, keterampilan, serta sikap dan
nilai. Keterampilan dasar mengajar merupakan keterampilan yang kompleks
pula, yang pada dasarnya merupakan pengintegrasian utuh dari berbagai
keterampilan
yaitu
bertanya
(dasar,
lanjut),
memberi
penguatan,
BAB 4
KOMPONEN DAN PRINSIP PENGGUNAAN
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
A. Pendahuluan
Keterampilan dasar mengajar merupakan salah satu komponen dalam
pembentukan kemampuan profesional. Seorang dosen yang profesional akan
mampu mendemontrasikan berbagai keterampilan dasar mengajar secara utuh
dan terintegrasi dalam kegiatan belajar-mengajar. Penguasaan terhadap
berbagai keterampilan dasar mengajar akan memungkinkan seorang dosen
mengatasi berbagai masalah yang muncul dalam kegiatan belajar mengajar,
sehingga kegiatan belajar-mengajar dapat berlangsung secara lebih efektif. Oleh
karena itu, seorang dosen yang ingin berhasil dalam menjalankan tugasnya
sebagai seorang pengajar/pendidik seyogianya menguasai dengan baik
keterampilan dasar mengajar tersebut
Sajian materi pada bab 4 ini ini adalah Keterampilan Bertanya,
Keterampilan
Memberi
Penguatan,
Keterampilan
Mengadakan
Variasi,
B. Sajian Materi
1. Keterampilan Bertanya
Keterampilan ini sangat diperlukan dan dikuasai oleh seorang dosen,
karena hampir semua kegiatan belajar, dosen mengajukan pertanyaan dan
kualitas pertanyaan menentukan kualitas jawaban pertanyaan tersebut dari
mahasiswa. Pertanyaan dosen dapat mengaktifkan mahasiswa sehingga
terlibat secara optimal dalam pembelajaran, di samping mengecek
pemahaman mahasiswa terhadap materi yang dibahas. Keterlibatan ini akan
mampu memotivasi mahasiswa untuk belajar karena ia merasa ikut
berperan dalam pembelajaran. Perlu ditekankan, bahwa dalam konteks ini,
yang dimaksud dengan pertanyaan adalah semua pertanyaan dosen (tidak
terlepas dari kalimat tanya) yang meminta respon dari mahasiswa, dengan
demikian, kalimat perintah dan kalimat tanya, dalam konteks ini, termasuk ke
dalam jenis pertanyaan.
Keterampilan bertanya dasar yang terdiri dari komponen-komponen
berikut:
a. Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat, memudahkan
mahasiswa untuk memahaminya.
b.
b.
cakupan
yang
luas,
kemudian
memusatkan
perhatian
mahasiswa,
sehingga
semua
aktif
untuk
memikirkan
f.
penguatan
merupakan
dorongan
bagi
mahasiswa
untuk
2)
3)
4)
5)
6)
7)
2)
memusatkan perhatian,
3)
4)
5)
6)
2)
3)
informasi,
menelaah
materi,
diskusi,
latihan,
atau
demonstrasi.
Variasi yang dilakukan guru hendaknya sesuai dengan kondisi kelas,
lancar, dan logis, sehingga tidak mengganggu alur pembelajaran yang
sedang
berlangsung
Tugasnya,
setiap
variasi
harus
mempunyai
tujuan/sasaran yang jelas, dan bukan dilakukan hanya untuk tujuan variasi.
4. Keterampilan Menjelaskan
a. Pengertian dan Tujuan
Dalam
kaitan
dengan
kegiatan
belajar
mengajar-mengajar,
2)
3)
4)
a)
b)
c)
d)
b)
c)
d)
mengajukan pertanyaan.
b)
mendemonstrasikan keterampilan,
b)
c)
d)
membuka
pelajaran
akan
merupakan
awal
keterampilan
menutup
pelajaran
menentukan
tingkat
tetapi juga pada awal dan akhir setiap penggal kegiatan, dengan
catatan bahwa: kegiatan ini harus bemakna dan berkesinambungan.
6.
2)
mengelola
kelas
adalah
keterampilan
dalam
mahasiswa
mengembangkan
tanggungjawab
individu
maupun klasikal dalam berperilaku yang sesuai dengan tata tertib serta
aktivitas yang sedang berlangsung.
2) Menyadari kebutuhan mahasiswa, serta
3) Memberikan respon yang efektif terhadap perilaku mahasiswa.
b.
Komponen Keterampilan
Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan
5) Menegur secara bijaksana, yaitu secara jelas dan tegas, bukan berupa
peringatan atau ocehan, serta membuat aturan.
6) Memberikan penguatan bila perlu.
Keterampilan yang berhubungan dengan pengendalian kondisi belajar
yang optimal. Keterampilan ini berkaitan dengan respon guru terhadap
respon negatif siswa yang berkelanjutan. Untuk mengatasi hal ini guru dapat
menggunakan 3 jenis strategi yaitu: modifikasi tingkah laku, pengelolaan
(proses) kelompok,
menimbulkan masalah.
a) Modifikasi Tingkah Laku
Dalam strategi ini terhadap tiga hal komponen yang harus dikuasai
dosen yaitu:
(1) mengajarkan tingkah laku baru yang diinginkan dengan cara
memberikan contoh dan bimbingan,
(2) meningkatkan dan memunculkan tingkah laku mahasiswa yang baik
dengan memberikan penguatan, dan
(3) mengurangi munculnya tingkah laku yang kurang baik dengan
memberi hukuman.
Ketiga hal ini harus dilakukan guru dengan catatan bahwa:
(1) pelaksanaan dilakukan segera setelah perilaku terjadi, serta
(2) hukuman harus dilakukan secara pribadi dan tersendiri, hanya bila
diperlukan.
b)
dan
keantusiasan
dalam
mengajar,
yang
dapat
c) Menggunakan
berbagai
variasi
yang
dapat
menghilangkan
kebosanan
d) Keluwesan dosen dalam pelaksanaan tugas
e) Penekanan pada hal-hal yang bersifat positif
f)
hal-
b) Kesenyapan/penghentian
suatu
pembicaraan/kegiatan
karena
ketidaksiapan guru.
c) Ketidak siapan memulai dan mengakhiri pelajaran.
d) Penyimpangan, terutama yang berkaitan dengan disiplin diri.
e) Bertele-tele.
f) Pengulangan penjelasan yang tidak diperlukan.
8. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan
a. Pengertian dan Tujuan
Mengajar kelompok kecil dan individual, terjadi dalam konteks
pengajaran klasikal. Di dalam kelas, seorang dosen mungkin menghadapi
banyak kelompok kecil serta banyak mahasiswa yang masing-masing diberi
kesempatan belajar secara kelompok atau secara individual. Penguasaan
keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan
dosen mengelola kegiatan jenis ini secara efektif dan efesien serta
memainkan perannya sebagai:
1) Organisator kegiatan belajar-mengajar,
2) Sumber informasi bagi mahasiswa,
3) Pendorong bagi mahasiswa untuk belajar,
4) Penyedia materi dan kesempatan belajar bagi mahasiswa,
5) Pendiagnosa dan pemberi bantuan kepada mahasiswa sesuai dengan
kebutuhannya, serta
6) Peserta kegiatan yang punya hak dan kewajiban seperti peserta lainnya.
b. Komponen Keterampilan
Pelajaran
kelompok
kecil
dan
perseoranganl
masing-masing
dapat
b) mendengarkan
secara
simpatik
gagasan
yang
dikemukakan
mahasiswa,
c) memberikan respon positif terhadap gagasan mahasiswa,
d) membangun hubungan saling mempercayai,
e) menunjukkan
kesiapan
untuk
membantu
mahasiswa,
tanpa
kecenderungan mendominasi,
f) menerima perasaan mahasiswa dengan penuh perhatian dan
keterbukaan, serta
g) mengendalikan situasi agar mahasiswa merasa aman.
2)
kegiatan
dengan
kulminasi
berupa
laporan
atau
kesepakatan.
3) Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar, yang dapat
ditampilkan dalam bentuk:
a) memberi penguatan yang sesuai,
b) mengembangkan supervisi proses awal yang mencakup sikap
tanggap terhadap keadaan mahasiswa pada awal kegiatan,
c) mengadakan supervisi proses lanjut, yang berupa bantuan yang
diberikan secara selektif, berupa:
(1) pelajaran tambahan, bila perlu,
(2) melibatkan diri sebagai peserta diskusi,
(3) memimpin diskusi, jika perlu, dan
(4) bertindak sebagai katalisator,
d)
4) Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajarmengajar, yang meliputi hal-hal berikut:
c.
a)
b)
c)
d)
Prinsip Penggunaan
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengajar
kelompok kecil sebagai berikut.
1) Variasi pengorganisasian kelas
Rangkuman
Keterampilan dasar mengajar merupakan salah satu komponen
dalam pembentukan kemampuan profesional. Seorang dosen yang
profesional akan mampu mendemontrasikan berbagai keterampilan dasar
mengajar secara utuh dan terintegrasi dalam kegiatan belajar-mengajar.
Penguasaan terhadap berbagai keterampilan dasar mengajar akan
memungkinkan seorang dosen mengatasi berbagai masalah yang muncul
dalam kegiatan belajar mengajar. Untuk menguasai keterampilan dasar
mengajar, dosen perlu mengetahui dan memahami komponen setiap
mengapa
keterampilan
dasar
mengajar
merupakan
DAFTAR PUSTAKA
Abimanyu, S. 1984. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran. Jakarta: Tim
Pengembangan Program Pengalaman Lapangan P3G. Jakarta: Departemen
Pendidikan Dan Kebudayaan.
Ahira,
Anne.
2014.
Pentingnya
Komunikasi.
http://www.anneahira/pentingnya-komunikasi.htm
Tersedia
pada
GLOSARIUM
Elemen bagian-bagian dasar yang mendasari sesuatu.
Sumber adalah pengirim pesan (komunikator) yang menunjuk dari mana gagasan,
ide atau pikiran yang disampaikan itu berasal.
Enkoding adalah kegiatan yang dilakukan sumber untuk menerjemahkan pikiran dan
ide ke dalam suatu bentuk yang dapat diterima oleh indra pihak penerima.
Pesan adalah produk fisik aktual yang telah di enkoding sumber.
Saluran atau channel adalah jalan yang dilalui pesan untuk sampai kepada
penerima.
Dekoding adalah kegiatan untuk menerjemahkan atau menginterpretasikan pesanpesan fisik ke dalam bentuk yang memiliki arti bagi penerima.
Penerima pesan (komunikan) adalah sasaran atau target dari pesan, dapat berupa
individu atau kelompok, lembaga atau bahkan suatu kumpulan besar manusia yang
tidak saling mengenal.
Umpan balik adalah tanggapan atau respons dari penerima pesan yang membentuk
atau mengubah pesan berikut yang akan disampaikan sumber.
Gangguan atau noise
adalah segala sesuatu yang mengintervensi proses
pengiriman pesan. Gangguan dapat berupa semantik berupa perbedaan makna atas
kata-kata atau ungkapan yang sama. Gangguan mekanik terjadi bila muncul
masalah dengan alat yang digunakan untuk membantu terjadinya komunikai.
Gangguan lingkungan terjadi jika sumber gangguan berasal dari luar elemen
komunikasi.
Kesulitan Belajar Kesulitan belajar biasanya ditandai oleh suatu kegagalan dalam
mencapai prestasi belajar. Hasil belajar dapat berupa penambahan penguasaan
pengetahuan, sikap atau keterampilan tertentu. Kesulitan belajar adalah kegagalan
dalam menghadapi aspek-aspek yang ingin dicapai.
Kata strategi sama maknanya dengan siasat, kiat atau taktik. Dalam arti umum
menurut Gibbs strategi adalah rencana untuk pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan dengan biaya sekecil mungkin.
Belajar adalah Perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi
perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat.
Pembelajaran Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses
pemerolehan ilmu dan pengetahuan,penguasaan kemahiran dan tabiat,serta
pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.