Anda di halaman 1dari 2

Manajemen ASIP

Ibu-ibu Persit Candra Kirana yang bekerja sering kali bingung ketika masa
cuti melahirkan telah habis. Mereka bingung bagaimana caranya agar tetap bisa
memberikan ASI ketika bayi ditinggal bekerja. Minimnya informasi dan ditambah
gencarnya iklan susu formula dengan embel-embel mengandung zat ini itu di
media massa menyebabkan sebagian besar dari mereka pada akhirnya
memutuskan untuk memberikan susu formula kepada bayinya ketika ditinggal
bekerja..
Namun seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi, ada trend
baru yang sedang marak di kalangan ibu-ibu muda. Ya, mereka tetap bisa
memberikan ASI ketika ditinggal bekerja. Dengan memerah ASI solusinya. Akan
tetapi memerah ASI ini harus disertai dengan penyimpanan yang benar agar
nutrisi dalam ASI tetap terjaga. Bahkan jika salah dalam penyimpanan bisa
membuat ASI basi dalam waktu yang relatif singkat.
Bagaimanakah cara memerah ASI yang benar? Ada dua cara yang dapat
ditempuh, yakni dengan memerah menggunakan tangan atau biasa disebut marmet
dan menggunakan pompa khusus untuk ASI. Semuanya dikembalikan lagi kepada
masing-masing ibu. Ada yang lebih nyaman dengan metode marmet. Beberapa
alasannya adalah praktis dan murah. Praktis karena tidak perlu repot-repot
menyiapkan alat. Murah karena tentu saja tidak perlu untuk membeli alat pompa.
Tak jarang pula yang lebih memilih memerah ASI dengan menggunakan
pompa. Saat ini ibu-ibu dapat dengan mudah membeli alat pompa ASI dengan
berbagai macam merk. Ada dua jenis pompa ASI, manual dan elektrik. Harganya
pun cukup bervariatif, mulai ratusan ribu hingga jutaan. Memerah dengan
menggunakan pompa ASI memang sedikit merepotkan. Kenapa demikian?
Dikarenakan para ibu harus mencuci dan menyeterilkan pompa sebelum
digunakan.
Benda penting lainnya adalah lemari pendingin. ASI yang telah diperah
hanya mampu bertahan 4 jam pada suhu ruang. Jika ibu ingin memperpanjang
umur ASI, maka harus disimpan dalam lemari pendingin. ASI yang disimpan

dalam lemari pendingin, khususnya chiller (bagian di bawah freezer) dengan suhu
0-4C dapat bertahan 3-8 hari. Jika disimpan di freezer pada lemari es satu pintu
dapat bertahan hingga 2 minggu. Sedangkan pada freezer lemari es dua pintu, ASI
dapat bertahan 3-4 bulan. 6-12 bulan jika ASI disimpan dalan freezer khusus
dengan suhu -18C.
Hal penting lain yang harus diingat adalah ASI perah (biasa disingkat
ASIP) harus dihindarkan dari peningkatan/penurunan suhu yang drastis. Jadi,
ASIP segar sebelum dimasukkan ke dalam freezer harus disimpan dalam kulkas
terlebih dahulu sampai dingin. Baru kemudian disimpan dalam freezer. Pun
demikian jika akan mencairkan ASIP dari freezer. Pada malam hari ASIP
diturunkan dari freezer ke kulkas bawah. Baru keesokan harinya dihangatkan
dengan cara direndam dalam air hangat ketika akan diberikan kepada bayi. ASIP
yang sudah cair tidak boleh dibekukan lagi.
ASIP yang akan disimpan dalam freezer dapat dimasukkan dalam botol
kaca atau plastik khusus untuk ASI. Sedangkan ASIP yang disimpan di lemari
pendingin (tanpa dibekukan), dapat juga dimasukkan dalam botol plastik BPA free
(bebas Bisphenol A).
Lantas bagaimana cara menyimpan ASIP selama di tempat kerja hingga
pulang ke rumah? Ibu ibu dapat menyimpat ASIP di dalam cooler bag yang telah
diisi ice gel yang telah dibebukan sebelumnya. Atau jika tidak, dapat diisi dengan
es batu.
Nah, ibu Persit yang masa cuti melahirkannya sudah hampir habis kini
tidak perlu cemas lagi ya. Yakinah ibu, ASI adalah nutrisi terbaik untuk buah hati
kita. Semua ibu pasti dapat menyusui. Dimana ada kemauan, pasti di sana ada
jalan. Salam ASI!
Ditulis oleh Ny. Nur Wakit Arifin
Yonzipur 10 PG 2 Kostrad

Anda mungkin juga menyukai