Oleh :
dr. Ricky Johnatan, S.ked
RS AL dr. Midiyato S
Laporan Kasus dr. Internship 2016
RS AL dr. Midiyato S
Oleh: dr. Ricky Johnatan, S.ked
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
Usia : tahun
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : jl.
ANAMNESIS
Diambil dari : Autoanamnesis.
Os
menyangkal keluhan mual, muntah dan batuk. Os memiliki kebiasaan yang kurang
baik pada higienitas gigi. Os mengeluh sering memiliki keluhan sakit pada gigi. Os
memiliki riwayat kencing manis dan darah tinggi. Os saat ini sedang mengkonsumsi
Insulin dan amlodipine secara teratur. Os juga memiliki riwayat katarak pada mata
kanan dan kiri dan direncakan untuk dilakukan operasi. Os menyangkal memiliki
alergi terhadap obat.
Riwayat Penyakit Dahulu :
-
B. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Umum
2
Tinggi Badan
: 157 cm
Berat Badan
: 65 kg
KU
Kesadaran
Tekanan Darah
: 120/70 mmHg
Nadi
: 88 kali/menit
Suhu
: 37,5 oC
Pernapasan
: 20 kali/menit, abdomino-torakal
Saturasi O2
: 99%
Keadaan gizi
Oedem umum
: Tidak ada
Cara berjalan
: Aktif
: 42 tahun
Kulit
Warna
: Sawo matang
Effloresensi
: Tidak ada
Jaringan Parut
: Tidak ada
Pertumbuhan rambut
: Lebat
Lembab/Kering
: Lembab
Suhu Raba
: Febris
Keringat
: Biasa
Turgor
: Baik
Ikterus
: Tidak ada
Lapisan Lemak
: Normal
: Tidak teraba
Supraklavikula
: Tidak teraba
Kepala
Ekspresi wajah
: Biasa
Simetri muka
: Asimetris
Rambut
: Lebat
: Tidak diketahui
Mata
Exophthalamus
: Tidak ada
Kelopak
: Tidak bengkak
Lensa
: Keruh
Konjungtiva
: CA (-), SI (-)
Visus
:Tidak diperiksa
Sklera
: Jernih
Lapangan penglihatan
: Normal
Deviatio Konjugae
: Tidak diperiksa
: Tidak ada
Telinga
Tuli
: Tidak ada
Lubang
: Tidak diperiksa
Penyumbatan
: Tidak diperiksa
Serumen
: Tidak diperiksa
Pendarahan
: Tidak diperiksa
Cairan
: Tidak diperiksa
Mulut
Bibir
: Normal
Tonsil
Langit-langit
Trismus
: Ada
Faring
Mukosa bukal
Gigi geligi
Lidah
: T1-T1
: ulcerasi <1 cm
8 7 6 5 4 3 2 1
1 2 3 4 5 6 7 8
8 7 6 5 4 3 2 1
1 2 3 4 5 6 7
Leher
Tekanan Vena Jugularis (JVP)
: 5-2cm H2O
Kelenjar Tiroid
: Tidak membesar
Kelenjar Limfe
: Tidak teraba
Kaku Kuduk
: Tidak ada
Dada
Bentuk
Belakang
Simetris saat statis dan
dinamis
Simetris saat statis dan
dinamis
Tidak teraba benjolan, sela
iga normal, nyeri tekan (-)
Tidak teraba benjolan, sela
iga normal, nyeri tekan (-)
Sonor di bagian bawah
lapang paru
Sonor di semua lapang paru
Suara vesikuler
Wheezing (-), Ronki (-)
Suara vesikuler
Wheezing (-), Ronki (-)
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
sinistra
3. Batas Atas Jantung
: bentuk rata
Auskultasi
Perkusi
: timpani
Palpasi
Hati
Limpa
Ginjal
: tidak teraba
Neurologis
Gerakan
Tonus
Trofi
Kekuatan
Klonus
Reflek fisiologis
Reflek patologis
Sensibilitas
Tanda meningeal
Lengan
Kanan
Kiri
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
5
5
Tidak
Tidak
dilakukan
dilakukan
Normal
Normal
-
Tungkai
Kanan
Kiri
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
5
5
Tidak
Tidak
dilakukan
dilakukan
Normal
Normal
-
PEMERIKSAAN PENUNJANG
14 Desember 2016 di RSUD Bintan
Laboratorium:
Hb
Leukosit
Eritrosit
Hematokrit
Trombosit
GDS
Cholesterol
HDL Cholesterol
LDL Cholesterol
Trigliserida
Asam Urat
Ureum
Creatinin
262 mg/dl
Leukosit
12.000 (N : 4000-10000)
Trombosit
241.000 (N : 150.000-450.000)
Hematokrit
40 (N : 37-43%)
LED
43 (N : <20 mm/jam)
GDS
Ureum
Kreatinin
SGOT
17 u/l (N : 31)
SGPT
BUN
20 (N : 23,3 mg/dl)
Elektrokardiogram
16 November 2016 (IGD)
Pasien datang dengan rujukan dari RSUD Bintan ke IGD RS AL dr. Midiyato Suratani
pada tanggal 16 Desember 2016 , pukul 16.40 sore dengan keluhan bengkak pada
pipi kiri sejak 5 hari SMRS. 7 hari SMRS os mengeluh sariawan dan nyeri pada gigi
sebelah kiri. Sariawan tersebut dirasakan di pipi bagian dalam dan lidah. Kemudian
Os merasakan bengkak seperti benjolan bulat dengan diameter sekitar 2cm 5 hari
SMRS. Benjolan dirasakan semakin membesar dan disertai demam dan nyeri. Selain
itu, os juga mengeluh bahwa sariawan di dalam pipi tersebut semakin besar dan nyeri.
Os juga mengeluh sulit untuk membuka mulut karena bengkak tersebut. Os memiliki
kebiasaan yang kurang baik pada higienitas gigi. Os mengeluh sering memiliki
keluhan sakit pada gigi. Os memiliki riwayat kencing manis dan darah tinggi. Os saat
ini sedang mengkonsumsi Insulin dan amlodipine secara teratur. Os juga memiliki
riwayat katarak pada mata kanan dan kiri dan direncakan untuk dilakukan operasi.
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan:
KU
Kesadaran
Tekanan Darah
: 120/70 mmHg
Nadi
: 88 kali/menit
Suhu
: 37,5 oC
Pernapasan
: 20 kali/menit, abdomino-torakal
Saturasi O2
: 99%
Keadaan gizi
Kesadaran
: Compos mentis
Kekuatan Otot
: Lengan :
Kanan
Kiri
5
Tungkai:
Kanan
5
Kiri
Mulut
Bibir
: Normal
Tonsil
: T1-T1
Trismus
Lidah
Faring
: Ada
: Tidak ada kelainan
: ulcerasi <1 cm
:
9
8 7 6 5 4 3 2 1
1 2 3 4 5 6 7 8
8 7 6 5 4 3 2 1
1 2 3 4 5 6 7
11.600 (N : 4000-10000)
LED
43 (N : <20 mm/jam)
GDS
Cholesterol
HDL Cholesterol
LDL Cholesterol
Elektrokardiogram
Kesan : Sinus Rhytm
DIAGNOSIS KERJA DAN DASAR DIAGNOSIS
Diagnosis Banding dan Dasar Diagnosis
Diagnosis Kerja:
1. Abses Regio Mandibula e.c periodontal hiegiene
Dasar yang mendukung : dari anamnesa terdapat beberapa gejala yang didapat
seperti datang dengan
2. Diabetes Melitus tipe 2
Dasar yang mendukung ; dari anamnesa di dapatkan riwayat gula darah yang
tinggi, dengan riwayat penggunaan insulin. Pada pemeriksaan penunjang
didapatkan
3. Hipertensi
Diagnosis Banding
Abses Submandibula
10
: dubia ad bonam
Ad fungtionam
: dubia ad bonam
Ad sanationam
: dubia ad bonam
Mulut
Thorax
11
Wheezing(-/-)
BJ I II murni, reguler, mur-mur (-), gallop (-)
Abdomen : Bising Usus (+) normal, supel, nyeri tekan (-)
A : Abses regio Mandibula, DM tipe 2, HT grade 2
P : - Terapi Lanjukan
- Ranitidin inj.
- Diet lunak/biasa
18 Desember 2016
S : Nyeri pada pipi kiri (+)
O : Kes : Compos Mentis, KU : Tampak sakit ringan
TD : 110/80 mmHg Nadi : 80 x/m RR : 24 x/m S : 36,0 oC
Kepala
Mulut
: Nyeri pada ekstra oral teraba keras, intera oral fistel (+)
Thorax
: 495 mg/dl
Mulut
: Nyeri pada ekstra oral teraba keras, intera oral fistel (+) Trismus (-)
Pus (+) warna kemerahan
Thorax
Mulut
: Nyeri pada ekstra oral teraba keras, intera oral fistel (+) Trismus (-)
Pus (+) warna kemerahan
Thorax
Kesan :
Suggestive gambaran infeksi (abcess) di soft tissue region buccal inferosinistra
submandibular sinistra dengan emphysematous subcutaneous, Sistema tulang intact
Mucosal tickening sinus sphenoidales dan ethmoidales dextra
13
Hasil Ro Panoramic :
Kesan :
Corpus mandibula intact
Caries :
1
5
Sisa Radix :
8
14
Thorax
Thorax
15
22 Desember 2016
S : Nyeri berkurang, Gatal (-), bercak kemerahan berkurang
O : Kes : Compos Mentis, KU : Tampak Sakit Ringan
TD : 160/110 mmHg Nadi : 80 x/m RR : 20 x/m S : 36,0 oC
Kepala
Thorax
16
17
Abses Mandibula
Pendahuluan
Anatomi
Anatomi Mulut
a Mulut (oris)
Proses pencernaan pertama kali terjadi di dalam rongga mulut. Rongga
mulut dibatasi oleh beberapa bagian, yaitu sebelah atas oleh tulang rahang dan
langit-langit (palatum), sebelah kiri dan kanan oleh otot-otot pipi, serta
sebelah bawah oleh rahang bawah.
1 Rongga Mulut (Cavum Oris)
Rongga mulut merupakan awal dari saluran pencernaan makanan. Pada
rongga mulut, dilengkapi alat pencernaan dan kelenjar pencernaan untuk
membantu pencernaan makanan, yaitu:
a Gigi (dentis)
Memiliki fungsi memotong, mengoyak dan menggiling
makanan menjadi partikel yang kecil-kecil. Gigi tertanam pada rahang
dan diperkuat oleh gusi. Bagian-bagian gigi adalah sebagai berikut:
1 Mahkota Gigi
Bagian ini dilapisi oleh email dan di dalamnya terdapat dentin
(tulang gigi). Lapisan email mengandung zat yang sangat keras,
berwarna putih kekuningan, dan mengilap. Email mengandung
2
18
Rongga gigi
Rongga gigi berada di bagian dalam gigi. Di dalam rongga gigi
terdapat pembuluh darah, jaringan ikat, dan jaringan saraf.oleh
karena itu, rongga gigi sangat peka terhadap rangsangan panas dan
dingin. Menurut bentuknya, gigi dibedakan menjadi empat macam,
yaitu:
a Gigi seri (incisivus/I), berfungsi untuk memotong-motong
b
makanan.
Gigi taring (caninus/ C), berfungsi untuk merobek-robek
makanan.
Gigi geraham
menghaluskan makanan.
Gigi geraham belakang (Molare/ M), berfungsi untuk
depan
(Premolare/
P),
berfungsi
untuk
menghaluskan makanan.
Pada manusia, ada dua generasi gigi sehingga
dinamakan bersifat diphydont. Generasi gigi tersebut adalah
gigi susu dan gigi permanen. Gigi susu adalah gigi yang
dimiliki oleh anak berusia 1-6 tahun. Jumlahnya 20 buah.
Sedangkan gigi permanen dimiliki oleh anak di atas 6 tahun,
jumlahnya 32 buah.
b Lidah (lingua)
Lidah membentuk lantai dari rongga mulut. Bagian belakang
otot-otot lidah melekat pada tulang hyoid. Lidah tersiri dari 2 jenis
otot, yaiyu:
1 Otot ekstrinsik yang berorigo di luar lidah, insersi di lidah.
2 Otot instrinsik yang berorigo dan insersi di dalam lidah.
Kerja otot lidah ini dapat digerakkan atas 3 bagian, yaitu:
radiks lingua (pangkal lidah), dorsum lingua (punggung lidah), apeks
lingua (ujung lidah). Lidah berfungsi untuk membantu mengunyah
makanan yakni dalam hal membolak-balikkan makanan dalam rongga
19
terletak
di
bawah
lidah.
20
Pada daerah leher terdapat beberapa ruang potesial yang dibatasi oleh fasia
servikalis. Fasia servikalis terdiri dari lapisan jaringan ikat fibrous yang
membungkus organ, otot, saraf dan pembuluh darah serta membagi leher menjadi
beberapa ruang potensial. Fasia servikalis terbagi menjadi dua bagian yaitu fasia
servikalis superfisialis dan fasia servikalis profunda.
Fasia servikalis superfisialis terletak tepat dibawah kulit leher berjalan dari
perlekatannya di prosesus zigomatikus pada bagian superior dan berjalan ke bawah
ke arah toraks dan aksila yang terdiri dari jaringan lemak subkutan. Ruang antara
fasia servikalis superfisialis dan fasia servikalis profunda berisi kelenjar limfe
superfisial, saraf dan pembuluh darah termasuk vena jugularis eksterna.
Fasia servikalis profunda terdiri dari tiga lapisan yaitu (gambar 1):
a
Lapisan superfisial
Lapisan ini membungkus leher secara lengkap, dimulai dari dasar tengkorak
sampai daerah toraks dan aksila. Pada bagian anterior menyebar ke daerah
wajah
dan
melekat
pada
klavikula
serta
membungkus
musculus
Lapisan media
Lapisan ini dibagi atas dua divisi yaitu divisi muskular dan viscera. Divisi
muskular terletak dibawah lapisan superfisial fasia servikalis profunda dan
membungkus musculus sternohioid, musculus sternotiroid, musculus tirohioid
dan musculus omohioid. Dibagian superior melekat pada os hioid dan kartilago
tiroid serta dibagian inferior melekat pada sternum, klavikula dan skapula.
Divisi viscera membungkus organ-organ anterior leher yaitu kelenjar tiroid,
21
Lapisan profunda
Lapisan ini dibagi menjadi dua divisi yaitu divisi alar dan prevertebra.
Divisi alar terletak diantara lapisan media fasia servikalis profunda dan divisi
prevertebra, yang berjalan dari dasar tengkorak sampai vertebra torakal II dan
bersatu dengan divisi viscera lapisan media fasia servikalis profunda. Divisi alar
melengkapi bagian posterolateral ruang retrofaring dan merupakan dinding
anterior dari danger space. Divisi prevertebra berada pada bagian anterior
korpus vertebra dan ke lateral meluas ke prosesus tranversus serta menutupi
otot-otot didaerah tersebut. Berjalan dari dasar tengkorak sampai ke os
koksigeus serta merupakan dinding posterior dari danger space dan dinding
anterior dari korpus vertebra. Ketiga lapisan fasia servikalis profunda ini
membentuk selubung karotis (carotid sheath) yang berjalan dari dasar tengkorak
melalui ruang faringomaksilaris sampai ke toraks.
22
2.
3.
ruang submandibula
ruang parafaring
ruang parotis
ruang mastikor
ruang peritonsil
ruang temporalis.
Ruang infrahioid
a
ruang pretrakeal.
23
24
Gambar 3
Ruang potensial leher dalam (A) Potongan aksial, (B) potongan sagital.
Ket : SMS: submandibular space; SLS: sublingual space; PPS: parapharyngeal space;
CS: carotid space; MS: masticatory space. SMG: submandibular gland; GGM:
genioglossus muscle; MHM: mylohyoid muscle; MM: masseter muscle; MPM:
medial pterygoid muscle; LPM: lateral pterygoid muscle; TM: temporal muscle.
25
Patofisiologi
Teknik Diagnostik
Tatalaksana Non-Farmakologi
Tatalaksana Farmakologi
Daftar Pustaka
1.
26