A(x) :
I.
KLARIFIKASI ISTILAH
1. Pucat perubahan warna agak putih atau pudar dari warna
sekitarnya (KBBI)
II.
III.
BATASAN MASALAH
IDENTIFIKASI MASALAH
1. Mengapa bisa Pucat Demam maul lelah (Etiologi, Mekanisme)
sering mengantuk dan kurang konsentrasi
2. Kaitan kebiasaan makan dengan gejala di kasus
3. Pemeriksaan yang dapat dilakukan pada pasien diatas
4. Fungsi asam folat dan B12 dalam proses pembentukan eritrosit
5. Kemungkinan Diagnosis dan DD berdasarkan hasil anamnesis
IV.
ANALISIS MASALAH
1. Mengapa bisa Pucat Demam maul lelah (Etiologi, Mekanisme)
PUCAT
Anemia SDM atau HB << O2 KEJARINGAN < PUCAT
Faktor lain :
a. Ketebalan tektur kulit dan aneka ragam
b. Darah ke kulit mengalami fluktuasi yang lebar
c. Pengaruh melanin
d. Syok Hipovolemik perdarahan vasokontriksi Pucat
e. Perdarah akut masih belum terlihat gejala mulai terlihat satu
jam ada proses kompensasi dari perpindahan cairan
f. Keracunan CO berikaatan CO Hb akan berikatan CO tak ada
yang mengaikat O2
g. Destruksi SDM >>
h. Kelaianan proses pembentukan Hb central pallor >1/3
hipokromik
DEMAM
Fe << imun sel << Bakteri >> infeksi demam ringan
MUAL MUNTAH
1. Fe << Def Fe gang enzim aldehid oksidase reseptor
serotonin > organ GIT mual dan muntan
2. Def Fe Gang enzim monoamino oksidase katekolamin di
otak >> mual muntah terasa di Otak
LELAH LEMAH MENGANTUK KURANG KONSENTRASI
1
Pemeriksaan fisik
a. Vital Sign curiga hipotensi, HR takikardi, demam untuk
lihat kegawatdarutan
1. RR : 28 x/menit Naik
2. HR : 110 x/menit reguler Naik
3. Suhu : 37 derajat celcius N
4. TD : 100/60 Turun
b. BB : 20 kg
c. TB : 125 cm
d. Warna kulitPucat
e. Purpura? Ptekie? Echiymosis no info : untuk ketahanan
vaskuler, perdarahan
f. Kuku no info
g. Mata konjungtiva, sklera Konjungtiva anemis, sklera
tidak ikterik
h. Mulut mukosa, stomatisitis, glositis , atropi papil lidah, ulkus
Papil atropi +, keilosis +
i. Limfadenopatiindikasi pemeriksaan limfadenopati
j. Thorak RR HR >> retraksi paru / cardiomegali utuk
memastikan tak ada kelainan apa yang perlu diperiksadbn
k. Abdomen nyeri epigastric +, hepar lien tak teraba
l. Hepatomegaliproses destruksi berlebihan (-)
m. Ekstremitas pembengkakakan estremitas kelaianan
sistemin CHF tak ada pembengkakan
Pemeriksaan penunjang:
a.
b.
c.
d.
Anemia
penyakit
kronis
Ringan
Trait
thalasemia
<</N
<</N
<<
N/>>
<<
<</N
<<
<<
N/>>
N/>>
<</N
>>
+ kuat
>>
>>
+ dgn ring
sideroblastik
N
HbA2 >>
Ringan
sampai berat
<<
<<
<<
<<
>>
<<
Ringan
Anemia
sideroblasti
k
Ringan
sampai berat
<</N
<</N
N/>>
N/>>
<</N
>>
Anamnesis
Gejala umum anemia: lemah, cepat lelah, mata berkunang-kunang, pucat
Gejala khas anemia def Fe: koilonikia (kuku sendok), atrofi papil lidah,
stomatitis angularis, disfagia, pica
Ditemukan penurunan kadar Hb dan penurunan kadar Fe serum. Profil hematologik pada
anemia def Fe:
1. Kadar Hb dan indeks eritrosit: Hb <<, MVC <<, MCH <<, MCHC <<
2. Apusan darah tepi: mikrositik hipokromik, anisositosis, poikilositosis, sel cincin, sel
pensil
3. Fe serum << hingga <50 mikogram/dl
4. TIBC (total iron binding capacity >> sampai >350 mikogram/dl menggambarkan
jumlah total besi yg dapat dibawa oleh protein transferin
5. Saturasi transferin <15% presentase transferin yg berikatan dg besi
6. Feritin serum << sampai <20mg/L indikator cadangan besi yg bai
7. INFO 4 : APUSAN DARAH TEPI :
1. Anisositosis poikilositosis mikrositik hipokromik dengan sel pensil, tear
drop
V.
BRAINSTORMING
Diagnosis kasus
a. Fisiologi yang berkaitan
Metabolisme Fe
Jenis2 makanan kaya besi masuk saluran cerna Fe diserap duodenum
dan jejunum usus >> diserap ketika asam lambung dlm keadaan normal
yg akan mempengaruhi absorbsi Fe Fe3+ yg diubah jadi Fe 2+ oleh enzim
feroreduktase fero diserap oleh trasforter DNP 1 Fero disimpan diusus
dalam bentuk ferritin -_. Fero dibawa ke vaskuler transforter ferofortin
divaskuler fe2+= fe 3+ oleh ferooksidase diikat oleh transferi ke
hepar jadi ferritin disumsun tulang untuk pembentukan SDM
b. Etiologi
1. Intake makanan yg kurang Fe
a. Karena jumlah besi dari total makanan yg kurang, kualitas besi
(availabilitas menurun)
b. Faktor perancu dari Fe contoh makanan berserat yaitu daging
c. Kurang vit C yg berfungsi untuk membantu absorbsi Fe
d. Setelah makan kebiasaan minum teh karena diikat oleh tanin yg
terdapat oleh teh
2. Gangguan absorbsi
a. Faktor saluran cerna contoh kondisi gastrektomi, cholitis kronik
b. Karena konsumsi obat NSAID yg merusak sal cerna
3. Kehilangan Fe yg berlebihan
a. Akibat perdarahan yg menahun
b. Di saluran cerna (gastrointenstinal, tukak peptik, hemoroid)
c. Infeksi cacing tambang
d. Genitalia menorraghia, metrorraghia
e. Hematuria
4. Kebutuhan Fe yg meningkat
a. Kehamilan
b. Menstruasi
c. Anak2 masa tumbang
c. Faktor Risiko
1. Ibu hamil, anak2
Karena meningkatnya kebutuhan Fe
2. Diet rendah besi
3. Malabsorbsi, masa gastrektomi, gastritis
4. Perdarahan hebat, perdarahan kanker colon, kelainan di saluran cerna
5. Perokok, alkohol, konsumsi teh
6. Sosial ekonomi rendah
7. Obesitas
5
1. Gagal jantung
Hb << anemia hipoksia darah berdilatasi untuk kompensasi
vennosus return <<, jantung << darah berusah untuk mempompa
jantung hipertrofi ventrikel CHF
2. Gagal ginjal
3. Sistem imun menurun
i. Prognosis
Ad vitam: Bonam
Ad sanationam: Bonam/sanam
Ad fungsional: Bonam
Tergantung dari tx anemia itu sendiri