Anda di halaman 1dari 11

Kamis, 27 Februari 2014

DNA Rekombinan

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan dibidang teknologi saat ini sudah berkembang sangat pesat, banyak penemuan
baru tentang biologi molekular, diantaranya yaitu adanya sistem kloning. Sistem kloning itu
sendiri merupakan suatu proses menghasilkan individu-individu dari jenis yang sama identik
secara genetik. Pada hewan atau tumbuhan tertentu pengkloningan terbentuk secara alami yaitu
kebiasaan proses hewan atau tumbuhan bereproduksi aseksual. Sedangkan dalam bioteknologi,
kloning merujuk pada berbagai usaha yang dilakukan manusia untuk menghasilkan salinan
berkas DNA atau gen, sel atau organisme.
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan tersebut, muncullah ilmu yang mempelajari
mengenai pembentukan kombinasi materi genetik yang baru dengan cara penyisipan molekul
DNA ke dalam suatu vektor sehingga memungkinkannya untuk terintegrasi dan mengalami
perbanyakan dalam suatu sel organisme lain yang berperan sebagai sel inang yang dikenal
sebagai teknologi DNA rekombinan atau biasa disebut rekayasa genetika. Teknologi ini
memungkinkannya diperolehnya suatu produk dengan sifat tertentu dalam waktu lebih cepat dan
jumlah lebih besar daripada produksi secara konvensional serta memadukan sifat dari dua jenis
organisme yang berbeda (organisme transgenik) dan lain-lain.
Untuk lebih jelas mengenai DNA rekombinan, akan di bahas pada pembahasan makalah
ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud DNA rekombinan ?
2. Bagaimanakah teknik/tahapan teknologi DNA rekombinan ?
3. Apakah manfaat dari teknologi DNA rekombinan ?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian dari DNA rekombinan.
2. Untuk mengetahui teknik yang digunakan dalam teknologi DNA rekombinan

3. Untuk mengetahui manfaat dari teknologi DNA rekombinan.


D. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi mahasiswa dapat melatih keterampilan dan kemampuan dalam membuat karya tulis ilmiah
2. Bagi pembaca dapat menambah sumber informasi tentang teknologi DNA rekombinan

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi DNA Rekombinan
Menurut Cohen dan Boyer (1980: DNA rekombinan (rDNA) adalah bentuk DNA buatan
yang dibuat dengan menggabungkan dua atau lebih sekuens yang tidak akan biasanya terjadi
bersama-sama. Dalam hal modifikasi genetik, itu adalah diciptakan melalui pengenalan DNA
yang relevan ke dalam DNA organisme yang ada, seperti plasmid bakteri, untuk kode untuk atau
mengubah sifat berbeda untuk tujuan tertentu, seperti resistensi antibiotik (News Medical.Net)
Robert (2009) mengatakan bahwa DNA rekombinan adalah DNA yang mengalami
perubahan karena penyisipan suatu sekuens deuksinukleotida yang sebelumnya tidak terdapat
dalam molekul DNA yang sudah ada dengan cara enzimatik atau kimiawi. Rekayasa genetika
adalah serangkaian teknik untuk memodifikasi dan merekomendasi gen dari berbagai organisme
yang berbeda yang juga disebut teknologi DNA rekombinan.
Teknologi yang dikenal sebagai teknologi DNA rekombinan, atau dengan istilah yang
lebih populer rekayasa genetika, ini melibatkan upaya perbanyakan gen tertentu di dalam suatu
sel yang bukan sel alaminya sehingga sering pula dikatakan sebagai kloning gen. Banyak definisi
telah diberikan untuk mendeskripsikan pengertian teknologi DNA rekombinan. Salah satu di

antaranya, yang mungkin paling representatif, menyebutkan bahwa teknologi DNA rekombinan
adalah pembentukan kombinasi materi genetik yang baru dengan cara penyisipan molekul DNA
ke dalam suatu vektor sehingga memungkinkannya untuk terintegrasi dan mengalami
perbanyakan di dalam suatu sel organisme lain yang berperan sebagai sel inang. Rekayasa
genetika dapat memberikan hasil yang sangat menguntungkan. Sebagai contoh pasien yang
menderita diabetes tidak mampu membentuk hormon insulin untuk mengatur kadar gula dalam
darah. Oleh karena itu, pasien membutuhkan suntikan insulin sebagai tambahan. Dengan teknik
rekayasa genetika, para peneliti berhasil memaksa mikroorganisme (bakteri) untuk membentuk
insulin yang mirip dengan insulin manusia (suryo, 2001).
B. Teknologi DNA Rekombinan
Teknologi DNA rekombinan merupakan teknik kejuruteraan genetik yang melibatkan
penggunaan DNA rekombinan - yaitu DNA yang menggabungkan maklumat genetik dua species
organisme yang berlainan. Jika gen-gen ini digabungkan dalam sel telur atau sel sperma supaya
maklumat genetik ini boleh diturunkan kepada progeni, maka hasil daripada gabungan ini
dinamakan organisme transgenik.
Penghasilan DNA rekombinan melibatkan tiga proses:
1. Manipulasi DNA in vitro (luar sel organisma)
2. Gabungan, atau rekombinasi DNA sesuatu organisma dengan DNA bakteria dalam plasmid atau
bakteriofak
3. Pengklonan, atau teknik untuk mereplikasi progeni yang membawa DNA rekombinan.
Proses-proses diatas pertama kali dilakukan oleh Paul Berg dan A.D. Kaiser pada tahun
1972. Mereka berjaya memasukkan DNA prokariot kedalam bakteria, kemudian oleh S.N. Cohen
dan Herbert Boyer yang berjaya menggabungkan DNA organisme eukariot bersama plasmid
bakteria.
Komponen yang digunakan dalam teknik DNA rekombinan diantaranya enzim restriksi
untuk memotong DNA, enzim ligase untuk menyambung DNA dan vektor untuk menyambung
dan mengklonkan gen di dalam sel hidup, transposon sebagai alat untuk melakukan mutagenesis
dan untuk menyisipkan penanda, pustaka genom untuk menyimpan gen atau fragmen DNA yang
telah diklonkan, enzim transkripsi balik untuk membuat DNA berdasarkan RNA, pelacak DNA
atau RNA untuk mendeteksi gen atau fragmen DNA yang diinginkan atau untuk mendeteksi klon
yang benar. Vektor yang sering digunakan diantarnya plasmid, kosmid dan bakteriofag. Enzim

restriksi, digunakan untuk memotong DNA. Enzim restriksi mengenal dan memotong DNA pada
sekuens spesifik yang panjangnya empat sampai enam pasang basa. Enzim tersebut dikenal
dengan nama enzim endonuklease restriksi.
Ada dua bagian terpenting yang selalu digunakan dalam rekayasa genetika yaitu sebagai
berikut :
1. Enzim seluler/Cellular Enzymes
Enzim yang dipakai dalam memanipulasi DNA diantaranya adalah :
a. enzim Endonuklease, yaitu enzim yang mengenali batas-batas sekuen nukleotida spesifik dan
berfungsi dalam proses restriction atau pemotongan bahan-bahan genetik. Penggunaan enzim ini
yang paling umum antara lain pada sekuen palindromik. Enzim ini dibentuk dari bakteri yang
dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menahan penyusupan DNA, seperti genom
bacteriophage.
b. DNA polimerisasi, yaitu enzim yang biasa dipakai untuk meng-copy DNA. Enzim ini
mengsintesis DNA dari sel induknya dan membentuk DNA yang sama persis ke sel induk
barunya. Enzim ini juga bisa didapatkan dari berbagai jenis organisme, yang tidak
mengherankan, karena semua organisme pasti harus meng-copy DNA mereka.
c. RNA polimerisasi yaitu enzim yang berfungsi untuk membaca sekuen DNA dan mengsintesis
molekul RNA komplementer. Seperti halnya DNA polimerisasi, RNA polimerisasi juga banyak
ditemukan di banyak organisme karena semua organisme harus merekam gen mereka.
d. DNA ligase merupakan suatu enzim yang berfungsi untuk menyambungkan suatu bahan genetik
dengan bahan genetik yang lain. Contohnya saja, enzim DNA ligase ini dapat bergabung dengan
DNA atau RNA dan membentuk ikatan phosphodiester baru antara DNA atau RNA yang satu
dengan lainnya.
e. Reverse transcriptases adalah enzim yang berfungsi membentuk blue-print dari molekul RNA
membentuk cDNA (DNA komplementer). Enzim ini dibuat dari virus RNA yang mengubah
genom RNA mereka menjadi DNA ketika mereka menginfeksi inangnya. Enzim ini biasa dipakai
ketika bertemu dengan gen eukariotik yang biasanya terpisah-pisah menjadi potongan kecil dan
dipisahkan oleh introns dalam kromosom.
2. Vektor natural/ Natural Vectors
Sebagai salah satu cara untuk memanipulasi DNA di luar sel, para ilmuwan dalam
bioteknologi harus bisa membuat suatu tempat yang keadaannya stabil dan cocok dengan tempat

DNA yang dimanipulasi. Sekali lagi, alam telah memberikan solusi dari masalah ini. Vektor
disini bisa diartikan sebagai alat yang membawa DNA ke dalam sel induk barunya.
Agar suatu metode dalam rekayasa genetika dianggap berhasil, di dalam vektor, DNA hasil
rekombinan seharusnya benar-benar hanya dibawa setelah sebelumnya DNA rekombinan
digabungkan dengan DNA vektor melalui enzim ligase. Namun di dalam vektor, DNA
rekombinan tidak termutasi lagi membentuk DNA dengan sifat baru. Contoh dari vektor natural
dari alam adalah plasmid dan virus atau bacteriophage (Witarto, 2005).
Adapun teknik pembuatan DNA rekombinan adalah sebagai berikut:
1. Teknik mengisolasi DNA
2. Teknik memotong DNA dengan menggunakan enzim retriksi endonuklease
3. Teknik menggabung/ menyambung DNA dengan menggunakan enzim ligase
4. Teknik memasukkan DNA kedalam sel hidup (vektor)
5. Vektor berkembang dengan seleksi DNA yang direkayasa.
Gambar 1: mekanisme DNA Rekombinan
1. Isolasi DNA yang diawali dengan melakukan perusakan serta penghilangan dinding sel. Dalam
proses ini dapat dilakukan secara mekanis ataupun dengan cara enzimatis. Setelah perusakan sel
telah dilakukan, langkah selanjutnya adalah pelisisan sel hal ini dapat dilakukan dengan
menggunakan buffer nonosmotik, serta deterjen yang kuat seperti triton X-100 atau dengan
sodium dodesil sulfat (SDS). Remukan sel yang diakibatkan oleh lisisnya sel dibuang dengan
melakukan sentrifugasi sehingga bias dibedakan antara bagian yang rusak serta organel target
yang pada akhirnya didapatlkan DNA yang nantinya dilakukan pemurnian dengan penambahan
amonium asetat dan alcohol.
2. Pemotongan molekul DNA, baik genomik maupun plasmid dilakukan dengan enzim restriksi.
Ada dua macam enzim restriksi yaieu enzim restriksi tipe I dan enzim restriksi tipe II. Enzim
restriksi tipe II mempunyai sifat-sifat umum yang penting sebagai berikut:
a. mengenali urutan tertentu sepanjang empat hingga tujuh pasang basa di dalam molekul
DNA.
b. memotong kedua untai molekul DNA di tempat tertentu pada atau di dekat tempat
pengenalannya.
c. menghasilkan fragmen-fragmen DNA dengan berbagai ukuran dan urutan basa. Berdasarkan
tempat hasil pemotongan, fragmen-fragmen DNA memiliki dua macam ujung yaitu:
Ujung lengket (sticky end) atau ujung kohesif, terjadi jika tempat pemotongan pada kedua untai
DNA terpisah sejauh beberapa pasang basa, sehingga menghasilkan fragmen-fragmen dengan
ujung 5 yang runcing karena masing-masing untai tunggalnya menjadi tidak sama panjang.
Dua fragmen DNA dengan ujung yang runcing akan mudah disambungkan satu sama lain.
Ujung tumpul (blunt end), terjadi jika tempat pemotongan DNA pada posisi yang sama. Kedua
fragmen hasil pemotongannya akan mempunyai ujung 5 yang tumpul karena masingmasing untai tunggalnya sama panjangnya. Penyatuan dua fragmen DNA ujung tumpul sulit

3.

4.

5.

1.
2.
3.

dilakukan sehingga memerlukan perlakuan tambahan, misalnya pemberian molekul linker,


molekul adaptor, atau penambahan enzim deoksinukleotidil transferase.
Tahap selanjutnya adalah penyambungan molekul DNA. Ada tiga cara yang dapat digunakan
untuk meligasi fragmen-fragmen DNA secara in vitro. Pertama, ligasi menggunakan enzim
DNA ligase dari bakteri. Kedua, ligasi menggunakan DNA ligase dari sel-sel E. coli yang telah
diinfeksi dengan bakteriofag T4 atau lazim disebut sebagai enzim T4 ligase. Ketiga yaitu
pemberian enzim deoksinukleotidil transferase untuk menyintesis untai tunggal homopolimerik
3. Suhu optimum bagi aktivitas DNA ligase sebenarnya 37C. Akan tetapi, pada suhu ini ikatan
hidrogen yang secara alami terbentuk di antara ujung-ujung lengket akan menjadi tidak stabil
dan kerusakan akibat panas akan terjadi pada tempat ikatan tersebut. Oleh karena itu, ligasi
biasanya dilakukan pada suhu antara 4 dan 15C dengan waktu inkubasi (reaksi) yang
diperpanjang (sering kali hingga semalam).
Setelah tahap penyambungan molekul DNA, dilakukan analisis terhadap hasil pemotongan
DNA genomik dan DNA vektor serta analisis hasil ligasi molekul-molekul DNA tersebut.
menggunakan teknik elektroforesis. Jika hasil elektroforesis menunjukkan bahwa fragmenfragmen DNA genomik telah terligasi dengan baik pada DNA vektor sehingga terbentuk
molekul DNA rekombinan, campuran reaksi ligasi dimasukkan ke dalam sel inang agar
dapat diperbanyak dengan cepat. Tahap memasukkan campuran reaksi ligasi ke dalam sel
inang dinamakan transformasi karena sel inang diharapkan akan mengalami perubahan sifat
tertentu setelah dimasuki molekul DNA rekombinan.
Tahap selanjutnya adalah seleksi transforman dan seleksi rekombinan. Oleh karena DNA yang
dimasukkan ke dalam sel inang bukan hanya DNA rekombinan, maka kita harus melakukan
seleksi untuk memilih sel inang transforman yang membawa DNA rekombinan. Selanjutnya, di
antara sel-sel transforman yang membawa DNA rekombinan masih harus dilakukan seleksi
untuk mendapatkan sel yang DNA rekombinannya membawa fragmen sisipan atau gen yang
diinginkan. Pada dasarnya ada tiga kemungkinan yang dapat terjadi setelah transformasi
dilakukan, yaitu:
Sel inang tidak dimasuki DNA apa pun atau berarti transformasi gagal.
Sel inang dimasuki vektor religasi atau berarti ligasi gagal, dan
Sel inang dimasuki vektor rekombinan dengan/tanpa fragmen sisipan atau gen yang diinginkan.
Seleksi sel rekombinan yang membawa fragmen yang diinginkan dilakukan dengan
mencari fragmen tersebut menggunakan fragmen pelacak (probe), yang pembuatannya
dilakukan secara in vitro menggunakan teknik reaksi polimerisasi berantai atau polymerase
chain reaction (PCR). Pelacakan fragmen yang diinginkan antara lain dapat dilakukan
melalui cara yang dinamakan hibridisasi koloni (Tjahjoleksono, 2009).
Transfer DNA atau perpindahan DNA ke dalam bakteri dapat melalui tiga cara yaitu:

1. Transformasi : transfer DNA yang umumnya berasal dari satu sel bakteri ke dalam sel yang
berbeda. Prosesnya adalah ketika sebuah sel bakteri pecah atau lisis maka DNA sirkular akan
terlepas ke lingkungan. Efisiensi transformasi bergantung pada kompetensi sel.
2. Konjugasi : merupakan pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung melalui
kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel bakteri yang
berdekatan. Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif.
3. Transduksi : transfer materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lainnya dengan menggunakan
virus bakteri sebagai vektor. Transfer ini menggunakan prinsip dasar dari galur donor yang
menyediakan DNA bagi galur resipien. Perbedaan utamanya dengan transfer DNA lainnya
adalah DNA ditransfer melalui perantaraan bakteriofag.

C. Manfaat Teknologi DNA Rekombinan


Berbagai penelitian tentang DNA rekombinan banyak gunakan dan dimanfaatkan dalam
berbagai bidang, diantaranya :
1. Bidang industri
Penelitian rekayasa genetika di bidang industry sedang meningkat dengan cepat. Berbagai
usaha yang telah giat dilakukan misalnya :
1. Menciptakan bakteri yang dapat melarutkan logam-logam langsung dari dalam bumi
2. Menciptakan bakteri yang dapat menghasilkan bahan kimia
Mencipatkan bakteri yang dapat menghasilkan bahan mentah kimia seperti etilen yang
diperlukan untuk pembuatan plastic
2. Bidang Pertanian
Beberapa manfaat rekayasa genetika dalam bidang pertanian diantaranya adalah:
1. Mengganti pemakaian pupuk nitrogen yang banyak dipergunakan tapi mahal harganya, oleh
fiksasi nitrogen secara alamiah. Bakteri tanah Rhizobium sp dapat mengadakan infeksi ke dalam
akar dari tanaman family Leguminosae. Infeksi ini menghasilkan bintil akar dan bakteri yang
terdapat di dalamnya dapat mengikat zat lemas bebas dari udara untuk di ubahnya menjadi
nitrogen yang dapat diambil dan digunakan oleh tanaman tersebut.
2. Teknik rekayasa genetika mengusahakan tanaman-tanaman (terutama yang mempunyai arti
ekonomi) yang tidak begitu pekah terhadap penyakit yang disebabkan oleh bakteri, jamur dan
cacing.
3. Mengusahakan tanaman-tanaman yang mampu menghasilkan peptisida sendiri.
3. Bidang Peternakan
1. Telah diperoleh vaksin-vaksin untuk melawan penyakit mencret ganas yang dapat mematikan
anak-anak babi
2. Sudah dipasarkan vaksin yang efektif terhadap penyakit kuku dan mulut, yaitu penyakit ganas
dan sangat menular pada sapi, domba, kambing, rusa dan babi
4. Bidang Kedokteran
Gen-gen bagi beberapa protein yang dibutuhkan dalam bidang kedokteran yang dibutuhkan
dalam bidang kedokteran yaitu pembuatan insulin manusia oleh bakteri Eschrechia coli untuk
pengobatan penyakit diabetes (Wikipedia.org).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada makalah ini maka dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. DNA rekombinan adalah DNA yang mengalami perubahan karena penyisipan suatu sekuens
deuksinukleotida yang sebelumnya tidak terdapat dalam molekul DNA yang sudah ada dengan
cara enzimatik atau kimiawi.
2. Komponen yang terlibat dalam Dna rekombinasi yaitu Enzim restriksi untuk memotong DNA,
DNA polymerase, enzim ligase, enzim DNA ligase, Vektor untuk menyambung dan
mengklonkan gen di dalam sel hidup, Transposon, Pustaka genom, Enzim transkripsi balik,
Pelacak DNA atau RNA

3. Tahapan-tahapan teknologi DNA rekombinan adalah isolasi DNA kromosom yang akan diklon,
pemotongan molekul DNA menjadi sejumlah fragmen dengan berbagai ukuran, isolasi DNA
vektor, penyisipan fragmen DNA ke dalam vektor untuk menghasilkan molekul DNA
rekombinan, transformasi sel inang menggunakan molekul DNA rekombinan, reisolasi molekul
DNA rekombinan dari sel inang, dan analisis DNA rekombinan.
B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaannya dan informasinya pun terbatas. Oleh karena
itu, penyusun menyarankan agar pembaca mencari literature lain yang membahas mengenai
judul dari makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
Anshori. DNA Rekombinan. (online) Tersedia http://anshori.comuv.com/ DNA_Rekombinan.html.
(Tanggal 16 November 2012).
Ilham. 2009. DNA rekombinan. (online). Tersedia http://ilham-gantz.blogspot.com/2009/03/dnarekombinan.html. (Tanggal 16 November 2012.)
News Medical., 2012. DNA Rekombinan. Tersedia http://www.news-medical.net/health/RecombinantDNA-What-is-Recombinant-DNA-%28Indonesian%29.aspx. (Tanggal 16 November 2012).
Tjahjoleksono, Aris., 2009. DNA Rekombinan. (Online) Tersedia http://web.ipb.ac.id/tpb/files/materi/genetika/dna/rekombinan.htm
RifaI, Muhaimin PhD.Med.Sc. 2010. Genetika Rekombinasi dan Populasi. Galaxy Science. Malang.
Satriani. 2011. DNA rekombinan. (online) Tersedia http://satriani09ngeblog. blogspot.com/2011/12/dnarekombinan.html (Tanggal 16 November 2012).
Wikipedia. 2011. Recombinant DNA. (Online) Tersedia http://en.wikipedia.org/wiki/Recombinant_DNA
(Tanggal 16 November 2012).
Wikipedia. 2011. Teknologi DNA rekombinan. (Online) Tersedia
http://ms.wikipedia.org/wiki/Teknologi_DNA_rekombinan. (Tanggal 16 November 2012).

Witarto, A.B., 2005. Inspirator Kemajuan Iptek. Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI. (Online) Tersedia
http://www.beritaiptek.com/zberita-beritaiptek-2005 (Tanggal 16 November 2012).
Diposkan oleh Pujo Winarto di 15.36
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
1 komentar:
1.
Sell Tiket14 September 2016 19.53
aTiket Pesawat Murah Online, dapatkan segera di SELL TIKET Klik disini:
selltiket.com
Booking di SELLTIKET.COM aja!!!
CEPAT,.TEPAT,.DAN HARGA TERJANGKAU!!!
Ingin usaha menjadi agen tiket pesawat??
Yang memiliki potensi penghasilan tanpa batas.
Bergabung segera di agen.selltiket.com
INFO LEBIH LANJUT HUBUNGI :
No handphone : 085365566333
PIN : 5A298D36
Segera Mendaftar Sebelum Terlambat. !!!
Balas
Muat yang lain...
Posting Lebih Baru Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Arsip Blog

Mengenai Saya

2014 (2)
o Maret (1)
o Februari (1)

DNA Rekombinan

Pujo Winarto
Lihat profil lengkapku

Template Perjalanan. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai