Contoh, si A percaya atau meyakini bahwa nasi putih itu tidak baik untuk
kesehatan, kemudian ia akan menentukan sikap apakah dia akan memilih
untuk mengonsumsi nasi putih atau mengeliminasi nasi putih. Setelah
menentukan sikap, ia juga akan menerapkannya dalam kehidupan seharihari dengan mengeliminasi nasi putih.
Pada serangkaian proses tersebut, pengetahuan dan wawasan akan turut
mempengaruhi hasilnya. Untuk menghindari kesalahpahaman akan suatu
hal, ada baiknya kita mencari tahu terlebih dahulu tentang kebenaran isu
tersebut dari sumber terpercaya atau kepada ahlinya untuk memperoleh
jawaban yang relevan.
Demikian penjelasan singkat tentang perilaku, selanjutnya kembali
berfokus membahas nasi putih.
Pada umumnya bagi yang tidak mengonsumsi nasi putih akan beralih ke
nasi merah atau nasi hitam karena adanya anggapan bahwa nasi merah /
hitam lebih sehat dibandingkan nasi putih. Hal tersebut juga seringkali
dilakukan oleh mereka yang sedang berusaha menurunkan berat badan.
Benarkah lebih sehat? Mari kita bandingkan kandungan gizi ketiganya
pada tabel di bawah ini untuk mengetahui apa yang membedakan kedua
nasi tersebut.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa energi antara nasi putih,
nasi merah, dan nasi hitam tidak jauh berbeda. Ini berarti jumlah kalorinya
juga hampir sama. Jadi, anggapan bahwa makan nasi putih menimbulkan
kegemukan tidaklah benar.
Kegemukan hanya akan terjadi akibat suatu akumulasi, yaitu apabila kita
selalu makan melebihi kebutuhan sehari-hari dalam jangka waktu
tertentu. Kelebihan tersebut, baik dari sumber karbohidrat apapun, akan
disimpan dalam bentuk lemak di dalam tubuh.
memberikan efek rasa kenyang yang lebih lama. Selain itu, tekstur nasi
hitam dan nasi merah yang lebih getas dibandingkan dengan nasi putih
membuat nasi ini sulit dikombinasikan dengan lauk lainnya. Perbedaan
tekstur ini juga membuat penggemar nasi putih cenderung lebih sedikit
saat makan nasi hitam ataupun merah.
Di samping perbedaan kandungan vitamin dan mineral yang kecil,
kandungan yang penting untuk diketahui dari nasi hanyalah seratnya
karena berhubungan langsung dengan tingkat IG.
Untuk mensiasati agar saat makan nasi putih tetap mendapat manfaat
dari serat adalah dengan menggabungkan nasi putih bersama lauk sayursayuran. Hampir seluruh jenis sayur merupakan sumber serat yang baik
dan memiliki kalori yang rendah, sehingga dapat dikonsumsi dalam jumlah
yang cukup banyak.
Kesimpulannya adalah anggapan bahwa nasi itu jahat dan penyebab DM2
tidaklah benar. Pada dasarnya semua pangan memiliki kelebihan serta
kekurangan masing-masing dan hanya akan berbahaya apabila
dikonsumsi terlalu berlebihan. Semoga bermanfaat.
Writer: Anisyah Citra, S.Gz
Editor & Proofreader: Jansen Ongko, Msc, RD
Referensi:
Darsono LI. 2011. Pengetahuan, preferensi, sikap, niat mencoba dan
berpindah konsumsi bahan pangan alternatif selain beras dan gandum di
surabaya. Majalah ekonomi xxi (1): 49-63. Tersedia pada
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=18511&val=1144
http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2012/03/120316_rice_diabetes
Kemenkes. 2014. Pedoman gizi seimbang. Jakarta: kemenkes
larasati AS. 2013. Analisis kandungan zat gizi makro dan indeks glikemik
snack bar beras warna sebagai makanan selingan penderita nefropati
diabetik. Semarang: UNDIP. Tersedia pada
http://eprints.undip.ac.id/41802/1/539_ANNISA_SEKAR_LARASATI_G2C0090
30.pdf