Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tidak dipungkiri bahwa disekitar kita banyak terdapat zat-zat kimia. Zat-zat kimia tersebut
terdiri dari berbagai unsur yang memiliki sifat khasnya tersendiri. Setiap unsur berkoloni
membentuk karakteristik dan sifat yang berbeda-beda. Dari mulai kereaktifan, titik didih, titik
beku dan lain sebagainnya. Secara alamiah atau secara buatan, senyawa- senyawa kimia
tersebut bereaksi.
Salah satu cabang Ilmu Teknik Reaksi Kimia membahas hubungan senyawa-senyawa yang
bereaksi dari segi laju reaksinya. Teknik raksi kimia adalah salah satu cabang ilmu kimia
yang mempelajari laju reaksi dimana seberapa cepat atau lambat reaksi berlagsung. Sebagai
contoh dilingkungan sekitar, yaitu membahas seberapa cepat reaksi pemusnahan ozon di
atmosfer Bumi, suatu enin berakasi dalam tubuh atau sebagainya. Reaksi kimia menjadi
sangat penting.
Dalam makalah ini menjelaskan tentang reaksi parallel mulai dari pengertian, konsep-konsep
yang dipakai dan desain reaksi paralel. Selain itu dalam makalah ini disajikan contoh soal
yang berhubungan dengan desain reaksi parallel.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi reaksi parallel
2. Untuk mengetahui desain reaksi parallel
3. Mampu mengerjakan soal yang berkaitan dengan desain reaksi parallel
BAB II
PEMBAHASAN
Reaksi yang terjadi di dalam suatu reaktor jarang sekali hanya satu buah reaksi (reaksi
tunggal/ single reaction) tetapi kebanyakan yang akan terjadi adalah jenis reaksi ganda
(multiple reaction) yang akan dihasilkan produk yang diinginkan dan produk yang tidak
diinginkan.
Salah satu kunci keberhasilan dari aspek ekonomi suatu industri kimia`adalah
terjadinya produk yang tidak diinginkan diminimalkan sekecil mungkin selama produk yang
diinginkan terjadi.
Ada tiga jenis reaksi ganda yaitu reaksi paralel, reaksi seri dan reaksi independen.
Reaksi paralel
Reaksi paralel atau reaksi samping (competitive reaction) yaitu dari reaktan yang sama
dihasilkan produk yang berbeda melalui jalur reaksi yang berbeda pula.
Contoh :
k1
A
R
atau
k2
A
k1
k2
S
Contoh reaksi paralel yang cukup terkenal pada skala industri adalah reaksi oksidasi terhadap
etilen akan dihasilkan produk yang diinginkan adalah etilen oksid sementara selama terjadi
reaksi oksidasi sebagian etilen terbakar sempurna dan dihasilkan produk yang tidak
diinginkan adalah uap air dan karbon dioksida.
C2H4
O2
C2H4O
C2H4
3 O2
2CO2
2 H2O
Rate equations
rR =
dC R
=k 1 C aA1
dt
rS =
dC S
=k 2 CaA2
dt
CA
CA
konversi tinggi, meningkatkan inert pada feed, mengurangi tekanan pada fase gas sistem.
Dan tentu saja kita dapat membuat
CA
plug flow, mempertahankan konversi rendah, menghilangkan inert pada feed, meningkatkan
tekanan fase gas pada sistem.
Kasus I untuk 1 > 2
Untuk orde reaksi pembentukan zat D, lebih besar dari orde reaksi pembentukan zat U maka
nilai 1 2 = a adalah positif.
1 - 2 a
S=
r R k1 a
= C
rS k2 A
(2.1)
Dari persamaan (2.1) apabila diinginkan nilai S yang maksimum, bisa dicapai apabila nilai
konsentrasi reaktan zat A, CA selama reaksi berlangsung sebesar mungkin. Apabila reaksi
dalam fasa gas, untuk mempertahankan supaya konsentrasi zat A, C A sebesar mungkin maka
reaksi harus dilangsungkan tanpa ada zat Inert dan tekanan operasi harus tinggi. Dan apabila
reaksi fasa cair, maka harus dihindarkan penggunaan reaktan yang encer seminimum
mungkin.
Untuk kasus ini sebaiknya dipilih reaktor Batch atau Plug Flow Reactor (PFR) karena
pada kedua reaktor tersebut untuk penggunaan konsentrasi reaktan yang tinggi akan
berkurang secara bertahap selama reaksi berlangsung. Berbeda dengan reaktor jenis CSTR,
konsentrasi reaktan akan turun secara drastis begitu reaktan masuk ke dalam reaktor. Oleh
karena itu untuk kasus ini reaktor jenis CSTR tidak dipilih.
2 - 1 a
rR
rS
k 1 C A 1
k2 C
2
A
k1
k2 C
( 2 - 1)
A
k1
k 2 C Aa
(2.2)
Dari persamaan (2.2) apabila diinginkan nilai S yang maksimum maka nilai konsentrasi A,
CA setelah reaksi sekecil mungkin. Nilai konsentrasi A, C A setelah reaksi kecil bisa dicapai
apabila digunakan umpan/reaktan yang encer yaitu bisa dicapai dengan cara ditambahkan zat
Inert pada umpan dan reaksi sebaiknya dilangsungkan di dalam reaktor jenis CSTR karena
proses yang terjadi pada CSTR konsentrasi reaktan akan cepat sekali mengecil. Disamping
itu, aliran produk keluar dari CSTR yang memang konsentrasinya sudah encer dapat di daur
ulang (recycle) masuk bersama-sama umpan segar sehingga konsentrasi reaktan yang kecil
tetap dapat dipertahankan.
Karena nilai energi aktivasi (E) dari kedua reaksi tersebut tidak diketahui maka tidak dapat
ditetapkan apakah reaksi tersebut sebaiknya dioperasikan pada temperatur rendah atau tinggi.
Sensitivitas dari parameter laju selektivitas suatu produk terhadap temperatur dapat
ditentukan dari nilai rasio konstanta laju kedua reaksi tersebut.
k1
k2
A R e - E D /RT
AS e
- E U /RT
k1
e - (E D /RT - E U / RT)
k2
A = faktor frekuensi tergantung berat dan struktur molekul, frekuensi dan posisi tumbukan
antar molekul
E = energi aktivasi reaksi yaitu energi minimum yang diperlukan sehingga reaksi dapat
berlangsung.
k 2 /k 1
2. Dengan menggunakan katalis. Salah satu fitur katalis yang sangat penting adalah
selektifitasnya dalam menurunkan / mempercepat suatu reaksi. Hal ini merupakan
cara yang paling efektif untuk mengontrol distribusi produk.
Pada saat mempunyai 2 atau lebih reaktan, kombinasi dari tinggi dan rendahnya konsentrasi
reaktan dapat diperoleh dengan mengontrol konsentrasi feed.
1) For noncontinuos operations
CA
tinggi dan
CB
rendah. Sejak konsentrasi lebih tergantung pada B dibanding A, lebih penting untuk
mendapatkan
CB
rendah daripada
CA
tinggi.
menjadi produk yang diinginkan R. Kami menyebutnya hasil pecahan instan dari R.
dC R
mol R yg terbentuk
=
mol A yg bereaksi dC A
C Rf
C Rf
semua R yg terbentuk
=
=
= dalam reaktor
semua A yg bereaksi C A 0 C Af ( C A )
C Af
A0
A0
1
1
p =
dC A =
dC A
C A 0 C Af C
C A C
Untuk mixed flow reaktor :
m = evaluated at C Af
( )
m =
C Af
1
p =
m dC A
CA
C
A0
Ekspresi ini memungkinkan kita untuk memprediksi hasil dari satu jenis reaktor yang
diberikan hasil dari yang lain . Untuk serangkaian 1 , 2 , . . . , Reaktor aliran campuran N
dimana konsentrasi A adalah CA1 , CA2, . . . , CAN, hasil pecahan keseluruhan diperoleh dengan
menjumlahkan hasil pecahan di masing-masing Pembuluh N dan pembobotan nilai-nilai ini
dengan jumlah reaksi yang terjadi di masing-masing kapal . Demikiana
Sehingga,
Untuk setiap jenis reaktor konsentrasi keluar dari R diperoleh langsung dari equation 8,
demikian
C Rf = ( C A 0C Af )
Selektifitas
S=
Csf = 2/3
b) Plug flow reaktor
CSf = 0,867
c) Reaktor dengan separasi dan recycle
karena tidak ada reaktan meninggalkan sistem yang belum terkonversi , yang
penting adalah untuk beroperasi pada kondisi hasil pecahan tertinggi. Ini adalah pada
CA = 1, di mana
Contoh soal
1. Consider the aqueous reactions
For 90% conversion of A find the concentration of R in the product stream. Equal volumetric
flow rates of the A and of B streams are fed to the reactor, and each stream has a
concentration of 20 mol/liter of reactant. The flow in the reactor follows.
(a) Plug flow
(b) Mixed flow
(c) The best of the four plug-mixed contacting schemes of Example 7.1.
Solution :
2. For the reaction of Example 7.3 determine the arrangement of reactors which would
produce most S in a flow system where recycle and reconcentration of unreacted feed
is not possible. Find C,,t,,t,, for this arrangement of reactors.
From Fig. E7.4 we see that mixed flow followed by plug flow would be best.
This is only slightly better than for plug flow alone, calculated in Example 7.3.
BAB III
PENUTUP
Reaksi paralel atau reaksi samping (competitive reaction) yaitu dari reaktan yang sama
dihasilkan produk yang berbeda melalui jalur reaksi yang berbeda pula. Contoh reaksi paralel
yang cukup terkenal pada skala industri adalah reaksi oksidasi terhadap etilen akan dihasilkan
produk yang diinginkan adalah etilen oksid sementara selama terjadi reaksi oksidasi sebagian
etilen terbakar sempurna
karbon dioksida.
dan dihasilkan produk yang tidak diinginkan adalah uap air dan
DAFTAR PUSTAKA
Denbigh, K. G., Chem. Eng. Sci., 14, 25 (1961)
Harsanti, mining.2010.Perancangan reaktor untuk rekasi berkatalis. Tidak diketahui.
Levenspiel, O. Chemical Reaction Engineering, chapter 7, Corvallis, OR, 97331