Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH:
RISKA AMELIA
1414142004
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUA ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2016
A. Populasi
Populasi merupakan kumpulan tumbuhan, hewan, ataupun organisme lain dari spesies
yang sama yang hidup secara bersama dan melakukan proses berkembang biak. Sedangkan
proses berkembang biak merupakan kemampuan dari suatu in-dividu atau organisme untuk
melakukan reproduksi dalam rangka mempertahan-kan keturunannya. Suatu populasi dapat
mengalami perkembangan dengan baik jika memiliki persediaan pangan yang cukup dan
luasan wilayah yang memadai. Populasi dapat mengalami suatu perubahan, baik perubahan
dalam hal bertambah jumlah populasinya ataupun sebaliknya mengalami penurunan jumlah
populasinya. Terdapat beberapa faktor utama yang mempengaruhi perubahan dalam populasi
penduduk yaitu kelahiran, kematian, imigrasi dan emigrasi.
Pertumbuhan populasi merupakan proses sentral di dalam ekologi. Karena tidak ada
populasi yang tumbuh secara terus menerus maka kita mengetahui adanya pengaturan
populasi. Interaksi spesies seperti predator, kompetisi, herbivory dan penyakit berdampak
terhadap pertumbuhan pop dan pertumbuhan populasi menghasilkan perubahan dalam
struktur komunitas oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui bagaimana suatu
populasi tumbuh. Suatu populasi yang dilepaskan pada suatu lingkungan yang sesuai, akan
terus bertambah jumlahnya
B. Model Pertumbuhan Populasi
1. Model Continuous Time
Model yang digunakan untuk menentukan jumlah tumbuhan yang ada dalam
beberapa waktu mendatang. Pada model ini individu berkembang tidak dibatasi oleh
lingkungan seperti kompetisi dan keterbatasan akan suplai makanan. Laju perubahan
populasi dapat dihitung jika banyaknya kelahiran, kematian dan migrasi diketahui.
Prediksi bahwa jumlah populasi akan tumbuh secara kontinu pertama kali dicetuskan
oleh Malthus (1798). Dinamika populasi dapat di aproksimasi dengan model ini hanya
untuk periode waktu yang pendek saja.
Model Kontinu dapat diakumulasikan menggunakan persamaan :
Nt+Dt=Nt+B+I-D-E
Nt
Nt+Dt
2. Model Matriks
Salah satu model pertumbuhan yang paling sering digunakan oleh para ahli
demogragi adalah model matriks Leslie, yang dikembangkan pada tahun 1940-an. Model
ini menjelaskan pertumbuhan reproduksi pada populasi tumbuhan. Dalam model ini
reproduksi tumbuhan dibagi menjadi kelas-kelas atau secara matematis,Dengan
demikian jika kita mengetahui distribusi awal x(0) dan matriks Leslie (L), maka kita dapat
menentukan distribusi umur reproduksi tanaman pada sembarang waktu di masa
mendatang.
jumlah kelahiran, kematian dan migrasi. Salah satu model pertumbuhan adalah model
pertumbuhan kontinu khususnya model logis-tik. Dimana model pertumbuhan logistik
tersebut tentunya mempunyai kelebihan dan kekurangan. Dengan diketahuinya
banyaknya kelahiran, kematian dan migrasi, maka laju perubahan populasi dapat
dihitung. Model ini merupakan pengembang-an dari model pertumbuhan eksponensial
yang pertama kali dicetuskan oleh Maltus (Haberman, 1977).
Berbeda dengan model eksponensial, model ini memasukkan batas untuk
populasinya sehingga jumlah populasi dengan model ini tidak akan tumbuh seca-ra tak
terhingga. Laju pertumbuhan penduduk akan terbatas akan ketersediaan makanan,
tempat tinggal, dan sumber hidup lainnya. Dengan asumsi tersebut, jumlah populasi
dengan model ini akan selalu terbatas pada suatu nilai tertentu.
a. Model pertumbuhan eksponensial
Beberapa asumsi yang digunakan dalam pendugaan pertumbuhan penduduk secara
eksponensial, yaitu:
1. Laju kelahiran dan kematian konstan
2. Tidak ada struktur genetik
3. Tidak ada struktur perbedaan umur dan ukuran
4. Tidak ada waktu tunda
b. Model pertumbuhan logistic.
Model logistik digunakan karena pada kenyataan di alam bahwa besar kecilnya
populasi bergantung pada kerapatannya, sehingga laju kelahiran dan laju kema-tian
tidak konstan (Haberman, 1977).
b. Banyak tumbuhan akan berbunga bila mereka mencapai ukuran tertentu tanpa
memandang umurnya.
5. Tabel Hidup.
Ada dua macam tabel hidup tergantung lama hidup individu dalam populasi :
a) Suatu tabel dinamis. Digunakan pengamat untuk mengikuti pertumbuhan
perkecambahan pada waktu tertentu sampai semua individu mati
b) Tabel hidup statis. Tabel yang mengukur struktur umur suatu populasi untuk
memperkirakan pola survival berbagai grup umur pada suatu populasi.
6. Kurva Survivorship
Yaitu adalah jumlah survivor pada tiap interval umur terhadap waktu akan menghasilkan
suatu kurva survivorship.
Ada 3 tipe kurva survivorship yang menyajikan tanggapan populasi ekstrem :
a. Tipe 1: Kurva survivorship adalah karakteristik organisme dengan mortalitas rendah
dalam stadia muda dan mortalitas cepat dalam umur tua.
b. Tipe 2 : Garis lurus, dimana probabilitas kematian pada pokoknya sama pada
sembarang umur.
c. Tipe 3 : Tipikal organisme yang mempunyai laju mortalitas muda tinggi, diikuti
dengan mortalitas biji karena adanya pemakan buah dan pemakan biji.
7. Fekunditas
8. Daya Dukung
Dengan adanya berbagai pembatasan yang ada, kita dapat memperkirakan bahwa
lingkungan mempunyai daya dukung, yaitu jumlah individual spesies yang dapat
ditunjang oleh lingkungan. Daya dukung dapat ditentukan tidak hanya oleh jumlah
individu dalam populasi,tetapi juga oleh ukuran dan laju pertumbuhan individu dalam
populasi.
bertanggap terhadap kelebatan tidak hanya oleh densitas tetapi juga terhadap individu.
Hal ini lebih akurat untuk mengatakan bahwa populasi tumbuhan lebih bersifat dependen
lebt daripada dependen densitas.
DAFTAR PUSTAKA