Anda di halaman 1dari 5

BAB II

RUMUSAN MASALAH
2.1 Rumusan Masalah
Beberapa hal yang menjadi permasalahan utama di dalam pelaksanaan
KKN, seperti kegiatan yang dapat menunjang sosial budaya, lingkungan,
ekonomi, pendidikan dan kesehatan masyarakat di Dusun Kwalangan.

Peningkatan Pendidikan

Kurangnya minta baca pada anak-anak

Kurangnya inovasi dalam belajar-mengajar

Minimnya media baca yang tersedia

Peningkatan Ekonomi

Peta di Dusun Kwalangan masih banyak kekurangan

Pertambahan penduduk setiap tahun

Sosial Budaya

Kurangnya keaktifan warga desa dalam membuat


acara-acara peringatan HUT RI

Kurangnya pengetahuan warga mengenai nilai-nilai


nasionalisme

Banyak warga yang masih enggan untuk membuat


agenda rutin bulanan.

Kesehatan

Kurangnya kesadaran bagi para warga termasuk ibu/bapak lansia


dalam menjaga kesehatan dan pola makan yang baik di lanjut usia.

Lingkungan

Kurangnya persediaan tempat sampah umum di dusun Kwalangan

Kurangnya edukasi tentang pengolahan sampah

2.2 Peningkatan Pendidikan


Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum
jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan
bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian

rangsangan

pendidikan

untuk

membantu

pertumbuhan

dan

perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan
informal.
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan
pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan
5 perkembangan, yaitu : perkembangan moral dan agama, perkembangan fisik
(koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan/kognitif (daya pikir, daya cipta),
sosio emosional (sikap dan emosi) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan
keunikan dan tahap-tahap perkembangan sesuai kelompok usia yang dilalui oleh
anak usia dini seperti yang tercantum dalam Permendiknas no 58 tahun 2009.
Ada dua tujuan diselenggarakannya pendidikan anak usia dini yaitu:

Tujuan utama: untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak
yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya
sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan
dasar serta mengarungi kehidupan pada masa dewasa.

Tujuan penyerta: untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan


belajar (akademik) di sekolah, sehingga dapat mengurangi usia putus sekolah
dan mampu bersaing secara sehat di jenjang pendidikan berikutnya.
Rentangan anak usia dini menurut Pasal 28 UU Sisdiknas No.20/2003 ayat

1 adalah 0-6 tahun. Sementara menurut kajian rumpun keilmuan PAUD dan
penyelenggaraannya di beberapa negara, PAUD dilaksanakan sejak usia 0-8 tahun
(masa emas).
2.3 Peningkatan Produksi dan Ekonomi
Meningkatkan pemasukan desa dengan cara mempromosikan sektor
pariwisata yang ada di Dusun 7 Pedak, Kalurahan Wijirejo, Kecamatan Pandak,
Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pariwisata merupakan salah satu bentuk pemanfaatan sumber daya alam
nonmigas dan budaya yang menjadi sumber pendapatan penduduk dan negara
yang tidak sedikit jumlahnya. Oleh karena itu sudah selayaknya pemerintah
bersama-sama dengan seluruh komponen bangsa turut berperan aktif dalam
mengembangkan sektor pariwisata Indonesia. Dengan cara :
1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas fasilitas di objek wisata.
2. Menjaga keasrian dan kelestarian objek wisata.
3. Menjaga keamanan dan kenyamanan objek wisata, agar para wisatawan
merasa nyaman dan aman selama tinggal di daerah objek wisata.
4. Meningkatkan prasarana dan sarana transportasi yang memperlancar
perjalanan menuju objek wisata.
5. Meningkatkan kualitas cinderamata yang akan dibeli oleh para wisatawan.
6. Memasyarakatkan program Sapta Pesona Pariwisata, yaitu aman, tertib,
bersih, sejuk, indah, ramah tamah, dan kenangan (kesan) baik yang
berhubungan dengan kesan tentang berbagai hal yang terdapat di objek wisata
maupun berhubungan dengan cinderamata yang khas.
2.4 Sosial Budaya
Masyarakat mempunyai bentuk-bentuk struktural, yang dinamakan
struktur sosial. Struktur sosial ini bersifat statis dan bentuk dinamika masyarakat

disebut proses sosial dan perubahan sosial. Masyarakat yang mempunyai bentukbentuk strukturalnya tentu mengalami pola-pola perilaku yang berbeda-beda juga
tergantung dengan situasi yang dihadapi masyarakat tersebut. Perubahan dan
perkembangan masyarakat yang mengarah pada suatu dinamika sosial bermula
dari masyarakat tersebut melakukan suatu komunikasi dengan masyarakat lain,
mereka membina hubungan baik itu berupa perorangan atau kelompok sosial.
Tetapi sebelum suatu hubungan dapat terjadi perlu adanya suatu proses berkaitan
dengan nilai nilai sosial dan budaya dalam masyarakat. Dengan suatu
masyarakat yang mengetahui nilai sosial dan budaya masyarakat lain maka
hubungan dapat terbentuk. Maka dapat diartikan bahwa proses sosial adalah
sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama.
2.5 Kesehatan
Proses belajar merupakan bagian dari sebuah proses pendidikan. Melalui
proses pendidikan terjadi penambahan atau pengurangan serta penyempurnaan
pola perilaku, sehingga diperoleh hasil lebih baik. Pendidikan kesehatan gigi dan
mulut merupakan suatu proses pendidikan yang timbul atas dasar kebutuhan
kesehatan gigi dan mulut yang bertujuan untuk menghasilkan kesehatan gigi dan
mulut yang baik dan meningkatkan taraf hidup. Pendidikan dapat disampaikan
kepada anak melalui ceramah ataupun demonstrasi langsung dengan model.
Upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut sebaiknya dilakukan sejak
usia dini. Peran sekolah sangat diperlukan dalam proses menciptakan kebiasaan
menyikat gigi pada anak. Usia sekolah dasar merupakan saat ideal untuk melatih
kemampuan motorik seorang anak, termasuk menyikat gigi. Pendidikan cara
menyikat gigi bagi anak-anak sebaiknya menggunakan model dan dengan teknik
sesederhana mungkin; disampaikan dengan cara menarik dan atraktif tanpa
mengurangi isi, misalnya demonstrasi secara langsung, program audio visual, atau
melalui sikat gigi massal yang terkontrol.
2.6 Lingkungan
Peningkatan mutu masyarakat dapat dilihat dari kebersihan dan keasrian
lingkungan. Pada umumnya, masyarakat malas untuk membuang sampah karena

lokasi pembuangannya jauh. Hal tersebut menyebabkan banyak sampah


menumpuk di sembarang tempat, yang dapat mengakibatkan berbagai masalah
kesehatan bagi warga. Pengadaan tempat sampah di berbagai lokasi sangat
penting untuk menunjang lingkungan yang bersih. Tempat sampah dibuat menjadi
dua jenis yaitu organik dan non organik agar mudah diatur pemanfaatannya.
Penyuluhan tentang bank sampah bagi warga bermanfaat agar warga tidak
hanya membuang namun mau mengelola sampah tersebut sehingga dapat
mengurangi jumlah sampah anorganik yang sulit terurai. Selain itu pengadaan
bank sampah dapat membantu meningkatkan pendapatan warga melalui kerajinan
dari sampah yang telah dimanfaatkan.

Anda mungkin juga menyukai