A 2015/2016
Nama
NIM
: 10213016
Tugas : Mencari fungsi tekanan terhadap kedalaman (depth) pada air laut,
dengan terlebih dahulu menentukan fungsi densitas air laut tersebut terhadap
kedalaman.
Jawaban:
Persamaan awal Hidrostatis, atau biasa disebut Essential Hydrostatic Equation[1] adalah
dp
dz
= g
(1)
Keterangan :
P = tekanan (Pa)
z = kedalaman / ketinggian (m)
= densitas (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Pada kasus fluida inkompressibel, maka densitas dapat diaggap selalu tetap. Namun pada kasus
fluida kompressibel, maka faktor perubahan densitas juga perlu diperhitungkan.
Seawater, atau air laut mengandung garam sehingga memiliki kadar salinitas tertentu pada tiap
kedalaman tententu pula. Temperatur pada tiap kedalaman (depth) juga bervariasi. Hal ini
menyebabkan terdapat variasi nilai densitas terhadap kedalaman, sehingga dalam perhitungan
tekanan, densitas seawater tersebut tidak dapat dianggap konstan.
Berdasarkan formula Dorsey[2] (1968), data observasi temperatur dan salinitas pada tiap depth
dapat menghasilkan nilai specific volume () sebagai berikut
S, T, D = 35, 0, D (6.48 + 0.00375D)T 0.46T2 + ( 0.283T 0.005T2)(S-35)
(2)
Keterangan :
= 10-5(1 )
S = Salinitas ()
T = Temperatur (0C)
D = Depth (fathom, 1 fathom = 1.8288 m)
= Nilai Koreksi pada tiap depth
Berikut nilai yang dapat digunakan pada tiap nilai D[2]
Depth
(fathom
s)
0
1000
2000
3000
4000
75
72.
3
69.
8
67.
8
67.
8
Untuk data yang tidak terdapat pada tabel (misalkan, depth = 50 fathoms),
maka digunakan konsep interpolasi untuk menentukan nilai pada titik
tersebut.
Untuk Nilai densitas pada salinitas 35 dan temperatur 00C, didapatkan data sebagai berikut[3]
depth
(m)
0
1000
2000
4000
densit
y
(gr/cm
3
)
1.028
13
1.032
85
1.037
47
1.046
4
Jika data depth yang diinginkan tidak terdapat pada tabel, maka digunakan juga konsep
interpolasi sehingga didapatkan nilai density pada nilai depth tersebut . Dengan menggunakan
1
hubungan = dan = 10-5(1 ), maka didapatkan nilai 35, 0, D pada tiap depth.
Berdasarkan hasil observasi pada North Atlantic Ocean[4], didapat data salinitas serta temperatur
pada tiap kedalaman. Pada dataset yang dicantumkan di referensi, didapat nilai pengukuran
maximum dan minimunya. Dalam pengerjaan laporan ini, data yang akan dihitung adalah data
maximum saja.
Dept
h (m)
0
200
400
600
800
1000
1250
1500
2000
Salini
Temperat ty
max
ure max
(0C)
()
28
37
27.5
36.8
18.5
36.6
18
36.4
14
36.3
11.5
36.5
11
36.4
9.5
36.3
5.2
36.4
Dengan menggunakan persamaan (2) dan memasukkan tiap set variabel tersebut, maka akan
didapatkan nilai S, T, D. Nilai tersebut kemudian dikembalikan ke nilai ( = 1 (105 x S, T,
1
D)), dan dikembalikan juga ke nilai densitas ( =
). Dengan demikian, pada akhirnya
didapakan data densitas terhadap depth.
Berikut data densitas hasil kakulasi akhir terhadap depth
Depth
(m)
0
200
400
600
800
1000
1250
1500
2000
Densit
y
(gr/cm
3
)
1.023
75
1.024
61
1.028
06
1.028
91
1.030
68
1.032
27
1.033
38
1.034
71
1.037
04
Berikut hasil plotting regresi liner data Density versus Depth menggunakan MATLAB
Dari hasil di atas, didapatkan hubungan linear antara density dan depth, dengan y = 6.811. 10-6 x
+ 1.025 ( sumbu y = density, sumbu x = depth)
Dengan menggunakan persamaan (1) di atas, maka dengan melalui proses integral density
terhadap depth, didapatkan persamaan tekanan terhadap depth
dp
dz
= g