Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH MANAJEMEN INVESTASI &

PORTOFOLIO

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................i


DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................................2
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
a.
b.
c.
d.

Apa itu Portofolio dalam Investasi .................................................................4


Rumusan Masalah ........................................................................................5
Apa itu Investasi ...........................................................................................6
Bagaimana Jenis-Jenis Investasi ..................................................................7

BAB III PENUTUP


Kesimpulan .............................................................................................................. 8

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Istilah portfolio dipakai dalam sejumlah bidang kegiatan yang masing-masing memiliki arti

cukup berbeda. Istilah ini adalah bentuk latinisasi dari portefeuille. Pengertian Portofolio, Secara
etimologi, portofolio berasal dari dua kata, yaitu port (singkatan dari report) yang berarti laporan dan
folio yang berarti penuh atau lengkap. Jadi portofolio berarti laporan lengkap segala aktivitas
seseorang yang dilakukannnya (Erman S. A., 2003 dalam Nahadi dan Cartono, 2007). Secara umum
portofolio merupakan kumpulan dokumen seseorang, kelompok, lembaga, organisasi, perusahaan atau
sejenisnya yang bertujuan untuk mendokumentasikan perkembangan suatu proses dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam dunia keuangan, "portfolio" digunakan untuk menyebutkan kumpulan investasi yang
dimiliki oleh institusi ataupun perorangan. Memiliki portfolio seringkali merupakan suatu bagian dari
investasi dan strategi manajemen risiko yang disebut diversifikasi. Dengan memiliki beberapa aset,
risiko tertentu dapat dikurangi. Ada pula portfolio yang ditujukan untuk mengambil suatu risiko tinggi
yang disebut portfolio konsentrasi ( concentrated portfolio).
Istilah portofolio dalam dunia keuangan digunakan untuk menyebutkan kumpulan investasi
yang dimiliki oleh institusi ataupun perorangan. Memiliki portofolio seringkali merupakan suatu
bagian dari investasi dan strategi manajemen resiko yang disebut diversifikasi. Dengan memiliki
beberapa aset, resiko tertentu dapat dikurangi. Ada pula portofolio yang ditujukan untuk mengambil
suatu resiko tinggi yang disebut portofolio konsentrasi ( concentrated portfolio).
Dalam manajemen strategis dan pemasaran, istilah portfolio digunakan untuk menunjukkan
sekumpulan produk, proyek, layanan jasa atau merk yang ditawarkan untuk dijual oleh suatu
perusahaan. Dalam mengembangkan portofolionya, sebuah perusahaan dapat menggunakan aneka
teknik analisis termasuk analisis Boston Consulting Group, analisis margin kontribusi, analisis G.E
multi faktor, Quality Function Deployment (QFD). Setiap perusahaan senantiasa berupaya untuk
meraih difersifikasi dan keseimbangan dalam portfolio produk yang ditawarkan.
Kebanyakan algoritma optimisasi portfolio adalah berdasarkan pada Teori Portfolio Modern
atau juga disebut MPT-Modern Portfolio Theory, dan yang paling sering digunakan adalah metode
optimisasi perbedaan makna ( mean-variance ooptimization) dimana alokasi portfolio adalah ditujukan
guna memaksimalkan keuntungan dengan cara menekan risiko.

1.2 Rumusan Masalah


1.
2.
3.
4.

Apa itu Portofolio dalam Investasi?


Bagaimana Model untuk Menentukan Portofolio Optimal?
Apa itu Investasi?
Bagaimana Jenis-Jenis Investasi?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan Penulisan makalah ini selain salah satu tugas dari dosen matakuliah portofolio dan
investasi yaitu juga untuk mengetahui apa itu portofolio dan investasi, mengetahui Model untuk
Menentukan Portofolio Optimal, mengerti tentang apa itu investasi dan jenis-jenis investasi.

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Portofolio dalam Investasi
Portofolio berarti sekumpulan investasi. Portofolio juga diartikan sebagai kumpulan dari
instrumen investasi yang dibentuk untuk memenuhi suatu sasaran umum investasi. Sasaran dari
portofolio investasi tentunya sangat bergantung pada individu masing-masing investor. Teori
portofolio (portfolio theory) menyatakan bahwa risiko dan pengembalian keduanya harus
dipertimbangkan dengan asumsi tersedia kerangka formal untuk mengukur keduanya dalam
pembentukkan portofolio. Dalam bentuk dasarnya, teori portofolio dimulai dengan asumsi bahwa
tingkat pengembalian atas efek dimasa depan dapat diestimasi dan kemudian menentukan risiko
dengan variasi distribusi pengembalian. Dengan asumsi tertentu, teori portofolio menghasilkan
hubungan linear antara risiko dan pengembalian.
Portofolio merupakan kombinasi atau gabungan atau sekumpulan aset, baik berupa aset riil
maupun aset financial yang dimiliki oleh investor. Hakikat pembentukan portofolio adalah untuk
mengurangi risiko dengan jalan diversifikasi, yaitu mengalokasikan sejumlah dana pada berbagai
alternatif investasi yang berkorelasi negatif (Halim,2005:54). Investor dapat menentukan kombinasi
efek-efek untuk membentuk portofolio, baik yang efisien maupun yang tidak efisien.
Istilah portofolio dalam dunia keuangan digunakan untuk menyebutkan kumpulan investasi
yang dimiliki oleh institusi ataupun perorangan. Memiliki portofolio seringkali merupakan suatu
bagian dari investasi dan strategi manajemen resiko yang disebut diversifikasi. Dengan memiliki
beberapa aset, resiko tertentu dapat dikurangi. Ada pula portofolio yang ditujukan untuk mengambil
suatu resiko tinggi yang disebut portofolio konsentrasi ( concentrated portfolio).
Teori portofolio adalah pendekatan investasi yang diprakarsai oleh Harry M. Makowitz (1927)
seorang ekonom lulusan Universitas Chicago yang telah memperoleh Nobel Prize di bidang ekonomi
pada tahun 1990. Teori portofolio berkaitan dengan estimasi investor tehadap ekspektasi risiko dan
return, yang diukur secara statistik untuk membuat portofolio investasinya. Markowitz menjabarkan
cara mengkombinasikan aset ke dalam diversifikasi portofolio yang efisien. Dalam portofolio ini,
risiko dapat dikurangi dengan menambah jumlah jenis aset ke dalam portofolio dan tingkat expected
return dapat naik jika investasinya terdapat perbedaan pergerakan harga dari aset-aset yang
dikombinasi tersebut (Harry Max Markowitz) Pada prakteknya para pemodal pada sekuritas sering
melakukan diversifikasi dalam investasinya dengan mengkombinasikan berbagai sekuritas, dengan
kata lain mereka membentuk portofolio.Menurut Husnan (2003:45), portofolio berarti sekumpulan
investasi. Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas-sekuritas mana yang akan dipilih dan berapa
proporsi dana yang akan ditanamkan pada masing-masing sekuritas tersebut.

Pemilihan banyak sekuritas (pemodal melakukan diversifikasi) dimaksudkan untuk mengurangi risiko
yang ditanggung. Pemilihan sekuritas ini dipengaruhi antara lain oleh preferensi risiko, pola kebutuhan
kas, status pajak, dan sebagainya.
Dalam kenyataannya kita akan sulit membentuk portofolio yang terdiri dari semua kesempatan
investasi, karena itu biasanya dipergunakan suatu wakil (proxy) yang terdiri dari sejumlah besar saham
atau indeks pasar. Contohnya di Bursa Efek Jakarta yang menggunakan Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) atau Indeks LQ45.
Pembentukan Portofolio
Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas mana saja yang akan dipilih untuk membentuk
portofolio dan berapa proporsi dana yang akan ditanam pada tiap-tiap sekuritas tersebut. Adanya
pemilihan sekuritas ini ( dengan kata lain pemodal melakukan diversifikasi ) dimaksudkan untuk
meminimalkan risiko yang ditanggung. Pemilihan sekuritas ini akan dipengaruhi oleh preferensi
risiko, pola kebutuhan kas, dan status pajak.
Melakukan Revisi Portofolio
Tahap ini merupakan pengurangan terhadap ketiga tahap sebelumnya dengan maksud jika
diperlukan akan diadakan perubahan terhadap portofolio yang telah dimiliki. Jika portofolio yang
dimiliki sekarang dirasakan tidak lagi optimal atau tidak sesuai dengan prefensi risiko pemodal, maka
pemodal dapat melakukan perubahan terhadap sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio
tersebut.
Evaluasi Kinerja Portofolio
Dalam tahap ini pemodal mengadakan penilaian terhadap kinerja portofolionya, baik dalam
aspek tingkat keuntungan yang diperoleh maupun risiko yang ditanggung. Tidak benar bahwa suatu
portofolio yang memberikan keuntungan yang lebih tinggi mesti lebih baik daripada portofolio lainnya
karena adanya faktor risiko yang perlu dimasukkan juga.
Rahardja dan Manurung ( 2008 : 278), adapun faktor-faktor yang mempengaruhi investasi
langsung dan portofolio adalah sebagai berikut :
1. Tingkat pengembalian yang diharapkan (Expected Rate Of Return)
Kemampuan perusahaan menentukan tingkat investasi yang diharapkan,

sangat di pengaruhi

oleh kondisi internal dan eksternal perusahaan.


a. Kondisi internal perusahaan
Kondisi internal adalah faktor-faktor yang berada di bawah kontrol perusahaan, misalnya tingkat
efisiensi, kualitas SDM, dan teknologi yang digunakan. Ketiga aspek tersebut berhubungan positif
dengan tingkat pengembalian yang diharapkan. Artinya, semakin tinggi tingkat efisiensi, kualitas SDM
dan teknologi, maka semakin tinggi pula tingkat pengembalian yang diharapkan.
b. Kondisi eksternal perusahaan
Kondisi eksternal yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan akan investasi
terutama adalah perkiraan tentang tingkat produksi dan pertumbuhan ekonomi domestik maupun
internasional serta tingkat inflasi yang terjadi. Jika perkiraan tentang masa depan ekonomi nasional
maupun dunia bernada optimis, biasanya tingkat investasi meningkat, karena tingkat pengembalian
investasi dapat dinaikkan.

Selain perkiraan kondisi ekonomi, kebijakan yang ditempuh pemerintah juga dapat menentukan
tingkat investasi. Kebijakan menaikkan pajak, misalnya diperkirakan akan menurunkan tingkat
permintaan akan agregat. Akibatnya tingkat investasi akan menurun. Faktor sosial politik juga
menentukan gairah investasi, karena jika sosial politik stabil maka pada umumnya juga meningkat.
Demikian pula faktor keamanan (kondisi keamanan negara).
2. Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang
Ramalan yang menunjukkan bahwa keadaan perekonomian akan menjadi lebih baik lagi pada
masa depan, yaitu diramalkan bahwa harga-harga akan tetap stabil (tingkat inflasi stabil) dan
pertumbuhan ekonomi maupun pertambahan pendapatan masyarakat akan berkembang dengan lebih
cepat, merupakan keadaan yang akan mendorong pertumbuhan investasi. Jika terjadi inflasi maka akan
menurunkan investasi portofolio yang akan ditanam oleh para investor, sehingga kondisi ini akan
mempengaruhi menurunnya harga sekuritas di pasar modal sehingga menyebabkan investor lebih suka
menanamkan uangnya dalam bentuk investasi yang lain, misalnya dengan menyimpan uangnya di
bank atau tabungan daripada menginvestasikannya dalam bentuk saham, obligasi maupun sekuritas
lainnya. Hal ini akan mendorong mereka untuk melepas sekuritas yang mereka miliki, sehingga
sekuritas yang dilepas akan meningkatkan jumlah yang ditawarkan di pasar modal, dan selanjutnya
akan menekan harga. Jadi, semakin baik keadaan masa depan maka semakin besar tingkat keuntungan
yang akan diperoleh para pengusaha. Oleh sebab itu mereka akan lebih terdorong untuk melaksanakan
investasi yang telah atau sedang dirumuskan dan direncanakan.
3. Tingkat bunga
Tingkat bunga menentukan jenis-jenis investasi yang akan memberi keuntungan kepada para
pengusaha dan dapat dilaksanakan. Para pengusaha hanya akan melaksanakan keinginan untuk
menanamkan modal apabila tingkat pengembalian modal dari penanaman modalnya itu, yaitu
persentase keuntungan neto (tetapi sebelum dikurangi bunga uang yang dibayar) modal yang
diperoleh, lebih besar dari tingkat bunga.
4. Biaya investasi
Yang paling menentukan tingkat biaya investasi adalah tingkat bunga pinjaman, karena semakin
tinggi tingkat bunganya maka biaya investasi semakin mahal. Akibatnya minat berinvestasi semakin
menurun.
Faktor lembaga juga mempengaruhi biaya investasi karena prosedur izin yang berbelit-belit dan
lama (> 3 tahun), menyebabkan biaya ekonomi dengan memperhitungkan nilai waktu uang dari
investasi semakin mahal. Demikian halnya dengan keberadaan dan efisiensi lembaga keuangan,
tingkat kepastian hukum, stabilitas politik, dan keadaan keamanan.
5. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya
Hubungan antara pendapatan nasional dan investasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan
yang cukup erat di antara tingkat investasi dan tingkat pendapatan nasional. Investasi akan meningkat
apabila pendapatan nasional semakin meningkat dan begitu juga sebaliknya.
Investasi Portofolio dapat diartikan sebagai tindakan membagi modal yang tersedia pada jenisjenis investasi tertentu agar diperoleh risiko yang paling minimal. Keputusan pengalokasian modal

kedalam usulan-usulan investasi yang manfaatnya akan direalisasikan dimasa yang akan datang harus
dipertimbangkan dengan cermat. Dan investasi portofolio meliputi investasi pada asset berupa saham
dan utang jang kapanjang yang dipengaruhi oleh kondisi perekonomian, tingkat inflasi dan iklim
politik di suatu negara.
Sukirno (2005 : 381), Penanaman modal portofolio merupakan penanaman modal dalam bentuk
pemilikan surat-surat pinjaman jangka panjang dan saham-saham dari perusahaan-perusahaan yang
terdapat di negara-negara berkembang, jadi hanyalah berupa penyertaan dalam pemilikan perusahaan
dan bukan penguasaan kegiatan perusahaan sehari-hari. Dengan kata lain investasi portofolio
(Portofolio Investment ) merupakan pembelian saham dan obligasi yang semata-mata tujuannya untuk
mendapatkan hasil dari dana yang di investasikan oleh para investor melalui pasar modal. Sukirno
(2006 : 231), investasi portofolio adalah investasi dalam bentuk membeli harta keuanganseperti bond,
saham perusahaan dan obligasi pemerintah. Adapun didalam neraca pembayaran investasi portofolio
meliputi investasi asing dalam harta keuangan.
Jadi dapat dikatakan bahwa, Investasi Portofolio merupakan investasi pada sektor finansial yang
tergolong paling high risk-high return investment. Artinya, peluang untuk memperoleh keuntungan
sangat besar bahkan dapat mencapai ratusan persen perbulan namun diimbangi juga dengan
kemungkinan kerugian yang besar apabila tidak dikelola dengan baik.
Untuk melakukan konstruksi suatu portofolio, maka sebagai langkah-langkah awal yang harus
dilakukan adalah:
1. Memilih instrumen investasi yang diinginkan, hal ini tentunya sudah melalui berbagai analisa
tentang masing-masing instrumen investasi.
2. Menentukan bobot dari instrumen investasi terhadap nilai portofolio secara keseluruhan.
3. Menentukan horison investasi (Investment Horizon).
4. Menentukan expected return dari masing-masing instrumen investasi sesuai dengan horison
investasi.
5. Menentukan expected return dari portofolio sesuai dengan horison investasi.
6. Menentukan rata-rata expected return dari portofolio dalam horison investasi.
7. Menghitung standard deviasi expected return dari portofolio.

2.2 Model Untuk Menentukan Portofolio Optimal


Portofolio optimal dapat ditentukan dengan menggunakan model Markowitz atau dengan
model indeks tunggal. Untuk menentukan portofolio optimal dengan menggunakan model markowitz
dan model indeks tunggal, maka yang pertama kali dibutuhkan adalah menentukan portofolio efisien.
Portofolio yang efisien didefinisikan sebagai portofolio yang memberikan ekspektasi terbesar dengan
risiko yang sudah tertentu atau memberikan risiko yang terkecil dengan return ekspektasi tertentu.
Berkaitan dengan portofolio optimal dengan menggunakan model indeks tunggal yang akan
digunakan dalam penelitian ini maka jika kita melakukan pengamatan maka akan nampak bahwa pada
saat pasar membaik (yang ditunjukkan oleh indeks pasar yang tersedia) maka harga saham-saham
individual juga meningkat.

Model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari suatu sekuritas berfluktuasi
searah dengan indeks harga pasar. Hal ini menyarankan bahwa return-return dari sekuritas mungkin
berkorelasi karena adanya reaksi umum (common response) terhadap perubahan nilai-nilai pasar.
Untuk itu, W. Sharpe menemukan model indeks tunggal, yang mengkaitkan perhitungan return
setiap aset pada return indeks pasar, atau ditulis dengan rumus berikut:
Ri = i+ iRM + ei

(4.15)

2.3 Investa
Investasi merupakan penggunaan modal untuk menciptakan uang, baik
melalui sarana yang menghasilkan pendapatan maupun melalui ventura

yang

lebih berorientasi ke risiko, yang dirancang untuk mendapatkan perolehan modal


(Downes dan Goodman dalam Warsono, 2001;1). Sedangkan menurut (Halim,
2005:4) investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan
harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Umumnya investasi
dibedakan menjadi dua, yaitu pertama investasi pada aset-aset keuangan
(financial asset) yang dilakukan di pasar uang, misalnya berupa sertifikat
deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang dan lainnya. Investasi
dapat juga dilakukan di pasar modal, misalnya berupa saham, obligasi, waran,
opsi, dan lain-lain. Kedua investasi pada aset-aset riil (real assets) yang berupa
pembelian

aset

produktif,

pendirian

pabrik,

pembukaan

pertambangan,

pembukaan perkebunan dan lainnya.


1.

Proses Investasi
Proses investasi menunjukkan bagaimana seharusnya seorang investor membuat keputusan

investasi pada efek-efek yang dapat dipasarkan, dan kapan dilakukan. Beberapa tahapannya adalah
sebagai berikut:(Halim, 2005:4).
A.

Menentukan tujuan investasi Ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan dalam tahap ini, yaitu

tingkat pengembalian yang diharapkan (expected rate of return), tingkat risiko (rate of risk), dan
ketersedian jumlah dana yang akan diinvestasikan.
B.

Melakukan analisis
Dalam hal ini investor melakukan analisis terhadap suatu efek atau sekelompok efek. Salah satu

tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi efek yang salah harga (mispriced), apakah
harganya terlalu tinggi ataukah terlalu rendah. Untuk itu ada dua pendekatan yang dapat digunakan,
yaitu :

Pendekatan fundamental. Pendekatan ini berdasarkan pada informasi-informasi yang diterbitkan

oleh emiten maupun oleh administrator bursa efek.

Pendekatan teknikal. Pendekatan ini didasarkan pada data (perubahan) harga saham di masa lalu

sebagai upaya untuk memperkirakan harga saham di masa mendatang.


1. Ahmad (2004) memberikan pengertian investasi yaitu sebagai berikut :
a. Suatu tindakan membeli barang-barang modal.
b. Pemanfaatan dana yang tersedia untuk produksi dengan pendapatan dimasa yang akan datang.
c. Suatu tindakan untuk membeli saham, obligasi atau surat penyertaan lainnya.
2. Halim (2003 : 2), investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan
untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.
3. Macam-macam bentuk investasi adalah sebagai berikut :
a) Investasi langsung (direct investment) adalah investasi pada asset riil (Real Assets) misalnya :
pembelian asset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan / perkebunan, dan lain-lain.
b) Investasi tidak langsung (indirect investment) atau investasi portofolio adalah investasi pada asset
finansial (financial assets):
Investasi di pasar uang : deposito, sertifikat BI.
Investasi di pasar modal :saham, obligasi, opsi, warrant.
4. Sumber-sumber dana untuk investasi ini berasal dari :
a) Asset yang dimiliki saa tini
b) Pinjaman dari pihak lain
c) Tabungan.
Adapun dasar keputusan seseorang melakukan investasi berdasarkan atas (Husnan, 2003 : 50):
1. Return merupakan tingkat keuntungan investasi yang terdiri dari ;
a) expected return (return yang diharapkan) yaitu return yang diharapkan akan didapat oleh investor
di masa depan.
b) realized return (return aktual) yaitu return yang sesungguhnya terjadi / didapatkanoleh investor.
2. Risiko merupakan kemungkinan return aktual berbeda dengan return yang diharapkan yang terdiri
dari ;
Risiko sistematis (systematic risk) atau risiko pasar (general risk) yaitu risiko yang tidak dapat
dihilangkan dengan melakukan diversifikasi , berkaitan dengan faktor makro ekonomi yang
mempengaruhi pasar (misal : tingkat bunga, kurs, inflasi dan kebijakan pemerintah).
Risiko tidak sistematis (unsystematic risk) atau risiko perusahaan (risiko spesifik) yaitu risiko yang
dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena hanya ada dalam satu perusahaan / industri
tertentu.
Menurut Husnan (2003 : 47), salah satu karakteristik investasi pada pasar modal adalah
kemudahan untuk membentuk investasi portofolio. Artinya pemodal dapat dengan mudah menyebar
( melakukan diversifikasi ) investasinya pada berbagai kesempatan investasi. Oleh karena itu maka
adapun langkah-langkah dalam melakukan investasi portofolio adalah sebagai berikut (Husnan, 2003 :
454):
a.

Menentukan kebijakan investasi


Pada tahap awal pengambilan keputusan, investor perlu menetapkan tujuannya berinvestasi dan

menentukan besarnya investasi yang akan di tanam. Mengingat adanya korelasi antara risiko dan
keuntungan (return) yang diperoleh, maka investor tidak dapat mengatakan bahwa tujuan investasinya

adalah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya karena akan ada kerugian yang harus
dihadapinya. Jadi, tujuan investasi harus dinyatakan, baik dalam keuntungan maupun risiko.
b. Analisis Sekuritas
Pada tahap ini akan diadakan analisis terhadap individual (sekelompok) sekuritas. Ada dua
filosofi dalam melakukan analisis sekuritas, yaitu sebagai berikut.
Pendapat pertama menyatakan bahwa sekuritas mispriced ( harganya salah, mungkin terlalu tinggi,
mungkin terlalu rendah) Dengan analisis ini akan dapat di deteksi sekuritas-sekuritas tersebut. Ada
berbagai cara untuk melakukan analisis ini. Cara tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu analisis
teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal menggunakan data (perubahan) harga pada masa
yang lalu sebagai upaya memperkirakan harga sekuritas di masa yang akan datang dengan melihat
nilai transaksi yang terjadi. Sedangkan analisis fundamental didasarkan pada informasi-informasi
yang diterbitkan oleh emiten maupun oleh administratur bursa efek.
Pendapat kedua menyatakan bahwa pasar modal adalah efisien. Dengan demikian, peralihan
sekuritas tidak didasarkan atas frekuensi risiko para pemodal ( pemodal yang bersedia menanggung
risiko tinggi akan memilih sekuritas yang berisiko tinggi ), pola kebutuhan kas, dan sebagainya. Jadi,
menurut pendapat ini keuntungan yang diperoleh pemodal sesuai dengan risiko yang ditanggung.
2.4 Jenis-Jenis Investasi
Menurut Senduk (2004:24) bahwa produk-produk investasi yang tersedia di pasaran antara
lain:
a. Tabungan di bank
Dengan menyimpan uang di tabungan, maka akan mendapatkan suku bunga tertentu yang
besarnya mengikuti kebijakan bank bersangkutan. Produk tabungan biasanya memperbolehkan kita
mengambil uang kapanpun yang kita inginkan.
b. Deposito di bank
Produk deposito hampir sama dengan produk tabungan. Bedanya, dalam deposito tidak dapat
mengambil uang kapanpun yang diinginkan, kecuali apabila uang tersebut sudah menginap di bank
selama jangka waktu tertentu (tersedia pilihan antara satu, tiga, enam, dua belas, sampai dua puluh
empat bulan, tetapi ada juga yang harian). Suku bunga deposito biasanya lebih tinggi daripada suku
bunga tabungan. Selama deposito kita belum jatuh tempo, uang tersebut tidak akan terpengaruh pada
naik turunnya suku bunga di bank.
c. Saham
Saham adalah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan membeli saham, berarti
membeli sebagian perusahaan tersebut. Apabila perusahaan tersebut mengalami keuntungan, maka
pemegang saham biasanya akan mendapatkan sebagian keuntungan yang disebut deviden. Saham juga
bisa dijual kepada pihak lain, baik dengan harga yang lebih tinggi yang selisih harganya disebut capital
gain maupun lebih rendah daripada kita membelinya yang selisih harganya disebut capital loss. Jadi,
keuntungan yang bisa didapat dari saham ada dua yaitu deviden dan capital gain.
d. Properti

Investasi dalam properti berarti investasi dalam bentuk tanah atau rumah.Keuntungan yang bisa
didapat dari properti ada dua yaitu :
Menyewakan properti tersebut ke pihak lain sehingga mendapatkan uang sewa.
Menjual properti tersebut dengan harga yang lebih tinggi.
e. Barang-barang koleksi
Contoh barang-barang koleksi adalah perangko, lukisan, barang antik, dan lain-lain. Keuntungan
yang didapat dari berinvestasi pada barang-barang koleksi adalah dengan menjual koleksi tersebut
kepada pihak lain.
f. Emas
Emas adalah barang berharga yang paling diterima di seluruh dunia setelah mata uang asing dari
negara-negara G-7 (sebutan bagi tujuh negara yang memiliki perekonomian yang kuat, yaitu Amerika,
Jepang, Jerman, Inggris, Italia, Kanada, dan Perancis). Harga emas akan mengikuti kenaikan nilai
mata uang dari negara-negara G-7. Semakin tinggi kenaikan nilai mata uang asing tersebut, semakin
tinggi pula harga emas. Selain itu harga emas biasanya juga berbanding searah dengan inflasi.
Semakin tinggi inflasi, biasanya akan semakin tinggi pula kenaikan harga emas. Seringkali kenaikan
harga emas melampaui kenaikan inflasi itu sendiri.
g. Mata uang asing
Segala macam

mata

uang

asing

biasanya

dapat

dijadikan

alat

investasi.

Investasi dalam mata uang asing lebih beresiko dibandingkan dengan investasi dalam saham, karena
nilai mata uang asing di Indonesia menganut sistem mengambang bebas (free float) yaitu benar-benar
tergantung pada permintaan dan penawaran di pasaran. Di Indonesia mengambang bebas membuat
nilai mata uang rupiah sangat fluktuatif.
h. Obligasi-Obligasi atau sertifikat
obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan, baik untuk
menambah modal perusahaan atau membiayai suatu proyek pemerintah. Karena sifatnya yang hampir
sama dengan deposito, maka agar lebih menarik investor suku bunga obligasi biasanya sedikit lebih
tinggi dibanding suku bunga deposito. Selain itu seperti saham kepemilikan obligasi dapat juga dijual
kepada pihak lain baik dengan harga yang lebih tinggi maupun lebih rendah daripada ketika
membelinya.
Terdapat pengelompokkan jenis-jenis investasi yaitu:
Deposito berjangka
Simpanan dalam mata uang Rupiah, dengan tingkat suku bunga relatif lebih tinggi dibandingkan jenis
simpanan lainnya. Tersedia dalam jangka waktu 1,3, 6, 12, dan 24 bulan.
Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) merupakan bagian dari upaya BI untuk meredam dan menstabilkan
likuiditas yang ada di pasar.
Saham
Surat bukti pemilikan bagian modal perseroan terbatas yang memberikan berbagai hak menurut
ketentuan anggaran dasar (shares, stock ).
Obligasi
Surat utang yang berjangka waktu lebih dari satu tahun dan bersuku bunga tertentu, yang dikeluarkan
oleh perusahaan untuk menarik dana dari masyarakat, guna pembiayaan perusahaan atau oleh
pemerintah untuk keperluan anggaran belanjanya (debenture bond).
Sekuritas pasar uang

Sekuritas pasar uang merupakan surat-surat berharga jangka pendek yang diperjualbelikan di pasar
uang.
Sertifikat hutang obligasi
Merupakan bukti kepemilikan piutang kepada pihak lain. Sertifikat ini dapat diperjualbelikan pada
tingkat diskonto tertentu. Sertifikat hutang obligasi inimerupakan bentuk investasi jangka panjang.
Tanah/bangunan
Investasi ini tergolong investasi dalam bentuk property, investasi ini biasanya untuk jangka waktu
panjang karena mengharapkan adanya kenaikan dari nilai tanah/bangunan yang telah dibelinya.
Reksa dana.
Wadah investasi yang berisi dana dari sejumlah investor dimana uang didalamnya diinvestasikan ke
dalam berbagai produk investasi oleh sebuah Perusahaan Manajemen Investasi (Mutual Fund).

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Portofolio berarti sekumpulan investasi. Portofolio juga diartikan sebagai kumpulan dari
instrumen investasi yang dibentuk untuk memenuhi suatu sasaran umum investasi. Sasaran dari
portofolio investasi tentunya sangat bergantung pada individu masing-masing investor.
Portofolio optimal dapat ditentukan dengan menggunakan model Markowitz atau dengan
model indeks tunggal. Untuk menentukan portofolio optimal dengan menggunakan model markowitz
dan model indeks tunggal, maka yang pertama kali dibutuhkan adalah menentukan portofolio efisien.
Portofolio yang efisien didefinisikan sebagai portofolio yang memberikan ekspektasi terbesar dengan
risiko yang sudah tertentu atau memberikan risiko yang terkecil dengan return ekspektasi tertentu.
Investasi merupakan penggunaan modal untuk menciptakan uang, baik melalui sarana yang
menghasilkan pendapatan maupun melalui ventura yang lebih berorientasi ke risiko, yang dirancang
untuk mendapatkan perolehan modal (Downes dan Goodman dalam Warsono, 2001;1). Sedangkan
menurut (Halim, 2005:4) investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan
harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Umumnya investasi dibedakan menjadi
dua, yaitu pertama investasi pada aset-aset keuangan (financial asset) yang dilakukan di pasar uang,
misalnya berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang dan lainnya.
Investasi dapat juga dilakukan di pasar modal, misalnya berupa saham, obligasi, waran, opsi, dan lainlain. Kedua investasi pada aset-aset riil (real assets) yang berupa pembelian aset produktif, pendirian
pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan dan lainnya.

Jenis-jenis investasi, Menurut Senduk (2004:24) bahwa produk-produk investasi yang tersedia
di pasaran antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Tabungan di bank
Deposito di bank
Saham
Properti
Barang-barang koleksi
Emas
Mata uang asing
Obligasi-Obligasi atau sertifikat

3.2 Saran

Investor dalam memilih keputusan untuk investasi yang optimal harus dapat membuat suatu daftar

yang memuat return dan risiko portofolio.

Investor dapat memilih emiten untuk menginvestasikan modal secara layak dengan menggunakan
indeks tunggal, namun penggunaan model ini dibutuhkan akurasi dalam penyelesaiannya sehingga model
ini sangat tergantung dari akurasi parameter yang digunakan.

Bagi penelitian selanjutnya, sebaiknya meningkatkan jumlah sampel, sehingga diharapkan dapat
menghasilkan penelitian yang lebih baik dan memungkinkan pendalaman.

DAFTAR PUSTAKA

Munawir, (2002). Akuntansi Keuangan Dan Manajemen. Edisi Revisi. Penerbit


BPFE. Yogyakarta.
Tandaellin, Eduardus. (2001). Analisis Investasi Manajemen Portofolio, Cetakan Pertama.
Yogyakarta: BPFE.
Tandellin, Eduardus. (2007).Analisis Investasi Manajemen Portofolio CetakanPertama,
Yogyakarta : BPFE.
Jogiyanto, H.M. (2008). Teori Portofolio dan Analisi Investasi. Edisi Lima. BPFE
UGM. Yogyakarta.

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan Kepada Tuhan yang telah melimpahkan Rahmatnya dan sehingga saya
bisa menyelesaikan tugas makalah tentang Manajemen investasi dan portofolio dengan tepat pada
waktunya.
Ucapan terimakasih tak lupa kami sampaikan kepada dosen pembimbing mata kuliah manajemen
investasi dan portofolio Ibu Enisari Halawa,S.Pd.,M.Ec.Dev. yang telah memberikan bekal dan
arahan untuk menyelsaikan makalah dengan judul tersebut.
Terakhir saya ingin mengucapkan terimakasih dan mengharapkan kritik serta saran yang sifatnya
membangun atas hasil karya yang saya buat sebab makalah tersebut sangat jauh dari kata
sempurna.
Akhir kata saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu menyusun
makalah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai